Fokus Penelitian Rumusan Masalah

2. Musik

Menurut Prier 2009: 123 musik adalah bunyi riil akustis, suatu peristiwa yang dialami dalam dimensi ruang dan waktu, musik dialami sebagai akor konsonan disonan, ritme, warna suara tertentu karena oleh telinga manusia tidak hanya didengar tetapi juga dinilai sebagai bunyi kualitatif yang memuat suatu arti. Menurut Ptolomeus dalam Prier: 2009 musik adalah kemampuan untuk mengolah nada tinggi dan rendah menurut panca indera maupun menurut akal budi. Prier 2011: 1 mengatakan bahwa sebuah karya musik, misalnya sebuah nyanyian, dapat dipandang sebagai sejumlah nada yang tersusun dalam ruang-ruang birama. Djohan 2009: 89 menyatakan bahwa musik adalah ungkapan ekspresi yang dapat memberikan gambaran tentang banyak hal. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa musik adalah ungkapan ekspresi yang berupa rangkaian bunyi yang berjalan teratur dan dapat didengar dan diniliai serta memiliki suatu arti tersendiri. Unsur-unsur musik menurut Jamalus 1988: 1, yaitu: 1 Irama Irama adalah urutan yang menjadi rangkaian unsur dasar dalam musik, irama tersebut terbentuk dari sekelompok bunyi dengan bermacam- macam lama waktu atau panjang pendeknya membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama. Sukohardi 2012: 11 mengatakan bahwa tanda birama merupakan sebuah angka pecahan yang terdapat pada permukaan lagu. Beberapa contoh tanda birama dapat dilihat pada gambar dibawah ini: = Dalam setiap birama berisi 2 ketukan dan tiap ketukan bernilai 1 not seperempat. = Dalam setiap birama berisi 3 ketukan dan tiap ketukan bernilai 1 not seperempat. = Dalam setiap birama berisi 4 ketukan dan tiap ketukan bernilai 1 not seperempat. = Dalam setiap birama berisi 6 ketukan dan tiap ketukan bernilai 1 not seperdelapan. 2 Melodi Melodi menurut Prier 2009: 113 melodi adalah suatu urutan nada yang utuh dan membawa makna, adapun syaratnya ialah: berciri khas, berbentuk jelas, memuat suatu ungkapan, dan dapat dinyanyikan. Melodi adalah perjalanan tinggi rendahnya nada yang beraturan, menurut Sukohardi 2012: 50 dalam suatu karya dapat menjadi indah karena adanya hiasan melodi, atau dapat disebut ornamentik . Terdapat beberapa unsur dalam melodi, diantaranya: