9
5 Surat TeguranPeringatanSurat lain sejenis sebagaimana dimaksud ayat 1
dikeluarkan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
BAB XII PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN
Pasal 17 1
Bupati berwenang melakukan pemeriksan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban oleh Wajib Retribusi dalam rangka melaksanakan peraturan
perundang-undangan; 2
Wajib Retribusi yang diperiksa wajib untuk : a.
Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku, catatan, dokumen yang menjadi dasar perhitungan penetapan besarnya retribusi dan dokumen lain
yang berhubungan dengan obyek retribusi yang terhutang; b.
Memberi kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan;
c. Memberikan keterangan lain yang diperlukan;
3 Tata Cara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih
lanjut dengan peraturan Bupati.
BAB XIII TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
Pasal 18 [1] Tanggung jawab teknis pelaksanaan Peraturan Daerah ini berada pada Kepala
Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Bima; [2]
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bima bertanggung jawab secara administrasi atas pungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
Peraturan Daerah ini.
BAB XIV PENYIDIKAN
Pasal 19 1
Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana
dibidang retribusi; 2
Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah : a.
Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan erkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi agar pengaduan tersebut
menjadi lebih lengkap dan jelas; b.
Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi;
c. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi; d.
Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap
barang bukti tersebut; e.
Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang retribusi;
f. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud huruf e;
g. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi;
10
h. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi; i.
Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang retribusi menurut hukum yang dapat dipertanggung
jawabkan. 3
Penyidikan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut
Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.
BAB XV KETENTUAN PIDANA