Tabel 1.1 No
Nilai Karakter Deskripsi Perilaku
1 Nilai karakter
dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa
Religius. Yang berkaitan dengan nilai ini adalah pikiran,
perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai- nilai ketuhanan dan
atau ajaran agamanya.
d. Tujuan Implementasi Nilai-nilai Religius di Sekolah
Penerapan nilai-nilai religius pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah madrasah, yaitu :
1 Nilai- nilai yang melandasi perilaku. 2 Nilai- nilai tradisi.
3 Kebiasaan sehari – hari. 4 Simbol- simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah
madrasah, dan masyarakat sekitarnya .
11
Budaya sekolah madrasah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah madrasah tersebut di mata
masyarakat luas.
e. Pelaksanaan Nilai-nilai Religius di Sekolah
Konteks makro pendidikan karakter di Indonesia dapat digambarkan seperti di bawah ini:
11 E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan di Sekolah Jakarta: Bumi Aksara, 2011, 9.
Gambar 1.1 Konteks Makro Pendidikan Karakter di Indonesia
12
Secara makro, pengembangan karakter dibagi menjadi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil. Tiga proses ini berlangsung dalam
tiga pilar pendidikan yakni di sekolah, keluarga dan masyarakat. Pada tahap pelaksanaan implementasi, dikembangkan pengalaman
belajar dan proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri peserta didik. Proses ini berlangsung dalam tiga pilar pendidikan yakni di
sekolah, keluarga dan masyarakat. Di setiap pilar pendidikan ada dua jenis pengalaman belajar yang dibangun
melalui intervensi dan habituasi. Intervensi dikembangkan suasana interaksi pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan. Habituasi diciptakan situasi
dan kondisi yang memungkinkan para peserta didik di mana saja membiasakan diri berperilaku sesuai nilai dan telah menjadi karakter dirinya, karena telah
diinternalisasi dan dipersonifikasi melalui proses intervensi. Sedangkan pada tahap evaluasi hasil, dilakukan penilaian untuk perbaikan
berkelanjutan yang sengaja dirancang dan dilaksanakan untuk mendeteksi aktualisasi karakter dalam diri peserta didik.
13
12 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012, 38.
13Ibid, 39-40.
Gambar 1.2 Konteks Mikro Pendidikan Karakter di Indonesia
14
Dalam ranah mikro, sekolah sebagai leading sector berupaya memanfaatkan dan memberdayakan semua lingkungan belajar yang ada
untuk inisiasi, memperbaiki, menguatkan, dan menyempurnakan secara terus menerus proses pendidikan karakter di sekolah. Dalam konteks mikro ini,
pengembangan nilai karakter dibagi dalam empat pilar, yaitu kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk budaya sekolah,
14 Ibid, 41.
kegiatan kokurikuler dan atau ekstra kurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat.
15
f. Prinsip Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah