HASIL DAN PEMBAHASAN Model Analisis.

105 dan keuangan.

2.3. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data – data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan dipresentasekan secara objektif.

b. Model Analisis.

Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi llinear berganda. Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel – variabel independen terhadap variabel dependen dengan rumus: Yi = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan: Yi = Dividen Tunai a = Konstanta X1 = Return on Equity ROE X2 = Net Profit Margin NPM X3 = Market to Book Value of Assets MVABVA X4 = Market to Book Value of Equity MVEBVE, X5 = Capital Addition to Book Value of Assets CAPBVA X6 = Property, Plant Equipment to Book Value of AssetsPPEBVA b123456 = Koefisien Regresi Variabel e = Error Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik yaitu uji normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas. Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut: a. Uji Serempak Uji - F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Bentuk pengujian: H0: b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari ROE, NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. H1: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari ROE, NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji – F adalah: Terima Ho bila F hitung ≤ F tabel Tolak Ho terima H1 bila Fhitung Ftabel b. Uji Secara Parsial Uji - t Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X1 apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y1. Bentuk pengujian: H0: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari ROE, NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. H0: bi ≠ 0, artinya tardapat pengaruh yang signifikan dari ROE, NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan tingkat signifikan α alpha 5 dan derajat kebebasan n-k dengan thitung yang diperoleh. Jika t hitung t tabel berarti Ho ditolak atau terdapat pengaruh nyata signifikan b1 terhadap dividen tunai dan sebaliknya. Atau dapat disimpulkan: H0 diterima jika: - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H1 ditolak jika: t hitung t tabel atau t hitung - t tabel

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ada beberapa syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi agar model persamaan regresi berganda dapat digunakan dalam menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi dividen tunai. Penelitian ini pada awalnya menggunakan 6 enam variabel bebas namun karena terdapat masalah pada uji asumsi klasik yaitu uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas serta uji normalitas maka hanya 4 empat variabel yang dimasukkan dan data juga ditransformasi ke dalam bentuk logaritma natural. Setelah memenuhi semua syarat asumsi klasik maka data tersebut dapat dianalisis. Tabel berikut menunjukkan hasil pengolahan SPSS 14.0 for windows: Tabel 1. Hasil Pengolahan SPSS 14.00 for windows Uji Statistik t Model B Beta t Sig Constant 4.865 14.753 .000 LN ROE .412 .422 3.953 .000 LNMVABVA -.013 -.017 -.189 .850 LN PPEBVA -.013 -.010 -.112 .911 LN NPM -.268 -.359 3.349 .001 Uji Statistik F Model F Sig Regression 4.402 .002a R Square 0.135 Adjusted R Square 0.104 Sumber: Hasil olahan SPSS 14.00 for windows diolah 106 Dari Tabel 1 dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Yi = 4.865+ 0.412X1-0.13X2 -0.13X3 -0.268X4 + e Dimana: Yi = LN Dividen Tunai a = Konstanta X1 = LN Net Profit Margin NPM X2 = LN Return on Equity ROE X3 = LN Market to Book Value of Assets MVABVA X4 = LN Property, Plant Equipment to the Book Value of Assets PPEBVA e = Error 1. Uji Hipotesis 1 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama – sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: H0: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari ROE,NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. H1: Minimal satu dari b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari ROE, NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5, jika nilai Fhitung ≤ F tabel maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama – sama dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya nilai Fhitung Ftabel maka H1 diterima, artinya ada pengaruh signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.11 diperoleh nilai Sig. F sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0,05, dan nilai Fhitung sebesar 4.402 yang lebih besar dari Ftabel yang hanya 2,68 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROE, NPM, MVABVA, dan PPEBVA secara bersama – sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap dividen tunai. Hal ini juga berarti bahwa kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen dividen tunai sebesar 10.4 adalah signifikan pada tingkat pengujian α = 5. 2. Uji Hipotesis 2 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas secara individual parsial terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: H0: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari ROE, NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. H0: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya tardapat pengaruh yang signifikan dari ROE, NPM, MVABVA, PPEBVA terhadap dividen tunai. Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5, jika nilai Sig. t 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya nilai Sig. t 0,05 maka H1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada tabel dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing – masing variabel sebagai berikut: 1. Variabel Return On Equity ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan nilai t hitung 3,953 t tabel 1,96. Artinya terdapat pengaruh antara ROE dan dividen tunai. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti.Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar 0,412. Artinya setiap kenaikan ROE sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan dividen tunai sebesar Rp 0,412. Hubungan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Sundjaja yaitu semakin tinggi rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROE, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Apabila laba yang diperoleh perusahaan besar, maka dividen tunai yang akan dibagikan oleh emiten kepada investor juga semakin besar karena investor sangat penting bagi perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori bird in the hand yang meyakini bahwa investor akan jauh lebih menghargai pendapatan yang berupa dividen daripada keuntungan modal capital gain Penelitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli 2004. 2. Variabel Net Profit Margin NPM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai karena karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001 dan nilai t hitung 3.349 t tabel 1,96 artinya terdapat pengaruh antara NPM dan dividen tunai. semakin tinggi rasio profitabilitas yang diwakili oleh NPM, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba Apabila laba yang dihasilkan tinggi maka dividen yang dibagikan juga ikut meningkat. 107 3. Variabel Market to Book Value of Assets MVABVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,850 0,850 0,05 dan nilai t hitung -0,189 t tabel 1,96 artinya tidak terdapat pengaruh antara MVABVA dan dividen tunai. Dengan demikian, perusahaan tidak begitu mementingkan kenaikan ataupun penurunan nilai pasar terhadap nilai buku dalam membagikan dividen tunai kepada investor. Investor kurang yakin akan menerima pendapatan dari capital gain daripada dari dividen sehingga perusahaan yang menganggap investor sangat penting akan membagikan dividen tunai dalam jumlah yang lebih besar jika memperoleh laba yang besar. Hal ini sesuai dengan teori bird in the hand yang meyakini bahwa investor akan jauh lebih menghargai pendapatan yang berupa dividen daripada keuntungan modal capital gain. 4. Variabel Property,Plant Equipment to the Book Value of Assets PPEBVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,911 0,885 0,05 dan nilai t hitung - 0,112 t tabel 1,96 artinya tidak terdapat pengaruh antara PPEBVA dan dividen tunai. Dengan demikian, perusahaan tidak begitu mementingkan kenaikan ataupun penurunan nilai buku aktiva tetap terhadap nilai buku total aktiva dalam membagikan dividen tunai kepada investor. Investor lebih menyukai pendapatan berupa dividen daripada capital gain sehingga perusahaan yang memperoleh laba yang besar akan membagikan dividen tunai dalam jumlah yang lebih besar juga. Hal ini sesuai dengan teori bird in the hand yang meyakini bahwa investor akan jauh lebih menghargai pendapatan yang berupa dividen daripada keuntungan modal capital gain.

4. KESIMPULAN