Evaluasi semen beku Motilitas Spermatozoa

20 yang ditunjukkan dengan meningkatnya motilitas spermatozoa, terutama disebabkan oleh estrogen. 5. Zat anti bakteri Penisilin dan dihidrostreptomisin atau neomisin sering ditambahakan ke dalam semen untuk mengontrol perkembangan bekteri sehingga persaingan penggunaan substrat dapat dihindari; 6. Gas Konsentrasi karbondioksida yang rendah akan menstimulasi metabolisme aerob, oksigen yang dibutuhkan akan memacu respirasi sel sehingga dapat meningkatkan proses metabolisme aerob spermatozoa; 7. Pengaruh cahaya Sinar matahari yang langsung mengenai spermatozoa akan menurunkan motilitas, angka metabolisme, dan fertilitas spermatozoa karena meningkatnya suhu. Sinar atau cahaya dapat menyebabkan suatu reaksi fotokemis di dalam sperma, yang menghasilkan hidrigen peroksida dalam jumlah yang toksik; 8. pH aktivitas optimum enzim-enzim pada spermatozoa berlangsung pada pH 7,0 6,9-7,5 tergantung jenis spesies. Aktivitas metabolisme tertinggi dicapai pada pH mendekati pH netral. Pada pH asam angka metabolisme akan turun dan pada pH basa angka metabolisme akan meningkat, namun spermatozoa akan cepat kelelahan. Untuk mengetahui motilitas spermatozoa dilakukan cara yaitu sampel semen diteteskan diatas gelas objek dan ditutup cover glass dan diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400 kali. Penilaian dilakukan dengan menghitung 21 persentase spermatozoa yang pergerakannya progresif maju ke depan dibandingkan dengan yang tidak bergerak sebanyak ± 100 spermatozoa dengan satuan persen Partodiharjo, 1992. Motilitas Spermatozoa = total � �� � � yang diamati jumlah � �� � � progresif x100 Penilaian semen menurut Toelihere 1981, dapat ditentukan sebagai berikut: a. : spermatozoa tidak bergerak; b. 0-30 : gerakan berputar ditempat; bergerak progresif; c. 30-50 : gerakan berayun atau melingkar; bergerak progresif; d. 50–80 : ada gerakan massa; bergerak progresif; e. 80–90 : ada gelombang; pergerak progresif; f. 90 – 100 : gelombang sangat cepat; pergerak sangat progresif; Penilaian gerakan individual spermatozoa menggunakan mikroskop dan melihat pola pergerakan progresif atau gerakan aktif maju ke depan merupakan gerakan terbaik. Gerakan melingkar atau gerakan mundur merupakan tanda cold shock atau media yang kurang isotonik terhadap semen. Gerakan berayun dan berputar- putar di tempat biasanya terlihat pada semen yang sudah tua dan apabila kebanyakan spermatozoa berhenti bergerak dan dianggap mati. Motilitas spermatozoa dipengaruhi oleh kemampuan metabolisme spermatozoa yang ditunjang oleh lingkungan yaitu suhu dan komponen-komponen yang terdapat di dalam medium Toelihere,1993. 22

H. Persentase Spermatozoa hidup

Persentase spermatozoa hidup sangat dipengaruhi oleh suhu, sinar matahari secara langsung dan goncangan yang berlebihan Toelihere 1993. Pengamatan gerakan individu dilihat dengan mikroskop, dihitung di semua lapangan pandang. Metode pewarnaan eosin 2 adalah metode yang dilakukan dalam pemeriksaan persentase spermatozoa hidup. Perhitungan persentase spermatozoa hidup menurut Mumu 2009 adalah sebagai berikut: Spermatozoa hidup = sel sperma hidup sel sperma hidup + sel sperma mati X 100 23

III. METODE PENELITIAN A.

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 8 Maret 2014 sampai dengan 24 Maret 2014 di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

B. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian yaitu ; kontainer, gunting, pinset, kertas tissue, thermohigrometer, stopwatch, ember, mikroskop, gelas obyek, gelas penutup, pemanas buncen, alat hitung.

C. Bahan Penelitian

1. Straw semen beku sapi Simmental sebanyak 27 straw; 2. Air bersuhu 34 o C, 37 o C, 40 o C; 3. Eosin 2.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan pola faktorial 3x3. Faktor I yaitu suhu 34° C, 37° C, dan 40° C dan faktor II lama thawing 10 detik , 15 detik, dan 20 detik dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. 24 Tabel 1. Rancangan Penelitian Lama Thawing Suhu Thawing detik 34 o C 37 o C 40 o C 10 3 straw 3 straw 3 straw 15 3 straw 3 straw 3 straw 20 3 straw 3 straw 3 straw

E. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini yaitu: 1. pengambilan straw sapi Simmental di Balai Inseminasi Buatan BIB Poncowati, Lampung tengah. a. mengambil straw di BIB Pocowati, Lampung Tengah sebanyak 27 straw; b. memasukkan ke dalam kontainer; c. membawa straw ke Lampung Timur. 2. menyiapkan air dengan suhu 34 o C, 37 o C,dan 40 o C; 3. pemeriksaan motilitas spermatozoa Tolihere, 1993. a. mengambil semen beku dengan kemasan straw dari kontainer kemudian thawing dengan air yang besuhu 34 o C, 37 o C,dan 40 o C selama 10 detik, 15 detik dan 20 detik masing-masing 3 straw; b. meneteskan semen dari straw pada gelas obyek kemudian menutup dengan gelas penutup; c. memeriksa menggunakan mikroskop dengan pembesaran sedang 10x40; d. menentukan persentase motilitas spermatozoa sesuai dengan kriteria yang ada. 25 4. pemeriksaan persentase spermatozoa hidup Mumu, 2009. a. meneteskan satu tetes eosin 2 pada ujung gelas obyek yang bersih; b. meneteskan semen segar dengan ukuran yang sama dengan pewarna pada ujung gelas obyek yang sama; c. menempelkan ujung gelas obyek yang lain atau ujung gelas penutup pada kedua cairan sehingga keduanya bercampur, kemudian didorong ke ujung gelas obyek; d. mengeringkan preparat ulas dengan cara menggerakkan diatas nyala lilin atau pemanas buncen; e. memeriksa spermatozoa yang hidup dan mati dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran sedang 10x40. Spermatozoa yang hidup tidak berwarna, sedangkan spermatozoa yang mati akan berwarna merah atau merah muda. Jumlah spermatozoa yang dihitung minimal 210 sel; f. menghitung persentase spermatozoa hidup.

F. Peubah yang diamati

Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah motilitas dan persentase spermatozoa hidup. 1. Motilitas spermatozoa Penilaian semen menurut Toelihere 1981, dapat ditentukan sebagai berikut: a. : spermatozoa tidak bergerak; b. 0-30 : gerakan berputar ditempat; bergerak progresif; c. 30-50 : gerakan berayun atau melingkar; bergerak progresif;