ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI KABUPATEN BANTUL (Studi Kasus di Desa Bangunjiwo, Kasongan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul)
ANALYSIS FACTORS AFFECTING PRODUCTION OF GERABAH
CRAFT INDUSTRY IN BANTUL REGENCY
(Case Study in the Bangunjiwo Kasongan village, Kasihan, Bantul regency)
Oleh
NURUL IMTICHANAH 20130430004
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVEERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(2)
i
ANALYSIS FACTORS AFFECTING PRODUCTION OF
GERABAH CRAFT INDUSTRY IN BANTUL REGENCY
(Case Study in the Bangunjiwo Kasongan village, Kasihan, Bantul regency)SKRIPSI
Dianjurkan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
NURUL IMTICHANAH 20130430004
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVEERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(3)
ii Nama : Nurul Imtichanah Nomor Mahasiswa : 20130430004
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “ANALISIS FAKTOR
-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI
KERAJINAN GERABAH DI KABUPATEN BANTUL (Studi Kasus di Desa Bangunjiwo, Kasongan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul)” tidak terdapat karya yang pernah dianjurkan untuk memperoleh gelar kersarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia larya saya dibatalkan.
Yogyakarta, 25 Januari 2017
(4)
iii (Q.S. Al-Baqarah : 45)
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada thuanmulah hendaknya kamu berharap”
(5)
iv kesehatan
Ibu ( Sri Rahayu) dan Bapak ( Slamet Haryanto) tercinta yang selalu mendoakan dan meberikan semangat
Kakak- kakak ( Sigid Hartanto, Yudo Harjanto, Nunik Purwanti, Titik Nur R) yang telah mendoakan
Rifqi Khoirunnisa T, Metik Diah T, dan Winanda Ismi A sahabat yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Rizaldi Rizky Dehani best partner dan selalu support dalam menyelesaikan skripsi ini
(6)
v Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur dan terima kasih penulis memanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkah rahmat dan karuniia-Nya kepada penulis serta doa restu ibu dan bapak tercinta. Sehingga penulis dapat menyelesikan skripsi ini dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI KABUPATEN BANTUL (Studi Kasus di Desa Bangunjiwo, Kasongan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul).
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberi masukan bagi pengusaha gerabah dalam proses produksinya dan memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Dr. Imamudin Yuliadi, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan selaku Dosen
(7)
vi
3. Seluruh dosen serta staf dan administrasi bagian Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya dan membantu dalam memfasilitasi kelancaran penelitian ini. 4. Ibu (Sri Rahayu) dan Bapak (Slamet Haryanto) serta kakak-kakak tercinta
(Sigit, Yudo, Nunik dan Titik) terimakasih atas segala kasih sayang yang diberikan, doa yang tiada henti, semangat dan dukungan yang diberikan dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Rizaldi Rizki Dehani yang selalu memberi semangat kepada peneliti, mendengarkan keluh kesah, menghibur, menyayangi dan meluangkan waktunya serta menemani penulis dalam berbagai hal terutama dalam menyelesaikan penelitian ini.
6. Sahabat-sahabat (Nisa, Metik, Anggi, Dian, Anjas, Burhan, Wisnu, Cindy, Kiki, Lala, Azyan dan Iris) yang telah membantu dan meluangkan waktunya, mendengarkan keluh kesah, memberikan semangat, masukan dan jalan keluar dalam mengerjakan penelitian ini sehingga dapat terselesaikan.
7. Seluruh responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang sangat membantu dalam penelitian ini.
(8)
vii
Mengingat kemampuan penulis terbatas tentunya skripsi ini jauh dari sempurna dan dapat dikatakan hanya sebutir ilmu dari pada ilmu yang luas sebagai karunia Allah SWT. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai pertimbangan bagi semua pihak yang membantunya
Wassalam’alaikum Wr. Wb Alhamdulillaahiroobbil’aalamiin.
Yogyakarta, 25 Januari 2017
(9)
viii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
INTISARI ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 9
C. Rumusan Masalah ... 9
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Landasan Teori ... 11
1. Pengertian Industri ... 11
2. Pengertian Industri Kecil ... 12
3. Pengertian Produksi ... 14
4. Fungsi Produksi ... 16
a) Faktor Produksi Tetap ... 18
b) Faktor Produksi Variabel ... 19
1) Faktor Biologi ... 19
2) Faktor Sosial Ekonomi ... 19
(10)
ix
10.Bahan Baku ... 31
11.Proses Pembuatan Kerajinan ... 32
B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 36
C. Hipotesis ... 38
D. Metode Penelitian ... 38
BAB III METODOLOGI ... 40
A. Objek dan Subjek Penelitian ... 40
B. Jenis Data ... 40
C. Tahap Pengambilan Sampel ... 40
D. Teknik Pengumpulan Data ... 41
1. Metode Kuesioner ... 42
2. Metode Dokumentasi ... 43
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 43
F. Uji Kualitas Instrumen ... 44
1. Uji Validitas ... 44
2. Uji Reliabilitas ... 45
G. Teknik Analisis Data ... 46
1. Pengujian Asumsi Klasik ... 47
a. Uji Normalitas ... 47
b. Uji Heteroskedasitisitas ... 48
c. Uji Multikolinearitas ... 48
2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 49
3. Pengujian Statistik ... 50
a. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) ... 50
b. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji f) ... 51
(11)
x
B. Sejarah Industri Gerabah ... 56
C. Analisis Deskriptif Data ... 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 67
1. Uji Validitas ... 67
2. Uji Reliabilitas ... 69
B. Uji Analisis Deskriptif ... 70
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 71
1. Uji Asumsi Klasik ... 71
a. Uji Normalitas ... 71
b. Uji Heteroskedasitisitas ... 72
c. Uji Multikolinearitas ... 74
2. Analisis Regresi Linnier Berganda ... 75
a. Uji f (Simultan) ... 75
b. Uji t (Parsial) ... 76
c. Koefisien Determinasi ... 77
D. Pembahasan ... 78
BAB VI SIMPULAN , SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN... 86
A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 86
C. Keterbatasan ... 87 DAFTAR PUSTAKA
(12)
xi
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner ... 42
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Bantul ... 55
Tabel 4.2. Pengusaha Industri Gerabah Menurut Status Usaha ... 58
Tabel 4.3. Responden Pengusaha Industri Gerabah Menurut Umur ... 59
Tabel 4.4. Responden Pengusaha Industri Gerabah Menurut Pendidikan ... 60
Tabel 4.5. Pengusaha Industri Gerabah Menurut Pengalaman Usaha ... 61
Tabel 4.6. Pengusaha Industri Gerabah Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja .... 62
Tabel 4.7. Spesifikasi Tenaga Kerja Dan Upah Kerja Industri Gerabah ... 62
Tabel 4.8. Distribusi Pengusaha Industri Gerabah Menurut Modal Usaha ... 63
Tabel 4.9. Distribusi Pengusaha Industri Gerabah Menurut Tenaga Kerja ... 64
Tabel 4.10. Distribusi Perusahaan Industri Gerabah Menurut Bahan Baku ... 64
Tabel 4.11. Distribusi Pengusaha Industri Gerabah Mnurut Keuntungan ... 65
Tabel 5.1. Hasil Uji Validitas Modal Usaha ... 68
Tabel 5.2. Hasil Uji Validitas Presepsi Tenaga Kerja ... 68
Tabel 5.3. Hasil Uji Validitas Bahan Baku ... 69
Tabel 5.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 70
Tabel 5.5. Hasil Uji Analisis Deskriptif ... 70
Tabel 5.6. Hasil Uji Normalitas ... 72
Tabel 5.7. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 73
Tabel 5.8. Hasil Uji Multikolinearitas ... 74
Tabel 5.9. Hasil Uji F (Simultan) ... 75
Tabel 5.10. Hasil Uji T (Persial) ... 76
Tabel 5.11. Hasil Koefisien Determinasi ... 77
(13)
xii
Gambar 2.3. Kurva Produksi Total, Rata-rata dan Marginal ... 23
Gambar 2.4. Lereng Kurva Isokuan ... 24
Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran ... 39
Gambar 4.1. Peta Desa Bangunjiwo ... 54
(14)
(15)
(16)
vii
yang bersifat asosiatif kasual dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini yang memiliki usaha dalam industri gerabah di Desa Bangunjiwo dengan jumlah 582 orang dengan jumlah sampel yang digunakan yaitu 100 orang. Dalam teknik pengumpulan data yaitu dengan angket dan dokumentasi. Model penelitian ini menggunakan fungsi Cobb-Douglas dan dianalisis dengan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan modal usaha terhadap hasil produksi gerabah (2) terdapat pengaruh positif signifikan tenaga kerja terhadap hasil produksi gerabah (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan bahan baku terhadap hasil produksi gerabah (4) terdapat pengaruh positif dan sigifikan modal usaha, tenaga kerja, dan bahan baku secara bersama-sama terhadap hasil produksi gerabah. pada penelitian ini ditemukan Return To Scale pada industri gerabah yang bersifat Decreasing Return To Scale karena penambahan 1 persen modal usaha, tenaga kerja dan bahan baku akan menambah nilai produksi kurang dari 1 persen. Pada nilai R2 sebesar 0.873 menunjukan sebesar 87,3% variasi hasil produksi gerabah dipengaruhi oleh variasi modal usaha, tenaga kerja, dan bahan baku, sedangkan yang sebesar 12,7% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini.
Kata kunci : Hasil Produksi, Modal Usaha, Tenaga Kerja, Bahan Baku, fungsi Cobb-Douglas
(17)
viii
approach. The populations in this research whose have a pottery industry at Bangunjiwo village. The total number of 582 people which use 100 people for the samples. The data collection techniques use questionnaires and documentation. This research use Cobb-Douglas function and data analyzed using multiple regression analysis.
The results showed that (1) there is positive and significant of venture capital to the pottery production (2) there is positive employment significant to pottery production (3) there is a positive and significant impact of raw material to pottery production (4) there significant positive influence and venture capital, labor, and raw materials collective towards the production of pottery. This research find the return to scale in pottery industry which is decreasing return to scale because of the addition of 1 percent of capital, labor and raw materials will increase the production value of less than 1 percent. In the R2 value of 0.873 amounted to 87.3% shows the variation of the pottery production influenced by variations in capital, labor, and raw materials, while 12.7% is influenced by other variables outside the study.
Keywords: Production, Venture Capital, Labor, Raw Materials, Cobb-Douglas function
(18)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSektor industri pada saat sekarang ini menjadi perhatian penting permerintah karena dapat mengembangkan sektor rill pertumbuhan dan pembangunan ekonomi seperti yang disebutkan pada Undang-Undang No.25 tahun 2001. Peningkatan industri dari tahun ketahun dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia karena sektor industri diyakini dapat memimpin sektor lain dalam menuju kemajuan ekonomi, pada tahun 2013 sendiri terdapat 57.900.787 jenis industri baik itu usaha mikro, usaha makro dan usaha kecil. Menurut UU NO. 3 Tahun 2014 industri sendiri merupakan seluruh kegiatan ekonomi yang mengelola seluruh bahan baku dan atau manfaatkan sumber daya yang lain sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi.
Pada sektor industri di indonesia pertumbuhan dan perkembangan terdapat pada sektor pertanian yang merupakan sektor yang memilik kontribusi yang besar untuk perekonomian akan tetapi pada saat sekarang ini sektor pertanian tergeser oleh sektor industri seiring dengan berkembang pesatnya industrilisasi saat sekarang ini. Kebijakan pemerintah memberikan kemudahan masuknya modal asing untuk masuk ke Indonesia maka sektor manufaktur meningkat sehingga mulai menggeser ke sektor industri. Menurut Kuncoro (2007) proses pembangunan harus memiliki strategi industrialisasi
(19)
karena harus mengandalkan teknologi dan akumulai modal yang menimbulkan dualisme. Sektor munufaktur modern dapat hidup berdampingan dengan sektor pertanian tradisonal dan kurang produktif. Selain itu kerajinan kecil dan kerajinan rumah tangga dapat berdampingan dengan industri menengah dan besar sesuai dengan dualisme pada sektor manufaktur.
Tabel 1.1
Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2011 s.d. 2015
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 Pertanian, pertenakan,
perikanan dan kehutanan
13,64 13,45 13,28 13,18 13,08 Pertambangan dan penggalian 10,28 9,99 9,70 9,30 8,42 Industri Pengelolaan 22,06 21,97 21,72 21,64 21,53 Listrik, gas dan air bersih 1,13 1,17 1,17 1,17 1,14
Bangunan 2,93 2,97 2,99 2,99 2,99
Perdagangan, hotel dan resttoran
13,90 13,82 13,72 13,74 1,44 Pengangkutan dan komunikasi 7,56 7,78 8,01 8,31 8,60 Keuangan persewaan dan jasa
perusahaan
5,91 5,15 5,29 5,34 5,52
Jasa-jasa 5,45 5,52 5,62 5,72 5,86
Sumber : Badan Pusat Statistika, 2016
Tabel 1.1 menjelaskan tentang Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015. Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa adanya kenaikan dan penurunan pada setiap lapangan usaha. Dapat dilihat pada tahun 2015 sektor pertumbuhan paling tinggi yaitu industri pengolahan sebesar 21,53 sedangkan sektor paling rendah yaitu listrik, gas dan air besih sebesar 1,14. Dalam laju pertumbuhan industri
(20)
pengolahan mengalami peningkatan pada tahun 2010 sampai 2011 sebesar 0,09%. Tetapi pada industri pengelolan mengalami penurunan pada tahun 2012 sampai 2015 sebesar -5,14. Terjadinya penurunan pada sektor industri pengolahan di sebabkan karena berkurangnya minat atau permintaan produksi dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun sektor industri pengolahan merupakan salah satu yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi walaupun terjadi kenaikan dan penurunan pada sektor industri ini.
Perkembangan pada sektor industri dapat dilihat dari perkembangan pengelolaan hasil produksi di sektor tersebut. Hal ini disebabkan karena sektor industri dalam kegiatannya yaitu mengolah bahan baku menjadi barang jadi sesuai dengan faktor industri lainnya. Kegiatan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya alat dan benda yang dapat menghasilkan barang produksi. Pada kegiatan produksi sendiri memerlukan tempat untuk memproduksi, peralatan produksi maupunperkerja (tenaga kerja) untuk mengerjakan produksi. Adapun faktor lain dalam produksi yang tentunya memerlukan faktor-faktor produksi yang menunjang serta faktor produksi harus seimbang satu sama lain dikarenakan adanya faktor produksi yang tidak bisa berdiri sendiri. Faktor produksi penunjang berkembangnya industri adalah modal, tenanga kerja, input bahan baku (Gondam, 2006)
Modal kerja merupakan faktor paling dalam kegiatan usaha. Dengan adanya modal kerja semua sektor produksi bisa berkembang (Asri, 1985). Menurut Widjaya (1985) modal dipergunakan untuk membayar kewajiban perusahaan terhadap tenaga kerja. Modal sendiri didapat dari modal sendiri
(21)
dan modal dari luar modal sebaiknya digunakan dengan sebaik mungkin dan dimaksimalkan. Oleh karena itu modal berhubungan komplek dengan pengeluaran serta pemasukan karena dengan adanya peningkatan pendapatan sehingga keuntungan yang didapat maksimal karena modal memiliki dampak yang negatif apabila modal tidak bisa dikelola dengan baik dan produktivitas pendapatan menurun.
Faktor indusri lain tenaga kerja merupakan hal yang paling penting dalam produksi. Tidak hanya dilihat dari banyaknya jumlah tenaga kerja tetap dilihat dari kualitas dan ketekunan dalam berkerja (Soekartawi, 2003). Tenaga kerja pada saat sekarang lebih mendominan pada usia setengah baya dan hampir lanjut usia karena kebanyakan usia muda tidak mau berkerja pada sektor industri kecil. Selain itu pembuatan gerabah harus memilik keahlian yang cukup untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan keinginan konsumen karena tenaga kerja tidak hanya mengandalkan otot dan otak saja. Selain tenaga kerja, bahan baku merupakan peranan yang sangat penting dalan produksi, bahan baku merupakan bahan mentah dari awal proses produksi. Tersedianya bahan baku yang cukup dengan meluncurkan kegiatan produksi dengan harga bahan baku yang relatif murah, bahan setengah jadi diolah menjadi barang jadi memiliki nilai ekonomis yang tinggal.
Menurut Kuncoro (2012) dari faktor-faktor produksi dapat tercipta perencanaan produksi yang telah dibuat oleh pengerajin atau pembina dalam rangka menciptakan perkembangan industri kecil yang selama ini masih melakukan perencanaan tanpa ada dasar yang kuat, maka hal ini akan
(22)
menyebabkan tidak tercapainya efektivitas produsksi, karena perencanaan membutuhkan formasi, visi dan misi yang tepat. Di Indonesia, gerabah merupakan sektor industri pengelolaan yang merupakan hasil produksi kerajinan. Gerabah dikenal sebagai teknik pembuatan guci dari tanah liat dengan sistem pengerajan yang senderhana yaitu dengan meja putar dan tanah liat. Pengerjaan gerabah harus memilik keterampilan dalam membuatnya dan tidak asal dalam pengerjaannya dengan cara pengerjaan yang baik maka dapat memperoleh barang produksi yang baik. Menurut Soentoro (1984) Gerabah merupakan seni yang meningkatkan kreativitas pembuatnya dengan dasar guci yang polos dapat dibentuk dengan berbagai hal yang mempunyai harga jual yang tinggi. Olah karena itu dengan tinggi selera masyarakat maka pengrajin harus memperbanyak inovasi agar produksi industri kecil gerabah tidak kalah saing dengan produksi industri besar dan sedang.
Menurut Suhardi (1990) industri kecil juga mengalami kendala yang cukup sulit dari kurangnya kualitas sumberdaya manusia, permoadalan dan pemasaran yang sama-sama saling terkait. Sedangkan kendala utama adalah sistem teknologi dalam pemasaran dalam mangsa panas dalam penjualan. Yogyakarta merupak provinsi yang memliliki pengaruh yang besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan menyerap tenaga kerja, di Yogyakarta terdapat 3 kelompok unggulan yaitu kelompok pertanian, kelompok pariwisata dan kelompok industri.
(23)
Tabel 1.2
Produk Domestik Regional Bruto D.I Yogyakarta Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2013 s.d. 2015
Lapangan Usaha Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Pertanian 7.670.026.2 7.508.980.3 7.703.978.1
Pertambangan dan galian 461.013.8 470.734.6 471.323.2 Industi Pengolahan 10.084.213.3 10.469.636.9 10.652.525.1 Listrik, Gas, dan Air Bersih 196.709.1 204.122.9 204.922.3
Bangunan 5.322.003.8 5.735.475.1 6.105.125.6
Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.187.885.1 6.540.107.5 6.944.902.7 Pengangkutan dan Komunikasi 7.969.970.1 8.458.713.2 8.891.144.9 Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perushaaan
3.469.653.3 3.750.975.2 4.052.296.7
Jasa-Jasa 10.359.691.0 11.121.149.8 11.943.632.2
Total PDRB 51.721.165.7 54.259.895.5 50.036.270.5
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016
Pada Tabel 1.2 dijelaskan bahwa Produk Domestik Regional Bruto Di Yogyakarta mengalami kenaikan dan penurunan dilihat pada tahun 2015 sektor industri jasa-jasa merupakan sektor tertinggi yaitu sebesar 11.943.632.2 sedangkan sektor terendah terdapat pada sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 204.922.3. Selain itu sektor industri pengelahan setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2015 peningkatan yang paling tinggi yaitu 10.652.525.1 yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta dan menyumbangkan berapa persen pendapatan untuk sektor PDRB.
Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Yogyakarta, pada Kabupaten Bantul tidak hanya terkenal pada makanan khas dan pariwisata tetapi industri gerabah di kasongan termasuk yang dicari wisatawan sebagai cinderamata maupun oleh-oleh. Di Kabupaten Bantul
(24)
terdapat dari berbagai bahan baku yang diproduksi sesuai dengan wilayah di Kabupaten Bantul itu sendiri. Salah satunya yaitu kerajinan gerabah di Desa Kasongan. Menurut bapak Surjono ketua UPT (Unit Pelaksanaan Teknisi) kerajinan gerabah di Kasongan, pertama kali industri kerajinan gerabah ini muncul hanya beberapa pengusaha kerajinan saja yang memproduksi. Seiring berjalannya waktu industri kerajinan gerabah mulai diminati dan mengalami peningkatan permintaan pasar, oleh karena itu masyarakat desa kasongan memilih untuk masuk keindustri kerajinan gerabah karena dirasa dapat meningkatkan perekonomian. Penigkatan ini terjadi dikarenakan banyaknya minat masyarakat untuk membeli kerajinan oleh karena itu Kerajinan Gerabah Kasongan menjadi salah satu kerajinan unggulan di Kabupaten Bantul.
Kerajinan gerabah merupakan kerajinan dalam proses yang sangat panjang dari tanah liat yang tidak memiliki nilai jual menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pembutan kerajinan gerabah tidak mudah karena membutuhkan teknik yang baik kebayakan turun temurun dalam pembubuatan gerabah. Pembuatan gerabah dengan mengunakan alat yang sederhanya tanpa menggunkan mesin. Permasalahan utama yang dihadapi produsen gerabah yaitu cuaca, karena cuaca memiliki peran penting dalam proses pembuatan gerabah, maka hal ini produsen memerlukan perhatian khusus dalam melancarkan dan meningkatkan jumlah produksi gerabah. Oleh karena itu produsen sangat bergantung sekali pada cuaca. Karena produsen tidak dapat memproduksi gerabah dengan banyak maka
(25)
produsen membutuhkan cuaca yang baik untuk pembakaran dan penjemuran gerabah. Permasalah lain selain cuaca yaitu permodalan dalam hal ini para produsen hanya mengunakan modal seadanya yang didapat dari modal sendiri maupun dari koperasi, akan tetapi pada saat setelah gempa bumi di Yogyakarta para produsen mendapatkan dana dari pemerinah untuk memulai lagi usaha kerajinan yang telah digeluti selama ini.
Tenaga kerja sendiri tidak mengalami permasalahan, karena tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan disana telah memiliki kemampuan masing-masing. Pada sistem tenaga kerja kebanyakan memakai sistem borongan atau harian, sistem ini dilakukan karena tenaga kerja yang ada sesuai dengan permintaan produksi yang masuk. Tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan upah yang ditentukan oleh prodsen sesuai dengan jenis perkerjaan. Permasalahan lain yang dihadapi oleh pengerajin gerabah yaitu terdapat pada bahan baku. Pada bahan baku pokok yaitu tanah liat harus membeli dari wilayah lain seperti daerah godean, klaten, dan sukabumi karena tekstur dan warna dari tanah liat yang berbeda-beda maka itu para pengerajin mengeluhkan harga tanah liat yang semakin mahal.
Dari latar belakang diatas, masalah yang dihadapi dalam industri kerajinan gerbah yaitu modal, tenaga kerja serta bahan baku. Kondisi ini menjadikan penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai modal, tenaga kerja serta bahan baku mempengaruhi hasil prduksi pada industri kerjainan
gerabah melalui penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri kerajinan Gerabah Di Kasongan Bantul”
(26)
B. Batasan Masalah
Dengan mengingat banyak faktor yang mempengaruhi produksi industri kecil maka dalam penelitian ini dibatas pada permasalahan yang terkait dengan produksi industri kecil Kerajinan Gaerabah di Kasongan yaitu:
1. Dalam penelitian ini hanya terdapat 4 faktor yang mempengaruhi produksi kerajinan gerabah di Desa Bangunjiwo, Kasongan diantar hasil produksi, modal kerja, tenaga kerja dan bahan baku.
2. Wilayah yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah Desa Bangunjiwo, Kasongan Kabupaten Bantul.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan beberapa perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh modal kerja terhadap produksi kerajinan Gerabah di Kasongan ?
2. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap produksi Kerajian Gerabah di kasongan ?
3. Bagaimana pengaruh bahan baku terhadap produksi Kerajinan Gerabah di Kasongan ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap produksi Kerajinan Gerabah di Kasongan.
(27)
2. Untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja terhadap produksi Keajinan Gerabah di Kasongan.
3. Untuk mengetahui pengaruh bahan baku terhadap produksi Kerajinan Gerabah di Kasongan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak sebagai berikut:
a) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian teoritis terhadap analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri kecil Kerajinan Gerabah sebgai bahan acuan. Menjadi bahan rujukan sebagai peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang produksi Industri Kecil.
b) Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Penelitian ini sebagai tempat pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi serta dapat menggunakan ilmu-ilmu yang didapat selama perkuliahan
b. Bagi Pengambil Kebijakan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dan memberikan masukan agar kebijakan yang telah ditempuk dalam pembangunan produksi kerajinan gerabah di Kabupaten Bantul.
(28)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Industri
Menurut Godam (2006) industri merupakan suatu proses kegiatan yang dikerjakan manusia dalam mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi lalu menjadikan barang tersebut menjadi barang jadi yang memiliki nilai ekonomi dan kegunaan yang tinggi. Pada proses produksi sendiri semua faktor-faktor produksi harus seimbang satu dengan yang lainnya. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi industri berupa modal, tenaga kerja, bahan baku, bahan penunjang serta pemasaran.
Pada industri pengelolahan sendiri merupakan suatu pengelolahan bahan baku (bahan mentah) menjadi barang setengah jadi yang kemudian menjadikan barang jadi yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi, baik itu menggunakan mesin maupun tenga manusia (Badan Pusat Statistik, 2015).
Menurut Badan Pusat Statistik (2000) industri merupakan satuan unit suatu usaha dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dalam industri bertujuan untuk mengasilkan branag maupun jasa, dan terdapat pada suatu bangunan atau lokasi tertentu serta memiliki catatan administrasi mengenai produksi serta struktur biaya sendiri. Pada teori ekonomi
(29)
sendiri industri adalah suatu kumpulan perusahan-perusahan yang dapat menghasilkan barang maupun jasa.
Menurut Minto (2000) mengatakan bahwa menjalan kan usaha industri sangat dibutuhkan kegiatan produksi yang bertujuan untuk membuat barang yang akan ditawarkan dan digunakan oleh masyarakat. Proses produksi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya alat serta beda yang dipergunakan sebagai penghasil produksi, maka faktor-faktor produksi sangat diperlukan dalam proses produksi agar memperoleh barang atau jasa. Menurut Simanjuntak (1998) industri adalah suatu rangkaian dalam usaha ekonomi baik dalam pengolahan, pembuatan, perubahan bahan baku menjadikan barang jadi. Pada saat itu barang tersebut menjadi berguba dan bermanfaat bagi masyarakat.
2. Pengertian Industri Kecil
Menurut Dewi (2004) mengatakan bahwa industri kecil yaitu usaha dalam pengelolaan barang mentah menjadi barang setengah jadi kemudian menjadi barang jadi yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggiserta medapatkan sebuah keuntungan. Dalam hasil industri tidak hanya barang jadi saja tetapi juga jasa dimana jasa tersebut untuk menjalankan pemasaran produk yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
Maryono (1996) mengatakan industri kecil merupakan suatu usaha kecil milik sendiri yang memiliki penghasilan bersih senilai Rp 200.000 tidak termasuk pada tanah serta bangunan usaha. Adanya usaha
(30)
kecil dapat meningkatkan perekonomian serta memiliki peranan yang cukup baik. Akan tetapi pengusaha kecil tidak diperhatikan oleh pemerintah karena usaha kecil juga masih memiliki kelemahan yang dimiliki dengan begitu para pengusah masih bisa menghadapi persaingan global dimasa yang akan datang agar tidak tertikdas dan punah.
Menurut Glendoh (2001) industri kecil merupakan suatu proses dalam penyerapan tenaga kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyediakan barang dan jasa serta dapat menghasilkan produksi untuk negara maupun luar negeri. Dalam hal ini industri kecil dapat bersaing dengan industri diluar negeri karena industri kecil juga memiliki pemasaran yang cukup luas. Dalam hal ini industri kecil memiliki potensi dalam pembangunan sektor ekonomi, dengan adanya pendampingan serta penetahuan secara terus menerus supaya lebih maju dan berkembang. Dengan adanya industri kecil dapat meingkatkan devisit negara secara baik, industri kecil dapat menghasilkan barang dan jasa pada harga yang terjangkau untuk masyarkat, dapat menyebarkan tenaga kerja.
Tulus (2001) mengatakan bahwa industri kecil merupakan suatu kegiatan dalam industri yang melakukan perkerjaaan di rumah masing-masing dengan anggota keluarga sebagai tenaga kerja. Dalam hal ini industri kecil biasannya tidak terlalu mengunakan jam kerja serta tempat karena biasanya industri kecil digunakan sebagai perkerjaan sampingan oleh masyarakat.
(31)
3. Pengertian Produksi
Dalam produksi terdapat beberapa kebutuhan yang diperlukan manusia. Pada hal ini terdapat berberapa alat untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan manusia berupa barang dan jasa. Akan tetapi barang dan jasa tersebut kadang tidak tersedia, tidak di dapat dengan mudah, dan tidak secara cuma-cuma. Agar medapatkan barang terserbut harus melakuan kegiatan dan harus ada pengorbanan. Oleh karena itu manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Menurut Bruce dan Robert (1985) produksi yaitu kombinasi dan koordinasi, material dan kekuatan (input, faktor, sumber daya atau jasa produksi) dalam pembuatan suatu barang atau jasa (output atau produk). Serta proses produksi merupakan suatu proses monoperiode yaitu perusahaan yang dirancang aktivitas produksinya agar produksi dalam satu periode atau waktu benar-benar terpisah terhadap rangkaiannya. Menurut Ari (1989) produksi merupakan menciptakan guna, dimana guna berarti suatu barang ataupun jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan menurut Ahyari (2002) produksi sendiri merupakan faktor-faktor yang digunakan untuk menambah kegunaan suatu barang atau jasa sesuai dengan metode.
Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003) mengatakan bahwa produksi merupakan suatu proses akhir dalam aktivitas ekonomi dan memanfaatkan beberapa masukan dan input serta mengkombinasikan hal tersebut agar menghasilkan output. Menurut Sugianto et, al (2002)
(32)
menyampaikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan yang melakukan perubahan dari input ke output. Pada kegiatan tersebut dalam ekonomi biasanya dinyatakan dalam fungsi produksi. Menurut Soekartawi (2003) produksi merupakan suatu proses dalam kombinasi dan koordinasi pada material-material serta kekuatan-kekuatan pada pembuatan suatu barang ataupun jasa.
Aziz (2003) produksi merupakan teori yang dapat dibedakan menjadi 2 bagian pertama, teori produksi jangka pendek apabila seorang produsen mengunakan faktor produksi makan akan ada sifat tetap maupun variabel. Kedua, pada teori jangka panjang semua variabel digunakan maka input variabel dan tidak input tetap. Oleh itu dapat dikatakan bahwa terdapat dua jenis yaitu faktor produksi tenaga kerja (TK) serta modal (M). Pindyck dan Rubinfeld (1995) mengatakan bahwa produksi merupakan suatu proses perubahan dari satu atau lebih input menjadi satu atau lebih output. Dalam hal ini diperlukan tenaga keja, tekologi dalam produksi. oleh karena itu terdapat hubungan antara produksi dengan input beruapa output maksimal yang telah dihasilkan oleh input yang siebut fungsi produski.
Gunawan (1997) menjelaskan produksi merupakan suatu perkerjaan yang merubah suatu barang yang tidak memiliki nilai guna menjadikan barang yang memiliki nilai guna yang tinggi. Agar semua produksi yang berjalan dapat menghasilkan hasil dengan beberapa faktor produksi (input) sedangkan dalam menghasilkan output harus melakukan
(33)
proses input secara keseluruhan bersama proses produksi (metode produksi). dalam hal ini hubungan antar kedua input dan output dapat di jelaskan dalam fungsi produksi.
Pada definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan dalam usaha secara langsung dan tidak langsung agar dapat menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia pada saat ini.
4. Fungsi Produksi
Menurut Beattien dan Tylor (1985) faktor produksi adalah suatu abstraksi untuk mengambarkan suatu proses produksi. proses produksi merpakan teknisi yang dihadapi perusahanan dalam terjadinya kemunginan-kemungkinan produksi yang tidak sesuai dalam kualitasnya. Selain itu faktor dalam variabel adalah faktor-faktor produksi yang akan berubah sesuai dengan periode tertentu, sedangkan faktor-faktor tetap yaitu faktor yang tidak akan dapat diubah selama perode prodeuksi berlangsung. Sardono (2003) mengatakan fungsi produksi berkaitan antara fator-faktor produksi dan tingkat produksi yang telah ada. Faktor-faktor produksi disebut sebagai input sedangan jumlah produksi disebut sebagai output.
(34)
Rumus fungsi poduksi dinyatakan sebagai berikut:
Q = F(K, L, R, T) (2.1)
Dimana:
K : jumlah stok modal L : jumlah tenaga kerja R : kekayaan alam
T : tingkat teknologi yang digunakan
Adiningsih (2003) mengatakan fungsi produksi yaitu banyaknya suatu output yang sudah diproduksi apabila jumlah input tertentu yang dipergunakan pada proses produksi. pada fungsi produksi menunjukan bahwa hubungan fisik antara input dan output dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ymax = f (input) (2,2)
Ymax = f (X1, X2, X3, .... Xn) (2,3)
Dimana :
(35)
Fungsi produksi diatas dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut: Gambar 2.1
Fungsi Produksi Output Y
Y2 y = f (X)
Y1 A
0 X1 X input
Gambar 2.1 menjelaskan penggunaan input sebesar X1, sedangan output makssimal dapat dihasilkan pada Y2 terdapat pada fungsi produksi Y = f(X). Pada titik A baik dilaksanakan tetapi belum optimal, maka seluruh produsen yang telah rasional tdak akan memilih berproduksi pada titik A.
a) Faktor produksi Tetap (Fixed Input)
Faktor produksi merupakan suatu proses yang tidak dapat dirubah dengan cepat dalam jumlah output apabalia suatu pasar menghendaki perubahan jumalah output yang ada. Tetapi pada dasarnya tidak faktor produksi satu pun yang sifatnya mutlak. Faktor produksi juga tidak dapat ditambah ataupun dikurangi dalam jumlah dan waktu yang relatif singkat pada jumlah output yang dihasilkan. Misalnya pada faktor produksi tetap dalam industri Gerabah yaitu alat putar bukan mesin.
(36)
b) Faktor Produksi Variabel (Variabel Input)
Faktor produksi variabel merupakan suatu proses faktor produksi yang dapat di ubah dengan cepat jumlah outpunya dan melihat jumlah output yang dihasilkan. Misalnya pada faktor produksi variabel pada industri yaitu tenaga kerja serta bahan baku.
Faktor produksi dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: 1) Faktor Biologis
Merupakan faktor lahan pertania dengan melihat macam dan tingkat kesuburan, bibit, pupuk, obat-obatan dan lainnya. 2) Faktor Sosial Ekonomi
Merpakan faktor harga, resiko, tingkat pendidikan, ketidak pastian, adanya keredit, tenaga kerja, kelembagaan, biaya produksi, tingkat pendapatan dan lainnya.
(37)
Gambar 2.2 Proses Produksi Modal
4 P2
3 P1
2 P3
1
0 1 2 3 4 5 6 Tenaga Kerja
Gambar 2.2 dapat dijleaskan bahwa kombinasi faktor tenaga kerja dan modal yang dapat dihasilkan satu satuan produk secara teknisi efisien. Hubungan antar tenaga kerja dan modal merupakan fungsi produksi. proses diatas mencerminkan proses mencerminkan proses produksi yang bersifat sebading artinya produksi dapat menghasilkan 10 kali lipat satuan produksi asal kuantitas tenaga kerja dan modal juga dikalikan dengan kelipatan yang sama, sehingga perbandingan antara kuantitas tenaga kerja dan modal juga tetap. Produksi dapat mengurangi satuan produksinya menjadi setengah dengan resiko tenaga kerja dan juga modal harus dikurangi sehingga hanya setengah yang dipergunakan. Menurut Soekartawi (2003) fungsi produksi yaitu variabel saling berhubungan atara variabel yang dijleaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan (X). Menurut Lia dan Asfia (2014) faktor produksi
(38)
merupakan variabel terkait yaitu variabel yang dijelaskan (output) dan variabel yang menjelaskan (input). Dalam fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = F (R, L, K, S) (2.4)
Dimana:
Q = Tingkat Output
R = Faktor Produksi Tanah
L = Faktor Produksi Tenaga Kerja K = Faktor Produksi Modal S = Faktor Produksi Keahlian
Bentuk sederhana dari rumus matematis diatas menjelaskan bahwa kualitas output secara keseluruhan dilihat oleh kualitas input. Pada hal ini yaitu modal, tenaga kerja, dan teknologi. Semua perusahaan memiliki tujuan untuk mengubah input menjadi output.
a Kurva Produksi Total, Produksi rata-rata dan Produksi Marginal Kurva TP yaitu merupakan kurva total produksi dalam menunjukkan bunungan antara jumlah produksi dan jumlah produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentuk TP cekung keatas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit yang berarti tenaga kerja masih kurang bila dibandingkan dengan faktor produksi lain yang telah dianggap tetap jumlahnya dalam keadaan seperti ini produksi marginal bertambah tinggi dan dapat dilihat pada kurva MP yang menarik.
(39)
Setelah menggunkan tenaga kerja 4 orang maka pertambahan selanjutnya tidak menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Hal ini digunakan oleh (i) kurva produksi marginal yang menurun, dan (ii) kurva produksi total yang mulai berbentuk cembung keatas. Sebelum tenaga kerja yang dignakan melebihi 4 orang pada produksi marginal yaitu kurva AP akan bergerak keatas atau horizontal dalam pengambaran produksi rata-rata bertambah tinggi dan tetap pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi rata-rata menurun kebawah yang mengambarkan bahwa produksi rata-rata-rata-rata semakin merosot. Perpotongan pada kurva MP dan AP yang mengambarkan permulaan dari tahap kedua dalam keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat yang paling tinggi.
Dalam tahapan tenaga kerja 8 orang yang digunakan kurva MP memotong sumbu datar dan sesudahnya kurva tersebut berada dibawah sumbu datar dalam hal ini menggambarkan bahwa produksi marginal mencapai angka yang negatif, kurva produksi total mulai menurun menggambarkan bahwa produksi total semakin berkurang apabila lebih banyak tenaga kerja yang digunkana. Tahapan ini menunjukan bahwa tenaga kerja yang digunakan jauh melebihi dari yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.
(40)
Seperti digambarkan kurva dibawah ini : Gambar 2.3
Kurva Produksi total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marginal 1520
Jumlah TP
Produksi
Tahap I Tahap II Tahap III 410
270
AP
0 34 8
MP Jumlah Tenaga Kerja
b Isokuan
Kurva isokuan yaitu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi dari faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal yang dapat dipergunakan untuk memperoduksi sejumlah produk tertentu dengan teknologi yang ada. Isokuan sama halnya dengan kurva indefrensi kalau isokuan mempunyai sifat-sifat tertentu bentuknya konveks terhadap titik asal berpotongan satu dengan yang lain bukan garis lurus vertikal dan horizontal maka jauh kedudukan dari titik asal makin banyak faktor yang digunakan sehingga banyak kuantitas produksi yang dihasilkan lebih perbedaan dengan kurva indeferensi yaitu kuantitas produksi yang dicerminkan diukur sedangkan dayaguna tidak.
(41)
Gambar 2.4 Lereng Kurva Isokuan M
MA A
∂M
∂TK
Q=Q0
0 TKA TK
Gambar 2.4 diatas menjelaskan lereng kurva isokuan yaitu laju subtitusi antar output dan mengambarkan sebuah isokuan dengan volume produksi Q0. Apabila lereng kurva indiderensi menggambarkan besarnya marginal rate of substitution atau angka substitusi margnal untuk isokuan. Lerengnya mencerminkan angka substitusi teknis marginal atau marginal rate of technical substitytion. Dengan kata lain untuk menjelaskan hubungan antara faktor TK dan M bersifat teknis semata-mata
Semakin positif faktor tenaga kerja makin besar kemampuan untuk menggantikan modal (d M > d TK dan ∂Q/ ∂TK > ∂Q/ ∂M). Dalam
keadaan demikian makin curam bentuk kurva isokuannya dan sebaliknya makin makin produktif faktor modal makin superior pula faktor modal dibandingkan dengan tenaga kerja sehingga besar kemampuannya untuk menggantikan tenaga kerja maka kurva isokuan semakin melandai. Penggunaan faktor isokuan bentuk isokuan tidak akan asimtotis terhadap sumbu TK dan sumbu M. Kemampuan untuk menggantikan faktor lain agar
(42)
tetap menghasilkan volume produksi yang sama adalah terbatas. Keterbatasan ini disebabkan karena produktivitas faktor juga terbatas.
5. Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Soekartawi (1990) menjelaskan fungsi produksi Cobb-Douglas menunujukan bahwa persamaan yang dapat melibatkan dua atau lebih dari variabel. Maka variabel satu sering disebut dengan dependent yang dijelaskan (Y) dan variabellain disering disebut independent yang dijelaskan (X) . Dapat dirumuskan sebagai bertikut:
(2.5)
(2.6)
Pada persaamaan diatas bahwa nilai b1, b2, b3, .... b4 pada fungsi ini dapat diselesaikan dengan logaritma dan dapat diubah dari fungsi menjadi fungsi linier. Tetapi beberapa syarat yang harus dipelajari dalam menggunakan fungsi Cobb-Douglas, yaitu:
a. Pada variabel penjelas (X) tidak ada pengamatanya yaitu sama dengan nol, karena bilangan logaritma dari nol besaranya tidak diketahui (infinite).
b. Pada fungsi produksi dinyatakan bahwa tidak ditemukan perbedaan teknologi pada pengamatan. Dalam hal ini fungsi Cobb-Douglas digunakan sebagai pengamatan dan jika diperlukan analisis yang memakai lebih dari satu model terdapat
(43)
perbedaan model yang terletak pada intercept dan bukan pada terdapat pada kemiringan garis pada model tersebut.
c. Pada setiap variabel X adalah perfect competation.
d. Pada setiap perbedaan lokasi maka fungsi produksi seperti iklim sudah dijelaskan pada faktor kesalahan.
e. Pada Cobb-Douglas hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan (Y).
Beberapa alasan yang menjadikan fungsi produksi cobb-douglas digunakan untuk penelitian yaitu:
a. Sebagai penyelesaian fungsi produksi Cobb-Douglas relatif mudah.
b. Jumlah elastisitas yang besar maka menunjukan tingkat return to scale.
c. Adanya dugaan garis yang melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regres yang sekaligus menunjukan besaran elastistias.
6. Skala Pengembalian (Return To Scale)
Menurut Soekartawi (2003) pada skala pengembalian atau return to scalesangat diperlukan untuk lebih mengetahui apapun kegiatan dari seluruh usaha yang telah diteliti melakukan kaidah constant, increasing atau decreasing returns to scale.Dilihat dari hasil dugaan pada fungsi produksi Cobb-douglas, maka retrun to scale, dituliskan sebagai berikut:
(44)
1< b1 + b2< 1
Keterangan:
Dimana b1 dan b2 merupakan jumlah besaran elastisitas yang bernilai lebih besar dari nol dan lebih kecil atau sama dengan satu.
Menurut Soekartawi (2003) mengatakan dalam hal ini terdapat tiga kemungkinan alternatif yaitu:
a. Decreasing return to scale (skala hasil menurun). Apabila (b1+b2) < 1 maka skala akan menunjukkan bahwa semua input yang ditambah dalam jumlah produksi yang dihasilkan akan naik sesuai dengan proprosi yang lebih kecil.
b. Constant return to scale (skala hasil tetap). Apabila ( b1 + b2) = 1 maka skala akan menjukkan bahwa semua input yang ditambah dalam jumlah produksi yang dihasilkan akan naik sesuai dengan proprosi yang sama.
c. Incerasing return to scale (skala hasil meningkat) apabila (b1 + b2) > 1 makan skalaakan menunjukan bahwa semua input yang ditmbah dalam jumlah produksi yang dihasilkan akan naik sesuai dengan proporsi yang lebih besar.
(45)
7. Pengertian Modal
Rosyidi (2005) mengatakan modal merupakan suatu faktor utama yang dignakan dalam suatu proses produksi. Pada modal memiliki peran sendiri-sendiri yaitu peran secara secara langsung dalam produksi maupun berperan dalam berinvestasi kembali dengan tujuan untuk memperbesar produktifitas dan pendapatan perusahaan.
Asri (1987) mengatkan modal adalah keperluan dalam membelanjakan keperluan dalam produksi dan keperluan perusahaan disetiap harinnya. Modal juga mencerminkan pengeluaran jangka pendek disetiap priode. Besaran modal terlihat pada kelompok aktiva lancar, yang menjadikan kebalikan dari modal tetap yang ada pada kelompok aktiva tetap. Menurut Soeprihanto (1997) mengatakan bahwa modal adalah suatu dana untuk produksi yang susah untuk diubah sedangkan tenaga kerja cenderung dapat diubah setiap waktu.
8. Pengertian Upah
Pada setiap perkerjaan karyawan akan mendapatkan upah sesuai dengan hasil perkerjaan.Upah yang dihasilkan dari berkerja akan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pengertian upah menurut Justine (2007) mengatakan upah adalah hasil perkerjaan masyarakat yang berupa uang untuk kelangsungan hidup manusia yang layak dan sudah ditetapkan dalam undang-undang, peraturan dan pembayaran dengan perjanjian kerja antara pemimpin dan tenaga kerja. Menurut Simanjuntak (2011) mengatakan upah adalah suatu hasil yang
(46)
didapat tenaga kerja dari hasil perkerjaan mereka dalam proses produksi barang dan jasa. Fungsi upah di Indonesia dibagi menjadi tiga fungsi yaitu:
a. Jaminan kehidupan yang lebih layak bagi perkerja dan keluarga b. Mendapatkan imbalan atas dasar hasil kerja .
c. Mendorong agar tenaga kerja lebih meningkatkan produktivitas kerja.
9. Tenaga Kerja
Menurut Mulyadi (2003) tenaga kerja merupakan seorang orang yang telah memasuki usia kerja antara umur 15-64 tahun atau seluruh jumlah penduduk yang ada disuatu negara yang dapat mengasilkan produksi baik itu barang maupun jasa yang menginginkan tenaga mereka untuk berkerja dan jika mereka bisa beradaptasi dengan tempat. Menurut Adisaputro dan Asri (1998) mengatakan tenaga kerja merupakan suatu faktor yang paling utama dalam produksi karena pada produksi diperlukan tenaga tambahan walaupun di dalam produksi sudah terdapat mesin-mesin serta alat bantu lainnya.
Menurut Kusnendi (2003) mengatakan bahwa tenaga kerja yaitu suatu perkerjaan yang tergolong dari dua jenis antara angkatan kerja dan bukan angkata kerja. Pada angkatan kerja merupakan seseorang yang telah memasuki usia kerja dan ingin bekerja ataupun seseorang yang sedang berkerja tetapi untuk sementara sedang tidak bekerja dan sedang mencari perkerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja yaitu penduduk
(47)
yang sedang tidak berkerja dan tidak mencari perkerjaan. Dapat dibangi menjadi 3 kelompok bukan angkatan kerja yaitu menuntut ilmu (sekolah), mengurus rumah tangga dan penerima pendapatan lain.
Menurut Suprihanto (1988) mengatakan tenaga kerja adalah sekumpulan masyarakat yang sudah mampu menghasilkan barang maupun jasa sesuai dengan permintaan. Sedangkan tenaga kerja merupakan sejumlah penduduk yang telah memasuki usia kerja, di Indoneisa tenaga kerja berusia 15 tahun yang sudah dapat menghasilkan barang dan jasa.
Rosyidi (2006) mengatkan tenaga kerja sendiri sangat diperlukan dalam kegiatan produksi, dengan adanya tenaga kerja maka produksi akan berjalan dengan baik dan lancar hingga menghasilkan barang dan jasa. Karena itu perusahaan tidak hanya mengandalkan fasilitas dengan tekonologi modern namun juga memerlukan tenaga kerja. Adisaputro dan Asri (1995) tenaga kerja adalah salah satu faktor paling penting yang dipergunakan dalam produksi. Walaupun dalam proses produksi telah ada bermacam-macam mesin dan modal lainnya. Suroto (1986) mengatakan bahwa tenaga kerja adalah semua orang yang mapun melakukan perkerjaan dalam proses produksi secara baik di dalam negeri maupun luar negeri yang dapat menghasilkan barang dan jasa.
(48)
10.Bahan Baku
Maisyal (2003) mengatakan bahwa bahan baku adalah bahan dasar yang dipergunakan untuk proses pembuatan bahan jadi. Bahan baku biasanya diperoleh dari impor, pembelian lokal ataupun dari pengolahan sendiri. Menurut Suryadi (2007) mengatakan bahwa bahan baku merupakan suatu bahan utama dari sebuah pembuatan produksi dari suatu produksi tertenu. Menurut Ismi (2016) bahan baku adalah suatu bahan baku yang paling utama dalam proses pembuatan produksi sampai menjadi barang jadi. Bahan baku yang digunakan meliputi bahan yang telah dimiliki perusahaan serta barang yang dipergunakan untuk proses produksi.
Minto (2000) mengatakan bahwa suatu kegiatan produksi tidak bisa dijalankan dan terlaksana tanpa ada suatu alat benda yang dipergunakan untuk proses produksi oleh karena itu diperlukan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan benda maupun jasa dan faktor-faktor-faktor-faktor yang dimaksud yaitu:
a. Faktor produksi input. b. Faktor produksi bahan baku. c. Faktor produksi bahan bakar. d. Faktor produksi tenaga kerja.
(49)
11.Proses Pembuatan Kerajinan Gerabah
Pada pembuatan kerajinan gerabah para tenaga kerja atau pengerajin memproduksi dengan cara yang tradisional dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan dan alat
Bahan dalam pembuatan gerabah yaitu terdiri dari tanah liat atau lempung. Dalam proses ini tanah liat atau lempung harus bersih dari kotoran, krikil dan pasir. Tahap selanjutnya yaitu bahan kemudian diolah sesuai dengan alat yang dimiliki karyawan. Alat pengelolaan yang dimiliki karyawan dewasa cenderung mengalami kemajuan jika dilihat dari perkembangan teknologi yang ada sekarang ini. Tetapi masih banyak juga karayawan gerabah yang masih menggunakan peralatan tradisonal dengan pertimbangan yang dianggap masih efektif.
Pengelolaan bahan tanah liat atau lempung dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengolahan secara kering dan basah. Dalam pengolahanya karyawan atau para pengerajin gerabah di Indonesia lebih senang mengunakan pengolahan bahan secara kering. Karena teknik ini lebih efisien dari pada pengelolaan bahan basah dilihat dari waktu, tenaga dan biaya yang dikeuarkan tidak sedikit.
Sedangkan pada proses tanah liat atau lempung yang basah biasanya dilakukan oleh karyawan yang memiliki peralatan yang
(50)
cukup lengkap dan lebih maju. Karena pengolahan secara basah lebih banyak memerlukan peralatan dibadingkan dengan pengolahan yang kering Pengelolaan tanah liat atau lempung kering dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1) Penumbukan bahan sampai halus 2) Pengayakan hasil tumbukan
3) Pencampuran bahan baku utama (tanah liat) dengan bahan tambahan (pasir halus atau serbuk batu padas, dll) sesuai dengan kebiasaan komposisi yang dilakukan karyawan gerabah masing-masing. Setelah itu tanah yang telah tercampunr ditambahkan air secukupnya dan diadon sampai rata dan homogen. Selanjutnya bahan gerabah dapat dipergunakan untu mewujudkan badan gerabah. Percampuran bertujuan untuk memperkuat badan gerabah pada saat dilakukan pembentukan dan pembakaran.
b. Pembentukan
Pada pembentukan tanah liat atau lempung dapat dibentuk sesuai dengan kreasi sehingga dapat membentuk benda-benda yang diinginkan, misalnya guci, vas, ataupun asbak. Terdapat beberapa teknik pembuatan yang diterapkan, yaitu:
1) Teknik putar (wheel/throwing)
Dilakukan dengan cara manual dan peralatannya yang terbuat dari kayu bulat yang ditumpuk dua di tengahnya dikasih leker
(51)
atau perbot yang terbuat dari cor semen, ada juga yang dicampur dengan dynamor/listik. Prabot dibagi menjadi 3 bangian yaitu:
a Perabot putaran tangan b Perabot putaran kaki c Perabot putaran mesin 2) Teknik cetak (Casting)
Cara kerja dengan cetakan dilakukan dengan cara: a Membuat master barang yang may dicetak
b Membuat cetakan barang, ini biasanya membuat barang dengan jumlah banyak dengan tinggi, besar, lingkarannya yang sama, dan perlu disesuaikan akan penyesuaian barang.
3) Teknik Bebas
Cara kerja dengan bebas dilakukan dengan cara membuat barang sesuai apa yang diinginkan oleh pengrajin dan biasanya adalah hewan-hewanan, buah-buahan.
4) Teknik pilin (Coil)
Cara kerja dengan tempel pilin dilakukan dengan cara bahan baku dipilin, dibuat bundar-bundar baru ditempelkan pada barang untuk dijadikan hiasan, aksesoris.
(52)
Dalam pembentukan gerabah dapat dilihat dari dua tahap yaitu tahap awal dan tahap pemberian dekorasi. Pada umumnya karyawan gerabah lebih dominan mengunakan teknik putar yang relatif lebih sederhana.
1) Pengeringan
Gerabah yang telah dibentuk kemudian dikeringkan dengan cora dan diangkin-anginkan selama 6-7 hari agar benar-benar kering
2) Pembakaran
Pada saat gerabah sudah kering dan siap bakar maka gerbah dimasukan ke dalam tungku pembakaran. Proses selanjutnya yaitu pembakaran dimulai dalam proses pembakaran pembakaran gerabah pada umumnya dilakukan satu kali berbeda dengan keramik yang di lakukan dua kali pembakaran. Karyawan tradisional melakukan pembakaran gerabah di ruang terbuka seperti ladang, halaman rumah atau tanah kosong agar terkena matahari dan pembakaran lebih cepet.
3) Tahap Penyelesaian
Finishing di sini yaitu hasil proses dari gerabah yang sudah dikeringkan, dan sudah memasuki tahap pembakaran. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya
(53)
dengan cat warna, melukis, menempel atau mengannyam dengan bahan lain dan bahan lainnya.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang terdahulu dan sesuai dengan penelitian ini adalah
1) Penelitian oleh Ismi (2016) ditujukan untuk meneliti tenaga kerja, bahan baku, dan nilai produksi bahan kain tenun dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif terhadap tenaga kerja, nilai produksi, bahan baku tenun ikan Kabupaten Jepara. (2) Bahwa penambahan 1 persen tenaga kerja dan bahan baku akan menambah nilai produksi sebesar 0,994 menyebabkan skala hasil menurun. Persamaan dari penelitian ini yaitu terdapat pada tenaga kerja, bahan baku dan produksi. perbedaan dari penelitian ini yaitu pada variabel, populasi serta lokasi penelitian.
2) Penelitian oleh Putra (2016) ditujukkan untuk meneliti pengaruh Cafe, lama usaha, modal usaha, modal kerja, modal tetap status aset kepemilikan bangunan, tenaga kerja, tingkat produksi dengan menggunakan analisis regresi liniear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Seluruh variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel yang terkait. (2) Variabel yang memiliki pengaruh signifikan yaitu variabeel modal tetap, modal kerja, dan lama usaha. (3) Variabel yang tidak memiliki pengaruh signifikan yaitu tenaga kerja, dan status kepemilikan aset bangunan.
(54)
(4) Variabel yang paling dominan dalam usaha restoran yaitu modal kerja, persamaan dan penelitian ini terdapat pada variabel, populasi serta lokasi penelitian.
3) Penelitian oleh Duri (2014) ditunjukkan untuk meneliti produksi, modal, dan tenaga kerja dengan menggunkan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan uji F, variabel modal dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap hasil produksi sepatu. (2) R square memiliki nilai 0,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa 84% hasil produksi dipengaruhi oleh modal dan tenaga kerja dan 16% dipengaruhi oleh variabel yang lain. Persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama meneliti modal dan tenaga kerja. Perbedaan dari penelitian ini terdapat pada variabel, populasi serta lokasi penelitian.
4) Penelitian oleh Widiyawati dan Setyawan (2014) ditunjukkan untuk meneliti jagung, padi dengan menggunakan Uji analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Pada persamaan luar area panen padi, luas area irigrasi, harga riil, curah hujan, pengunaan bibit dan penggunaan pupuk area memiliki pengaruh positif. (2) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi padi dan jagung dapat menggunakan regres linier berganda. Persamaan dari penelitian ini yaitu terdapat pada faktor-faktor produksi, perbedaan penelitian ini terdapat pada variabel, populasi, dan tempat penelitian.
(55)
C. Hipotesis
Dari tinjauan pustaka yang telah dijabarkan, maka dapat ditarik sebuah hipotesis penelitian sebagai berikut:
Hipotesis 1: Terdapat pengaruh positif modal kerja terhadap hasil produksi kerajinan gerabah di Desa kasongan kabupaten Bantul.
Hipotesis 2: Terdapat pengaruh positif tenaga kerja terhadap hasil produksi kerajinan gerabah di Desa Kasongan Kabupaten Bantul.
Hipotesis 3: Terdapat pengaruh positif bahan baku terdapat hasil produksi kerajinan gerabah di Desa kasongan Kabupaten Bantul.
Hipotesis 4: Terdapat pengaruh positif modal kerja, tenaga kerja dan bahan baku terhadap hasil produksi kerajinan gerabah di Desa Kasongan Kabupaten Bantul.
D. Model Penelitian
Metode penelitian ini di realisasikan dengan kerangka untuk menunjukan tahapan yang akan dijalankan guna mencapai sebuahtujuan analisis yang sebenarnya. Melihat dari penelitian terdahulu, terdapat beberapa variabel yang telah di rencanakan agar masuk dari metode ini, yaitu modal usaha, tenaga kerja, bahan baku. Dengan ini dapat diperoleh susun kerangka pemikiran teoritis tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri Kerajinan Gerabah di Kabupaten Bantul”. Sebagai berikut ini:
(56)
GAMBAR 2.5
KERANGKA PEMIKIRAN
bahan
Modal Usaha +
Tenaga Kerja + Hasil Produksi
Industri Gerabah
(57)
BAB III
METODOLOGI
A. Objek dan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pengusaha kerajinan gerabah di Desa Bangunjiwo Kasongan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Kota Yogyakarta. Pada penelitian ini, objek yang digunakan adalah modal kerja, tenaga kerja, hasil produksi dan bahan baku yang dipergunakan untuk memproduksi kerajinan gerabah.
B. Jenis Data
Data yang dipergunakan untuk penelitian ini merupakan data primer atau data yang didapatkan dari lapangan serta data yang diperoleh dari kuesioner pada pemilik usaha kerajinan gerabah di Desa Bangunjiwo Kasongan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Kota Yogyakarta. Penelitian ini mengacu pada data hasil produksi, modal kerja, tenaga kerja dan bahan baku pada usaha kerajinan gerabah kasongan.
C. Teknis Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel ini pada seluruh pemilik usaha kerajinan gerabah di Kasongan yang berjumlah 582 pengrajin. Sedangkan besarnya sempel diperoleh dengan menggunakan rumus slovin.
(58)
Penentuan sampelnya dicari dengan menggunakan rumus slovin yaitu : n
Keterangan:
n = Jumlah sempel yang akan diteliti N = Jumlah Populasi
e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena dari kesalahan pengambilan
Sampel yang masih ditoleir (ditetapkan 10%) n
n =
=
= 99.82 = 100
Hasil yang diperoleh dari rumus slovin bawah jumlah responden yang digunakan adalah jumlah 100 responden sebagai jumlah minimum responden yang digunakan jadi penelitian menggunakan 100 responden sesuai hitungan rumus slovin padaresponden pengerajin gerabah di kasongan Bantul.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ini di pergunakan untuk mengetahui prinsip penggunaan variabel yang akan ditelit. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dipergunkan adalah kuesioner.
(59)
1. Model Kuesioner
Metode kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan tertulis yang dibuat oleh peneliti dengan acuan objek penelitian yaitu modal kerja, tenaga kerja, hasil produksi dan bahan baku untuk dapat memperoleh informasi langsung dari responden yang mudah dijawab dan yang responden ketahui. Jenis kuesioner yaitu angket terbuka yang dimana angket tersebut dapat diisi oleh responden sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, daftar pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner ini berisi tentang acuan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Berikut tabel kisi-kisi kuesioner :
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner
Variabel Indikator
Hasil Produksi Besaran modal usaha produksi
Besaran keuntungan yang didapat Harga peunit produski
Modal Usaha Jumlah pembelian bahan penunjang
Jumlah bahan peralatan Jumlah biaya transportasi
Tenaga Keja Jumlah upah tenaga kerja
Upah tenaga kerja perhari Upah per unit produksi
Bahan baku Harga pokok bahan baku
harga bahan baku perproduksi Harga bahan pelengkap
(60)
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi pada penelitian dilakukan sebagai pengumpulan informasi tambahan yang berkaitan dengan arsip dan catatan penelitian yang digunakan untuk keperluan penelitian. Selain itu metode dokumentasi juga digunakan sebagai informasi tentang jumlah tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lokasi industri kerjainan gerabah.
E. Definisi Oprasional Variabel Penelitian
Menurut Suryono (2007) yaitu gejala yang telah menjadi faktor peneliti untuk diamat sehingga diperoleh sebuah informasi tetang hal tersebut, kemudian ditarik sebuah kesipmulan. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri
Kerajinan Gerabah Di Bantul”. maka terdapat 2 variabel dalam penelitian ini
yaitu satu variabel dependen dan satu variabel Independen. Adapun variabel tersebut sebagai berikut:
1. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2007) variabel dependen merupakan variaebl yang dipengaruhi atau menadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil produksi (Y). 2. Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2007) variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel yang mempengaruhi atau menjadikan sebab perubahan atau
(61)
timbulnya variabel dependen (terkait). Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal, tenaga kerja dan bahan baku.
F. Uji Kualitas Instrumen
Agar terhindar dari segala macamm ketidak pastian pada perhitungan yang biasanya berdampak pada hasil penelitian, maka sebebelum mengunakan pada penelitian sesungguhnya, terlebih dulu sebaiknya menggunakan penujian validitas dan reliabilitas pada kuesioner yang akan dipergunakan dalam penelitian ini. Uji validitas dan uji reliabilti sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2013) instrumrn yang valid merupakan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid. Valid yaitu instrumen dapat digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang ada sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indek korelasi product moment pearson dengan level signifikansi 5%. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan tidak valid dan sebaliknya apabila signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid. Menurut Purwoto (2007) koefisien korelasi pearson atau koefisien korelasi product moment
(62)
skala data koefisien korelasi yang berupa interval/ raiso dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
n : nilai pengamatan
xi : nilai pengamatan ke-1 pada variabel X yi : nilai pengamatan ke-I pada interval Y
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2013) pada instrumen yang reliabel yaitu sebuah instrumen apa bila dipergunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,akan menghasilkan data yang sama. Kuesioner akan menjadi handal apabila jawaban responden terhadap pertanyaan adalah stabil dari waktu ke waktu. Besarnya tingkat reliabilitas ditujukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk mengukur reabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika:
a. Nilai Cronbach Alpha 0,00 s.d 0,20, berarti kurang reliabel b. Nilai Cronbach Alpha 0,21 s.d 0,40, berarti agak reliabel c. Nilai Cronbach Alpha 0,42 s.d 0,60, berarti cukup reliabel d. Nilai Cronbach Alpha 0,61 s.d 0,80, berarti reliabel
(63)
e. Nilai Cronbach Alpha 0,81 s.d 1.00, berarti sangat reliabel
Cara berikutnya mengukur reabilitas yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
∑
Keterangan:
rii : Reabilitas Instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal
∑ : Varians butir pertanyaan at2 : Varians total
Perhitungan uji Reliabilitas dengan menggunakan rumus
cronbach’s alpha yang dibantu oleh program komputer spss 16.0. penelitian ini uji reliabilitas dilakukan menggunakan Koefisien Alpha
(α). Kalkulasi Koefisien Alpha yang menggunaan bantuan SPSS 16.0dan batas kritis untuk nilai alpha yang mengidentifiasi kuesioner yaitu reliabel yaitu 0,50. Maka nilai koefidirn alpha > 0,05 merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan sebuah kegiatan setelah semua data dari responden atau sumber data terkumpul. Dalam kegiatan analisis data yaitu mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, yang menyajikan sebuah
(64)
data tiap variabel yang akan diteliti dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Menganalisis data penelitian yang mengunakan statistika deskriptif yang diperoleh dengan cara kuantitatif dengan alat bantu SPSS 16.0 dengan menganalisis pengaruh antara variabel-variabel yang akan digunakan.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Pada penujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Agar uji regresi dapat ditetapkan, sebaiknya harus memenuhi beberapa syarat berikut:
a. Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov
Dalam pengujian Normalitas Kolmogrov Smirnov yaitu sebuah pengujian tentang perbandingan normal distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi noemal baku. Pada distribusi normal baku yaitu semua data yang telah ditransformasikan kedalam bentuk Z-score dan diasumsikan normal. Pada uji beda biasa, jika signifikan dibawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan dan apabila sigifikan diatas 0,05 maka tidak terjadi pembeda yang signifikan. Dalam penerapan uji Kolmogorov Smirrnov yaitu jika signifikansi dibawah 0,05 berarti data yang akan diujikan mempunyai perbedaan yang siginifikan degan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal (Hidayat, 2012)
(65)
b. Uji Heteroskedasitisitas
Uji heteroskedasitisitas dipergunakan untuk penguji adakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada pengamatan kepada pengamat lain. Pada model regresi yang telah memenuhi syarat yaitu dimana terdapat kesamaan variasi dari residual satu dengan pengamat yang lain tetap atau disebut homosledastisitas. Penelitian ini menggunakan Uji Glejser, Uji Park, Uji White. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi heteroskedasitisitas, jika sebaliknya nilai siginfikansi > 0,05 maka terjadi homoskedastisitas (Agus, 2015).
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah modal regresi ditemukan adanya korelasi anta variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol. (Ghazali, 2013)
Cara menguji ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF dibawah 10 maka model regresi
(66)
tidak terdapat gejala multikolonieritas, dan sebaliknya nilai VIF diatas 10 maka model regresi terdapat gejala multikolonieritas. Serta dengan melihat niali tolerance kurang dari 0,10 menunjukkan adanya multikolonieritas. Jika nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan tolerance lebih dari 0.10 maka dapat dikatakan tidak ada multikolonieritas (Gazali, 2013)
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2) dan Bahan Baku (X3) terhadap variabel terkaitnya yaitu Hasil Produksi (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Gozali, 2005) :
Y = a + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + e
Dimana :
Y = Variabel dependen (Hasil Produksi)
a = Konstanta
β1, β2,β3 = Koefisien garis regresi
X1, X2, X3 = Variabel independen (Modal Usaha, Tenaga Kerja, dan Bahan Baku)
(1)
Data Responden (Setelah Menggunakan Logaritma)
Hasil Produksi
No Data 1 Data 2 Data 3 jumlah No Data 1 Data 2 Data 3 Jumlah
1 6.30 6.48 6.78 7.04 51 5.51 5.85 6.33 6.54
2 6.30 6.18 6.40 6.78 52 5.85 5.70 6.26 6.48
3 6.30 6.30 6.54 6.88 53 5.90 5.70 6.23 6.48
4 6.30 6.00 6.48 6.78 54 5.90 5.70 6.23 6.48
5 5.90 5.70 6.08 6.40 55 6.06 5.70 6.53 6.70
6 5.90 5.30 6.00 6.30 56 6.23 5.70 6.37 6.65
7 6.48 5.70 6.40 6.78 57 6.53 6.18 6.41 6.88
8 5.70 5.70 6.20 6.41 58 5.90 6.18 6.67 6.85
9 6.54 5.70 6.30 6.70 59 6.56 6.30 6.53 6.95
10 5.70 5.70 6.18 6.40 60 6.11 5.89 6.47 6.70
11 6.20 5.70 6.37 6.60 61 5.85 5.70 6.45 6.60
12 6.15 6.00 6.20 6.60 62 5.90 5.90 6.56 6.70
13 6.15 6.18 6.61 6.85 63 5.90 6.00 6.51 6.70
14 5.70 5.70 6.18 6.40 64 5.78 5.60 6.54 6.65
15 5.70 5.70 6.00 6.30 65 6.18 5.70 6.48 6.70
16 6.00 5.70 6.40 6.60 66 6.04 6.30 6.53 6.81
17 6.30 5.70 6.18 6.60 67 5.85 6.00 6.36 6.60
18 6.15 6.00 6.41 6.70 68 6.04 6.00 6.38 6.70
19 6.48 6.18 6.60 6.93 69 5.81 5.70 6.37 6.54
20 6.26 6.18 6.43 6.78 70 6.46 6.18 6.66 6.95
21 6.60 6.78 7.18 7.40 71 6.00 6.00 6.30 6.60
22 6.44 6.18 6.63 6.93 72 5.90 5.48 6.46 6.60
23 6.48 6.30 6.60 6.95 73 6.38 5.70 6.04 6.60
24 5.90 6.00 6.34 6.60 74 5.85 5.88 6.31 6.54
25 5.90 5.70 6.43 6.60 75 6.48 5.70 6.70 6.93
26 6.11 6.00 6.23 6.70 76 6.74 6.40 6.70 7.11
27 6.11 6.18 6.51 6.78 77 6.56 5.70 6.53 6.88
28 6.85 6.30 6.85 7.20 78 6.08 5.70 6.45 6.65
29 6.32 6.30 6.59 6.90 79 5.90 5.70 6.08 6.40
30 6.11 6.00 6.43 6.70 80 5.98 6.18 6.31 6.65
31 6.18 6.00 6.18 6.60 81 6.11 5.60 5.90 6.40
32 5.90 6.18 6.23 6.60 82 6.40 6.00 6.60 6.88
33 5.90 5.70 6.23 6.48 83 6.36 5.70 6.51 6.78
34 6.30 6.30 6.60 6.90 84 6.08 5.70 6.52 6.70
(2)
36 7.00 6.70 6.18 7.48 86 6.18 6.00 6.40 6.70
37 6.00 6.70 6.30 6.54 87 6.18 6.18 6.48 6.81
38 6.60 6.30 6.70 7.04 88 6.36 5.85 6.00 6.65
39 6.34 6.30 6.58 6.90 89 6.60 6.18 6.60 6.93
40 6.00 5.70 6.54 6.70 90 5.90 5.60 5.90 6.30
41 6.18 6.00 6.30 6.65 91 5.98 5.70 6.55 6.70
42 6.38 6.18 6.32 6.78 92 5.90 5.70 5.85 6.30
43 6.15 6.00 6.20 6.60 93 5.90 5.70 5.85 6.30
44 6.00 5.78 6.38 6.60 94 6.00 5.70 5.70 6.30
45 5.70 6.85 6.26 6.48 95 5.90 5.90 6.04 6.40
46 5.85 6.00 6.36 6.60 96 6.11 5.70 6.43 6.65
47 6.00 5.70 6.48 6.65 97 5.90 5.78 6.75 6.85
48 6.30 6.18 6.48 6.81 98 6.18 6.18 6.40 6.70
49 5.81 5.70 6.27 6.48 99 6.11 6.00 6.67 6.85
50 5.81 5.65 5.88 6.54 100 6.18 6.18 6.70 6.90
Modal Usaha
No Data 1 Data 2 Data 3 Jumlah No Data 1 Data 2 Data 3 Jumlah
1 6.08 5.48 5.70 6.30 51 5.48 5.30 5.18 5.51
2 6.00 5.48 5.85 6.30 52 5.60 5.00 5.30 5.85
3 6.11 5.70 5.30 6.30 53 5.60 5.18 5.40 5.90
4 6.08 5.48 5.70 6.30 54 5.54 5.30 5.40 5.90
5 6.08 5.48 5.70 5.90 55 5.70 5.48 5.54 6.06
6 6.00 5.48 5.85 5.90 56 5.89 5.70 5.60 6.23
7 6.00 6.18 5.70 6.48 57 6.31 5.60 6.00 6.53
8 6.18 5.18 5.30 5.70 58 5.65 5.18 5.30 5.90
9 6.00 6.30 5.70 6.54 59 6.34 5.78 5.90 6.56
10 5.18 5.18 5.30 5.70 60 5.85 5.48 5.48 6.11
11 5.85 5.48 5.78 6.20 61 5.65 5.18 5.00 5.85
12 6.00 5.00 5.48 6.15 62 5.70 5.00 5.30 5.90
13 6.00 5.00 5.48 6.15 63 5.60 5.30 5.30 5.90
14 5.48 5.00 5.00 5.70 64 5.60 5.00 5.00 5.78
15 5.00 5.30 5.30 5.70 65 5.95 5.48 5.48 6.18
16 5.54 5.60 5.40 6.00 66 5.85 5.18 5.40 6.04
17 6.00 5.60 5.78 6.30 67 5.65 5.00 5.18 5.85
18 5.78 5.48 5.70 6.15 68 5.88 5.30 5.18 6.04
19 6.18 5.90 5.85 6.48 69 5.48 5.18 5.30 5.81
(3)
21 6.40 6.00 5.70 6.60 71 5.78 5.18 5.40 6.00
22 6.24 5.60 5.78 6.44 72 5.65 5.18 5.30 5.90
23 6.18 6.00 5.70 6.48 73 6.11 5.60 5.85 6.38
24 5.54 5.48 5.18 5.90 74 5.60 5.00 5.30 5.85
25 5.65 5.18 5.30 5.90 75 6.18 6.95 5.78 6.48
26 5.78 5.48 5.60 6.11 76 6.40 6.30 6.00 6.74
27 6.00 5.00 5.18 6.11 77 6.40 5.78 5.70 6.56
28 6.40 6.54 6.00 6.85 78 5.85 5.48 5.30 6.08
29 6.11 5.48 5.70 6.32 79 5.60 5.30 5.00 5.90
30 5.90 5.48 5.30 6.11 80 5.78 5.18 5.30 5.98
31 6.00 5.48 5.30 6.18 81 5.90 5.48 5.30 6.11
32 5.60 5.18 5.40 5.90 82 6.18 5.60 5.78 6.40
33 5.70 5.00 5.30 5.90 83 6.23 5.48 5.30 6.36
34 6.18 5.30 5.48 6.30 84 5.85 5.30 5.48 6.08
35 6.60 6.40 6.18 6.85 85 5.60 5.00 5.30 5.85
36 6.70 6.48 6.30 7.00 86 6.00 5.48 5.30 6.18
37 5.70 5.48 6.30 6.00 87 5.04 5.30 5.30 6.18
38 6.40 5.85 5.90 6.60 88 6.18 5.48 5.70 6.36
39 6.18 5.30 5.70 6.34 89 6.48 5.70 5.70 6.60
40 5.70 5.48 5.30 6.00 90 5.48 5.30 5.48 5.90
41 5.95 5.40 5.54 6.18 91 5.78 5.18 5.30 5.98
42 6.15 5.48 5.85 6.38 92 5.70 5.18 5.18 5.90
43 6.00 5.00 5.48 6.15 93 5.70 5.00 5.30 5.90
44 5.70 5.00 5.60 6.00 94 5.78 5.30 5.30 6.00
45 5.40 4.00 5.18 5.70 95 5.70 5.18 5.18 5.90
46 5.70 5.00 5.00 5.85 96 5.90 5.48 5.30 6.11
47 5.65 5.48 5.40 6.00 97 6.65 5.18 5.30 5.90
48 5.00 5.70 5.60 6.30 98 6.00 5.48 3.80 6.18
49 5.60 5.00 5.18 5.81 99 5.81 5.48 5.54 6.11
(4)
TENAGA KERJA
No Data 1 Data 2 Data 3 Jumlah No Data 1 Data 2 Data 3 Jumlah
1 6.45 5.18 4.70 6.48 51 6.18 6.30 5.00 6.26
2 6.13 5.00 4.70 6.18 52 5.54 5.00 4.70 5.70
3 6.34 5.30 5.00 6.40 53 5.54 5.00 4.70 5.70
4 6.13 5.00 4.70 6.18 54 6.08 5.30 5.00 6.18
5 5.60 4.70 4.70 5.70 55 6.34 5.30 5.00 6.40
6 5.48 4.70 4.70 5.60 56 5.90 5.00 5.00 6.00
7 5.78 4.85 4.48 5.85 57 6.34 5.30 5.00 6.40
8 6.08 5.40 4.70 6.18 58 6.43 5.30 5.00 6.48
9 5.90 5.18 4.70 6.00 59 6.34 5.30 5.00 6.40
10 5.90 5.18 4.70 6.00 60 6.34 5.30 5.00 6.40
11 5.90 5.20 4.60 6.00 61 6.23 5.30 5.00 6.30
12 6.08 5.30 5.00 6.18 62 6.40 5.48 5.30 6.48
13 5.90 5.18 4.70 6.00 63 6.41 5.40 5.18 6.48
14 5.90 5.15 4.78 6.00 64 6.40 5.48 5.30 6.48
15 5.90 2.23 4.48 6.00 65 6.34 5.30 5.00 6.40
16 6.08 5.40 4.70 6.18 66 6.51 5.30 5.00 6.54
17 5.48 5.70 4.30 5.54 67 6.08 5.30 5.00 6.18
18 6.18 5.20 4.60 6.23 68 6.34 5.30 5.00 6.40
19 6.31 5.00 4.70 6.34 69 6.08 5.30 5.00 6.18
20 6.13 5.00 4.60 6.18 70 6.51 5.30 5.00 6.54
21 5.81 5.54 5.18 6.85 71 6.34 5.30 5.00 6.40
22 5.53 5.00 4.70 6.54 72 6.20 5.40 5.18 6.30
23 5.43 5.30 5.00 6.48 73 6.23 5.18 5.18 6.30
24 6.08 5.40 4.70 6.18 74 6.08 5.30 5.00 6.18
25 6.08 5.40 4.70 6.18 75 6.40 5.48 5.30 6.60
26 6.26 5.41 5.60 6.30 76 6.48 5.48 5.30 6.54
27 6.34 5.40 4.70 6.40 77 6.34 5.40 5.18 6.41
28 6.23 5.30 5.00 6.30 78 6.34 5.30 5.00 6.40
29 6.34 5.40 4.70 6.40 79 5.90 5.18 4.70 6.00
30 6.30 5.18 4.70 6.34 80 6.36 5.18 4.70 6.40
31 6.13 5.00 4.70 6.18 81 5.90 5.08 4.90 6.00
32 6.11 5.11 4.85 6.18 82 6.51 5.40 4.70 6.54
33 6.11 5.18 4.70 6.18 83 6.32 5.40 5.18 6.40
34 6.34 5.30 5.00 6.40 84 6.26 5.18 4.70 6.30
35 6.55 5.48 5.18 6.60 85 5.93 5.00 4.60 6.00
36 6.85 5.30 5.00 6.88 86 6.27 5.00 4.70 6.30
37 6.04 5.48 5.00 6.18 87 6.43 5.30 5.00 6.48
(5)
39 6.41 5.45 5.08 6.48 89 6.36 5.18 4.70 6.40
40 6.40 5.48 5.30 6.48 90 5.93 5.00 4.70 6.00
41 6.27 5.00 5.70 6.30 91 6.57 5.30 5.00 6.60
42 6.13 5.00 4.70 6.18 92 5.60 5.00 4.70 5.70
43 6.10 5.00 4.70 6.15 93 5.93 5.00 4.70 6.00
44 5.54 5.00 4.70 5.70 94 5.93 5.00 4.70 6.00
45 6.08 5.30 5.00 6.18 95 6.11 5.11 4.85 6.18
46 6.11 5.18 4.70 6.18 96 6.32 5.30 5.00 6.38
47 6.34 5.30 4.70 6.40 97 6.50 5.40 5.00 6.54
48 6.34 5.30 5.00 6.40 98 6.34 5.30 5.00 6.40
49 6.11 5.18 4.70 6.18 99 6.51 5.30 5.00 5.54
50 6.18 5.30 5.00 6.26 100 6.54 5.48 5.30 5.60
Bahan Baku
No Data 1 Data 2 Data 3 Jumlah No Data 1 Data 2 Data 3 Jumlah
1 5.00 5.95 4.30 6.01 51 4.48 4.90 4.18 5.10
2 4.70 5.40 4.60 5.53 52 4.70 5.11 4.30 5.30
3 5.00 5.70 4.90 5.83 53 5.00 5.30 4.60 5.53
4 5.00 6.18 5.60 5.30 54 4.90 5.18 4.30 5.40
5 4.70 5.40 4.48 5.52 55 4.60 5.00 4.30 5.20
6 4.40 4.81 4.00 5.00 56 5.00 5.70 4.60 5.81
7 5.00 5.60 5.00 5.78 57 5.00 5.30 4.60 5.53
8 4.30 4.85 4.00 5.00 58 5.08 5.54 4.48 5.70
9 5.00 6.04 4.60 6.09 59 5.18 5.48 4.78 5.71
10 4.30 4.85 4.00 5.00 60 5.00 5.60 4.48 5.72
11 5.00 5.78 4.60 5.87 61 4.48 5.18 4.30 5.30
12 4.70 5.40 4.30 5.51 62 4.78 5.30 4.60 5.48
13 4.70 5.54 4.30 5.62 63 4.90 5.48 4.30 5.60
14 4.70 5.57 4.48 5.65 64 4.70 5.08 4.48 5.30
15 4.40 5.30 4.48 5.41 65 4.70 5.08 4.48 5.30
16 5.00 5.93 4.70 6.00 66 5.18 5.70 5.18 5.90
17 5.00 6.08 4.85 6.14 67 4.70 5.30 4.70 5.48
18 5.00 5.30 4.30 5.51 68 4.60 5.00 4.30 5.20
19 5.18 6.18 4.70 6.23 69 4.70 5.00 4.30 5.23
20 5.11 5.70 4.70 5.82 70 5.00 6.00 5.00 6.08
21 5.00 6.18 5.00 6.23 71 4.60 5.00 4.30 5.20
22 5.08 5.70 4.48 5.81 72 4.60 5.00 4.30 5.20
(6)
24 4.70 5.30 4.70 5.48 74 4.90 5.30 4.48 5.49
25 5.00 5.30 4.60 5.53 75 5.00 5.85 4.40 5.92
26 5.00 5.48 4.70 5.56 76 5.18 6.48 6.13 6.65
27 5.08 5.60 4.90 5.78 77 5.08 5.48 4.70 5.67
28 5.18 6.48 5.00 6.52 78 4.70 5.00 4.30 5.23
29 5.00 6.00 4.70 6.06 79 4.60 5.00 4.30 5.20
30 4.90 5.30 4.30 5.48 80 5.00 5.48 4.30 5.62
31 4.60 5.00 4.30 5.20 81 4.60 5.00 4.30 5.20
32 5.04 5.30 4.60 5.54 82 5.18 5.70 4.54 5.84
33 4.90 5.30 4.30 5.48 83 5.00 5.18 4.70 5.48
34 5.11 5.70 4.70 5.83 84 5.00 5.78 4.30 5.86
35 5.18 6.71 5.40 6.74 85 4.90 5.30 4.30 5.48
36 5.30 6.76 6.48 6.95 86 5.18 5.70 4.54 5.84
37 5.08 5.48 4.90 5.70 87 5.00 5.54 4.70 5.70
38 5.08 5.48 4.90 5.70 88 5.00 5.65 4.70 5.78
39 5.08 5.70 4.78 5.83 89 5.18 6.23 5.30 6.31
40 5.00 5.04 5.00 6.11 90 5.70 5.08 4.30 5.28
41 4.90 5.30 4.30 5.48 91 5.00 5.40 4.30 5.60
42 5.00 5.70 4.90 5.83 92 4.30 4.70 4.70 4.90
43 5.00 5.95 4.30 6.01 93 4.60 5.00 4.00 5.20
44 5.08 5.95 4.78 6.04 94 4.60 5.00 4.30 5.20
45 4.60 5.00 4.30 5.20 95 5.00 5.30 4.30 5.51
46 5.11 5.48 4.85 5.60 96 4.90 5.30 4.30 5.48
47 5.08 5.63 4.70 5.70 97 5.90 5.30 4.30 5.48
48 5.00 5.70 4.60 5.81 98 5.00 5.30 4.30 5.51
49 4.48 4.90 4.18 5.10 99 5.00 5.30 4.30 5.51