Mengkaji Ulang Model Karakteristik Pekerjaan dalam Perspektif Budaya Timor Leste
28
1. Experienced Meaningfulness in the Work
Individu harus merasakan pekerjaannya berarti atau penting dalam suatu sistem nilai yang diterimanya. Kondisi ini disebabkan oleh
adanya dimensi skill variety, task identity, dan task significance.
Dimensi karakteristik pekerjaan skill variety didefinisikan
sebagai: “
The degree to which a job requires a variety of different activities in carrying out the work, involving the use of a
number of different skills and talents of the person ” Hackman
dan Oldham 1976a, Hal. 395.
Dijelaskan bahwa keragaman tugas akan memengaruhi betah atau tidaknya seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Kurangnya
keragaman keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan akan menimbulkan kebosanan sehingga pekerja sering
melakukan kesalahan. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian White dan Mitchell 1979 bahwa setiap individu mencari kesempatan meng-
eksplorasi dan memanipulasi lingkungannya untuk mendapatkan perasaan keberhasilan dengan menguji dan menggunakan keteram-
pilannya.
Dimensi karakteristik pekerjaan task identity didefinisikan
sebagai:
“ The degree to which a job requires completion of a „whole‟ and
identifiable piece of work, that is, doing a job from beginning to end with a visible outcome” Hackman dan Oldham 1976a, hal.
395.
Pekerja akan memiliki perhatian lebih terhadap pekerjaannya jika dimungkinkan untuk mengerjakan keseluruhan bagian-bagian
pekerjaan. Dengan menyelesaikan pekerjaan dari permulaan sampai selesai, pekerja dapat mengikuti semua proses dan hasil akhir dari
pekerjaannya. Pada akhirnya dia dapat mengidentifikasi dirinya dengan proses dan hasil akhir produk.
Pendekatan Empiris
29 Dimensi karakteristik pekerjaan terakhir yang menyebabkan
pekerja merasakan pengalaman arti penting pekerjaan adalah task
significance. Task significance didefinisikan sebagai:
“The degree to which the job has a substantial impact on the lives of other people, whether those people are in the immediate
organization or in the world at large” Hackman dan Oldham 1976a, hal. 395.
Pengalaman akan arti pentingnya pekerjaan dapat ditingkatkan dengan signifikansi tugas yang pekerja lakukan. Dicontohkan bahwa
teknisi las untuk sayap pesawat akan merasakan pengalaman arti penting pekerjaannya daripada teknisi las bingkai jendela karena dia
tahu bahwa pekerjaannya lebih besar dampaknya terhadap orang lain. Kesalahan yang dibuatnya dapat berarti bencana bagi keselamatan
orang lain, sementara kesalahan yang dibuat oleh teknisi las bingkai jendela cukup dengan perbaikan atau pengerjaan ulang Hackman dan
Oldham, 1976a.
Dapat dilihat bahwa ketiga dimensi karakteristik pekerjaan tersebut akan berkontribusi kepada perasaan arti pentingnya pekerjaan.
Model JCM mengasumsikan bahwa dampak ketiga dimensi karak- teristik pekerjaan tersebut merupakan senyawa. Dengan demikian jika
satu atau dua dari tiga dimensi itu rendah, pekerja masih dapat merasakan pengalaman arti pentingnya pekerjaan jika salah satu
dimensi masih cukup tinggi.
Gambar 2.1 Karakteristik Pekerjaan yang Memunculkan
Experienced Meaningfulness
Skill Variety Task Identity
Task Significance Experienced
Meaningfulness
Mengkaji Ulang Model Karakteristik Pekerjaan dalam Perspektif Budaya Timor Leste
30
2. Experienced Responsibility for the Outcomes of the Work