Kredibilitas floor director dalam produksi program acara :(studi deskriptif kredibilitas floor director pada prgram acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar Jakarta)

163

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap

:

Viva Resthie d’Lavida

Nama Panggilan

:

Viva

Tempat / Tanggal Lahir


:

Bogor, 3 Mei 1991

Agama

:

Islam

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Status

:


Belum Menikah

Nama Ayah

:

Bambang Djoko Hermanto

Nama Ibu

:

Sri Mulyati Ningsih

Alamat

:

Jl.Cikendal No. 5 RT 04/04 CipageranCimahi Utara


Telepon

:

+6282 12044 4461

E-maiI

:

delavidaviva@gmail.com

164

II. PENDIDIKAN FORMAL
No

Tahun

Uraian


Keterangan

1.

2009-2013

Program Studi Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Jurnalistik. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Komputer Indonesia Bandung

Berijazah

2.

2006-2009

SMA Negeri 1 Cimahi


Berijazah

3.

2003-2006

SMP Negeri 1 Cimahi

Berijazah

4.

1997-2003

SDN 5 Cimahi

Berijazah

III. PENDIDIKAN NON FORMAL
No


Tahun

Uraian

Keterangan

1.

2000-2002

Kursus Bahasa Inggris di Executive
College, Cimahi

-

2.

2002-2003


Kursus Bimbingan Belajar di Ganesha
Operation (Kelas 6 SD), Cimahi

-

3.

2005-2006

- Kursus Bahasa Inggris di PQEC,
Cimahi

-

-Kursus Bimbingan Belajar di
Ganesha Operation (Kelas 3 SMP),
Cimahi
4.

2008-2009


Kursus Bimbingan Belajar di Ganesha
Operation (Kelas 3 SMA), Cimahi

-

5.

2012

Training Photographer Kamera SLR di
Jonas Photo Bandung

-

IV. PENGALAMAN ORGANISASI
No

Tahun


1.

1999-2002

Uraian
-Anggota Club Renang SGO Cimahi
-Protokoler Pramuka SDN 5 Cimahi

Keterangan
-

165

2.

2003-2006

Anggota KKI (Kushin Ryu Karate-Do
Indonesia) SMPN 1 CImahi


-

3.

2005

Kejuaraan Karate Walikota Cup II
FORKI Cimahi

-

4.

2007-2008

Sekretaris Karang Taruna

-

5.


2008-2009

Komunitas Band Burgerkill

-

V. PENGALAMAN KEGIATAN
No

Tahun

Uraian

Keterangan

1.

2012

Membuat Film Pendek-Diary Hitam
(Tugas Pengantar Ilmu Jurnalistik)

-

2.

2012

Melakukan shooting News Anchor
dalam tugas Pengantar Ilmu Jurnalistik

-

VI. PELATIHAN DAN SEMINAR
No

Tahun

Uraian

Keterangan

1.

2009

Peserta Dalam Kegiatan Ceramah
Umum Dekan FISIP UNIKOM

Bersertifikat

2.

2010

Peserta Mentoring Agama Islam
Program Studi Ilmu Komunikasi dan
PR FISIP UNIKOM Bekerja sama
dengan LDK UMMI UNIKOM

Bersertifikat

3.

2010

Peserta
Table Manner Course
BANANA-INN HOTEL & SPA

Bersertifikat

5.

2010

Peserta Pelatihan Public Speaking di
Auditorium UNIKOM

Bersertifikat

166

6.

2010

Peserta Seminar Fotografi, Lomba
Foto Essay dan Apresiasi Seni (Tema:
Teknik dan Bahasa Foto) di
Auditorium UNIKOM

Bersertifikat

7.

2010

Peserta Dalam Kegiatan Seminar
Budaya Preneurship “Mengangkat
Budaya
Bangsa
Melalui
Jiwa
Entrepreneurship” yang Diadakan oleh
Pusat Inkubator Bisnis Mahasiswa
UNIKOM

Bersertifikat

8.

2011

Peserta Dalam Kegiatan Study Tour
Media Massa 2011

Bersertifikat

9.

2012

Peserta Dalam Kegiatan Bedah Buku
“Handbook of Public Relations” dan
Seminar “How To Be A Good Writer”.

Bersertifikat

10.

2012

Peserta Dalam Kegiatan Workshop
“How To Be A Famous” di Universitas
Padjajaran Bandung

Bersertifikat

11.

2012

Peserta Dalam Kegiatan Workshop
“Great
Event
Managing”
di
Auditorium UNIKOM

Bersertifikat

167

VII.PENGALAMAN KERJA
1.

2012

Praktek Kerja Lapangan di PT. Indosiar
Visual Mandiri, Jakarta

Bandung,

-

Juli 2013

Hormat Saya

Viva Resthie d’Lavida

KREDIBILITAS FLOOR DIRECTOR DALAM PRODUKSI PROGRAM ACARA TV
(Studi Deskriptif Kredibilitas Floor Director Pada Program
Acara Buaya Show Di Stasiun Televisi Indosiar Jakarta)

SKRIPSI
Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana
pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :
Viva Resthie d’Lavida
NIM : 41809072

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDOSNESIA
BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
kegiatan penelitian ini. Tak lupa shalawat dan salam kepada junjungan kita
Rasulullah, Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan seluruh pengikutnya
semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.
Dalam melaksanakan penelitian ini tidak sedikit penulis menghadapi
kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah
SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang
penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tak lepas dari dukungan pihak keluarga, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada Papa dan Mama tercinta serta Adikku
yang telah memberikan dukungan moril, materi serta kasih sayangnya.
Tak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1.

Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan

vi

penelitian ini dan memberikan pengesahan skripsi ini sehingga dapat
digunakan sebagai literatur bagi yang membutuhkan.
2.

Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, S.Sos. M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi, yang telah banyak membantu penulis saat melakukan kegiatan

perkuliahan maupun saat mengurus berbagai perizinan yang cukup membantu
kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

serta banyak

memberikan bimbingan, arahan dan nasehatnya agar penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
3.

Yth. Rismawaty, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Wali penulis Program Studi Ilmu

Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Terimakasih atas
waktu yang sudah diluangkan untuk penulis, wawasan, pengetahuan kepada
penulis pada saat penulis mengikuti perkuliahan
4.

Yth. Olih Solihin, S.Sos., M.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing dalam

pengerjaan Penyusunan Skripsi yang telah banyak sekali memberikan arahan,
waktu dan tempat untuk membimbing penulis dari mulai bimbingan hingga
penyusunan. Terimakasih juga atas segala nasehat dan dorongan yang
membuat penulis tidak henti-hentinya berjuang dan terus semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5.

Yth. Drs. Alex Sobur M.Si, selaku Dosen Penguji dalam sidang skripsi yang
telah banyak memberikan nasehat dan arahan ketika usulan penelitian hingga
skripsi ini terselesaikan.

6.

Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Ibu Desayu Eka, Ibu
Melly Maulin, Pak Arie, Pak Inggar, Pak Sangra, Pak Adiyana, Pak

vii

Yadi, dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih
atas dukungan dan masukannya mengenai Penyusunan Skripsi yang diajukan
penulis.
7.

Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi Ibu Astri Ikawati, A.Md.Kom,

yang telah meluangkan waktunya kepada penulis tentang segala keperluan
berhubung dengan Penyusunan Skripsi. Baik berupa pembuatan surat
perijinan research, formulir BAP, dan lainnya.
8.

Yth. Bapak Hero, selaku HRD Indosiar yang telah memberikan kesempatan penulis
untuk melakukan penelitian tentang kredibilitas floor director.

9.

Yth. Seluruh Crew Buaya Show dan Crew program-program acara yang
lainnya, yang sudah bersedia untuk memberikan penulis ijin dalam

melakukan wawancara dan terimakasih atas ketersediaanya untuk rela
meluangkan waktunya untuk penulis.
10. Yth. Herri Juhari Pribadie (Mas Herri), selaku Floor manager Section Head,
Terima kasih atas bantuannya sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian ini
dengan baik.

11. Yth. Seluruh Jajaran Staf Karyawan PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar)
dan seluruh staf karyawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis pada saat melaksanakan penelitian.

12. Mama dan Papa atas kasih sayang, perhatian, doa, motivasi dan kepercayaannya
kepada penulis selama ini, Terima kasih untuk selalu memberikan rasa “surga”
dalam kehidupan penulis. Oceano my brother, yang sangat penulis banggakan dan

selalu menjadi inspirasi, terima kasih untuk semua pelajaran hidup dan nasihatnasihatnya.

viii

13. Teman-teman Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik angkatan ’09, kelas IK-2, kelas
IK-Jurnal 2serta Kopi Item Production, Terima kasih.

14. Seluruh sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima
kasih selalu memberikan motivasi,bantuan selama pembuatan penelitian ini.

15. Para informan penelitian, Mas Rizki, Pak Muji, Mbak Meyta dan Mas Dwi
terimakasih banyak atas kesediannya menjadi informan.
Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendorong peneliti selama proses penelitian ini berlangsung sampai tersusunnya
tulisan ini. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang
telah diperbuat, baik yang disengaja dan tidak disengaja. Semoga Allah SWT
memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata peneliti berharap semoga usulan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang membaca tulisan ini.

Bandung, Juli 2013
Penulis

Viva Resthie d’Lavida
41809072

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………i
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………...ii
LEMBAR PERSEMBAHAN…………………………………………………...iii
ABSTRAK……………………………………………………………………….iv
ABSTRACT……………………………………………………………………….v
KATAPENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................…xv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................8
1.2.1 Pertanyaan Makro……………………………………………….......8
1.2.2 Pertanyaan Mikro……………………………………………………8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian........................................................................ ..9
1.3.1 Maksud Penelitian...............................................................................9
1.3.2 Tujuan Penelitian ..............................................................................9
1.4 Kegunaan Penelitian........................................................................................ 10
1.4.1 Kegunaan Teoritis.............................................................................10
1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................................10

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka……………………………………………………………..12
2.1.1 Skema Perbandingan Penelitian…………………………………....13
2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi…………………………………………….....14
2.2.1 Pengertian Komunikasi…………………………………………... 14
2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi……………………………………….... 17
2.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi………………………………….. 21
2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi……………………………….. 21
2.3.2 Fungsi Organisasi Dalam Komunikasi…………………………….23
2.3.3 Ciri-ciri Strategi Komunikasi Organisasi…………………………..25
2.4 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa………………………………………. 25
2.4.1 Pengertian Komunikasi Massa……………………………………. 26
2.4.2 Karakteristik Komunikasi Massa…………………………………..28
2.4.3 Unsur Komunikasi Massa……………………………………….....29
2.4.4 Ciri Komunikasi Massa………………………………………….... 31
2.4.5 Fungsi Komunikasi Massa…………………………………………33
2.5 Tinjauan Tentang Jurnalistik………………………………………………... 35
2.6 Tinjauan Tentang Televisi………………………………………………….. 37
2.6.1 Pengertian Televisi………………………………………………... 37
2.6.2 Fungsi Televisi……………………………………………………. 38
2.6.3 Format Acara Televisi……………………………………………. 40
2.6.3.1 Berita/News……………………………………………... 40
2.6.3.2 Hiburan/Entertainment………………………………….. 41
2.7 Tinjauan Tentang Tim Produksi……………………………………………. 44
2.8 Tinjauan Tentang Produksi Acara TV……………………………………….48
2.8.1 Pra-produksi…………………………………………………….... 48
2.8.2 Produksi……………………………………………………………49

xi

2.8.3 Pasca Produksi……………………………………………………..50
2.9 Tinjauan Tentang Kredibilitas………………………………………………. 51
2.9.1 Pengertian Kredibilitas……………………………………………. 51
2.9.2 Bentuk-bentuk Kredibilitas………………………………………...52
2.9.3 Komponen-komponen Kredibilitas………………………………. 53
2.10 Kerangka Pemikiran.................................................................................... 55
2.10.1 Kerangka Teoritis........................................................................... 55
2.10.2 Kerangka Konseptual..................................................................... 58
2.11 Alur Model Kerangka Pemikiran...................................................................60

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN…………………………... 61
3.1 Objek Penelitian…………………………………………………………...

61

3.1.1 Profil Perusahaan PT Indosiar Visual Mandiri…………………….61
3.1.2 Visi dan Misi PT Indosiar Visual Mandiri………………………... 63
3.1.2.1 Visi Indosiar……………………………………………...63
3.1.2.2 Misi Indosiar……………………………………………..63
3.1.3 Motto, Logo dan ID Station PT Indosiar Visual Mandiri………… 65
3.1.3.1 Motto Indosiar………………………………………….. 65
3.1.3.2 Logo Indosiar…………………………………………….65
3.1.3.3 ID Station Indosiar………………………………………67
3.1.4 Strategi Usaha Perusahaan PT Indosiar Visual Mandiri…………...68
3.1.5 Sejarah Production Departement PT Indosiar Visual Mandiri……68
3.1.5.1 Sejarah singkat Production Departement………………..68
3.1.5.2 Profil Buaya Show……………………………………….70
3.1.6 Struktur Organisasi PT Indosiar Visual Mandiri…………………..73
3.1.7 Struktur Organisasi Production Departement Indosiar……………77
3.1.8 Job Description Production Departement Indosiar………………..78

xii

3.1.9 Sarana dan Pra-sarana PT Indosiar Visual Mandiri………………..83
3.2 Metode Penelitian………………………………………………………….....85
3.2.1 Desain Penelitian…………………………………………………...86
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..87
3.2.2.1 Studi Pustaka……………………………………………..87
3.2.2.2 Studi Lapangan…………………………………………..87
3.2.3 Teknik Penentuan Informan………………………………………..89
3.2.3.1 Informan Penelitian………………………………………89
3.2.3.2 Informan Kunci…………………………………………..90
3.2.4 Teknik Analisa Data………………………………………………..91
3.2.5 Uji Keabsahan Data………………………………………………...92
3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………93
3.2.6.1 Lokasi Penelitian…………………………………………93
3.2.6.2 Waktu Penelitian…………………………………………94

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………95
4.1 Deskripsi Informan Penelitian………………………………………..98
4.1.1 Identitas Informan………………………………………….99
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………………..102
4.2.1 Kategori Keahlian………………………………………...102
4.2.2 Kategori Kepercayaan……………………………………106
4.2.3 Kategori Dinamisme……………………………………...109
4.2.4 Kategori Sosiabilitas……………………………………...112
4.2.5 Kategori Kharisma………………………………………..112
4.2.6 Kategori Tanggung Jawab………………………………..113
4.3 Pembahasan…………………………………………………………114

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….121
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………121
5.2 Saran………………………………………………………………...123
5.2.1 Bagi Perusahaan…………………………………………..123
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya…………………………………124
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………126
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................128
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................163

xiv

126

DAFTAR PUSTAKA

Burton, Graeme & Schultze, Quentin. J. 1985. Sebuah Pengantar Kajian Televisi.
Jakarta: Jalasutra.
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Televisi Siaran Teori & Praktek. Bandung: Mandar
Maju.
Mulyana, Deddy. 2003. Komunikasi Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Darmawan, Deni. 2006. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susanto, Astrid. S. 1997. Filsafat Komunikasi. Bandung: Bina Cipta.
Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Griffin, W. Ricky. 2003. A First look At Communication Theory. Jakarta: Erlangga.
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadiria, Haris. 2005. Bahasa Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Shadily, Hasan. 2003. Jurnalistik Terapan. Jakarta: Gramedia.
Rukmanda, Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo.
Wibowo, Fred. 2007. Proses Produksi Siaran Televisi. Jogjakarta: Pinus.
Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Ardianto, Elviaro. 2004. Komunikasi Massa. Bandung :Simbiosa Rekatama
Media.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Kualitatif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.

127

Bandung: Citra Aditya Bakti.
Iskandarmuda, Deddy, 2005. Jurnalistik Televisi Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rodakarya
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT.
Remaja Rodakarya.
Mulyana, Deddy & Solatun. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2008. Metode Research. Jakarta :BumiAksara.
Nasution, Zulkarmein. 2007. Panduan Editorial LembagaPenyiaran Publik.
Jakarta : UNESCO
Rakhmat, Jalaludin. 1999. MetodePenelitianKomunikasi, Bandung : PT.
RemajaRosdakarya.
Rakhmat, Jalaludin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung PT. Remaja
Rosdakarya.

Sumberlain :
-

DataDivisiProduksi PT. Indosiar Visual Mandiri, Juli-Agustus 2012
WawancaradenganMas Rizky, Pak Muji, MbakMeytadan Mas Dwi. Floor
Manager Indosiar
Yuniar, Ferry, 41806702. 2008. Skripsi UNIKOM ( Kredibilitas Reporter
Padjadjaran TV DalamReportaseBeritaJurnal Bandung). Bandung

Internet Searching :
-

http:// Fikom Library and Knowledge Center
http://webuildpeople.ag.org/wbp_library/9507_credibility.cfm

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehadiran televisi sebagai salah satu jenis media massa mempunyai pengaruh
yang besar terhadap kehidupan manusia. Hal ini disebakan oleh adanya sifat
pokok yang dimiliki oleh siaran televisi, yaitu selain dapat dilihat juga dapat
didengar serta sifat–sifat lainnya seperti langsung, simultan, intim dan nyata
(Schultze, 1985 : 23). Segala kelebihan yang dimiliki oleh televisi mengakibatkan
televisi mampu memberikan daya ingat yang lebih lama kepada masyarakat
penggunanya.
Hal ini cukup membuktikan bahwa siaran televisi telah mampu dan menguasai
perhatian massa baik secara geografis maupun sosiologis. Seperti yang dikatakan
oleh (Schultze, 1985 : 24) ”Televisi sebagai salah satu media informasi
elektronik, saat ini sudah menjadi kebutuhan yang biasa untuk dinikmati setiap
hari”. Hal ini terbukti bahwa hampir setiap rumah sudah memiliki pesawat
televisi. Para antropolog yang mempelajari sisa–sisa kebudayaan abad 20
menyatakan bahwa masyarakat saat ini adalah penonton televisi terbesar, artinya
televisi merupakan alat yang mendominasi waktu luang manusia.
Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh
para ilmuan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James
Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi, pada tahun 1890.

1

2

Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode
pengiriman gambar melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn, pada Komala dalam
Karlinah, dkk, 1999).
Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan
menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Elektonic
Company mulai menyelengarakan acara siaran televisi secara reguler. Pada tahun
1939 presiden Fanklin D. Roosevelt tampil di layar kaca televisi. Kegiatan
penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 agustus 1962, bertepatan
dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olah raga se-Asia IV atau Asian
Games di Senayan. Berdasarkan SK Menteri penerangan RI No.20/SK/VII/61.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia
dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia
dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia.
Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat di Indonesia membawa
perubahan tersendiri dalam acara pemilihan media di masyarakat. Tidak lagi
hanya surat kabar, sekarang sampai pelosok pun masyarakat bisa menikmati
media elektronik televisi. Ini merupakan upaya pemerintah menghapus
kesenjangan informasi antara daerah terpencil atau pedesaan dengan perkotaan.
”Dalam penyampaian pesan, antara media massa cetak dan media massa
elektronik terdapat perbedaan yang mendasar. Pesan–pesan yang disiarkan oleh
media elektronik diterima oleh khalayak hanya sekilas dan khalayak harus berada
di depan pesawat televisi. Sedangkan pesan-pesan yang disiarkan media cetak

3

dapat dikaji ulang dan dipelajari dan disimpan untuk dibaca di tiap kesempatan
(Effendy, 1999:145)”.
Media elektronik sendiri bukan tidak memiliki kelebihan. Televisi dan radio
dapat melaporkan kejadian secara langsung dan dalam hitungan 24 jam. Terlebih
dengan adanya teknologi satelit, kejadian bisa dilihat langsung oleh pemirsa
melalui stasiun televisi yang melaporkannya dari tempat kejadian. Hal ini
disebakan oleh adanya sifat pokok yang dimiliki oleh siaran televisi, yaitu selain
dapat dilihat juga dapat didengar (Audio Visual) serta sifat–sifat lainnya seperti
langsung, simultan, intim dan nyata ( Schultze, 1985 : 23 ) “segala kelebihan
yang dimiliki oleh televisi mengakibatkan televisi mampu memberikan daya ingat
yang lebih lama kepada masyarakat penggunanya”.
Perkembangan media televisi yang sedemikian besar, mengakibatkan polapola kehidupan runtinitas manusia sebelum muncul televisi menjadi berubah total
sama sekali. Seperti yang diungkapkan oleh (Effendy, 1993; 21), bahwa :
”televisi merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri – ciri yang
dimiliki komunikasi massa, berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga,
pesannya bersifat umum, sasarannya membentuk keserempakan, komunikannya
heterogen, dan memiliki tiga fungsi yaitu fungsi penerangan, fungsi pendidikan,
dan hiburan”.
Perkembangan dan perubahan media televisi, baik dalam programnya, dalam
peningkatan teknologi barunya, maupun dalam penyajian beritanya akan
menawarkan cara–cara baru bagi publik dalm pemanfaatan sarana televisi di masa

4

mendatang. Maka dari itu, seiring dengan perkembangan media televisi, dalam
teknologi, program acara dan penyajian berita, para pemirsa televisi terus menerus
menunggu keterbaharuan dan kesegaran.
Secara mendasar pengertian wawancara adalah tanya jawab antara seseorang
dengan orang lain (satu atau lebih) untuk memperoleh suatu keterangan atau
informasi (Buyung,1990:84). Suatu berita yang didasarkan pada suatu pendapat,
pikiran dan keterangan dari seseorang atau dari beberapa orang dapat diperoleh
dengan jalan wawancara.
Talk show sebagai bentuk acara yang mendapat kepercayaan dari pemirsa
televisi Indonesia mempertunjukkan seni perbincangan, yaitu gabungan antara
seni panggung dan keterampilan seni wawancara jurnalistik yang bertujuan untuk
memberikan penjelasan atau pendapat
Banyaknya program acara talk show menjadikan program acara talk show
sebagai program mayoritas di beberapa stasiun televisi. Salah satunya adalah
program acara Buaya Show di stasiun televisi Indosiar. Buaya Show merupakan
program acara yang melibatkan penonton (audience) dan mempunyai karakteristik
siaran rekaman (on tape). .
Demi kelancaran suatu program acara televisi, diperlukannya seorang
pemimpin yaitu Floor Director/ Floor Manager atau biasa disebut pengarah
lapangan yang bertindak sebagai wakil sutradara yang bertugas mengarahkan
pemain/aktris di studio dan menyampaikan perintah sutradara kepada pemain dan

5

bertanggung jawab secara teknis serta mampu melaksanakan program atau acara
berdasarkan rundown dalam pelaksanaan produksi siaran.
Seorang pengarah pengacara, harus memiliki jiwa kepemimpinan, memliki
pengetahuan luas termasuk pengetahuan teknis, memiliki jiwa seni dan
mengambil keputusan cepat. Karena begitu banyak orang yang berada di bawah
koordinasi seorang pengarah acara maka diperlukan sejumlah persyaratan untuk
dapat menjadi seorang pengarah acara yaitu antara lain : memiliki pengetahuan
dasar tentang kamera video, switcher, screen direction, pengetahuan dasar editing
serta memiliki pengetahuan artistik gambar.
Disamping itu seorang pemimpin harus mempunyai komitmen kerja cepat,
kerja cerdas dan yang tak kalah penting adalah kerja tuntas serta bekerja cepat
seperti mata. Ia bukan sekedar mata yang bergerak secara acak, melainkan harus
menjadi mata yang jeli melihat sesuatu yang belum terlihat. Untuk menjadi
pemimpin bermata jeli, seorang pemimpin harus berkarakter, punya kredibilitas,
menjadi inspirasi keteladanan. Kredibilitas seorang floor director/floor manager
ini menyangkut komitmen, integritas, kejujuran, konsistensi dan keberanian
seorang pemimpin untuk bertanggung jawab atas pilihannya. Selain itu, tentu saja
kredibilitas juga menyangkut aspek kecakapan dan ketrampilan teknis memimpin
atau mengarahkan di lapangan.
Kemudian tentang masalah komunikasi. Komunikasi antara floor director
(FD) dan talent/audience harus terjalin sejak sebelum produksi dan ketika
produksi itu berlangsung. Misalnya ketika talent sudah berada di posisi yang baik,
FD harus meyakinkan bahwa posisi clip on yang dikenakan talent sudah terpasang

6

dengan baik. Atau ketika pengisi acara ”salah melihat kamera” maka FD harus
segera memberitahukan talent tersebut untuk melihat ke arah kamera yang
diinginkan. FD harus berperan aktif agar pengisi acara merasa nyaman dan
akhirnya terlihat baik ketika berinteraksi dengan kamera. Ketika talent sudah
berada pada blocking set, FD selalu berkomunikasi dengan crew yang ada di
studio jika misalnya ada perubahan blocking pada talent.
Inilah yang menjadi tugas dari seorang floor director untuk menunjukkan
apakah dirinya mempunyai kredibilitas yang baik dalam menyampaikan perintah
dari sutradara kepada pemain dan bisa mengarahkan suatu program acara di
lapangan dengan lancar. Audience bisa menilai kredibilitas dari floor director
tersebut, apakah baik atau tidak dan itu akan berdampak pula kepada kredibilitas
medianya itu sendiri.
Dengan kata lain, apabila audience menilai kredibilitas floor director baik
melalui arahan-arahannya, maka penilaian tentang medianya akan baik pula.
Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku “Psikologi Komunikasi” mengatakan:
“Ada dua komponen paling penting dalam kredibilitas yaitu keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan.
Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas,
mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih. Tentu sebaliknya,
komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak
berpengalaman, tidak tahu, atau bodoh. Kepercayaan adalah kesan komunikan
tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Kesan bahwa
komunikator dinilai jujur, tulus, adil, sopan dan etis dimana kesemuanya itu
merupakan objektifitas dalam berpikir ” (Rakhmat, 2003 : 260).
Kredibilitas itu sendiri adalah tingkat keahlian dan kepercayaan pemirsa
kepada floor director yang bertindak sebagai penyampai pesan. Keahlian adalah
kemampuan floor director untuk membuat arahan yang salah atau valid mengenai

7

karakteristik dan kinerja suatu acara di lapangan. Kepercayaan adalah persepsi
bahwa floor director dalam hal ini penyampaian pesan, telah membuat pernyataan
yang benar mengenai suatu produk pesan.
Memperhatikan kredibilitas ini penting sekali, karena pemirsa televisi
seringkali menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam program acara talk
show semata-mata hanya untuk kepentingan pihak tertentu atau pihak stasiun
televisi yang menyampaikan acara itu saja, yaitu agar acara yang ditawarkan bisa
terjual. Seperti yang telah diungkapkan oleh Jalaluddin Rakhmat diatas, terkait
dengan Kredibilitas Floor Director yang dalam hal ini adalah Floor Director
dalam produksi program Acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar.
Bagi media massa khususnya floor director dalam acara Buaya Show untuk
dapat memberikan kontribusi yang layak dengan memiliki rasa kredibilitas yang
tinggi dalam menciptakan suasana yang baik di lapangan, namun relevan,
obyektif, fleksibel, menarik, dan tentu berkualitas.
Hal itulah yang menjadi komponen penting dari seorang floor director untuk
bisa menunjukkan apakah dirinya mempunyai kredibilitas yang baik atau tidak di
mata audience/khalayak yang menyaksikan acara di Indosiar. Bertolak dari latar
belakang diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:” BAGAIMANA
KREDIBILITAS FLOOR DIRECTOR DALAM PRODUKSI PROGRAM
ACARA BUAYA SHOW DI STASIUN TELEVISI INDOSIAR”.

8

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Pertanyaan Makro
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut,

maka pertanyaan makro atau inti permasalahan yang akan diteliti, yaitu :
“Bagaimana Kredibilitas Seorang Floor Director Dalam Produksi
Program Acara Buaya Show Di Stasiun Televisi Indosiar”.

1.2.2

Pertanyaan Mikro
Bertolak dari rumusan masalah pada pertanyaan makro di atas,

peneliti menyajikan pertanyaan mikro yang sesuai dengan fokus penelitian
diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimana keahlian seorang Floor Director dalam memimpin
produksi program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar?
2. Bagaimana kepercayaan seorang Floor Director dalam memimpin
produksi program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar?
3. Bagaimana dinamisme Floor Director dalam memimpin produksi
program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar?
4. Bagaimana sosiabilitas Floor Director dalam memimpin produksi
program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar?
5. Bagaimana kharisma Floor Director dalam memimpin produksi
program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar?
6. Bagaimana tanggung jawab Floor Director dalam memimpin
produksi program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar?

9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1

Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan,

menjelaskan,

menjawab,

menganalisa

dan

menceritakan

tentang

kredibilitas seorang pengarah lapangan atau yang disebut dengan floor
director/ dalam memimpin produksi program acara Buaya Show di
Stasiun Televisi Indosiar.

1.3.2

Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

kredibilitas floor director dalam produksi program acara Buaya Show di
Stasiun Televisi Indosiar adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keahlian seorang floor director dalam memimpin
produksi program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar.
2. Untuk mengetahui kepercayaan seorang floor director dalam
memimpin produksi program acara Buaya Show di Stasiun Televisi
Indosiar.
3. Untuk mengetahui dinamisme floor director dalam memipin produksi
program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar.
4. Untuk mengetahui sosiabilitas floor director dalam memipin produksi
program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar.
5. Untuk mengetahui kharisma floor director dalam memipin produksi
program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar.

10

6. Untuk mengetahui tanggung jawab floor director dalam memipin
produksi program acara Buaya Show di Stasiun Televisi Indosiar.

1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1

Kegunaan Teoritis
Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk

pengembangan Ilmu Komunikasi secara umum, khusunya mengenai
kegiatan jurnalistik/broadcast yaitu kredibilitas floor director di Stasiun
Televisi Indosiar.

1.4.2

Kegunaan Praktis
1. Kegunaan bagi Peneliti
a. Membuka wawasan baru tentang dunia pertelevisian khususnya di
bidang broadcasting.
b. Dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam pengembangan studi
ilmu yang telah dipelajari secara teori dan sebagai pembelajaran
dalam mengaplikasikan teori ke dalam suatu permasalahan yang
harus dipecahkan.
2. Kegunaan bagi Universitas
Dapat memberikan informasi yang berguna dalam penyusunan
tugas akhir atau skripsi pada kajian keilmuan yang sama serta
menambah pengertahuan bagi aktivitas akademika dan rekan
mahasiswa lainnya. Dan dari hasil penelitian ini penulis mengharap

11

kan secara khusus dapat berguna untuk mengembangkan potensi
mahasiswa jurnalistik dalam memberikan suatu hiburan dalam
produksi program acara televisi yang baik ditonton oleh semua
lapisan masyarakat.
3. Kegunaan bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi pada
kredibilitas seorang pemimpin atau pengarah lapangan (floor
director) dalam produksi program acara Buaya Show di Stasiun
Televisi Indosiar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka disini berisikan tentang uraian kajian yang diperoleh dari
hasil penelitian pihak lain dan tinjaun-tinjauan dari penelitian yang akan diteliti.

2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dalam kajian pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan serta relevansi dengan penelitian yang dilakukan.
Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap serta
pembanding yang memadai sehingga penulisan usulan penelitian ini lebih
memadai.
Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kajian pustaka berupa penelitian
yang ada. Selain itu, karena pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif yang menghargai berbagai perbedaan yang ada serta
cara pandang mengenai objek-objek tertentu, sehingga meskipun terdapat
kesamaan maupun perbedaan adalah suatu hal yang wajar dan dapat disinergikan
untuk saling melengkapi dan berdasarkan studi pustaka, peneliti menemukan
beberapa referensi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang

12

13

sedang dilakukan peneliti. Studi penelitian terdahulu sangat penting sebagai bahan
acuan yang membantu peneliti dalam merumuskan asiansi dasar untuk
mengembangkan “Kredibilitas Floor Director Dalam Program Acara (Studi
Deskriptif Kredibilitas Floor Director Pada Program Acara Buaya Show Di
Studio Indosiar)”. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang di jadikan
sebagai referensi.

Tabel 2.1
Skema Perbandingan Penelitian

Hasil
Penelitian
Peneliti

Judul
Penelitian

Subjek

Objek

Metode

Wendi
Prayudi
Febrianto

Kredibilitas
Reporter
TVRI Jabar
ditinjau
dalam
kemudahan
perolehan
berita Jabar
Dalam
Berita yang
aktual

Reporter
TVRI
Jabar

Kredibilitas
Reporter
TVRI Jabar

Kualitatif
(Studi
Deskriptif)

Bahwa
kredibilitas
tidak dapat
dinilai oleh
diri sendiri
melainkan
oleh orang
lain.
Persepsi
orang
lainlah yang
dapat
menilai
kredibilitas
itu.

Ferry
Yuniar

Kredibilitas
Reportase
Pajajaran
TV
Bandung

Reporter
Pajajaran
TV
Bandung

Kredibilitas
Reporter
Pajajaran TV
Bandung

Kualitatif
(Studi
Deskriptif)

Reporter
Jurnal
Bandung
memiliki
semua yang

14

Viva
Resthie
d’lavida

Dalam
Reportase
Berita
Jurnal
Bandung
Kredibilitas
Floor
Director
Dalam
Produksi
Program
Acara
(Studi
Deskriptif
Kredibilitas
Floor
Director
Pada
Program
Acara
Buaya
Show Di
Studio
Indosiar )

mencakup
sub unsur
Kredibilitas
itu sendiri.
Floor
Director
Indosiar

Kredibilitas
Floor
Director
Indosiar

Kualitatif
(Studi
Deskriptif)

Floor
director
dalam acara
Buaya Show
dapat
memberikan
kontribusi
yang layak
dengan
memiliki
rasa
kredibilitas
yang tinggi
dalam
menciptakan
suasana
yang baik di
lapangan,
namun
relevan,
obyektif,
fleksibel,
menarik,
dan tentu
berkualitas.

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi
2.2.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
bahasa latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi berlangsung

15

apabila orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal
yang dikomunikasikan. Hal ini sejalan dengan pengertian komunikasi menurut
Tubbs dan Moss (Mulyana, 2005:69) yang mengemukakan bahwa “Komunikasi
adalah proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih.”
Menurut

Hovland

(Effendy,

2002:9)

menjelaskan

bahwa

“Ilmu

Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asasasas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.”
Definisi Hovland di atas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi
ilmu

komunikasi

bukan

saja

penyampaian

informasi,

melainkan

juga

pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude)
yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang
amat penting. Dalam definisinya secara khusus mengenai komunikasinya sendiri,
Hovland menjelaskan bahwa komunikasi proses mengubah perilaku orang lain
(communication is process to modify the behavior of other individuals).
Cherly (Darmawan, 2006:198) memberikan batasan bahwa “Komunikasi
merupakan pembentukan satuan sosial yang terdiri dari individu-individu melalui
penggunaan bahasa dan tanda”. Dalam komunikasi ini memiliki kebersamaan
dalam peraturan-peraturan, untuk berbagai aktifitas berbagai tujuan. Tekanan
proses komunikasi yang terjadi dalam hali ini sudah ditekankan pada masalah
faktor psikologis yaitu motivasi.

16

Rogers (Cangara, 2004:19) membuat definisi bahwa:
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk megubah tingkah
laku mereka.”
Sebuah definisi yang buat oleh kelompok sarjana komunikasi yang
megkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication)
mengemukakan bahwa:
“Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orangorang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar manusia,
(2) melalui pertukaran interaksi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku
orang lain, (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.”
Menurut Forsdale (Susanto, 1997:98) bahwa:
“Komunikasi suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu,
sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan
diubah.”
Menurut Raymond (Mulyana, 2005:62) mengemukakan bahwa:
“Komunikasi adalah proses menyortir, memilih dan megirimkan simbolsimbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan
makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan
komunikator.”
Dengan demikian proses komunikasi yang terjadi menunjukkan suatu
sistem yang dinamis dalam memberikan persamaan pandangan antara
penyampaian pesan dengan penerima pesan. Komunikasi dapat dipandang baik
dan efektif sejauh ide, informasi dan hal yang berhubungan dengan isi, proses
komunikasi dimiliki bersama atau mempunyai kebersamaan arti bagi orang-orang
yang terlibat dalam komunikasi tertentu.

17

2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi
Dari pengertian informasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa
komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya
komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media,
penerima dan efek. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Laswell (Darmawan,
2006:19) yang mengemukakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: who says, what
in, which channel to whom with what effect? Dari pertanyaan tersebut lebih lanjut
dapat diuraikan unsur-unsur komunikasi yaitu sumber (komunikator), pesan,
media, penerima (komunikan), dan efek atau pengaruh yang terjadi pada penerima
setelah penerima menerima pesan.
Miller dan Fleur (Cangara, 2003:23) menambah bahwa “Dalam setiap
komunikasi, unsur efek dan umpan balik (feedback) merupakan pelengkap dalam
membangun komunikasi yang sempurna”. Dalam perkembangan selanjutnya
muncul pandangan yang mengemukakan bahwa terdapat unsur yang tidak kalah
penting dalam mendukung terjadinya proses komunikasi yaitu faktor lingkungan.
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa
juga dalam bentuk kelompok misalnya organisasi, partai, lembaga atau bahkan
suatu negara. Kebutuhannya bervariasi, mulai untuk memelihara hubungan baik,

18

menyampaikan informasi, mengibur, hingga kebutuhan untuk mengubah ideologi,
keyakinan agama dan perilaku pihak lain.
Dalam proses komunikasi terdapat penyandian (encoding) yakni sumber
pengubah pikiran atau perasaan ke dalam seperangkat simbol verbal/non verbal
yang idelanya diterima oleh penerima pesan. Sumber atau komunikator harus tahu
khalayak mana yang dijadikannya sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya.
a. Pesan (Message)
Pesan yang dimaksud dalam dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol
verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai gagasan atau maksud dari
sumber.
Simbol verbal dalam pemakaianya menggunakan bahasa. Bahasa dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan baik ucapan (percakapan,
wawancara, diskusi. ceramah) atau tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi,
famplet, dsb). Manusia dalam berkomunikasi selain memakai simbol verbal
(bahasa) juga memakai simbol non verbal. Simbol non verbal biasa disebut bahasa
isyarat atau bahasa diam (silent language).
b. Media (Channel)
Media yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Pada dasarnya saluran
komunikasi manusia ada dua saluran, yakni cahaya dan suara, meskipun kita bisa

19

juga menggunakan kelima indera kita untuk menerima pesan dari orang lain.
Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat,
telegram yang digolongkan media komunikasi antar pribadi. Dalam komunikasi
massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima
yang sifatnya terbuka, dimana semua orang dapat melihat, membaca dan
mendengarnya.
Selain media komunikasi yang telah diuraikan sebelumnya, kegiatan dan
tempat-tempat tertentu yang banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan, bisa
juga dipandang sebagai media komunikasi sosial, misalnya rumah-rumah ibadah,
balai desa, pesta rakyat dan sebagainya. Untuk mencapai sasaran komunikasi kita
dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada
tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan
digunakan.
c. Penerima (Receiver)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, kelompok, partai atau
negara. Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,
sasaran, komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi. Karena dialah
yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima, penerima
akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali memuntut
perubahan pada sumber, pesan atau saluran. Kenalilah khalayakmu sebagai

20

prinsip dasar dalam komunikasi. Karena mengetahui dan memahami karakteristik
penerima (komunikan), berarti suatu peluang untuk mencapai keberhasilan
komunikasi.
d. Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini
dapat terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Berdasarkan
hal tersebut, pengaruh dapat juga diartikan sebagai perubahan atau penguatan
keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan.
pengetahuan,

Berdasarkan pengalaman

persepsi,

pola

pikir,

masa

dan perasaan.

lalu,

rujukan

nilai,

Penerima pesan ini

menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang
ia terima menjadi gagasan yang dapat dipahami. Proses ini disebut
pengawasandian (decoding).
e. Umpan balik (Feedback)
Umpan balik merupakan tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator. Menurut Hafied Cangara (2003:27) umpan
balik tidak hanya salah satu bentuk yang berasal dari penerima, akan tetapi bisa
juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, walaupun pesan belum
sampai pada penerima.

21

f. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan menjadi empat
macam, yaitu:
1. Lingkungan fisik, menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya
dapat terjadi jika tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis.
2. Lingkungan sosial, menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan
politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya
kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan status sosial.
3. Dimensi

psikologis,

yaitu

pertimbangan

yang

dilakukan

dalam

berkomunikasi.
4. Dimensi waktu, menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan
komunikasi.

2.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi
2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya
berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang

22

harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa
pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada
anggotanya secara individual.

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara
harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling
bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga
yang menamakannya sarana.

Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization,
mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan
pembagian tugas.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang
dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa
yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaanpertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan
suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis
organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan
situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

23

2.3.2 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah
sebagai berikut:


Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih
baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
Orang-orang dalam tataran mana