Pengaturan Beban Belajar Ketuntasan Belajar

Penilaian kegiatan Pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

4. Pengaturan Beban Belajar

Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut: a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 60 dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. c. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

5. Ketuntasan Belajar

Berdasarkan data masukkan siswa ke SMA Negeri 1 Peranap adalah anak-anak yang berada diatas rata-rata, maka sekolah menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing mata pelajaran sebagai berikut ini. 15 Kriteria Ketuntasan Minimal Peserta Didik N O MATA PELAJARAN Kelas X Kelas XI Kelas XII IPA IPS IPA IPS IPA IP S 1 Pendidikan Agama 75 75 75 75 76 76 2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 76 76 3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 76 76 4 Bahasa Inggris 75 75 75 75 76 76 5 Matematika 74 74 74 74 75 75 6 Fisika 74 74 74 - 75 - 7 Biologi 74 74 74 - 75 - 8 Kimia 74 74 74 - 75 - 9 Sejarah 75 75 75 75 76 76 10 Geografi 75 75 - 75 - 76 11 Ekonomi 75 75 - 75 - 76 12 Sosiologi 75 75 - 75 - 76 13 Seni Budaya 75 75 75 75 77 77 14 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75 75 77 77 15 Bahasa Asing 75 75 75 75 75 75 16 Teknologi Informasi dan Komunikasi 75 75 75 75 76 76 17 Muatan Lokal 75 75 75 75 76 76 16 Dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM permata pelajaran didasarkan atas 3 komponen antara lain :  Kompleksitas Menyatakan tingkat kerumitan ataupun kesulitan suatu indikator. Bila suatu indikator dinyatakan sulit hal ini menuntut waktu yang relatif lama dalam penguasaan kompetensi tersebut, demikian pula sebaliknya jika suatu indikator relatif mudah maka waktu penguasan kompetensi tersebut relatif singkat.  Daya Dukung Komponen ini melihat bagaimana kondisi sarana prasarana sekolah yang menunjang ketercapaian kompetensi siswa, jumlah tenaga pendidik serta bagaimana dukungan dari stake holder .  Intake Siswa Menyatakan bagaimana masukan siswa , intake siswa ini akan menjadi dasar pada penentuan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal pada kelas berikutnya.Dalam menentukan ketiga komponen diatas menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria :  Kompleksitas - Tinggi = 50 – 64 - Sedang = 65 – 80 - Rendah = 81 – 100  Daya Dukung - Tinggi = 81 – 100 - Sedang = 65 – 80 17 - Rendah = 50 – 64  Intake - Tinggi = 81 – 100 - Sedang = 65 – 80 - Rendah = 50 – 64 Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Mata Pelajaran diperoleh dari menentukan KKM Indikator lebih dahulu. Rata- rata KKM Indikator akan menghasilkan KKM Kompetensi Dasar. Selanjutnya rata-rata KKM kompotensi dasar akan menghasilkan KKM Standar Kompetensi dan akhirnya rata-rata KKM Standar Kompetensi akan menjadi KKM Mata Pelajaran. Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Penentuan ketuntasan belajar berdasarkan Hasil Ulangan Harian. Bagi yang belum tuntas diberikan kesempatan mengikuti Program Remidial maksimal 2 kali dan nilainya sampai batas KKM. Program Remedial dilakukan setelah guru melaksanakan Analisa terhadap hasil Ulangan Harian untuk menentukan indikator dan kompetensi dasar mana siswa yang belum tuntas. Pelaksanaan program remedial ini dilakukan pada jam reguler yang telah dimasukkan dalam struktur program kurikulum yaitu 4 jam pelajaran perminggu. Kegiatan remedial yang dilakukan oleh guru dapat berupa mengajarkan kembali indikator dan kompetensi dasar yang belum tuntas maupun pemberian tugas,yang diakhiri dengan pengujian bisa berupa tes tertulis maupun tes lisan. Sedangkan untuk siswa yang telah tuntas dilakukan Program Pengayaan berupa latihan soal maupun pendalaman materi. Siswa dipersilahkan untuk mendapatkan nilai maksimal dengan melakukan perbaikan terhadap nilai yang telah diperolehnya. Bila seorang siswa yang telah dinyatakan tuntas dan ingin melakukan perbaikan terhadap 18 nilai yang telah diperolehnya, guru dapat melakukannya dengan cara pengujian terhadap kompetensiindikator-indikator pengayaan yaitu indikator-indikator yang berada diatas tahapan berpikir dari kompetensi dasar. Nilai Hasil Belajar yang dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar LHB mencakup aspek:  Pengetahuan Kognitif  Praktik Psikomotor  Sikap Afektif Rumusan Penilaian : NR = 70 x NH + 15 x Tugas + 15 x USUKK NR = Nilai Rapor NH = Nilai Harian UTS = Ulangan Tengah Semester USUKK= Ulangan Semester Ulangan Kenaikan Kelas Nilai Harian NH diperoleh dari hasil pelaksanaan ulangan harian dan rata-rata tugas terhadap kompetensi dasar yang diujikan pada ulangan harian. Rumus Nilai Harian NH = a UH x b NP Nilai Proses Catatan : a dan b ditentukan oleh masing-masing kelompok guru mata pelajaran dan pada setiap pelaksanaan Ulangan Harian bobotnya dapat berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesulitan dari masing-masing kompetensi yang diujikan. 19 Pelaksanaan ulangan harian dilakukan setelah selesai 1 kompetensi dasar atau lebih atau melakukan pengujian terhadap 1 KD atau lebih. Ulangan Tengah Semester UTS dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 9 – 10 minggu dengan melakukan pengujian terhadap kompetensi – kompetensi yang telah diajarkan pada semester yang sedang berjalan. Persentase pelaksanaan UTS maksimal sebanyak 15 . Ulangan Semester US dilaksanakan pada akhir semester ganjil sedangkan Ulangan Kenaikan Kelas UKK dilaksanakan pada setiap akhir semester genap. Pelaksanaan Ulangan Semester maupun Ulangan Kenaikan Kelas mengujikan semua kompetensi yang mempresentasikan kompetensi pada semester yang sedang berjalan. Presentasi pelaksanaan USUKK maksimal 15 . Hasil belajar yang dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar LHB merupakan keputusan akhir yang menyimpulkan pencapaian pada setiap aspek. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun. 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 6.1 Kenaikan kelas