Petunjuk Teknis BOP RA
I-9
BAB IV MEKANISME PELAKSANAAN BOP
A.
Mekanisme Alokasi Dana BOP
Pengalokasian dana BOP dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengumpulkan data jumlah siswa raudhatul athfal pada tiap Provinsi
yang telah dikirimkan melalui EMIS Kanwil Kementerian Agama dengan format yang dilengkapi nama, tempat tanggal lahir, alamat, dan data
lainnya sebagaimana format isian yang disediakan oleh EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
b.
Atas dasar data jumlah siswa raudhatul athfal pada tiap provinsi berbasis EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tersebut, Direktorat
Pendidikan Madrasah menetapkan alokasi dana BO P untuk madrasah pada tiap provinsi yang dituangkan dalam DIP A Kanwil Kementerian
Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama KabupatenKota;
c.
Setelah menerima alokasi dana BOP dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Bidang MadrasahTOS Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan
Seksi MadrasahTOS Kantor Kementerian Agama KabupatenKota melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa tiap raudhatul athfal
sebagai dasar dalam menetapkan alokasi dana BO P di tiap raudhatul ath- fal;
Dalam menetapkan alokasi dana BOP tiap raudhatul athfal perlu dipertimbangkan bahwa dalam satu tahun anggaran terdapat dua periode
tahun pelajaran yang berbeda, sehingga perlu acuan sebagai berikut: a. Alokasi dana BOP untuk periode Januari-Juni 2015 didasarkan pada
jumlah siswa semester kedua tahun pelajaran 201 42015. b. Alokasi dana BOP untuk periode Juli-Desember 2015 didasarkan pada da-
ta jumlah siswa semester pertama tahun pelajaran 20152016. Oleh k a- rena itu setiap raudhatul athfal harus segera menyerahkan Surat Perja n-
jian Pemberian Bantuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen PPK Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupa t-
enKota setelah masa pendaftaran siswa baru tahun 2015 selesai.
Petunjuk Teknis BOP RA
I-10
B.
Mekanisme Penyaluran Dana BOP RA 1. Mekanisme Penyaluran Dana BOP
Penyaluran dana BOP RA dilakukan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama KabupatenKota. Pencairan
dana BOP RA dapat dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung LS ke rekening RA sebagai penerima bantuan operasional, atau dengan
pembayaran Uang Persediaan UP.
1.1. Penetapan Pejabat Perbendaharaan
a. Dalam hal DIPA dana BOP RA dialokasikan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi:
- Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas DIPA dimaksud dapat menetapkan
Pejabat Pembuat
Komitmen PPK
khusus pencairan dana BOP pada masing-masing Kantor Kementerian
Agama KabupatenKota melalui Surat Keputusan. - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi selaku kepala
satuan kerja
satker dapat
mengangkat Bendahara
Pengeluaran Pembantu BPP pada masing-masing Kantor Kementerian Agama KabupatenKota melalui Surat Keputusan.
b. Dalam hal DIPA dana BOP RA dialokasikan pada Kantor Kementerian Agama KabupatenKota:
- Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas DIPA dimaksud dapat menetapkan
Pejabat Pembuat
Komitmen PPK
khusus pencairan dana BOP lebih dari 1 satu orang sesuai kebutuhan
melalui Surat Keputusan. - Kepala Kantor Kementerian Agama KabupatenKota selaku
kepala satuan kerja satker dapat mengangkat Bendahara Pengeluaran Pembantu BPP khusus pencairan dana BO P lebih
dari 1 satu orang sesuai kebutuhan melalui Surat Keputusan.
1.2. Syarat penyaluran dana BOP RA adalah:
a. Dalam pengajuan pencairan dana BOP, lembaga RA menyampaikan Rencana Kegiatan dan Anggaran RA RKARA;
b. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOP yang telah diterima oleh RA pada tahap sebelumnya, seluruhnya harus sudah
diserahkan kepada PPK sebagai dokumen laporan; c. Diterbitkannya Surat Keputusan PPK tentang Penetapan Penerima
Bantuan Operasional RA yang disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran;
d. Atas nama KPA, PPK membuat Surat Perjanjian Kerjasama For- mulir BOP-01 dengan Kepala RA sebagai penerima dana BOP,
yang memuat hak dan kewajiban antara kedua belah pihak; e. PPK mengesahkanmenyetujui pengiriman dana BOP kepada RA
yang dituangkan dalam bentuk kuitansibukti penerimaan; f. Kepala RA menyerahkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
SPTJM kepada PPK;
Petunjuk Teknis BOP RA
I-11
1.3. Peyaluran dana BOP RA dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi
atau Kantor
Kemenag KabupatenKota dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1.3.1. Pembayaran Langsung LS a. Mekanisme pencairan BOP RA dapat menggunakan
mekanisme pembayaran langsung LS dalam bentuk uang kepada RA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara KPPN;
b. PPK melakukan
pengujian dokumen
permohonan pencairan dana BOP yang diajukan RA sesuai dengan
Petunjuk Teknis; c. PPK menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran SPP
setelah Surat Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh kedua belah pihak, menerbitkan SK PPK tentang pener ima
bantuan, menerima SPTJM dari Kepala RA, dan kuitansi bukti penerimaan telah ditandatangani oleh Kepala RA dan
disahkan oleh PPK;
d. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis BOP RA, PPK menyampaikan informasi kepada RA untuk
melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan; e. Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Perintah
Membayar SPM
yang ditujukan
kepada KPPN
berdasarkan pengajuan SPP dari PPK; 1.3.2. Pembayaran Uang Persediaan UP
a. Kuasa Pengguna Anggaran KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat;
b. Dalam hal dibutuhkan, KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai p a-
gu DIPA kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
berdasarkan pengajuan
rekapitulasi RKARA dari BPP kepada BP;
c. Pembayaran sampai dengan Rp. 50.000.000, - lima puluh juta rupiah kepada satu penyedia barangjasa dapat
menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP khusus dana BOP;
d. Dalam hal pembayaran kepada satu penyedia barangjasa melebihi Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah tidak
dapat dilakukan dengan LS, dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur
Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA;
e. Bendahara Pengeluaran mentransfer dana UPTUP kepada BPP khusus BOP melalui rekening sesuai kebutuhan
mengacu pada RKARA; f. Penyaluran dana UP kepada BPP oleh BP dilakukan be r-
dasarkan Surat Perintah Bayar SPBy yang ditandatangani
Petunjuk Teknis BOP RA
I-12
oleh PPK atas nama KPA yang dilampiri rincian kebutuhan dana masing-masing BPP;
g. Setiap BPP mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50
lima puluh persen sehingga BP dapat melakukan penggantian
revolving UP
yang telah
digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih
tersedia dalam DIPA; h. Untuk BP yang dibantu oleh beberapa BPP, dalam
pengajuan UP ke KPPN harus melampirkan daftar rincian yang menyatakan jumlah uang yang dikelola oleh masing -
masing BPP;
i. Setiap pembayaran UPTUP oleh BPP berdasarkan Surat Perintah Bayar SPBy yang ditandatangani oleh PPK atas
nama KPA. SPBy tersebut harus dilampiri bukti -bukti pengeluaran berupa kuitansibukti pembelian, faktur pajak
dan SSP, dan notabukti penerimaan barangjasa atau dokumen pendukung lainnya yang diperlukan y ang
disetujuidisahkan oleh PPK;
j. KPA dapat mengajukan TUP kepada kepala KPPN dalam hal sisa UP pada BP tidak cukup tersedia dengan syarat
digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama sat u bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan;
k. Apabila penggunaan dan pertanggungjawaban TUP tidak dapat dilakukan dalam waktu 1 satu bulan, KPA dapat
mengajukan perpanjangan waktu pertanggungjawaban kepada kepala KPPN hingga satu bulan berikutnya;
l. Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UPTUP oleh BPBPP kepada
pihak RA berdasarkan Surat Perintah Bayar SPBy yang ditandatangani oleh BPBPP, Kepala RA, dan PPK atas
nama
KPA dengan
memperhatikan batas
waktu pertanggungjawaban.
m. Lembaga RA dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKARA yang telah diajukan dengan mem-
perhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban. n. Dalam rangka pelaksanaan mekanisme pencairan dana BOP
dengan uang muka tersebut berdasarkan SPBy dilampiri: - Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaran.
- Rincian kebutuhan dana. - Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang
muka kerja. o. Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya , BPP
harus menyiapkan
bukti-bukti laporan
pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya;
Petunjuk Teknis BOP RA
I-13
p. Atas penyaluran dana UPTUP kepada BPP oleh BP, harus disertai kuitansibukti penerimaan atas penyaluran dana
UPTUP bukti transfer sebanyak 2 dua lembar dengan ketentuan lembar kesatu disampaikan kepada BPP sebagai
bukti bahwa dana UPTUP telah diterima oleh BPP dan lembar kedua disimpan oleh Bendahara Pengeluaran.
2. Waktu Penyaluran dana BOP RA:
Penyaluran dana BOP RA tahun Anggaran 2015 yang ada di Satuan Kerja, penyalurannya dapat dilakukan dalam satu tahap atau lebih. Jika pada
akhir tahun anggaran terdapat sisa dana BOP yang ada di rekening RA harus disetorkan ke kas negara.
Petunjuk Teknis BOP RA
I-14
BAB V PENGGUNAAN DANA BOP RA