69
BAB IV PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF
Konsep Pembelajaran Tematik
Ada banyak ahli yang memberikan pengertian tentang pembelajaran tematik, diantaranya adalah menurut T.R. Joni 1996: 3 yang mengartikan pembelajaran
tematik sebagai suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran tematik akan terjadi apabila peristiwa-peristiwa otentik atau eksplorasi tema menjadi pengendali
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam eksplorasi tema maka siswa akan sekaligus belajar tentang proses dan isi beberapa mata pelajaran secara
serempak. Senada dengan pendapat di atas, menurut Hadi Subroto 2000: 9,
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu tema tertentu yang mengaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan
konsep lain yang dilakukan secara spontan atau direncanakan baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar sehingga pembelajaran
menjadi semakin bermakna. Nana Syaodih Sukmadinata 2004: 197 lebih memandang pembelajaran tematik sebagai suatu model pembelajaran dengan fokus
pada bahan ajaran. Bahan ajaran disusun secara terpadu dan dirumuskan dalam bentuk tema-tema pembelajaran.
Tema yang dimaksud adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi inti pembicaraan. Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di
antaranya: 1 Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu; 2 Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama; 3 Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4 Kompetensi dasar dapat
dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5 Peserta didik mampu lebih merasakan manfaat
70 dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 6 Peserta
didik lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari
matapelajaran lain; 7 Guru dapat menghemat waktu karena beberapa mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua
atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Adapun menurut Sukandi dkk 2001: 3, pembelajaran tematik pada dasarnya dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi dari
beberapa mata pelajaran dalam suatu tema. Dengan demikian, pelaksanaan dalam pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran
yang disajikan dalam satu pertemuan. Pembelajaran tematik sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik siswa akan dapat memahami konsep
yang dipelajari melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang dipahaminya.
Pembelajaran Tematik Integratif
Model pembelajaran tematik terpadu PTP atau integrated thematic instruction ITI pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1970-an. Pendekatan
pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta gifted and talented, cerdas, pada program perluasan belajar, dan yang belajar
cepat.PTP diyakini sebagai salah satu model pengajaran yang efektif highly effective teaching model, karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi
emosi, fisik, dan akademik. Selain itu, PTP secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik enhance learning and
increase long-term memory capabilities of learners untuk waktu yang panjang Kurikulum SDMI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif
dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan
71 pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan
alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke
mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI
sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan
dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan
bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Tahapan Pembelajaran Tematik
1. Menentukan tema, dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik.
2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku dengan
mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3.
Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler
dalam rangka mendemonstrasikan kegiatan dalam tema.
72 4.
Aktivitas kelompok dan diskusi. Hal ini memberi peluang pada peserta didik untuk berpartisipasi dan mencapai
berbagi perspektif dari tema. Selain itu, aktivitas seperti ini juga memberikan kesempatan kepada guru dan peserta didik untuk mengeksplorasi materi yang
dipelajari.
Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif
Beberapa kelebihan dari pembelajaran ini adalah: 1.
memberikan peluang tambahan additional opportunities kepada peserta didik untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain
untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
2. relevan untuk mengakomodasi lingkungan belajar.
3. menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.
4. memiliki perbedaan kualitatif qualitatively different dengan model
pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi higher levels of thinking atau
keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda multiple thinking skills, sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu
1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
2. Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan
strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah
3. Mengoptimalkan peran lingkungan belajar sebagai kunci untuk mewujudkan
kelas yang kondusif untuk belajar brain-friendly classroom. 4.
Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas tetapi juga kualitas,
73 mengeksplorasi konsep-konsep baru, dan membantu kesiapan peserta didik
untuk mengembangkan pengetahuan. 5.
Proses pembelajaran yang berlangsung di kelas mendorong peserta didik berada dalam situasi yang menyenangkan.
6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan
langsung oleh peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari. 7.
Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan
khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas. 8.
Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian
Rangkuman Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi
sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar
sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi
makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang
Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
74
Latihan
Berikan alasan kritis dan logis tentang pembelajaran tematik integratif di kelas tinggi seperti yang dikehendaki Kurikulum 2013
Daftar Pustaka
Nana Syaodih
Sukmadinata. 2004.
Kurikulum dan
pembelajaran kompetensi.Yayasan Kusuma Karya Bandung.
Sukandi, dkk. 2001. Belajar Aktif dan Terpadu. Surabaya: Duta Graha Pustaka. T. R. Joni. 1996. Pembelajaran Terpadu. Jakarta:Depdikbud.
75
BAB V PENDEKATAN SAINTIFIK