Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur

angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Sedangkan menurut Wild, Subramanyam dan Halsey 2005 analisis rasio keuangan dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan korelasi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Dalam penelitian ini untuk rasio keuangan yang dijadikan tolak ukur untuk mengetahui kondisi keuangan dan prestasi perusahaan peneliti menguji rasio profitabilitas dan rasio leverage.

D. Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Menurut Tandelilin 2001 kondisi keuangan suatu perusahaan sangat menentukan besar keuntungan yang akan diterima oleh investor. Kestabilan kinerja keuangan merupakan jaminan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dan pelayanan yang terbaik dari perusahaan. Profitabilitas yang rendah menunjukkan bahwa tingkat kinerja manajemen perusahaan tersebut kurang baik. Perusahaan yang memeiliki rugi atau tingkat profitabilitas yang rendah nantinya akan membawa dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu perusahaan Srimindarti, 2008. Hal ini akan mengandung berita buruk, sehingga perusahaan akan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan lapora keuangannya. Berdasarkan penelitian diatas peneliti berpendapat bahwa profitabilitas merupakan hasil akhir dari keputusan manajemen perusahaan. Rasio profitabilitas sebagai hasil akhir yang menjelaskan atau memberi gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Dengan kata lain bahwa profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan memperoleh laba. Bagi perusahaan untuk dapat melangsungkan hidup haruslah dalam keadaan yang menguntungkan. Dengan tidak adanya laba maka perusahaan tersebut tidak dapat berjalan dan sulit untuk mendapatkan modal dari para investor. 2. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Beberapa jenis rasio profitabilitas ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Margin Laba Profit Margin = � � ℎ � Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. 2. Aset Turn Over Return on Asset = � � ℎ Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. 3. Return on Investment Return on Equity = � ℎ − � � Rasio ini menunjukkan berapa besar persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin baik. 4. Return on Total Aset = � ℎ − Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. 5. Basic Earning Power = � � � Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik. 6. Earning Per Share = � � ℎ � � ℎ ℎ Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. 7. Contribution Margin = � Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya atau biaya operasi lainnya.

E. Leverage

1. Pengertian Leverage

Leverage merupakan suatu alat penting dalam pengukuran efektivitas penggunaan utang perusahaan. Dengan menggunakan leverage, perusahaan tidak hanya dapat memperoleh keuntungan namun juga dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian, karena leverage keuangan berarti perusahaan membebankan resiko kepada pemegang saham sehingga mempengaruhi return saham Weston dan Copeland, dalam Prasetyorini, 2013. Konsep leverage ini penting bagi investor dalam membuat pertimbangan penilaian saham. Para investor umumnya cenderung menghindari resiko. Resiko yang timbul dalam penggunan financial leverage disebut dengan financial risk yaitu risiko tambahan yang dibebankan kepada pemegang saham sebagai hasil penggunaan utang oleh perusahaan. Semakin tinggi leverage, semakin besar resiko keuangannya dan sebaliknya Home dan Marchwicz, dalam Prasetyorini, 2013. Keputusan pembelanjaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham. Pada kondisi ekonomi baik, perusahaan yang porsi penggunaan utang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang menghasilkan laba bagi pemegang saham lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang porsi penggunaan utangnya lebih kecil dibandingkan dengan modal sendiri. Sebaliknya, pada kondisi ekonomi buruk perusahaan yang porsi penggunaan utangnya lebih besar dibandingkan dengan modal sendiri akan menghasilkan laba bagi pemegang saham lebih kecil dari pada perusahaan yang porsi penggunaan utangnya lebih kecil dibandingkan dengan modal sendiri. Weston dan Copeland, dalam Analisa 2011 mengatakan bahwa salah satu faktor penting dalam unsur pendanaan adalah hutang leverage. Solvabilitas leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Leverage sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya dengan menggunakan ekuitas yang dimilikinya.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

0 3 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.

0 2 13

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.

0 1 12

TINJAUAN PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.

0 0 30

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ.

0 2 10

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ.

0 0 8

Descriptives FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ.

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010).

0 1 25

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG DAN KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2014

0 0 15