Kriteria yang harus diperhatikan dalam penyembunyian pesan adalah[12]:
a. Imperceptibility
Keberadaan pesan rahasia tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Misalnya jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext
sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio, maka indera telinga tidak dapat mendeteksi perubahan pada
audio stegotext-nya. b.
Fidelity Mutu media penampung tidak berubah banyak akibat penyisipan.
Perubahan tersebut tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Misalnya jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext
sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio, maka audio stegotext tidak rusak dan indera telinga tidak
dapat mendeteksi perubahan tersebut. c.
Recovery Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkap kembali reveal. Karena
tujuan steganografi adalah data hiding, maka sewaktu-waktu pesan rahasia di dalam stegotext harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih
lanjut.
2.10.2 Sejarah Steganografi
Steganografi sudah dikenal oleh bangsa Yunani sejak lama. Herodatus, seorang penguasa Yunani, mengirimkan pesan rahasia menggunakan kepala budak atau
prajurit sebagai medai. Caranya, rambut budak dibotaki, lalu pesan rahasia ditulis pada kulit kepala budak. Setelah rambut budak tumbuh cukup banyal yang berarti
menutupi pesan rahasia, budak tersebut dikirim ketempat tujuan untuk membawa pesan rahasia dikepalanya. Di tempat penerima kepala budak dibotaki kembali untuk
membaca pesan yang tersembunyi dibalik rambutnya. Pesan tersebut berisi peringatan tentang invasi dari Bangsa Persia[12].
Universitas Sumatera Utara
2.10.3 Teknik Steganografi Kombinasi End Of File dan First Of File
Teknik EOF atau End Of File merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam steganografi. Teknik ini digunakan dengan cara menambahkan data atau pesan rahasia
pada akhir file citra[9]. Untuk mengenal data yang disisipkan pada akhir file, diperlukan suatu tanda pengenal atau simbol pada awal dan akhir data yang akan
disisipkan[8]. Dengan metode ini pesan yang disisipkan jumlahnya tak terbatas. Akan tetapi efek sampingnya adalah ukuran file menjadi lebih besar dari ukuran semula[4].
Sedangkan untuk teknik FOF atau First Of File merupakan kebalikannya, yaitu data
atau pesan rahasia ditambahkan pada awal file.
2.11 Citra Bitmap
Citra bitmap sering disebut juga dengan citra raster. Dipresentasikan dalam bentuk matriks atau dipetakan dengan menggunakan bilangan biner atau sistem bilangan
lain[15]. File bitmap merupakan format file citra yang tidak mengalami proses kompresi sehingga kualitas gambar yang dihasilkan baik daripada file citra dengan
format lain.
Gambar 2.8 Contoh Citra Bitmap
Pada file bitmap, nilai intensitas pixel dalam citra dipetakan ke dalam sejumlah bit tertentu yang umumnya panjang setiap pixel adalah 8 bit. Delapan bit ini
merepresentasikan nilai intensitas pixel. Dengan demikian ada sebanyak 28 = 256 derajat keabuan, mulai dari 0 sampai 255. Nilai intensitas citra pada data bitmap
terdiri dari bilangan biner. Untuk citra true color jumlah bit per pixel sebanyak 24 bit
Universitas Sumatera Utara
yang terdiri dari nilai red, green dan blue RGB. Untuk mendapatkan nilai RGB setiap pixel dilakukan dengan membaca nilai pixel dan mengkonversikan dari nilai
biner ke nilai desimal[8].
Terdapat beberapa format dari citra bitmap, salah satunya format .bmp merupakan format penyimpanan standar tanpa kompresi yang umum dapat digunakan
untuk menyimpan citra biner hingga citra warna yang dikembangkan oleh Microsoft[13].
2.12 Penelitian Terdahulu
Berikut ini beberapa penelitian yang terkait dengan algoritma Massey- Omura dan teknik steganografi End Of File :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Reza, Muhammad Andri
Budiman, dan Dedy Arisandi yaitu membangun sistem untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan teks menggunakan algoritma
Massey-Omura. Dimana Algoritma Massey-Omura ini juga
membutuhkan metode The Sieve of Eratosthenes untuk membantu membangkitkan bilangan prima, algoritma Euclidean GCD untuk
mencari dua buah bilangan bulat yang relatif prima dan untuk proses enkripsi menggunakan algoritma Modulo Exponential yang berfungsi
menghitung nilai perpangkatan modulo bilangan besar serta algoritma Modulo Invers untuk proses dekripsi[5].
2. Penelitian oleh Krisnawati membahas bagaimana menyisipkan teks ke
dalam citra grayscale dengan menggunakan dua metode yaitu metode Least Significant Bit LSB dan metode End Of File EOF. Alasan
digunakannya citra grayscale adalah karena citra ini bentuk digital yang lebih sederhana dibandingkan dengan citra RGB. Dalam penelitiannya,
diperoleh bahwa, kelebihan metode LSB adalah ukuran citra yang mengandung pesan tidak berubah, sedangkan kekurangannya adalah
kapasitas pesan yang akan disisipkan terbatas. Sebaliknya metode EOF
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kelebihan dapat menyisipkan pesan dalam jumlah yang tidak terbatas, sedangkan kekurangannya adalah kapasitas file citra akan
bertambah[4].
3. Penelitian yang dilakukan oleh Henny Wandani, mengimplementasikan
Teknik steganografi End Of file dengan algoritma Rabin Public Key. Dilakukan proses enkripsi data atau pesan rahasia yang berupa data teks
angka dengan jumlah maksimum yang dimasukkan adalah 24 digit angka, kemudian hasil enkripsi ciphertext akan disembunyikan ke
dalam suatu file gambar yang berformat bitmap dengan ukuran minimum 25 x 25. Selanjutnya, dilakukan proses ekstraksi dan dekripsi ciphertext,
sehingga diperoleh kembali plaintext yang berupa data teks angka[8].
4. Penelitian yang dilakukan oleh Arfiyah membandingkan Teknik
Steganografi First Of File, End Of File, dan kombinasi keduanya . Untuk teknik kombinasi End Of File dan First Of File dilakukan secara vertikal
sehingga proses nilai desimal pesan disisipkan pada bagian atas dan bawah pixel matriks citra RGB[2].
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan fase awal untuk pengembangan sistem. Tahap ini mempelajari sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen di dalamnya
dan bagaimana semuanya berinteraksi sehingga sistem yang dibangun dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
3.1.1 Analisis Masalah
Perkembangan komunikasi data yang semakin pesat mendorong para pelaku dibidangnya berusaha untuk menemukan cara yang aman untuk mengirimkan suatu
pesan. Salah satunya adalah dengan teknik kriptografi yang menyandikan pesan sebagai kode aneh yang membuat pihak luar penasaran dan berusaha untuk
mengetahui kode tersebut[4].
Sehingga untuk meningkatkan pengamanan pesan, di lakukanlah penggabungan kriptografi dengan steganografi. Algoritma kriptografi yang digunakan
adalah algoritma Massey-Omura dengan teknik steganografi yang mengkombinasikan metode End Of File dan First Of File.
Dalam analisis masalah, dapat digambarkan lebih jelas melalui Diagram Ishikawa fishbone Diagram yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Algoritma Kriptografi Algoritma Kriptografi
Methods Methods
People People
Pengamanan Pesan
Pengamanan Pesan
Kekhawatiran akan pembobolan pesan
Proses enkripsi dan dekripsi dilakukan dengan
Algoritma Massey omura yang tidak ada
pendistribusian kunci Sudah banyak
algoritma kriptografi yang tidak aman
Teknik Steganografi Teknik Steganografi
Hanya menggunakan satu teknik untuk
menyembunyikan pesan
Proses embedding dan extracting dilakukan dengan
Teknik Steganografi dikombinasikan antara End
Of File dan First Of File
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Analisis Masalah
3.1.2 Analisis Persyaratan