21 3.
Hambatan Dari Sekolah
Hambatan dari sekolah secara umum terletak pada masih banyaknya pembangunan yang dilakukan sekolah. Hambatan ini menjadikan kondisi
proses belajar mengajar menjadi kurang kondusif. Namun hal ini dapat diatasi dengan adanya modifikasi disetiap pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat
berjalan sebagaimana mestinya.selain itu di lakukan sistem bergantian materi antara kelas X, XII, dan XII agar tidak terjadi penggunaan sarpras yang sama.
d. Refleksi Pelaksanaan PPL
Praktik mengajar yang telah dilakukan mahasiswa praktikan memberikan pengalaman yang banyak di lapangan khusunya di SMA N 1 Muntilan.
Berdasarkan pengalaman mengajar yang telah dilakukan, mengajar bukanlah hal yang mudah. Dalam mengajar perlu persiapan dan perencanaan yang matang
sehingga pembelajaran dapat terlaksana sesuai perencanaan. baik dalam hal mengajar di kelas, berinteraksi dengan peserta didik, dan dalam mengelola kelas.
Dari pelaksanaan program kerja PPL yang telah dilaksanakan dan hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa program PPL berjalan dengan baik.
Praktik mengajar memberikan gambaran secara langsung bagaimana proses pembelajaran diaplikasikan, cara berinteraksi dengan peserta didik, bagaimana
cara menyampaikan materi dengan baik dan dimengerti oleh peserta didik, penguasaan kelas yang baik, teknik bertanya, cara mengalokasikan waktu
pembelajaran secara efektif, penerapan metode, penggunaan media, cara melakukan evaluasi dan juga menutup pelajaran.
Penguasaan materi sangat diperlukan dalam pembelajaran. Penguasaan materi akan berpengaruh terhadap penyampaian materi serta keberhasilan dalam
pembelajaran. Dalam mengajar di kelas, metode pembelajaran yang diterapkan harus sesuai dengan kondisi peserta didik. Karena tidak semua peserta didik
dapat dikondisikan dengan berbagai metode mengajar. Secara umum, hasil yang diperoleh mahasiswa dalam praktik PPL di sekolah
ini adalah mahasiswa mendapat pengalaman dalam hal keterampilan mengajar, pengelolaan waktu dalam mengajar, interaksi dengan peserta didik, dan
pengelolaan kelas. .
22
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilaksanakannya kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan PPL di SMA Negeri 1 Muntilan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: 1.
Seluruh kegiatan PPL mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pihak sekolah dengan memberikan berbagai fasilitas berupa bahan dan alat kerja
sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya masalah yang berarti. Dukungan moril maupun materiil diberikan oleh
pihak sekolah dengan sepenuhnya, dan sekolah sangat antusias atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
2. Praktek Pengalaman Lapangan PPL merupakan suatu sarana bagi
mahasiswa UNY untuk dapat menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan program studi atau konsentrasi masing-
masing. Dengan terjun ke lapangan maka kita akan berhadapan langsung dengan masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah
baik itu mengenai manajemen sekolah maupun manajeman pendidikan dan akan menuju proses pencarian jati diri dari mahasiswa yang
melaksanakan PPL tersebut. 3.
Praktek Pengalaman Lapangan PPL akan menjadikan mahasiswa untuk dapat mendalami proses belajar mengajar secara langsung, menumbuhkan
rasa tanggung jawab dan prosfesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.
4. Keberhasilan proses belajar mengajar tergantung kepada unsur utama
guru, murid, orang tua dan perangkat sekolah ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung.
B. SARAN
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasarkan hasil dari pengalaman lapangan selama berada di lokasi PPL, antara lain:
1. Bagi Pihak SMA Negeri 1 Muntilan