Kejahatan Apartheid yang dimaksud adalah perbuatan tidak manusiawi dengan sifat yang sama dengan sifat-sifat yang disebutkan dalam Pasal 8 yang dilakuakn
dalam kontekssuatu rezim kelembagaan berupa penindasan dan dominasi oleh suatu kelompok rasial atas suatu kelompok atau kelompok-kelompok ras lain dan
dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan rezim itu.
B. Bentuk dan Pengertian Tindak Pidana Umum
Tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan
disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barangsiapa melanggar larangan tersebut Moeljatno, 1987: 54.
Umum adalah mengenai seluruhnya atau semuanya, secara menyeluruh, tidak menyangkut yang khusus tertentu saja Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994:
1103. Tindak pidana umum adalah semua perbuatan yang diatur di dalam Kitab Undang
Undang Hukum Pidana KUHP dan semua perundang undangan yang mengubah dan menambah KUHP Andi Hamzah, 1991: 5. Jadi yang dimaksud tindak
pidana umum adalah keseluruhan perbuatan yang melanggar peraturan tentang kejahatan di dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana.
Menurut sudarto 1990; 43 unsur unsur tindak pidana dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Perbuatan manusia. 2. Yang memenuhi rumusan dalam undang undang syarat formil.
3. Bersifat melawan hukum syarat materiil. Menurut Sudarto 1990: 44, unsur-unsur pertanggungjawaban pidana meliputi :
1. Kesalahan;
2. Kemampuan bertanggungjawab.
Menurut Satjipto Raharjo 1980: 15 penegakan hukum dalam petanggung jawaban pidana merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide kepastian
hukum, kemanfaatan sosial dan keadilan menjadi kenyataan. Proses perwujudan ketiga ide inilah yang merupakan hakekat dari penegakan hukum. Membicarkan
penegakan hukum pidana dalam suatu perkara tindak pidana sebenarnya tidak hanya bagaimana cara membuat hukum itu sendiri, melainkan juga mengenai apa
yang dilakukakan oleh aparatur penegak hukum dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah-masalah dalam penegakan hukum. Oleh karena itu, dalam
menangani masalah-masalah dalam penegakan hukum pidana yang terjadi dalam masyarakat dapat dilakukan secara penal hukum pidana dan non penal tanpa
menggunakan hukum pidana. 1.Upaya Non Penal Preventif
Upaya penanggulangan secara non penal ini lebih menitikberatkan pada pencegahan sebelum terjadinya kejahatan dan secara tidak langsung dilakukan
tanpa menggunakan sarana pidana atau hukum pidana,misalnya: a
Penanganan objek kriminalitas dengan sarana fisik atau konkrit guna mencegah hubungan antara pelaku dengan objeknya dengan sarana
pengamanan, pemberian pengawasan pada objek kriminalitas. b
Mengurangi atau menghilangkan kesempatan berbuat kriminal dengan perbaikan lingkungan.
c Penyuluhan kesadaran mengenai tanggung jawab bersama dalam terjadinya
kriminal yang akan mempunyai pengaruh baik dalan penanggulangan kejahatan.
2. Upaya Penal Represif Upaya penal merupakan salah satu upaya penegakan hukum atau segala tindakan
yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum yang lebih menitikberatkan pada pemberatasan setelah terjadinya kejahatan yang dilakukan dengan hukum pidana
yaitu sanksi pidana yang merupakan ancaman bagi pelakunya. Penyidikan, penyidikan lanjutan, penuntutan dan seterusnya merupakan bagian-bagian dari
politik kriminal Sudarto, 1986: 113.
C. Mekanisme Pelaksanaan Peradilan