Latar Belakang RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK TEMA DIMENSI DAN BENTUK SEBAGAI STIMULAN PENYEMBUH PENYAKIT ANAK

AKHIR ARSITEKTUR Dosen Pembimbing 2: Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., MT Rumah Sakit Khusus Anak

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anak-anak merupakan aset yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup manusia dan juga sebagai penentu masa depan bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mengedepankan generasi muda yang sehat dan berkualitas. Untuk itu, kesehatan anak-anak merupakan faktor yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan harapan masa depan bangsa. Karena anak merupakan generasi penerus bangsa, maka diperlukan anak yang sehat. Usia anak- anak masih sangat rentan terkena penyakit apabila dibandingkan dengan usia dewasa. Hal ini disebabkan secara fisik maupun psikologisnya, anak masih perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Pelayanan kesehatan terhadap anak terutama anak di usia balita perlu mendapatkan prioritas utama karena usia balita dianggap usia yang sangat mudah terkena penyakit seperti gangguan gizi, infeksi dan penyakit lainnya yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Sakit ini perlu diwadahi secara fisik dalam bentuk bangunan serta pengolahan ruang sedemikian rupa agar penyakit anak dapat segera diobati dan ditindaklanjuti oleh seorang ahli dokter dengan mudah serta dapat dijangkau dalam segi transportasinya. Agar pelayanan kesehatan anak dapat terwadahi, maka diperlukanlah sarana kesehatan dalam bentuk bangunan secara fisik yang dapat menampung kebutuhan kesehatan anak, dengan pertimbangan sejumlah komponen. Adapun pelayanan kesehatan anak ini juga perlu adanya penanganan secara ahli oleh tim medis dokter yang cukup serta pihak lain yang ikut berperan dalam tercapainya rumah sakit yang terarah dan tertib. Secara fungsional pembangunan pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab Departemen Kesehatan, namun dalam pelaksanaannya pihak swasta beserta masyarakat diharapkan pro-aktif dalam berupaya mewujudkan tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan merupakan Sub-Sistem dari Sistem Pembangunan Nasional yang meliputi :  Peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan  Peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau  Menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya  Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan di Rumah Sakit Lina Karlina 1 1.04.04.011 AKHIR ARSITEKTUR Dosen Pembimbing 2: Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., MT Rumah Sakit Khusus Anak Sementara apabila dilihat dari kenyataan yang ada pada saat ini, pelayanan kesehatan untuk anak pada umumnya belum sesuai dengan Sub-Sistem Pembangunan Nasional yang memenuhi kriteria seperti yang tercantum diatas. Wadah pelayanan kesehatan yang ada belum sesuai dengan kondisi psikologis maupun fisik dari kebutuhan fungsional dirinya yang masih dalam usia yang sangat muda. Anak-anak bukanlah seorang manusia dewasa dalam ukuran secara fisik tubuhnya, anak-anak selalu berkembang secara fisik maupun mental secara bertahap, termasuk anak dalam keadaan terganggu mentalnya autism sesuai dengan umur yang ditempuhnya dalam waktu 1-15 tahun. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi proses penyembuhan penyakit anak. Terkadang anak sulit untuk dibawa ke rumah sakit. Secara psikologis, bagi seorang anak, rumah sakit merupakan tempat asing yang menakutkan dan sangat berbeda dengan lingkungan tempat tinggalnya, keinginan anak adalah rumah sakit dapat bersahabat dengan dirinya dengan proporsi tubuh yang sesuai, anak juga lebih menyukai warna daripada pengalaman ruang yang ditempatinya, bentuk, serta tekstur yang tidak terlalu kasar yang mengganggu indra perabaannya yang masih sangat halus. Gangguan emosional sering muncul sebagai akibat dari keadaan tersebut. Untuk itu, anak-anak harus mendapatkan perlakuan dan perawatan yang berbeda dari sebuah rumah sakit baik secara medis maupun psikologis. Sehingga di dalam proses penyembuhan penyakit anak dapat berjalan secara baik dan optimal. Dengan demikian, pelayanan rumah sakit untuk anak perlu dibedakan dengan orang dewasa persyaratan medis, pelayanan, maupun psikologis. Hal ini disebabkan anak mempunyai karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa baik dalam struktur anatomis maupun kondisi biologisnya. Gambar 1.1. Eksterior Bangunan Gambar 1.2 Interior Perawatan Gambar 1.3. Interior Lobby Tampak keseluruhan Bangunan Ruang perawatan anak Tampak keseluruhan Bangunan Keseluruhan tampilan luar Ruang dalam Ruang luar perawatan Gambar diatas adalah kondisi fisik Rumah Sakit Umum Bandung dari segi penampilan fisik bangunan yang pada umumnya berkesan monoton dan kaku sehingga tidak memberikan rasa nyaman Lina Karlina 2 1.04.04.011 AKHIR ARSITEKTUR Dosen Pembimbing 2: Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., MT Rumah Sakit Khusus Anak secara psikologis bagi pasien, dari material yang digunakan merupakan material berbahan dasar keramik yang licin yang secara psikologis tidak cocok untuk anak, ruang luar yang tiidak nyaman, tekstur dan warnanya terlalu lembut sehingga anak cenderung merasa bosan berada didalamnya. Melihat perkembangan penduduk Kota Bandung yang terus meningkat khususnya perkembangan penduduk anak-anak diikuti pula oleh tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan, maka pembangunan rumah sakit anak-anak merupakan suatu langkah yang tepat dan tentu saja harus dilaksanakan sesuai standar yang telah di tetapkan Dinas Kesehatan. Rumah sakit yang layak dibangun di Kota Bandung ini adalah rumah sakit yang mengacu kepada rumah sakit tipe E yaitu rumah sakit khusus yang hanya melayani pasien anak-anak berusia 1 - 15 tahun. Tinjauan Terhadap Kota Bandung Kota Bandung sebagai salah satu kota di Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kota Bandung berada antara 107°36’ BT dan 6°55’ LS dengan luas wilayah 167,45 km 2 , terletak antara empat perbatasan yaitu :  Sebelah Utara :berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Lembang dan Cisarua  Sebelah Timur :berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Cileunyi  Sebelah Selatan :berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Dayeuhkolot dan Buah Batu  Sebelah Barat :berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Padalarang dan Cimahi Letak Kota Bandung antara 107°36’ BT dan 6°55’ LS dengan luas wilayah 167,45 km 2 Gambar 1.4. Kota Bandung dalam peta Provinsi Jawa Barat. Lina Karlina 3 1.04.04.011 AKHIR ARSITEKTUR Dosen Pembimbing 2: Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., MT Rumah Sakit Khusus Anak Berdasarkan registrasi penduduk tahun 2006, jumlah penduduk Kota Bandung 3.288.573 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 1.625.522 Jiwa dan perempuan 1663.052 jiwa. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin di Kota Bandung Tahun 2006 Tabel 1.1. Jumlah Penduduk di Kota Bandung Sumber data : BPS Kota Bandung. Secara berkesinambungan Pemerintah Kota Bandung telah berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan mutu pelayanan. Di samping itu kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan juga terus ditingkatkan dengan memaksimalkan semua fasilitas yang ada.

1.2. Maksud dan Tujuan