Isu Kesekretariatan KESEKRETARIATAN LEMBAGA DPD

20 - Hak KeuanganAdministratif bagi mantan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah beserta JandaDudanya adalah sama dengan Hak KeuanganAdministratif bagi mantan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat beserta JandaDudanya. - Gaji pokok dan tunjangan bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah sama dengan Gaji pokok dan tunjangan bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Isu Kesekretariatan

 Kehadiran UU MD3 membawa perubahan peran yang harus dihadapi Sekretariat Jenderal DPD, diantaranya adalah: 1. dapat mengatur sendiri kebutuhan organisasi, kelembagaan, dan tata kerjanya yang diatur dengan peraturan Presiden atas usul lembaga masing-masing Pasal 392 ayat 1. Menata ulang Peraturan Sekretaris Jenderal DPD Nomor 1 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD yang ditetapkan pada tanggal 31 Desember 2008 untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MD3. 2. dapat mengatur sendiri manajemen kepegawaian DPD dengan peraturan DPD yang dibahas bersama dengan Pemerintah untuk selanjutnya ditetapkan dalam peraturan pemerintah Pasal 394 ayat 2. 3. memberikan keleluasaan DPD untuk menyusun standar biaya operasional dengan Standar Biaya Khusus dan mengajukannya kepada Pemerintah untuk dibahas bersama Pasal 225 ayat 2. 21 4. DPD menetapkan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran DPD dalam peraturan DPD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 225 ayat 4 UU MD3. 5. menyediakan kantor DPD di ibukota provinsi daerah pemilihannya Pasal 227 ayat 4 dalam jangka waktu 2 dua tahun sejak UU MD3 diundangkan Pasal 402. 6. melakukan koordinasi dalam rangka pengelolaan sarana dan prasarana dalam kawasan gedung perkantoran MPR, DPR, dan DPD Pasal 392 ayat 4. 7. memberikan dukungan administratif dan keahlian untuk meningkatkan peran, fungsi, tugas dan wewenang DPD dalam praktek ketatanegaraan.  Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang informasi, menuntut Sekretariat Jenderal DPD untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang berubah dengan cepat. Pengembangan IT ini perlu ditingkatkan mengingat ke depan Teknologi lnformasi IT akan menjadi andalan instrumen kerja DPD dalam hubungan atau akses dengan masyarakat untuk anggota dan lembaga, pusat data dan sebagai stasiun interaktif antara anggota dan masyarakat serta daerah.  Keterbatasan ruang kerja dan ruang rapat di Gedung DPD, mengakibatkan kurang optimalnya dukungan kegiatan rapat- rapat 9 sembilan alat kelengkapan DPD dan Kelompok DPD di MPR.  Kebijakan kepemerintahan yang baik yang harus diterapkan oleh semua instansi pemerintah, maka diperlukan sistem akuntabilitas kinerja yang dapat menggambarkan keadaan kinerja Sekretariat Jenderal DPD secara jelas berdasarkan data yang tepat, akurat, dan transparan. 22  Koordinasi terhadap tenaga ahlipakar sangat diperlukan untuk mengatur tugas pokok dan fungsi yang dapat mendukung secara optimal keahlian dan penguasaan keilmuan dibidang tertentu, sehingga manfaatnya dirasakan oleh anggota maupun alat kelengkapan dalam membahas dan memutuskan materisubtansi dengan baik dan optimal.  Akuntabilitas publik bagi para Pejabat di Lingkungan Sekretariat Jenderal DPD perlu dijaga dan dipertahankan melalui peningkatan transparansi, akuntabel dan pengawasan internal.  Terbatasnya sumber daya manusia menyebabkan dukungan administratif dan keahlian substantif materi sidangrapat dan kegiatan DPD lainnya seperti kunjungan kerja dan seminar belum optimal, demikian pula dalam pengolahan data hasil penyerapan aspirasi masyarakat. Jumlah pejabatpegawaitenaga perbantuan honorer Sekretariat Jenderal DPD pada tahun 2009 setelah adanya Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 1 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretaris Jenderal DPD ditetapkan pada tanggal 31 Desember 2008 dengan komposisi pada tabel 1. dan tabel 2. berikut : 23 TABEL 1. REKAPITULASI JUMLAH PEJABATPEGAWAITENAGA PERBANTUAN SEKRETARIAT JENDERAL DPD TAHUN 2009 No Nama Jabatan Jumlah Definitif Plt Jabatan Yg Belum terisi Keterangan 1 Pejabat Struktural Eselon I, II, III, dan IV 112 107 5 13 2 orang Kepala Subbagian merangkap sebagai Plt. Kepala Bagian a. Pejabat Eselon I 2 b. Pejabat Eselon II 8 1 c. Pejabat Eselon III 32 2 1 d. Pejabat Eselon IV 65 3 11 2 Pegawai Negeri Sipil 120 3 Calon Pegawai Negeri Sipil 62 4 Tenaga Perbantuan Pengadministrasi Umum 126 5 Tenaga Perbantuan Petugas Pengamanan 35 J U M L A H 455 24 TABEL 2. FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIHARAPKAN SEKRETARIAT JENDERAL DPD No. PANGKAT GOL RUANG JUMLAH PEGAWAI PADA 31 Agustus 2009 FORMASI PNS KET JUMLAH SELURUHNYA 294 396 Formasi PNS yang diharapkan adalah sejumlah 396 orang sedangkan keadaan PNS saat ini berjumlah 294 orang, sehingga kekurangan PNS sebanyak 102 orang dengan perincian sebagai berikut:  Gol.Ruang llla  Gol.Ruang IIc  Gol.Ruang IIa 1 Pembina Utama IVe 2 2 Pembina Utama Madya IVd 2 3 Pembina Utama Muda IVc 5 4 Pembina Tk. L IVb 10 5 Pembina IVa 19 6 Penata Tingkat l IIId 10 7 Penata IIIc 54 8 Penata Muda Tingkat l IIIb 18 9 Penata Muda IIIa 76 10 Pengatur Tingkat l IId 4 11 Pengatur IIc 34 12 Pengatur Muda Tingkat l IIb 7 13 Pengatur Muda IIa 52 14 Juru Tingkat l Id 15 Juru Ic 16 Juru Muda Tingkat l Ib 17 Juru Muda Ia 1 25

B. FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN