TA : Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Apotik Sinar.

(1)

 

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI APOTEK SINAR

Oleh:

Nama : Yunaz Wibisetiadi Yunudy

NIM : 06.41010.0202

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2011

STIKOM


(2)

v

Dalam proses bisnisnya Apotek Sinar memiliki beberapa kendala yang menghambat pelayanan, karena sistem yang ada masih terpisah-pisah. Pada proses pembelian kepada supplier sudah terkomputerisasi, namun tidak mencakup pembayaran kepada supplier secara piutang. Pada proses penjualan saat memberikan harga, kode obat masih diinputkan secara manual yang dapat menimbulkan resiko kesalahan dan memakan waktu yang lama. Sistem yang lama tidak dapat menangani penjualan secara piutang karena belum dapat menyimpan data - data customer dan memiliki pembelian obat minimal. Dalam proses pengaturan stok sudah terkomputerisasi namun stok masih tidak tepat, karena pada umumnya mengikuti stok penjualan.

Dengan adanya permasalahan ini maka diperlukan sistem informasi apotik. Analisa dan perancangan yang dilakukan memberikan informasi mengenai penjualan, pembelian, stok, pencatatan hutang, pencatatan piutang dan pembuatan laporan.

Proses perancangan tersebut menghasilkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan proses bisnis apotek. Sisten informasi ini membantu apotek sinar dalam penjualan, pembelian, manajemen stok, pencatatan hutang, pencatatan piutang dan pembuatan laporan.

Kata kunci: Apotek, penjualan, pembelian dan stok

STIKOM


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Sistem Informasi ... 7

2.2 Teori Apotek ... 9

2.3 Jenis- Jenis sistem ... 12

2.4 Teori Pembelian ... 18

2.5 Teori Penjualan ... 19

2.6 Teori Manajemen Persediaan ... 20

2.7 Black Box Testing ... 21

STIKOM


(4)

ix

3.1 Analisa Permasalahan ... 24

3.2 Desain Arsitektur ... 27

3.3 Perancangan Sistem ... 29

3.3.1Sistem Flow ... 29

3.3.2Data flow diagram ... 32

3.3.3Entity relational diagram (ERD) ... 39

3.3.4Struktur tabel ... 42

3.3.5Desain interface ... 46

3.3.6Desain Uji Coba ... 75

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 88

4.1 Implementasi ... 88

4.2 Kebutuhan Sistem ... 88

4.2.1 Kebutuhan perangkat keras ... 88

4.2.2 Kebutuhan perangkat lunak ... 89

4.2.3 Instalasi program dan pengaturan sistem ... 89

4.3 Implementasi Sistem ... 90

4.3.1 Form Menu Utama ... 90

4.3.2 Form Login ... 92

4.3.3 Form Setting User ... 92

4.3.4 Form Setting Group ... 93

4.3.5 Form Manage User ... 93

4.3.6 Form Master Supplier ... 94

STIKOM


(5)

x

Halaman

4.3.7 Form Master Customer ... 94

4.3.8 Form Master Dokter ... 95

4.3.10 Form Master Barang ... 96

4.3.11 Form Master Stok ... 96

4.3.12 Form Pembelian Barang ... 97

4.3.13 Form Penjualan ... 98

4.3.14 Form Pelunasan Piutang ... 98

4.3.15 Form Pelunasan Hutang ... 99

4.3.16 Form Cetak Laporan Fast and Slow Moving ... 100

4.3.17 Form Cetak Laporan Pembelian... 100

4.3.18 Form Cetak Laporan Penjualan ... 101

4.3.19 Form Cetak Laporan Stok ... 102

4.3.20 Form Cetak Laporan Hutang ... 102

4.3.21 Form Cetak Laporan Piutang ... 103

4.4 Evaluasi Sistem ... 104

4.4.1 Evaluasi hasil uji coba sistem ... 105

4.4.2 Evaluasi hasil uji coba perhitungan... 132

4.4.3 Evaluasi implementasi sistem ... 135

BAB V PENUTUP ... 138

5.1 Kesimpulan ... 138

5.2 Saran ... 138

DAFTAR PUSTAKA ... 139

LAMPIRAN ... 141

STIKOM


(6)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dunia perdagangan, keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang, piutang dagang dan sisa persediaan. Keakuratan informasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan customer akan informasi harga produk sedangkan untuk perusahaan sendiri bertujuan mengetahui apakah sistem administrasi penjualan dan pembelian berjalan dengan baik.

Sebagai salah satu wujud pelayanan masyarakat, Apotek Sinar berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan customer. Apotek Sinar memiliki motto, ”Kami ingin mereka datang bawa resep pulang bawa obat”. Menurut pemilik Apotek Sinar sangatlah penting bagi seorang pasien untuk mendapatkan sesegera mungkin.

Dalam proses bisnisnya Apotek Sinar memiliki beberapa kendala yang menghambat pelayanan, karena sistem yang ada masih terpisah. Pada proses pembelian kepada supplier sudah terkomputerisasi, namun tidak mencakup pembayaran kepada supplier secara piutang. Pada proses penjualan saat memberikan harga, kode obat masih diinputkan secara manual yang dapat menimbulkan resiko kesalahan dan memakan waktu yang lama. Sistem yang lama tidak dapat menangani penjualan secara piutang karena belum dapat menyimpan data - data customer dan memiliki pembelian obat minimal. Dalam proses

STIKOM


(7)

2 pengaturan stok sudah terkomputerisasi namun stok masih tidak tepat, karena pada umumnya mengikuti stok penjualan.

Untuk mengatasi kendala yang terjadi, maka perlu dibangun sistem informasi yang membahas transaksi pembelian dan penjualan obat-obatan. Sistem informasi yang dibangun akan memberikan informasi tentang jumlah stok obat, detil transaksi pembelian dan transaksi penjualan obat. Sistem informasi ini dapat membuat laporan hutang dan piutang dagang, menggolongkan obat-obatan yang ada dan memberikan informasi tentang harga resep dokter. Dengan adanya sistem ini pelayanan kepada customer dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Sistem ini dapat memberikan informasi pembayaran hutang dan penagihan piutang berdasarkan tanggal jatuh tempo. Sistem ini dapat membuat laporan informasi nama barang yang termasuk barang yang sering laku dan jarang laku berdasarkan banyaknya transaksi dan banyaknya barang per transaksi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan, sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem pembelian dan penjualan pada Apotek Sinar yang mencakup manajemen inventori.

2. Bagaimana membuat sistem yang dapat memberikan laporan dan informasi pembayaran supplier pada saat tanggal jatuh tempo berdasarkan periode tertentu, laporan dan informasi penagihan piutang berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran customer berdasarkan periode tertentu, membuat sistem yang dapat membuat laporan pembelian dan penjualan

STIKOM


(8)

secara periodik, menghitung dan melaporkan stok yang ada berdasarkan transaksi pembelian, penjualan dan pembuatan obat.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam sistem ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Program ini melakukan perhitungan untuk hutang dan piutang dagang, program ini hanya melakukan perhitungan detil penjualan obat per periode, perhitungan stok obat.

2. Program ini dibuat untuk menghasilkan informasi angka transaksi penjualan dan pembelian berdasarkan periode tertentu, informasi tentang

history pasien beserta nomor resep dan detil transaksinya, nama barang yang termasuk barang yang sering laku dan jarang laku berdasarkan banyaknya transaksi dan banyaknya barang per transaksi, informasi tentang jumlah stok barang, informasi tentang pembayaran hutang dan piutang yang telah memasuki tanggal jatuh tempo, informasi tentang transaksi pembelian dan penjualan beserta detil transaksi.

3. Program ini dapat membuat laporan pembayaran pada saat tanggal jatuh tempo berdasarkan periode dan supplier tertentu, membuat laporan penagihan piutang berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran customer

berdasarkan periode tertentu dan membuat sistem yang dapat membuat laporan pembelian dan penjualan secara periodik.

4. Aplikasi ini hanya menggunakan keamanan Confidentiality dari konsep keamanan komputer CIA Triad.

STIKOM


(9)

4 5. Manajemen inventori hanya mencakup pemberian informasi pembelian

saat mencapai stok minimum dengan menggunakan laporan fast and slow moving sebagai acuan banyaknya pembelian.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah:

1. Merancang dan membangun sistem pembelian dan penjualan pada Apotek Sinar yang mencakup manajemen inventori dan pelaporan.

2. Membuat sistem yang dapat memberikan laporan dan informasi pembayaran supplier pada saat tanggal jatuh tempo berdasarkan periode tertentu, laporan dan informasi penagihan piutang berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran customer berdasarkan periode tertentu, membuat sistem yang dapat membuat laporan pembelian dan penjualan secara periodik, menghitung dan melaporkan stok yang ada berdasarkan transaksi pembelian, penjualan dan pembuatan obat.

STIKOM


(10)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Apotek Sinar” sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum penulisan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan keterangan mengenai sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang teori yang mendukung pokok pembahasan tugas akhir yang meliputi antara lain sistem informasi pembelian dan penjualan apotek, teori pembelian, teori penjualan dan juga dilengkapi teori tentang pengertian, tujuan dan pengertian apotek sebagai acuan dari latar belakang sistem.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai analisis permasalahan, desain arsitektur, perancangan pengambilan data, diagram alir, struktur database, Data Flow Diagram, System Flow Diagram, Entity Relationship Diagram dan desain input output dilengkapi beserta desain uji.

BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari program, berisikan langkah-langkah implementasi dari perancangan program dan hasil implementasi dari program.

STIKOM


(11)

6

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pernyataan dalam perumusan masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan program di waktu yang akan datang.

STIKOM


(12)

7

2.1 Sistem Informasi

Menurut Muktahar (2009:1), sistem adalah suatu entitas yang terdiri 2 atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Muktahar (2009:1), sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Menurut Fitzgerald (2009:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem itu akan lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Suatu sistem juga memiliki maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat.

STIKOM


(13)

8 Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan (Hartono, 1999:2).

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat, jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi dari input, proses, dan output. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Dan informasi dapat didefinisikan sebagai suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level diatasnya, ataupun sebaliknya (Fitzgerald ,2009:5). Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berati informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

STIKOM


(14)

b. Tepat pada waktunya, berati informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda (Hartono, 1999:7).

Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga faktor utama, yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaannya (Notohadiprawiro, 2009:1). Sistem informasi menurut Hartono (1999:11) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

2.2 Apotek

Apotek berasal dari bahasa yunani apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan". Bila diartikan definisi apotek adalah tempat menjual dan kadang

STIKOM


(15)

10 membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek. Apotek yang merupakan suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada customer, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu: pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.

A. Tugas dan Fungsi Apotek

Menurut Sujudi (2002) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1980, tugas dan fungsi apotek adalah :

1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.

STIKOM


(16)

2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.

3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.

Tugas dan fungsi apotek ini dijabarkan lebih lanjut dalam Permenkes RI Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Tata Cara Pemberian Izin Apotek dalam bab Pengelolaan Apotek.

Pengelolaan apotek meliputi :

1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.

2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya.

3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi. Pelayanan informasi yang dimaksud meliputi :

1. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang diberikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat.

2. Pelayanan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu obat serta perbekalan farmasi lainnya.

Pelayanan informasi dan pelaporan tersebut wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.

B. Jenis-jenis Pelayanan di Apotek :

Selain pelayanan seperti tersebut di atas, pelayanan lain di apotek yaitu :

STIKOM


(17)

12 1. Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

2. Pelayanan resep dimaksud sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker pengelola apotek.

Dalam melayani resep tersebut apoteker wajib :

1. Melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat.

2. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan obat paten.

3. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis di dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat.

4. Apoteker wajib memberikan informasi :

a) Yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien.

b) Penggunaan obat secara tepat, aman, resional atas permintaan masyarakat.

2.3 Jenis-jenis sistem

Menurut Kendall (2003:02) Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan-tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis.

Menurut Kroenke dalam Achsan (2008:1), jenis-jenis dari suatu sistem informasi berdasarkan user yang membutuhkan, yaitu:

1. Sistem Informasi Pribadi

2. Sistem Informasi Kelompok Kerja (Workgroup Information System) 3. Sistem Informasi Perusahaan (Enterprise Information System)

STIKOM


(18)

Berikut adalah jenis-jenis dari suatu sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia, yaitu : Transaction Processing System (TPS), Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Decision Support Systems (DSS), Sistem Ahli dan Kecerdasan Buatan (AI), Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Supported Collborative Work Systems, Executive Support Systems (ESS).

A. Transaction Processing System (TPS).

Menurut Fitzgerald (2009 : 19) Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dan hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. Sistem ini merupakan suatu sistem yang digunakan pada semua proses transaksi yang berguna untuk menghimpun dan menyimpan informasi transaksi.

B. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)

Menurut Barcomb (1981: 11) Keduanya merupakan level knowledge dari organisasi. OAS yaitu yang mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar itu.

STIKOM


(19)

14 OAS menyediakan aneka ragam perangkat untuk memproses informasi seperti

word processing, spreadsheet, desktop publishing, electronic scheduling,

pengolah grafik, dan komunikasi melalui voice mail, email (electronic mail), dan

video conferencing. Sedangkan KWS mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doctor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

C. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan Transaction Processing Systems, melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah system informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan computer. SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.

Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basisdata biasa. Basisdata menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterpretasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal. D. Decision Support Systems (DSS)

Menurut Turban (1995:10) DSS merupakan kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi. DSS hampir sama dengan SIM

STIKOM


(20)

tradisional karena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data.

DSS berangkat dari SIM tradisional karena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional. Menurut Scott Morton (1971) DSS merupakan reaksi ketidakpuasan terhadap TPS dan MIS. Penyebab dari ketidakpuasan tersebut adalah karena TPS lebih memfokuskan diri pada perekaman dan pengendalian transaksi sedangkan MIS lebih berorientasi penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya tidak fleksibel. Oleh karena itu, DSS dibuat untuk manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas.

DSS bukan dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan dalam melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.

E. Sistem Ahli dan Kecerdasan Buatan (AI)

Menurut Setiawan (1993: 1) AI adalah cabang sains komputer yang mempelajari otomatis tingkah laku cerdas. Daya tolak/dorong umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.

Dua cara untu melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan

STIKOM


(21)

16 pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).

Sistem Ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dipraktikan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan perangkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (juga disebut sebagai knowledge base systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisai. Ditegaskan bahwa tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus.

Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL (Structure Query Language), dan antarmuka pengguna. Orang menyebut knowledge engineering menangkap keahlian pakar, membangun sebuah sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian mengimplementasikannya. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis sistem di masa datang.

STIKOM


(22)

F. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Supported Collborative Work Systems

Menurut Turban (1995: 10, 24) GDSS merupakan suatu solusi apabila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur. GDSS menggunakan ruangan khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik, seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus dan suatau fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan scenario, serta dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negative tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, dominasi oleh anggota kelompok vocal, dan pembuat keputusan ‘group think’.

Kadang GDSS dibahs menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut ‘groupware’ untuk kolaborasi tim melalui computer yang terhubung dengan jaringan.

G. Executive Support Systems (ESS)

Menurut Turban (1995 : 15) ESS membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. ESS dapat membantu para eksekutif untuk memikirkan problem-problem strategis.

STIKOM


(23)

18 Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem-problem strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.

Sehingga keanekaragaman sistem informasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 yang menampilkan sistem-sistem tersebut dari bawah ke atas.

Gambar 2.1Jenis Informasi Dari Level Terendah hingga Tertinggi Sumber: upload.wikimedia.org/thumb/d/dd/four-level-Pyramid-model.png

2.4 Pembelian

Pembelian (purchases) adalah harga pembelian (harga pokok) barang dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu (Aliminsyah dan Padji, 2003 : 450).

Menurut Soemarso (1994), kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang adalah

STIKOM


(24)

1. Membeli barang dagang secara tunai atau kredit.

2. Membeli aktiva produksi untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. 3. Membeli barang dan jasa lain sehubungan dengan kegiatan perusahaan.

Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa pembelian merupakan perkiraan yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam satu periode tertentu.

2.5 Penjualan

Konsep penjualan adalah gagasan bahwa konsumen tidak membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar (Jobber, 2003)

Menurut Kotler dan Amstrong (2006:457), penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam kenyataannya penjualan mempunyai dua sistem yang biasa diterapkan oleh suatu perusahaan dagang yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara tunai dan penjualan yang dilakukan menggunakan cara kredit atau sering disebut cara angsuran.

Penjualan yang dilakukan secara tunai merupakan penjualan dimana saat terjadi penjualan pembeli akan membayar harga barang atau jasa yang dibelinya saat itu juga. Penjualan yang dilakukan secara kredit atau angsuran adalah bilamana pembayaran baru diterima beberapa waktu kemudian setelah terjadinya

STIKOM


(25)

20 transaksi penjualan dan cara pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap dengan jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula.

Pentingnya promosi penjualan karena promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas, yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya yang ditunjukkan untuk mengingatkan penjualan barang tertentu.

Menjual karier dengan gaji besar dan sangat memuaskan yang membutuhkan komitmen tinggi dan kecepatan kerja.Namun yang paling ditakuti dari siklus penjualan adalah mencari prospek Kotler dan Amstrong (2003:401).

Menurut Kotler dan Amstrong (2003:218), pengukuran aktivitas penjualan adalah merupakan langkah awal untuk memaksimumkan produktivitas tenaga penjual, penjualan perusahaan diukur dari daerah yang dikuasainya, termasuk melakukan adopsi dari diri tenaga penjual.

2.6 Manajemen Persediaan

Menurut Assauri (2004 : 169) pengedalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi terbesar dalam pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan tersebut.

Menurut Gaspersz (2004 : 291) Reorder Point ialah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang dipesan itu tepat pada waktu dimana persediaan diatas

safety stock sama dengan nol.

STIKOM


(26)

2.7 Black Box Testing

Menurut Romeo (2003:52) Metode uji coba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba blackbox bukan merupakan alternatif dari uji coba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.

Uji coba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan performa.

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode whitebox yang dilaksanakan diawal proses, uji coba blackbox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba

blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan berikut : (Romeo,2003:52)

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ? 3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ? 4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

STIKOM


(27)

22 5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Dengan mengaplikasikan uji coba blackbox, diharapkan dapat menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut :

1. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari ujikasus tambahan harus didesain untuk mencapai uji coba yang cukup beralasan

2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu uji coba yang spesifik

Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan, uji coba blackbox

digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan, apakah

input diterima dengan benar, dan output yang dihasilkan benar, apakah integritas informasi eksternal terpelihara.

Blackbox testing menurut Romeo (2003:62), dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites.

Blackbox testing juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input/output testing atau functional testing.

Blackbox testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software,

berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. Dengan adanya blackbox testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program.

STIKOM


(28)

Blackbox testing bukan teknik alternatif daripada whitebox testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode whitebox testing.

Kategori error yang akan diketahui melalui blackbox testing adalah: 1. Fungsi yang hilang atau tak benar.

2. Error dari antar-muka.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.

5. Error dari inisialisasi dan terminasi.

STIKOM


(29)

24

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Permasalahan

Sebagai salah satu wujud pengabdian masyarakat, Apotek Sinar berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan customer. Apotek Sinar memiliki motto,

”Kami ingin mereka datang bawa customer pulang bawa obat”. Menurut pemilik Apotek Sinar sangatlah penting bagi seorang pasien untuk mendapatkan sesegera mungkin.

Dalam proses bisnisnya Apotek Sinar memiliki beberapa kendala yang menghambat pelayanan, karena sistem yang ada masih terpisah-pisah. Pada proses pembelian kepada supplier sudah terkomputerisasi, namun tidak mencakup pembayaran kepada supplier secara piutang. Pada proses penjualan saat memberikan harga, kode obat masih diinputkan secara manual yang dapat menimbulkan resiko kesalahan dan memakan waktu yang lama. Sistem yang lama tidak dapat menangani penjualan secara piutang karena belum dapat menyimpan data - data customer dan memiliki pembelian obat minimal. Dalam proses pengaturan stok sudah terkomputerisasi namun stok masih tidak tepat, karena pada umumnya mengikuti stok penjualan. Pada Gambar 3.1 dibawah akan menggambarkan Document Flow transaksi pembelian dan penjualan.

Dengan penerapan aplikasi Sistem Informasi Apotek Sinar ini, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pelayanan kepada pelanggan. Penerapan aplikasi sistem ini juga dapat melakukan perhitungan stok dengan cepat dan akurat.

STIKOM


(30)

Hasil yang didapat dari sistem ini adalah perhitungan stok yang akurat sehingga tidak terjadi kesalahan transaksi pembelian barang dan transaksi penjualan. Perhitungan ini juga memudahkan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat dan akurat.

STIKOM


(31)

26

Gambar 3.1 Document Flow Penjualan dan Pembelian

STIKOM


(32)

Pada gambar 3.1 di atas dapat dilihat proses penjualan dimulai dari

customer memberikan resep dokter atau obat yang akan dibeli kepada asisten apoteker. Asisten apoteker melakukan pengecekan stok obat mencukupi pada gudang, apabila stok mencukupi maka bagian gudang akan memberikan informasi kepada asisten apoteker bahwa stok ada dan mencukupi apabila tidak mencukupi maka bagian gudang akan membuat daftar order. Asisten apoteker akan membuat daftar harga obat pesanan dan memberikan kepada customer apabila obat jadi dibeli maka daftar obat akan diberikan kepada apoteker untuk dibuatkan copy

resep, kontra indikasi obat dan dosis pengunaan kemudian diberikan kepada asisten apoteker. Asisten apoteker akan membuat obat, membuat nota pembelian dan copy resep kepada customer selanjutnya uang pembayaran akan diterima oleh asisten apoteker.

Dari document flow pembelian pada gambar 3.1 diatas dapat dilihat proses pembelian obat dimulai ketika pada saat bagian gudang melakukan perhitungan stok dari hasil perhitungan tersebut menjadi kartu stok. Kartu stok digunakan untuk melakukan pengecekan stok apa saja yang harus ditambahkan dengan cara membuat daftar order yang akan diberikan kebagian pembelian.

3.2 Desain Arsitektur

Pada Sistem Informasi Apotek Sinar diperlukan 4 buah pc, 1 buah server, 1 switch dan 2 buah printer untuk menjalankan proses dan menghasilkan dokumen yang diperlukan. Alur sistem tersebut dimulai dari asisten apoteker yang memberikan data Customer pada bagian pemberian harga. Pada gambar 3.2 ditunjukan gambaran umum.

STIKOM


(33)

28

Server

Switch

Kasir (Client)

Stok dan Pengecekan Barang (Client)

Administrasi (Client) Pemberian Harga

(Client)

Printer Printer

Gambar 3.2 Gambaran Umum Sistem Informasi Apotek Sinar

Kemudian sistem akan memproses untuk memberikan data Customer ke bagian stok dan pengecekan barang apakah stok mencukupi atau tidak apabila tidak cukup akan melakukan pemesanan yang akan masuk pada bagian pembelian barang. Nantinya barang pesanan akan diterima oleh bagian stok dan pengecekan barang saat barang datang. Apabila barang ada maka sistem akan memproses dan menghitung data pembayaran pesanan ke bagian kasir beserta pajaknya. Sistem melakukan perhitungan pada stok untuk proses pembelian obat-obatan.

Kemudian bagian administrasi akan memberikan laporan pembelian obat, laporan pembayaran pada saat tanggal jatuh tempo berdasarkan periode dan

supplier tertentu, membuat laporan penagihan piutang berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran customer berdasarkan periode tertentu dan membuat laporan pembelian dan penjualan secara periodik untuk pihak manajemen dan laporan pembayaran pesanan untuk pembeli.

STIKOM


(34)

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang diawali dengan identifikasi permasalahan dan analisis permasalahan, serta pemecahannya sehingga menjelaskan tentang langkah-langkah dari pembuatan rancang bangun sistem informasi apotek. Mulai dari penjelasan jalannya sistem, penggambaran tabel penyimpana dan flow chart yang menggambarkan proses dari sistem.

Urutan perancangan sistem adalah sebagai berikut:

1. System Flow

2. Data Flow Diagram (DFD). 3. Entity Relational Diagram (ERD). 4. Struktur database

5. Desain interface. 6. Desain input

7. Desain output

8. Desain uji coba.

3.3.1 System Flow

Pada system flow ini akan dijelaskan alur proses-proses yang terdapat pada sistem informasi Apotek Sinar. Pada gambar 3.3 di bawah dapat dilihat proses penjualan dimulai dari customer memberikan resep dokter atau obat yang akan dibeli kepada asisten apoteker. Asisten apoteker melakukan pengecekan ketersediaan obat pada sistem, apabila barang ada sistem akan melakukan perhitungan stok, menampilkan daftar obat harga obat pesanan untuk diperlihatkan kepada customer. Apabila stok tidak mencukupi akan dibuatkan daftar order yang akan diserahkan kepada bagian pembelian. Apabila barang tidak

STIKOM


(35)

30 tersedia maka akan dibuatkan daftar order untuk penambahan barang baru. Asisten apoteker akan membuat daftar harga obat pesanan menampilkan kepada

customer apabila obat jadi dibeli maka daftar obat akan diberikan kepada apoteker untuk dibuatkan copy resep, kontra indikasi obat dan dosis pengunaan kemudian diberikan kepada asisten apoteker. Asisten apoteker akan membuat obat, membuat nota pembelian dan copy resep kepada customer selanjutnya uang pembayaran akan diterima oleh asisten apoteker.

STIKOM


(36)

Server

Switch

Kasir (Client)

Stok dan Pengecekan Barang (Client)

Administrasi (Client) Pemberian Harga

(Client)

Printer Printer

Gambar 3.3 Gambaran Umum Sistem Informasi Apotek Sinar

STIKOM


(37)

32

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di dalam sistem, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat arus data yang mengalir dalam rancang bangun sistem informasi Apotek Sinar ini.

A. Context Diagram

Pada Gambar 3.4 menjelaskan external entity yang berhubungan dengan proses sistem informasi Apotek Sinar. Terdapat 4 (empat) external entity yaitu:

manager, gudang, customer, supplier. Tanda panah menuju ke sistem menunjukan aliran data yang diberikan oleh external entity kepada sistem, sedangkan tanda panah dari sistem menuju external entity menunjukan aliran data yang diberikan oleh sistem kepada external entity.

Faktur Jual

Data Supplier Surat Penerimaan

Surat Pembelian Obat

Harg a Pokok Penjualan History Pasien

Nota Pembelian Data Cus tomer

Data Obat Harg a Pokok Penjualan Obat

Surat Pembelian

Laporan Hutang Laporan Stok

Laporan Penjualan Informas i Barang Terlaku

Laporan Pembelian Informas i Barang Jarang Laku

Laporan Piutang

Data Stok Barang Data Barang Masuk

Data Barang Keluar

0

Sis tem Informasi Apotik Sinar +

Gudang Supplier

Cus tomer Manag er

Gambar 3.4 Context Diagram Sistem Informasi Apotek Sinar

STIKOM


(38)

B. DFD Level 0

Gambar 3.5 merupakan DFD level 0, menjelaskan proses yang terdapat dalam rancang bangun sistem informasi Apotek. DFD level 0 terdapat 4 (empat) proses yaitu:

1. Proses pembelian merupakan proses yang menangani pengelolahan data-data master barang, stok, penginputan data-data awal master supplier, dan penentuan harga jual.

2. Proses perhitungan stok merupakan proses digunakan untuk memasukan stok masuk dan penyesuaian stok. Sebelum dilakukan transaksi pembelian dan penjualan serta untuk verifikasi stok barang yang habis.

3. Proses transaksi penjualan merupakan proses yang menangani penjualan kepada customer. Penjualan akan menyimpan data customer beserta piutang. 4. Proses pembuatan laporan merupakan proses yang untuk pembuatan laporan

pembelian, laporan penjualan dan laporan stok berdasarkan periode.

STIKOM


(39)

34

Nama Barang

Data Pelunasan Penjualan

Detil Pelunasan Penjualan

DataDetilPenjualan Data penjualan DataBarang DtStok DataDetilPembelian DataPembelian DataSupplier

Data stok obat Data Barang

Data Detil Penjualan Data Penjualan

DtCustomer DataCustomer

Data Harg a Pokok Penjualan

Detil Pelunasan Pembelian Data Pelunasan Pembelian

Harg a Pokok Penjualan History Pasien Nota Pembelian

Laporan Hutang Laporan Penjualan Informas i Barang Terlaku

Laporan Pembelian Informas i Barang Jarang Laku

Laporan Stok Laporan Piutang DataStok

Detil Stok

Data Barang Keluar Data Barang Masuk Data Detil Pembelian

Detil pembelian Data pembelian

Data diri Supplier Data harga netto barang Data nama barang

Data Stok

Surat Penerimaan Surat Pembelian Obat Faktur Jual

Data Cus tomer Data Obat Harg a Pokok Penjualan Obat

Data Stok Barang Surat Pembelian Data Supplier GudangGudang Gudang Manag er Manag er Manag er Cus tomer Cus tomer

Cus tomerCus tomerCus tomer SupplierSupplier Supplier

Supplier

1

Trans aksi Pembelian +

2 Perhitung an Stok

3

Trans aksi Penjualan

+ 1 Master_Customer 2 Master_Supplier 3 Pembelian 4 Detil_Pembelian 5 Master_Stok 6 Master_Barang 7 Penjualan 8 Detil_Penjualan 4 Pembuatan Laporan 6 Master_Barang 5 Master_Stok Gudang 7 Penjualan 8 Detil_Penjualan 6 Master_Barang 5 Master_Stok 4 Detil_Pembelian 3 Pembelian 2 Master_Supplier

Gambar 3.5 Level 0 Sistem Informasi Apotek Sinar

STIKOM


(40)

C. DFD Level 1 & 2

C.1. DFD level 1 Subsistem Transaksi Pembelian Barang

Gambar 3.6 merupakan subsistem transaksi pembelian barang. Terdapat 3 (empat) proses di dalam subsistem pembelian barang yaitu:

1. Proses pengecekan data stok. Barang yang akan dibeli disimpan dalam data store pembelian dan detil pembelian.

2. Proses penginputan data faktur dilakukan setelah barang dari supplier datang. Pada proses ini penentuan harga akan diinputkan olah manager. 3. Proses pelunasan pembelian digunakan untuk melakukan perhitungan

jumlah uang yang harus dibayarkan apabila pembelian bersifat hutang.

Gambar 3.6 DFD Level 1 Subsistem Transaksi Pembelian Barang

STIKOM


(41)

36

C.2. DFD level 2 Subsistem Penginputan Data Faktur dan Penentuan Harga

Gambar 3.7 merupakan subsistem penentuan barang. Terdapat 3 (tiga) proses di dalam subsistem penentuan barang yaitu:

1. Proses penginputan faktur merupakan proses yang mengelola inputan dari

external entity supplier yaitu berupa data supplier dan faktur jual. Pada proses ini akan memasukan menyimpan data diri supplier pada data store

master supplier, menyimpan harga netto barang pada data store master barang dan mengeluarkan surat penerimaan kepada supplier.

2. Proses penentuan harga jual merupakan proses yang mengelola inputan data harga pokok penjualan obat dari external entity manager. Pada proses ini mengeluarkan data harga pokok penjualan yang akan di simpan dalam data

store master barang.

Gambar 3.7 DFD Level 2 Subsistem Penginputan Data Faktur dan Penentuan Harga

STIKOM


(42)

Pada proses penginputan data faktur dan penentuan harga jual terdapat beberapa perhitungan margin pembelian dan pengambilan keuntungan.

PPN = Total / 10

Apabila supplier tidak menambahkan PPN dalam pembelian maka perhitungan margin pembelian akan menggunakan rumus:

Margin beli = (Total + PPN) * 4%

Apabila kondisi pembelian kepada supplier dengan PPN maka margin akan menggunakan rumus:

Margin beli = Total * 4%

Perhitungan harga pokok penjualan menggunakan perhitungan sebagai berikut: HPP = Total + PPN + Margin

Perhitungan yang digunakan bertujuan untuk pengambilan keuntungan dan pembayaran PPN yang ditangguhkan kepada apotek.

C.3. DFD level 1 Subsistem Transaksi Penjualan

Gambar 3.8 merupakan subsistem transaksi penjualan. Terdapat 2 (Dua) proses di dalam subsistem transaksi penjualan yaitu:

1. Proses pengecekan dan pemberian harga merupakan proses yang mengelola inputan data obat yang akan dibeli customer yang akan mengurangi data pada data store stok barang dan memberi harga setiap obat kepada

customer. Pada proses ini terdapat perhitungan untuk pengambilan keuntungan. Pengambilan keuntungan pada transaksi ini dinamakan margin penjualan dengan rumus, sebagai berikut:

Generik = Harga + (harga * 1 /100) Dokter = Harga + (harga *1 / 100)

STIKOM


(43)

38 Resep = Harga + (harga * 2 /100)

Resep racikan = Harga + (harga * 3 /100) Narkotika = Harga + (harga * 4 /100) Piutang = Harga + (harga * 5 /100)

2. Proses pembayaran merupakan proses yang mengelola inputan data diri

customer, memberikan history pasien kepada customer, nota pembelian dan menyimpan detail transaksi penjualan untuk diproses dan disimpan dalam

data store penjualan dan data detil penjualan.

Gambar 3.8 DFD Level 1 Subsistem Transaksi Penjualan

STIKOM


(44)

C.4. DFD level 2 Subsistem Pembayaran

Gambar 3.9 merupakan subsistem pembuatan laporan. Terdapat 3 (tiga) proses di dalam subsistem pembuatan laporan yaitu:

1. Proses pembuatan nota merupakan proses yang menghitung pembelian dan mengeluarkan nota customer setelah proses transaksi penjualan.

2. Proses pelunasan penjualan merupakan proses yang menghitung jumlah piutang customer. Hasil pelunasan akan disimpan dalam data store

penjualan.

Gambar 3.9 DFD Level 2 Subsistem Pembuatan Nota Pembayaran

3.3.3 Entity Relational Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan serta mendokumentasikan akan

kebutuhan-STIKOM


(45)

40 kebutuhan sistem dalam pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data yang dibutuhkan oleh sistem.

Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan menggambarkan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Sebuah CDM memaparkan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dan menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi. Pada CDM telah didefinisikan kolom mana yang menjadi

primary key. CDM dari aplikasi Sistem Informasi Apotek Sinar dapat dilihat pada Gambar 3.10. Menghasilkan Memiliki Membeli Menjual Mendaftar Menyimpan Mendaftar Menyimpan

Mas ter_Cus tomer Kd_Cus tomer Nm_Cus tomer A lm_Cus tomer Kota_Customer Telp_Cus tomer Fax _Cus tomer Jatuh_Tempo_Cus tomer Keterangan Mas ter_Supplier Kd_Supplier Nm_Supplier A lm_Suplier Kota Telp_Supplier Fax _Supplier Jatuh_Tempo Transaks i_Pembelian Kd_f aktur Tanggal Tgl_jatuh_tempo Golongan

Detail_Trans aks i_Pembelian Quantity Harga_Netto Total_Netto Disc ount Total_Netto_dis c PPN Subtotal_beli Grandtotal_beli Satuan Status HPpenjualan Selis ih_Kenaikan_Harga Grandtotal

Status Pembay aran MarginBeli Mas ter_Stok Jumlah_s tok Stok_minimum s atuan_barang Mas ter_Barang Kd_barang Nm_barang Satuan Harga_Netto Exp_Date Harga_Jual HPpenjualan Transaks i_Penjualan kd_Penjualan Tgl_Jual Tgl_jatuh_tempo_jual No_Res ep Jenis _Margin_Res ep Status_Pengantaran Status_Pembay aran_jual Seri_Penjualan Jenis _Penjualan

Detail_Trans aks i_Penjualan HPpenjualan Quantity Disc ount_jual Margin Subtotal_jual Grandtotal_jual Bay ar_jual Kembali_Jual Mas ter_Dokter Kd_dokter Nm_Dokter A lm_Dokter No_Telp

Gambar 3.10 CDM Sistem Informasi Apotek Sinar

STIKOM


(46)

CDM sistem informasi Apotek Sinar yang terdiri beberapa tabel yaitu: master customer, master barang, master supplier, master dokter, master stok, pembelian, detil pembelian, penjualan dan detil penjualan. Seperti terdapat pada Gambar 3.10.

B. Physical Data Model (PDM)

PDM merupakan hasil generate dari CDM yang menggambarkan secara detil konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk pembuatan sistem. PDM berisikan tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel seperti Gambar 3.11.

KD_SUPPLIER = KD_SUPPLIER

KD_FAKTUR = KD_FAKTUR

KD_BARANG = KD_BARANG

KD_BARANG = KD_BARANG

KD_DOKTER = KD_DOKTER

KD_PENJUALAN = KD_PENJUALAN KD_CUSTOMER = KD_CUSTOMER KD_BARANG = KD_BARANG

MASTER_CUSTOMER KD_CUSTOMER varchar(70) NM_CUSTOMER varchar(150) A LM_CUSTOMER varchar(350) KOTA_CUSTOMER varchar(50) TELP_CUSTOMER int FAX_CUSTOMER varchar(50) JATUH_TEMPO_CUSTOMER datetime KETERA NGA N_CUSTOMER varchar(24) MASTER_SUPPLIER

KD_SUPPLIER varchar(40) NM_SUPPLIER varchar(100) A LM_SUPLIER varchar(300) KOTA varchar(30) TELP_SUPPLIER int FAX_SUPPLIER int JATUH_TEMPO int

TRA NSA KSI_PEMBELIA N KD_FAKTUR varchar(40) KD_SUPPLIER varchar(40) TGL_BELI datetime TGL_JA TUH_TEMPO_BELI datetime GOLONGAN varchar(10)

DETIL_TRA NSA KSI_PEMBELIA N KD_FAKTUR varchar(40) KD_BARANG varchar(40) JUMLAH int HARGA _NETTO_PEMBELIA N int TOTAL_NETTO int DISCOUNT numeric(18,3) TOTAL_NETTO_DISC numeric(18,4) PPN numeric(18,4) SUBTOTAL_BELI int GRA NDTOTAL_BELI int SATUA N varchar(25) STA TUS varchar(10) HPPENJUALAN numeric(9,18) SELISIH_KENAIKAN_HA RGA numeric(9,18) GRA NDTOTAL int STA TUS_PEMBA YA RA N_BELI varchar(20) MARGINBELI numeric(9,18)

MASTER_STOK KD_BARANG varchar(40) JUMLAH_STOK int STOK_MINIMUM int SATUA N_BA RA NG varchar(20)

MASTER_BA RA NG KD_BARANG varchar(40) NM_BA RANG varchar(100) SATUA N varchar(25) HARGA _NETTO int EXP_DA TE datetime HARGA _JUA L int HPPENJUALAN numeric(9,18)

TRA NSA KSI_PENJUALA N KD_PENJUA LA N varchar(40) KD_CUSTOMER varchar(70) KD_DOKTER varchar(40) TGL_JUAL datetime TGL_JA TUH_TEMPO_JUAL datetime NO_RESEP varchar(100) JENIS_MARGIN_RESEP varchar(20) STA TUS_PENGA NTARA N varchar(50) STA TUS_PEMBA YA RA N_JUA L varchar(20) SERI_PENJUALA N varchar(5) JENIS_PENJUALAN varchar(5)

DETA IL_TRA NSAKSI_PENJUALAN KD_PENJUA LA N varchar(40) KD_BARANG varchar(40) HPPENJUALAN numeric(9,18) QUA NTITY_JUA L int DISCOUNT_JUA L numeric(18,3) MARGIN int SUBTOTAL_JUA L int GRA NDTOTAL_JUA L int BAY AR_JUA L int KEMBA LI_JUAL int

MASTER_DOKTER KD_DOKTER varchar(40) NM_DOKTER varchar(50) A LM_DOKTER varchar(100) NO_TELP varchar(30)

Gambar 3.11 PDM Sistem Informasi Apotek Sinar

STIKOM


(47)

42

3.3.4 Struktur Tabel

Dari PDM yang sudah terbentuk, dapat disusun struktur basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan yaitu:

1. Tabel Master_Supplier

Primary Key : Kd_Supplier Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data master supplier. Tabel 3.1 Tabel Master_Supplier

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Supplier Varchar 40 √

Nm_Supplier Varchar 100

Alm_Supplier Varchar 300

Kota Varchar 30

Telp_Supplier Integer -

Fax_Supplier Integer -

Jatuh_Tempo Integer -

2. Tabel Master_Dokter

Primary Key : Kd_Dokter Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data master Dokter.

Tabel 3.2 Tabel Master_Dokter

Nm Kolom Tipe Data Panjang

Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Dokter Varchar 40 √

Nm_Dokter Varchar 50

Alm_Dokter Varchar 100

No_Telp Integer -

STIKOM


(48)

3. Tabel Master_Customer

Primary Key : Kd_Customer Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data master customer.

Tabel 3.3 Tabel Master_Customer

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Customer Varchar 40 √

Nm_Customer Varchar 100 Alm_Customer Varchar 300 Kota_Customer Varchar 30

Telp_Customer Integer -

Fax_Customer Integer -

Keterangan Varchar 25

Jatuh_Tempo Integer -

4. Tabel Master_Barang

Primary Key : Kd_Barang Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data master barang. Tabel 3.4 Tabel Master_Barang

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Barang Varchar 40 √

Nm_Barang Varchar 100

Harga_Netto Integer

-Satuan Varchar 25

HPPenjualan Numeric 18,2

Exp_Date Integer -

STIKOM


(49)

44

5. Tabel Master_Stok

Primary Key : -

Foreign Key : Kd_Barang

Fungsi : Untuk menyimpan data master stok. Tabel 3.5 Tabel Master_Stok

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Barang Varchar 40 √

Stok_Min Integer -

Jumlah_Stok Decimal 30,2

Satuan_Barang Varchar 20

6. Tabel Transaksi_Pembelian

Primary Key : Kd_faktur Foreign Key : Kd_Supplier

Fungsi : Untuk menyimpan data pembelian barang. Tabel 3.6 Tabel Transaksi Pembelian

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Faktur Varchar 40 √

Kd_Supplier Varchar 40 √ Master_Supplier

Tanggal Datetime -

Golongan Varchar 10

Tgl_Jatuh_Tempo Datetime -

7. Tabel Detail_Transaksi_Pembelian

Primary Key : Kd_Faktur, Kd_Barang Foreign Key : Kd_Faktur, Kd_Barang

Fungsi : Untuk menyimpan data detail pembelian barang.

STIKOM


(50)

Tabel 3.7 Tabel Detil_Pembelian

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Faktur Varchar 40 √ √ Transaksi_Pembelian

Kd_Barang Varchar 40 √ √ Master_Barang

Satuan Varchar 25

Harga_Netto Integer -

Quantity Numeric 18,2

Total_Netto Numeric 18,2

Discount Numeric 18,2

Total_Netto_Discount Numeric 18,2

PPN Numeric 18,2

MarginBeli Numeric 18,2

HPPenjualan Numeric 18,2

Grandtotal Integer -

Status_Pembayaran Varchar 20

8. Tabel Transaksi_Penjualan

Primary Key : Kd_Penjualan Foreign Key : Kd_Customer

Fungsi : Untuk menyimpan data penjualan. Tabel 3.8 Tabel transaksi_penjualan

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Penjualan Varchar 40 √

Kd_Customer Varchar 40 √ Master_Customer Tgl_Penjualan Datetime -

Seri_Penjualan Varchar 5

Jenis_Penjualan Varchar 5

No_Resep Varchar 100

Status_Pengantaran Varchar 5

Tanggal_Jatuh_Tempo Datetime -

Kd_Dokter Varchar 40

Jenis_Pembayaran Varchar 15

Status_NF Varchar 5

Khusus Varchar 40

STIKOM


(51)

46

9. Tabel Detail_transaksi_Penjualan

Primary Key : Kd_Penjualan

Foreign Key : Kd_Penjualan, Kd_Barang

Fungsi : Untuk menyimpan data detail penjualan. Tabel 3.9 Tabel Detail_transaksi_Penjualan

Nm Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

PK FK Tabel Asal

Kd_Penjualan Varchar 70 √ √ Penjualan

Kd_Barang Varchar 70 √ Master_Barang

Harga Int -

Quantity Real -

Total Integer -

Discount Integer -

subtotal Integer -

Grandtotal Integer -

Bayar Integer -

Kembali Integer -

Piutang Integer -

Status_Pembayaran Varchar 20

Margin Varchar 40

3.3.5 Desain Interface

A. Ragam Layar Dialog/Interface

Gambaran desain interface menu dari sistem informasi Apotek Sinar. Seperti terdapat pada Gambar 3.12. Sistem terbagi dalam 6 (enam) menu utama yaitu login, master, transaksi, laporan, setting, Keluar. Menu login digunakan untuk mengakses form lain berdasarkan hak aksesnya. Menu login meliputi login,

manage user. Menu master digunakan untuk penambahan, pengubahan dan hapus data supplier, menu, barang, customer dan melihat data stok. Menu master meliputi master supplier, master customer, master barang, master stok. Menu transaksi digunakan untuk menyimpan proses penjualan, pembelian, pelunasan

STIKOM


(52)

hutang, pelunasan piutang dan menampilkan penyesuaian stok. Menu laporan Digunakan untuk menampilkan data yang akan dicari dan mencetak laporan. Menu laporan meliputi laporan pembelian, laporan penjualan, laporan stok, laporan hutang, laporan piutang. Menu setting digunakan untuk merubah hak akses user, merubah group user, menambah user baru dan mengubah status user. Menu setting meliputi setting group, setting user. Menu keluar digunakan untuk ganti user dan keluar dari aplikasi. Menu keluar ini meliputi logout dan keluar.

Sistem Menu Utama

Login Master Transaksi Laporan Setting Keluar

Login

Manage User

Master Customer

Master Supplier

Master Barang

Master Stok

Master Stok

Pembelian

Penjualan

Penyesuaian Stok

Laporan Pembelian

Laporan Penjualan

Laporan Stok

Setting Group

Setting User

Logout

Keluar

Pembayaran dan Pelunasan

Laporan Hutang

Laporan Piutang

Laporan Fast and Slow moving

Gambar 3.12 Menu Sistem Informasi Apotek Sinar

STIKOM


(53)

48

B. Desain Input

Desain input merupakan rancangan input atau masukan, berupa form

untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengelohan data. Desain input merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.

B.1. Desain Form Login

Gambar 3.13 merupakan desain form login agar dapat mengakses form menu utama apabila login telah berhasil, berdasarkan username yang telah diberikan. Formlogin berfungsi menjadi form autentikasi dan autorisasi pengguna agar dapat menggunakan sistem sesuai hak akses masing-masing user.

Gambar 3.13 Desain Form Login Fungsi obyek dalam desain formlogin ialah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Fungsi Obyek Form Login Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

Field

(username/Password) Textbox

Digunakan untuk mengisi data

username dan password sesuai dengan data yang ada dalam database.

Btnlogin Button

Digunakan sebagai autentikasi dan autorisasi agar dapat masuk dan menggunakan sistem.

Btncancel Button Membersihkan field atau membatalkan

proses login dan keluar dari formlogin.

STIKOM


(54)

B.2. Desain Form Setting User

Gambar 3.14 merupakan desain form pengguna yang digunakan oleh pengguna level Admin untuk menambah data pengguna dan mengubah status pengguna. Admin harus memilih status dari calon pengguna yang akan diberikan hak akses penggunaan aplikasi dan memasukkan nama user serta password.

Gambar 3.14 Desain Form Setting User (Admin)

Fungsi obyek dalam desain form pengguna level pengguna sebagai Admin ialah sebagai berikut:

Tabel 3.11 Fungsi Obyek Form Setting User (Admin) Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

Field Textbox Digunakan untuk mengisi data sesuai

ketentuan yang dibutuhkan.

Datauser Datagridvi

ew

Digunakan untuk menampilkan data

user.

Cbaktif Checkbox Digunakan untuk mengganti status user. Btnbaru Button Digunakan untuk membuat user baru. Btnsimpan Button Digunakan untuk menyimpan user baru. Btnubah Button Digunakan untuk mengubah statususer. Btnhapus Button Digunakan untuk menghapus user. Btnkeluar Button Digunakan untuk keluar dari form

Setting User.

STIKOM


(55)

50

B.3. Desain Form Setting Group (Admin)

Gambar 3.15 merupakan desain form pengguna yang digunakan oleh pengguna level Admin untuk menambah data group dan mengubah hak akses. Admin harus memilih hak akses untuk masuk ke sistem dan nama group dari user

yang dipilih .

Gambar 3.15 Desain Form Setting Group(Admin)

Fungsi obyek dalam desain form setting group pengguna sebagai Admin ialah sebagai berikut:

Tabel 3.12 Fungsi Obyek Form Setting Group (Admin) Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

Cbogroup Combobox Digunakan untuk memilih Nm group. Cbouser Combobox Digunakan untuk memilih Nm user. Cbmaster Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses

master.

Cbmstsupplier Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses

master supplier.

Cbmstbarang Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses

master barang.

CbmstCustomer Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses

Master Customer.

STIKOM


(56)

Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

Cbmststok Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses

master stok

Cbtransaksi Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses

transaksi.

CbtrPelunasan Checkbox Digunakan untuk melakukan pelunasan hutang dan piutang.

CbLaporan Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses laporan.

Cblppembelian Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses laporan pembelian.

Cblppenjualan Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses laporan penjualan.

Cblpstok Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses laporan stok.

CblpHutang Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses laporan hutang.

CblpPiutang Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses laporan piutang.

CblpFastSlow Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses laporan fast and slow moving. Datagroup Datagridvi

ew

Digunakan untuk menampilkan data group.

Cbsetting Checkbox Digunakan untuk memilih hak akses

setting.

Btnubah Button Digunakan untuk mengubah hak akses dan group dari user.

Btnbatal Button Membersihkan field atau membatalkan proses ubah grup dan hak akses dari

user.

B.4. Desain Form Manage User

Gambar 3.16 merupakan desain form manage user yang digunakan oleh semua user untuk mengubah data password sesuai dengan usernya masing-masing.

STIKOM


(57)

52

Gambar 3.16 Desain Form Manage User Fungsi obyek dalam desain formmanage user ialah sebagai berikut:

Tabel 3.13 Fungsi Obyek Form Manage User Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

Field Textbox Digunakan untuk mengisi data sesuai

ketentuan yang dibutuhkan.

Btnubah Button Untuk mengubah password dari user. Btnbatal Button Untuk membatalkan ganti password dan

menutup formmanage user.

B.5. Desain Form Master Supplier

Gambar 3.17 merupakan desain form master supplier untuk mengelola data supplier. Form ini dirancang untuk mengisi data supplier seperti perusahaan, alamat supplier, telepon, dan tanggal jatuh tempo yang ditentukan supplier.

STIKOM


(58)

Gambar 3.17 Desain Form Master Supplier Fungsi obyek dalam desain form master supplier ialah sebagai berikut:

Tabel 3.14 Fungsi Obyek Form Master Supplier Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

Field Textbox Digunakan untuk mengisi data sesuai

ketentuan yang dibutuhkan. Btncari Button Digunakan untuk menampilkan

pencarian data supplier. Btnrefresh Button

Digunakan untuk mengembalikan data pada datagridview menjadi awal atau pada waktu form dibuka pertama kali. Datasupplier Datagridvi

ew

Digunakan untuk menampilkan data supplier.

Cbocariberdasarkan Combobox Memilih dasar pencarian.

Btnbaru Button Membuat data supplier yang baru.

STIKOM


(59)

54 Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi Btnsimpan Button Menyimpan data supplier. Btnubah Button Mengubah data supplier.

Btnhapus Button Menghapus data supplier.

Btnbatal Button Membersihkan field atau membatalkan

proses mengisi data master supplier. Btnekspor Button Mengekspor data supplier pada

gridview dalam format excel. Btnkeluar Button Keluar dari form master supplier.

B.6. Desain Form Master Customer

Gambar 3.18 merupakan desain master customer yang digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data customer.

Gambar 3.18 Desain Form Master Customer

STIKOM


(60)

Fungsi obyek dalam desain form master menu ialah sebagai berikut: Tabel 3.15 Fungsi Obyek Form Master Customer Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

Field Textbox Digunakan untuk mengisi data

sesuai ketentuan yang dibutuhkan. Btncari Button Digunakan untuk menampilkan

pencarian data customer. Btnrefresh Button

Digunakan untuk mengembalikan data pada datagridview menjadi awal atau pada waktu form dibuka pertama kali.

Datasupplier Datagridview Digunakan untuk menampilkan data customer.

Cbocariberdasarkan Combobox Memilih dasar pencarian.

Btnbaru Button Membuat data customer yang baru.

Btnsimpan Button Menyimpan data customer.

Btnubah Button Mengubah data customer.

Btnhapus Button Menghapus data customer.

Btnbatal Button

Membersihkan field atau

membatalkan proses mengisi data master customer.

Btnekspor Button Mengekspor data customer pada gridview dalam format excel. Btnkeluar Button Keluar dari form master customer.

B.7. Desain Form Master Dokter

Gambar 3.19 merupakan desain master dokter yang digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data dokter.

STIKOM


(61)

56

Gambar 3.19 Desain Form Master Dokter Fungsi obyek dalam desain form master menu ialah sebagai berikut:

Tabel 3.16 Fungsi Obyek Form Master Dokter Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

Field Textbox Digunakan untuk mengisi data

sesuai ketentuan yang dibutuhkan. Btncari Button Digunakan untuk menampilkan

pencarian data dokter. Btnrefresh Button

Digunakan untuk mengembalikan data pada datagridview menjadi awal atau pada waktu form dibuka pertama kali.

Datasupplier Datagridview Digunakan untuk menampilkan data

dokter.

Cbocariberdasarkan Combobox Memilih dasar pencarian.

STIKOM


(62)

Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

Btnbaru Button Membuat data customer yang baru.

Btnsimpan Button Menyimpan data customer.

Btnubah Button Mengubah data customer.

Btnhapus Button Menghapus data customer.

Btnbatal Button

Membersihkan field atau

membatalkan proses mengisi data master customer.

Btnekspor Button Mengekspor data customer pada gridview dalam format excel. Btnkeluar Button Keluar dari form master customer.

B.8. Desain Form Master Barang

Gambar 3.20 merupakan desain form master barang yang digunakan untuk menambah data barang, menghapus data barang dan mengubah data barang.

Gambar 3.20 Desain Form Master Barang

STIKOM


(63)

58 Fungsi obyek dalam desain form master barang ialah sebagai berikut:

Tabel 3.17 Fungsi Obyek Form Master Barang Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

ListdataCustomerbb Listbox Digunakan untuk menampilkan menu

yang memakai barang yang dipilih.

Field Textbox Digunakan untuk mengisi data sesuai

ketentuan yang dibutuhkan. Btncari Button Digunakan untuk menampilkan

pencarian data barang. Btnrefresh Button

Digunakan untuk mengembalikan data pada datagridview menjadi awal atau pada waktu form dibuka pertama kali. Databarang Datagridvi

ew

Digunakan untuk menampilkan data barang.

Cbojenisbarang Combobox Digunakan untuk memilih jenis barang. Nuharga Numeric

updown

Digunakan untuk mengisi harga barang. Cbocariberdasarkan Combobox Memilih dasar pencarian.

Btnbaru Button Membuat data barang yang baru. Btnsimpan Button Menyimpan data barang.

Btnubah Button Mengubah data barang.

Btnhapus Button Menghapus data barang.

Btnbatal Button Membersihkan field atau membatalkan

proses mengisi data master barang. Btnekspor Button Mengekspor data barang pada gridview

dalam format excel.

Btnkeluar Button Keluar dari form master barang.

B.9. Desain Form Master Stok

Gambar 3.21 merupakan desain master stok yang digunakan untuk mengisi data stok minimum barang, melihat jumlah stok akhir tiap barang dan mengisi hitung per satuan.

STIKOM


(64)

Gambar 3.21 Desain Form Master Stok Fungsi obyek dalam desain form master stok ialah sebagai berikut:

Tabel 3.18 Fungsi Obyek Form Master Stok Nm Obyek Tipe

Obyek Fungsi Datastok Datagridvi

ew

Digunakan untuk menampilkan data stok.

Btnekspor Button Mengekspor data stok pada gridview

dalam format excel. Btnkeluar Button

Keluar dari form Master Customer dan menyimpan data stok dalam

datagridview.

B.10.Desain Form Transaksi Pembelian Barang

Gambar 3.22 merupakan desain transaksi pembelian barang yang digunakan untuk menyimpan data transaksi pembelian barang, menyimpan data detail pembelian barang, menghapus data transaksi pembelian barang dan detail transaksi pembelian barang.

STIKOM


(65)

60

Gambar 3.22 Desain Form Transaksi Pembelian Barang

Fungsi obyek dalam desain form transaksi pembelian barang ialah sebagai berikut: Tabel 3.19 Fungsi Obyek Form Transaksi Pembelian Barang

Nm Obyek Tipe

Obyek Fungsi Datatransaksipembelian Datagridvi

ew

Digunakan untuk menampilkan data transaksi pembelian barang.

Dtpembelian Datetimep

icker

Digunakan untuk memilih tanggal pembelian barang.

Cbocariberdasarkan Combobox Digunakan untuk memilih dasar

pencarian.

Field Textbox Digunakan untuk mengisi data sesuai

ketentuan yang dibutuhkan. Dtpcari Datetimep

icker

Digunakan untuk memilih tanggal berdasarkan pencarian tanggal. Cbokdpembelian Combobox

Digunakan untuk memilih hasil pencarian yang lebih dari satu.

Btncarisupplier Button Digunakan untuk mencari dan mengisi

kd supplier

Btncari Button Digunakan untuk melakukan pencarian. Btnbaru Button Membuat data transaksi pembelian

barang yang baru.

Btnsimpan Button Menyimpan data transaksi pembelian

barang.

STIKOM


(66)

Nama Obyek Tipe

Obyek Fungsi

Btnhapus Button Menghapus data transaksi pembelian

barang. Btnekspor Button

Mengekspor data transaksi pembelian barang pada gridview dalam format

excel.

Btnkeluar Button Keluar dari form transaksi pembelian

barang.

B.11.Desain Form Transaksi Penjualan

Gambar 3.23 merupakan desain form transaksi penjualan yang digunakan untuk menyimpan data transaksi penjualan, menyimpan data detail penjualan, menghapus data transaksi penjualan dan detail transaksi penjualan.

Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Penjualan

STIKOM


(1)

135

4.4.3 Evaluasi Implementasi Sistem

Berdasarkan hasil uji coba sistem dan kasus di atas, aplikasi ini juga diuji cobakan kepada ahli sistem, ahli isi dan pengguna umum. Selain melakukan uji coba, setiap pengguna juga diberi angket yang mengandung jawaban dari pertanyaan mengenai aplikasi, dan setiap pengguna dapat memberikan penilaian terhadap aplikasi yang dibuat, sesuai dengan hasil uji coba yang dilakukan. Tujuan dari pengisian angket ini adalah untuk menguji kebenaran aplikasi dengan yang sebenarnya. Adapun pertanyaan dan hasil jawaban yang diberikan dapat dilihat pada lampiran yang akan disertakan pada laporan tugas akhir ini. Berikut ini adalah hasil pengolahan data angket yang telah dilakukan sesuai dengan bidangnya: 

1. Angket ahli isi

Total pengguna yang mengisi angket ini berjumlah 5 orang.

Tabel 4.23 Hasil Olah data Angket untuk Ahli Isi

No Pertanyaan

Penilaian Jumlah

5 4 3 2 1

1 Bagaimana fitur-fitur yang disediakan oleh aplikasi?

10 8 3 0 0 21

2 Apakah langkah-langkah dalam menjalankan setiap form sudah jelas?

5 12 3 0 0 20

3 Apakah proses dalam menambah dan mengupdate data master sudah jelas?

10 12 0 0 0 22

4 Apakah proses dalam melakukan transaksi sudah jelas?

10 12 0 0 0 22

5 Apakah informasi yang terdapat di setiap laporan sudah jelas?

5 16 0 0 0 21

6 Bagaimana dengan bahasa dan tulisan yang ditampilkan?Apakah sudah jelas?

5 8 6 0 0 19

7 Menurut anda, bagaimana tampilan dari aplikasi ini secara keseluruhan?

10 8 3 0 0 21

Jumlah Skor Hasil Pengumpulan data 146

Persentase Hasil Uji Coba 83.43 %

STIKOM


(2)

136

Skor penilaian yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan didapat dari: (jumlah pengguna) x (skala nilai).

Misalnya : untuk pertanyaan no.1

Jumlah pengguna yang menjawaban skala nilai 5 adalah 2 orang, maka skor penilaiannya = 2 x 5 = 10

Jumlah Skor tertinggi = (skala tertinggi = 5) x (jumlah pertanyaan= 7) x (total pengguna=5) adalah 175

Jika jumlah skor hasil pengumpulan data = 146

Maka untuk mengetahui persentasi hasil uji coba didapat dari:

(Jumlah skor hasil pengumpulan data / jumlah skor tertinggi ) x 100% Persentasi hasil uji coba = (146 / 175) x 100% = 83,43 %

2. Angket Ahli Sistem

Total pengguna yang mengisi angket ini berjumlah 5 orang.

Tabel 4.24 Hasil Olah data Angket untuk Ahli Sistem

No Pertanyaan Penilaian (%)

Ya Tidak 1 Apakah menu-menu yang terdapat di dalam setiap form

berfungsi sebagaimana mestinya?

100 0 2 Apakah fungsi dari setiap control yang ada pada form

berfungsi sebagaimana mestinya?

80 20 3 Apakah aplikasi dapat menambah dan mengubah data

master?

100 0 4 Apakah perhitungan dalam setiap form transaksi berjalan

dengan benar?

100 0 5 Apakah error handling pada setiap form transaksi

berjalan dengan benar?

100 0 6 Apakah aplikasi dapat mencetak laporan sesuai dengan

bagian yang dibutuhkan?

100 0 7 Apakah secara umum kegunaan aplikasi ini jelas? 100 0

8 Apakah desain aplikasi sudah baik? 60 40

9 Apakah tulisan yang ada pada aplikasisudah jelas? 100 0 RATA – RATA PERSENTASE HASIL UJI COBA 93,33 6,67

STIKOM


(3)

137

Skor Penilaian yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan didapat dari: Variabel = (Jumlah skor nilai) / (jumlah pertanyaan)

Ya = (100+80+100+100+100+100+100+60+100)/9 = 840/9 = 93,33

Tidak = (0+20+0+0+0+0+0+40+0)/9 = 60/9 = 6,67

Berdasarkan angket yang telah diberikan kepada masing-masing ahli, menghasilkan persentase nilai sebagai berikut:

1. Angket yang diberikan kepada ahli isi dengan 7 pertanyaan, menghasilkan persentase nilai hasil uji coba sebesar 83.43 %

2. Angket yang diberikan kepada ahli sistem dengan 9 pertanyaan, menghasilkan persentase nilai keberhasilan penggunaan aplikasi sebesar 93.33 %

STIKOM


(4)

138 BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis, perancangan sistem dan pembuatan aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Apotek Sinar ini serta dilakukan evaluasi hasil penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi apotek ini mampu menangani sistem pembelian dan penjualan pada apotek Sinar yang mencakup manajemen inventori.

2. Sistem informasi apotek ini dapat memberikan laporan dan informasi pelunasan hutang dan piutang, dapat membuat laporan pembelian dan penjualan secara periodik, menghitung dan melaporkan stok yang ada berdasarkan transaksi penjualan, pembelian dan pembuatan obat .

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat antara lain:

1. Aplikasi Sistem Informasi Apotek Sinar ini dapat dikembangkan sehingga dapat menangani masalah retur atau pengembalian obat yang lebih detil. Sehingga dapat meringankan pekerjaan bagian pengadaan barang.

2. Aplikasi Sistem Informasi Apotek Sinar ini dapat dikembangkan sehingga dapat menghitung akuntansi atau pembukuan yang lebih detil dari Apotek tersebut. Sehingga dapat meringankan pekerjaan bagian administrasi atau bagian pembukuan.

STIKOM


(5)

139

DAFTAR PUSTAKA

Achsan, 2008, Jenis Sistem Informasi, (online) (http://achsan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6430/Jenis+Sistem

+Informasi.ppt.) diakses tanggal 02 Februari 2010

Aliminsyah dan Padji, 2003, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Bandung: YRAMA WIDYA

Assauri, Sofjan, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: FEUI.

Barcomb, David, 1981, Office Automation : A Survey of Tolls and Technology 2nd Edition, Singapore: Digital Press

Fitzgerald, Jerry, 1990, Business Data communication: Basic Concepts, Security, and Design, English: John Wiley & Sons Inc.

Fitzgerald, Jerry, 2009. Konsep Dasar Sistem Informasi (Review), (Online)

(http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=2&ved=0CA

sQFjAB&url=http%3A%2F%2Fparno.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloa ds%2Ffiles%2F4393%2FSI_01_Konsep_Dasar_SI.pdf&rct=j&q=Jerry+Fi thGerald+sistem+informasi&ei=gXiPS9z6CcyzrAfW1rTJCw&usg=AFQj

CNEKNNRKHGd8Lc4u354QV6GUlezjMg) diakses tanggal 20 Desember

2009

Gaspersz, V, 2004, Production Planning and Inventory Control, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Tama.

Gorton, Ian, 2000, Enterprise Transaction Processing System, English: Addison-Wesley

Jogiyanto, Hartono, 1999, Analisa Sistem Informasi: Pendekataterstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis , Yogyakarta: Andi.

Kendall dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Edisi Kelima, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler dan Amstrong, 2006, Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Mifftahurahman, 2009, Ahli Madya(Farmasi, Keperawatan, Kebidanan, Fisioterapi), (online) (

http://www.facebook.com/pages/ahli-madya-farmasi-keperawatan-kebidanan-fisioterapi/132856991381?v=info)

diakses tanggal 10 Desember 2010

STIKOM


(6)

140

Morton, Michael S. Scott, 1971, Management Decision System: Computer-Based Support of Decision Making, English: Harvard University Press

Muktahar, 2009, Rancang Bangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada Bagian Administrasi Pendidikan di SMA 2 Tabanan, (Online)

(

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/rancang-bangun-sistem-informasi-sumber-daya-manusia-pada-bagian-admini)

diakses tanggal 20 Desember 2009

Notohadiprawiro, 2009, Sistem Informasi Pengertian dan Kepentingannya, (Online)

(http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=2&ved=0C

AoQFjAB&url=http%3A%2F%2Fsoil.faperta.ugm.ac.id%2Ftj%2F1981 %2F1990%2520SISTEM%2520INFORMASI.pdf&rct=j&q=Tejoyuwon o+Notohadiprawiro+sistem+informasi&ei=KXePS7OEM5HGrAePmL

m0Cw&usg=AFQjCNEv7WQwb0TbTUVFc4atttyq9Tt3pw) diakses

tanggal 20 Desember 2009

Pradana, David Andika, 2010, Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Apotek Okta, STIKOM, Surabaya

Romeo, 2003, Testing Dan Implementasi Sistem, Edisi Pertama, Surabaya: STIKOM,

Soemarso, SR. 1994. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta Setiawan, Sandi, 1993, Artificial Intelligence, Yogyakarta: Andi

Turban, Efraim, 1995, Decision Support and Expert System: Management Support System: Fourth Edition, Singapore: Prenctice Hall

Sujudi, Acmad, 2002, Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,

(online)(

http://henriprihantono.blogdetik.com/files/2009/01/cara-ijin-apotik-2002.pdf ) diakses tanggal 08 November 2010

STIKOM