TUJUAN DAN MANFAAT KERANGKA RUANG LINGKUP

41 akan memanfaatkan catatan misalnya selama tiga sampai lima tahun berturut-turut apakah terus menerus baik secara konsisten atau bersifat “eratik” seperti permainan ”yoyo”. 3. Meningkatkan prestasi individu yang dapat mendorong kinerja sumber daya manusia Mahkamah Agung , yaitu diantaranya dengan menumbuhkan minat pegawai melakukan pengembangan kompetensi individu dalam rangka meningkatkan hasil karya dan prestasinya. Hal ini dilakukan dengan pemberian umpan balik kepada pegawai tentang hasil pelaksanaan kerja mereka. 4. Membantu Mahkamah Agung dalam menyusun program pengembangan serta pendidikan dan pelatihan pegawai yang lebih tepat guna. Dengan melaksanakan SKI dapat diketahui dan diidentifikasi pendidikan dan pelatihan tambahan apa saja yang masih harus diberikan kepada pegawai agar mampu melaksanakan tugas dengan baik dan mencapai standar prestasi yang ditetapkan. 5. Memberikan informasi sebagai dasar pembayaran remunerasi atau imbalan. Suatu sistem imbalan yang baik mengaitkan tingkat pembayaran imbalan dengan prestasi yang dicapai pegawai. Pelaksanaan SKI mendasarkan penilaian kinerja sesuai hasil kerja yang diperoleh pegawai; yaitu dengan membandingkan tingkatan output yang dihasilkan dengan target yang telah ditetapkan. Penilaian ini akan memudahkan pimpinan Mahkamah Agung atau unit kerja untuk mengidentifikasi individu yang ”berhasil” dalam mencapai target kinerjanya maupun individu yang ”gagal”. Pegawai yang berkinerja baik mendapatkan penghargaan reward, sedangkan yang gagal mendapatkan hukuman punishment. Dengan penerapan SKI, reward dan punishment yang diberikan bersifat obyektif tidak lagi subyektif.

D. TUJUAN DAN MANFAAT KERANGKA

KONSEPTUAL Kerangka Konseptual ini disusun dengan tujuan untuk: 1. Memberikan gambaran tentang kerangka teoritis untuk melaksanakan proses manajemen kinerja individu. 2. Memberikan gambaran bagi pimpinan, atasan langsung, dan pegawai dalam melaksanakan tahap-tahap manajemen kinerja individu atau yang disebut sasaran kinerja individu di lingkungan Mahkamah Agung. 3. Menyediakan metode penilaian kinerja individu secara obyektif dan fair, yang didasarkan kepada hasil kerja yang terekam, tercatat dan terukur. Diharapkan dengan tercapainya tujuan tersebut, akan memberikan manfaat, diantaranya: 1. Membantu pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien; karena terhubungkannya sasaran organisasi, sasaran unit-unit kerja dengan sasaran individu pegawai. 2. Membantu pegawai dan atasan langsungnya melakukan pengukuran dan penilaian kinerja secara objektif; 3. Menyediakan alat ukur kinerja obyektif yang menjadi dasar maupun masukan dalam hal: a. Pengambilan keputusan promosi; b. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan pegawai yang tepat guna; 42 c. Perencanaan d. Penentuan besarnya imbalan berdasarkan kinerja yang dicapai. 4. Menjadi bahan masukan dalam mengembangkan kebijakan dan sistem pengembangan kapasitas capacity building.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari kerangka konseptual SKI adalah sebagai berikut : Tahapannya meliputi tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan pelaporan kinerja serta penilaian dan evaluasi kinerja. Sasaran kinerja individu diimplementasikan bagi seluruh pejabat struktural eselon III ke bawah, pejabat fungsional tertentu, pejabat fungsional umum dan calon PNS di lingkungan BPKP. Pertimbangannya bagi pejabat eselon II ke atas, telah ada Penetapan Kinerja sebagai dasar penilaian kinerja pejabat-pejabat tersebut. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran MenPAN Nomor SE31M.PAN122004 tentang Penetapan Kinerja. Penilaian kinerja dalam kerangka konseptual ini mempertimbangkan pula pelaksanaan DP3.

F. SISTEMATIKA