Aplikasi Pengembangan Media Ajar Lintas

VEL 2016
PRO EEDINGS
Technology Enhanced Language Learning:

Teaching and Researching
Universitas Kristen Satya Wacana, 3-4 November 2016

000

Fakultas Bahasa dan Seni
Wacana
Universitas Kristen

iTELL

Ire•esia
Te hno
Enhanced
g• tanguage
Laming


FOREWORD
Indonesia Technology Enhanced Language Learning, or shortened as iTELL, is a newly
established organization intended as the medium for teachers and researchers in Indonesia to
develop their ideas, practices, and skills in language teaching and learning using technology.
iTELL has the mission to contribute in teacher professional development and teacher
empowerment needs in Indonesia. For this purpose, to introduce its existence to the
academic world in Indonesia and to kick-start its mission, iTELL had its conference in
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Hosted by the Faculty of Language and Arts, Universitas Kristen Satya Wacana, the
conference was held on 3-4 November 2016 with the theme "Technology Enhanced
Language Learning: Teaching and Researching". This conference aimed at providing and
updating critical theoretical and practical knowledge, practices, and potentials of the
incorporation of technology into multi-modal environment of language teaching and learning

processes to teachersand researchers in the field of Technology Enhanced Language
Learning.

Participated by more than 170 delegates from all around Indonesia and even some foreign
countries, this conference was a combination of different ideas and experiences. These

differences, however, offered priceless learning and sharing opportunities and created
empowering professional and social bonds. There were 2 plenary sessions, 3 featured
presentations, 7 featured workshops, and more than 80 parallel presentations, workshops and
poster presentations.
This publication presents some of the papers which were presented in the paper. workshop,

and poster sessions of the conference. All these papers provide the various ideas and
experiences blended in the conference. We hope you like them and hopefully they could give
significant contributions to the issues surrounding Technology Enhanced Language
Learning.

Finally, wewould like to offer ourappreciationto all speakers who have shared their great
ideas. Thank you to all delegates who have come and participated in this conference. Last
but not least, we also would like to present our gratitude to the organizer from the Faculty of
Language and Arts, Universitas Kristen Satya Wacana for making this conference a success.
Dr. Gumawang Jati, MA
President of iTELL

i


TABLE OF CONTENT
Foreword

i

Table Of Content

ii

Edmodo for EFL Classroom: A Lecturer•s Teaching Experience in
Blended Learning Activities
AlifKaryawati

1

Utilizing Instagram For Engaging Students In Their Creative Writing
Ardiya.rsoKumiawan & Lemmuela Alvita Kastuhandani

4


Powerful Tools for Teaching and Learning: Digital Storytelling (A Mini
Workshop)
Bekå Sa wiji

8

Developing Integrated Materials in a Form of Study Pack Based on
Digital Media
Cumia Karim, SPdi. & Ridha Ayu Karisma Dewi, SPd

14

A Small Study —E-LearningEnglish Via Smartphone Senior High School
(SMAN) and Vocational High School (SMK) Grades 10,11 And 12
David Knowles BA Hons, Heni Haryani, SPd, M.I-Ium.,& Bekå Sawiji,SPd

18

Android Application to Enhance English Speaking Competence of Health
College Students

David Sulisåawan Aditya & Dedi FebHanto

31

The Implementation of Schoology in Presentation Class
Desy Indriana, Eka Indah Nuraini & Fsåana THKarmala

35

Developing contextual Storytelling Material Toward Video and Audio
Recorder
Dini FandHani Puüi, SPd & Fenty Nurmayanå, SHum.

40

The Benefits and Barriers of Using Google Classroom in Language
Learning: A Study at Singapore School, Pantai Indah Kapuk
Dwi Firli AshaH

44


Learning Hiragana and Katakana With Mnemonics by Using Digital
Tools Application
ElniJeini Usoh, Spd, Mlmed(Hons), Phd.

50

Evaluating Students' Responses in Utilizing Moodle as a Blended
Learning Tool
Ennik Fajarwaå

54

Poetry and Social Media: A Not-So-NewCombo
EHo RP Fangidae & Lany Kristono

58

ii


The Effectiveness of Using Bistrocooking Game
for Improving Students'
Writing Skill in Procedure
Kusumawardani

Christianå TrihapsaH, Nunun Nuki Erfiani & Rheza

62

Interactive E-Comics for Independent Study
Francisca Maria Ivone & Sri Rachmajanå

66

The Implementation of Mindjet Mindmanager to Organize
Ideas in
Teaching Writing: Students' Perception
Held Maisyarah & Refrilia Ulfah

74


The Implementation of Storytelling in English for Young Learners
Classroom
Humaim Restu Maulidia & Mayang Pra.mudhita

81

Synchronizing Web 2.0 Technologies to Improve Formative Feedback by
Using Voicethread
Karin SaH Saputrg SPd, M.Hum.

84

The Roles of Bimodal Subtitling and Bilingual Subtitling Models for
Enhancing Learners' Listening ComprehensionSkills
Elia Indhani & WidyaRama Kusumaningrurn

88

M,Then Theories Do Not Work Well: Voices from Former Young Teachers

in Remote Areas
Luö Nurhayaå & Saras Dhona Sepåa

94

A Brief Review and Lecturers-Students' Perspectives on Turnitin as a
Plagiarism Detector Software
NoorAeni & Pamela Yeni Purwas&i

English Noun Vocabularies Enrichment through Audio Visual Songs at
the First Grade of Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Cibeusi

99

Nova Asyri Aryanå, SHum.

104

Computer-Assisted Reading Material to Enhance Reading Skills
Raüi Wahyuningtyas


110

Powtoonas the Voice Recording —An Animated Way: Leading to
Meaningful and Memorable Speaking Experiences
Rayinda Eva Rahmah

115

The Utilization of Virtual Learning Environment to Improve Students
Participation in Online Discussion
Rizki Farani

119

Utilizing Video-BasedActivity by the Use of TED-Ed
Shelia Anjarani & Rahayu

124


iii

The Effect of Using 'Letter BlocksWord Builder Game' in Teaching
Writing
Sonya

Cheryanå Benu

The Use of Websitesto Support Autonomous Learning for TOEFL
Reading Preparation
Sudilja Hari Wibowo & Calih AmbaHni

127

132

Aplikasi Pengembangan Media Ajar Lintas Platform
137

F. B Sibuea, SPd, M. Hum

Integrating Online Social Networking as Teaching Media: A Case Study
at Suryakancana University
Yesyr

142

Storytelling Web-BasedMobile Application
Herpendi,

Damayanti & Wan Yuliyanå

149

Feasibility Analysis on Mobile Based Application of Vocabulary Learning
(M-Learning) for Early Childhood (A Case Study On PAUD)
Wan

Yuliyanå, HendHk

Setyo Utomo

& Mufrida Zein

154

iv

iTELL(Indonesia Technology Enhanced Language Leaming)

APLIKASI PENGEMBANGAN MEDIA
AJAR LINTAS PLATFORM
Todo F. B. Sibuea, s.Pd, M.

Hum

Sekolah Tinggi Bahasa Asing
LIA
todo.stba@gmail.com

Abstrak
Pembelajaran di era dijital memberikan
peluang mengajar dan belajar
mampu menembus ruang dan waktu, suatu
yang
hal yang menguntungkan
bagi para guru
dan siswanya. Lewat aplikasi-aplikasi komputer
dan mobile, guru dapat membuat
dan mengembangkan materi pembelajaran
serta meningkatkan kualitas
pembelajaran di luar kelas. Kendalanya, baik
guru dan siswa mengalami kesulitan
dalam pemilihan aplikasi tepat guna akibat
faktor dana, kurva belajar yang
panjang, serta keterbatasan dan ketidakstabilan
platform teknologi pembelajaran.
Kendala-kendala tersebut kini teratasi dengan
kehadiran aplikasi-aplikasi gratis,
mudah digunakan, tersedia dalam beragam platform,
dan andal. Ini semua berkat
munculnya aplikasi-aplikasi gratis, freeware atau
tersedia di internet untuk mengembangkanbahan open-source, dan legal yang
pembelajaran.Aplikasi-aplikasi
ini mudah dipelajari karena tersedia banyak
sumber belajar dalam bentuk tutorial
cetak (wiki) atau lisan (video). Selain itu, banyak
aplikasi gratis
platform (Android dan iOS atau Windows dan Macintosh) yang tersedia lintas
memberikanpeluang
bagi guru dan murid dalam memakai satu aplikasi
yang sama di berbagai sistem
operasi atau gawai. Dampaknya, mudah bagi guru
untuk mempelajarinya dan
mengajarkan siswa cara memakai aplikasi tersebut.
Ketersediaan aplikasi dalam
lebih dari satu
platform juga menjadi bukti keandalan aplikasi tersebut.

Kata kunci: aplikasi, platform, open-source,media ajar,

pengajaran

Pendahuluan
Di era dijital, guru memiliki banyak peluang untuk menciptakan
media pembelajaran
yang kreatif dengan menggunakan hardware dan software yang
dimilikinya. Contohnya, guru
bisa membuat
rekaman video pengajaran dengan menggunakan handycam/ponpin dan
mengunggah hasil rekaman ke internet untuk disebar luaskan
kepada murid-muridnya. Contoh
lainnya, guru bisa memberi tugas bagi siswa untuk membuat
wawancara pendek tentang orang
yang mereka kagumi dan mengumpulkan tugas kepada guru
dalam format audio dijital.
Keberadaan internet memberikan guru banyak sumber belajar dalam format
teks, gambar, video,

hingga software. Guru bisa mengambil foto atau video dari internetdan
mengembangkannya
sebagai bahan pembelajaran. Dengan aplikasi/software yang tepat, guru
bisa memberikan
masukan terhadap hasil belajar seorang siswa untuk membantunya mengembangkan
diri.
Sayangnya, guru dan siswa menghadapi kendala dalam menciptakan kegiatan pembelajaran

yang kreatif dan dinamis akibat keterbatasan daya dukung aplikasi.

Keterbatasan daya dukung aplikasi adalah kondisi ketika guru dan siswa memakai
komputer atau gawai (ponpin, tablet) yang berbeda platform sehingga guru tidak dapat
mentransfer pengetahuan atau keterampilan kepada siswa. Misalnya, seorang guru yang
memiliki gawai iOS kesulitan mengajarkan keterampilan penyuntingan video kepada siswanya
karena mereka memakai gawai Android. Masalahnya, ada aplikasi yang hanya tersedia di satu
sistem operasi dan tidak tersedia di sistem operasi yang lain. Ada pula situasi dimana guru dan
siswa memakai komputer dengan sistem operasi yang sama (e.g., Windows) tetapi mereka tidak

Faculty of Language and Alts

UniversitasKristen Satya Wacana
Salatiga

137

iTELL(Indonesia Technoloo Enhanced Language Learning)

dapat memakai aplikasi populer (e.g., Photoshop atau Camtasia) karena mereka tidak memiliki
dana untuk membeli aplikasi berlisensi.

Aplikasi hasil bajakan (pirated) bisa mengatasi hambatan-hambatan di atas, namun
penggunaan barang bajakan adalah suatu tindakan yang melanggar hukum dan tidak beretika
(Microsoft Australia, 2013). Selain menggunakan barang bajakan, guru atau siswa melakukan
peretasan terhadap gawai agar dapat menjalankan aplikasi yang tidak resmi. Hanya saja,
peretasan dapat membuat gawai mereka menjadi tidak stabil dan rentan terhadap serangan virus.
Tindakan-tindakan negatif di atas dapat dihindari apabila guru dan murid memiliki pengetahuan
tentang aplikasi gratis multi platform, dan legal, yang bisa dipakai pada gawai apapun.

Landasan Teori
Guru dan siswa bisa menemukanbanyak aplikasi gratis dan legal di internet dan tidak
sedikit dari aplikasi gratis ini tersedia dalam berbagai versi platform (Android dan iOS,
Macintosh dan Windows). Sebagai acuan dasar, aplikasi gratis yang harus dipakai adalah mereka
yang masuk kategorifreeware atau open-source.
Freeware dan open-source adalah software komputer yang dibagikan secara cuma-cuma
oleh pengembangnya tanpa ada kewajiban membayar (The Linux Information Project, 2016,
para. I & 6). Ada juga softwarefreemium yang juga gratis namun memiliki beberapa fitur yang
hanya bisa dipakai apabila pengguna membeli fitur-fitur tersebut (Tscheme, 2007; lihat juga
Anderson, 2008). Biasanya, software ini memiliki in-app purchase.
Pemakaian aplikasi yang bersifat gratis dan legal (freeware/open-source) diperlukan
untuk memperoleh manfaat-manfaat sebagai berikut.
l. Aplikasi yang legal meberikan keyakinan kepada pengguna bahwa aplikasi tersebut resmi
dan terjamin, i.e., tidak ada resiko serangan virus atau gugatan hukum.
2. Aplikasi yang legal adalah aplikasi yang telah melewati proses pengembangan yang teruji
sehingga memiliki mutu yang baik.
3. Aplikasi gratis dapat diperbanyak dan dibagikan kepada siapa saja karena tidak ada
ikatan
lisensi.

4. Aplikasi gratis dan legal tidak menuntut banyak spesifikasi teknis dari
gawai yang
dipakai.
Saeed (2011) dan Ferrie (2013) menambahkan bahwa
aplikasi/software gratis
meringankan pembiayaan sekolah untuk pembaruan lisensi,
meringankan kerja hardware,
memberikan kebebasan dalam pemakaian dan distribusi.
Manfaat tambahan dari aplikasi gratis lintas platform adalah
kemudahan guru dan siswa
ketika menggunakan aplikasi tersebut di gawai masing-masing.
Contoh: guru mengajarkan siswa
teknik pemolesan foto dengan menggunakanaplikasi Pixlr yang
tersedia dalam versi iOS dan
Android. Karena aplikasi tersebut lintas platform, guru dapat
mengajarkan keterampilan
penyuntingan dengan cepat kepada siswa tanpa melewati kurva
belajar panjang. Faedah Iainnya'
aplikasi multi-platform memudahkan guru dan siswa ketika
berpindah dari satu gawai/komputer
milik pribadi ke gawai/komputer milik orang Iain dan berbeda
siswa tetap bisa menggunakan pengetahuan dan keterampilan jenis sistem operasi. Guru dan
yang telah ia pelajari sebelumnya
meskipun memakai peralatan yang berbeda sistem.
Teknik Pemilihan Aplikasi Gratis
Pemilihan aplikasi dan lintas platform bukanlah
hal yang mudah karena literatur
(cetak/dijital) lebih banyak membahas aplikasi komersil
(berlisensi).
Asalkan giat melakukan
penelusuran informasi, guru pasti bisa menemukan
aplikasi/software gratis dan lintas
platform

Faculty ofLangaage and Arts
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
138

TechnologyEnhanced Language Learning)
TELL(Indonesia

Ada dua cara melakuan pencarian informasi untuk menemukan
aplikasi/software gratis
dan legal. Pertama, guru perlu bertanya ke kiri dan ke kanan tentang aplikasi/softwareyang
merekaperlukan. Informasi ini dapat ditemukan dalam forum-forum diskusi di dunia
internet.
Cara kedua, mencari informasi di mesin pencari Google dengan menggunakan kata/frase
kunci
seperti"best free software for . ", "best mobile app for ... , top free apps to . . Sebaiknya
kunci dalam
bahasa Inggris karena akan memberikan lebih
memakai kata/frase
banyak hasil.
menemukan
informasi,
Setelah
guru harus melakukan pencarian fakta terkait
informasi

tentang aplikasi gratis. Jika guru menemukan banyak literatur di internet mengenai aplikasi
affikel
Wiki, ulasan dalam website, video tutorial, dan lainnya,
tersebUtdalam bentuk
maka guru
mendapatkankeyakinan bahwa aplikasi tersebut memiliki banyak pemakai.

Daftar Aplikasi Gratis Lintas Platform
Berikut adalah kurasi aplikasi-aplikasi multi-platform yang dapat dipakai oleh guru dan
murid untuk mengembangkan media ajar atau meningkatkan kegiatan pembelajaran di dalam
dan di luar kelas.

A. Mengunduh Berkas Dijital
Untuk mengunduh berkas dari internet, pengguna komputer bisa memakai aplikasi
JDownloader (open-source). Aplikasi ini hanya tersedia dalam versi desktop (Macintosh, Linux,
dan Windows) dan memiliki berfungsi untuk mengunduh berkas-berkas dalam bentuk apapun
yang tersedia di sebuah website. Bagusnya, JDownloader bekerja seperti aplikasi torrent—
pengguna dapat menghentikan proses pengunduhan untuk sementara dan melanjutkannya

kembali di lain waktu. Pengembang aplikasi hanya meminta pengguna untuk memberikan
sumbanganuang, suatu hal yang dapat diabaikan.
Untuk mengunduh berkas video dari internet, DowloadHelper (Dwhelper) adalah
aplikasiterbaik. Aplikasi ini berukuran kecil sehingga ia hanya menjadi add-on untuk Firefox.
Ketika Firefox dijalankan, aplikasi ini langsung bekerja ketika pengguna membuka website
seperti YouTube, Vimeo, Metacafe, dan lainnya. Dwhelper bersifat gratis dan hanya meminta
sumbanganuang dari penggunanya. Kekurangannya, Dwhelper harus mengunduh berkas dari
awal hingga selesai, tidak bisa berhenti di tengah-tengah. Selain itu, Dwhelper bukanlah aplikasi
yang dapat disimpan dalam media penyimpanan jenis apapun.

B PenyuntinganFoto Ringan
Aplikasi gratis untuk platform mobile adalah Adobe Photoshop Express. Aplikasi ini
tersediadalam versi Android dan iOS dan bisa dijalankan selama pengguna membuat akun di
Adobe Creative Cloud (CC). Dengan aplikasi ini, pemakai popin atau tablet dapat melakukan
kerja kreatif dalam pemolesan foto, (menggunakan filter, mengatur kecerahan foto, membuat
kolase, mengubah ukuran foto).
Untuk versi universal (desktop dan mobile), aplikasi terbaik dalam penyuntingan foto
ringanadalah Autodesk Pixlr. Aplikasi ini tersedia dalam platform desktop (Mac dan Windows)
serta mobile (Android dan iOS), juga daring (online). Ketersediaan dalam beragam platform

membuatpengguna Pixlr tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi yang sama
meskipunmemakai gawai yang berbeda sistem operasi. Selain melakukan pemolesan ringan,
Pixlr memiliki fitur penambahan anotasi dan kolase pada foto.
C. Pemotretan360 0

Untuk membuat foto 3600, guru dan siswa bisa menggunakan Google Streetview
(Android dan iOS). Aplikasi yang dulu dikenal sebagai Google Sphere memberi pengguna
Ponpinatau tablet untuk menghasilkan foto 3600dengan memakai kamera bawaan. Hasil foto
Facultyof Language and
Arts

UniversitasKristen Satya
Wacana

Salatiga

139

'TELL (Indonesia Technology

Language

Leanvng)

ke website yang memfasilitasi
diunggah
dan
sama
dapat dinikmati dengan aplikasi yang
3600 (Facebook atau Google Map).
berkas video dari format
D. Konversi Video
untuk mengkonversi
andal
Handbrake adalah aplikasi paling Aplikasi desktop ini tersedia gratis untuk Linux
apapun ke format MKV atau MPEG-4. mengkonversi satu atau beberapa file sekaligus ke
dapat
khusus (ponpin, portable
Macintosh, dan Windows. Handbrake
atau untuk format
gawai)
jenis
dalam format umum (untuk segala
Handbrake dapat disimpan dan dibagikan

media player, tablet). Karena sifatnya

open-source,

video ke dua jenis
melakukan konversi
mampu
hanya
Apabila Handbrake
jenis format (MPEG-4, AVI, Mov
mengkonversi video ke berbagai

kepada siapa saja.

MPEGStream Clip dapat
MPEG hanya berukuran 12,1 MB, namun
dll). Sebagai aplikasi desktop (Mac dan Windows), atau AIFF). Bahkan aplikasi ini mampu
(mp3
andal mengkonversi berkas video hingga audio
berkas video atau audio.
sebuah
juga melakukan penyuntingan kasar terhadap
E. Perekam layar desktop
dan Windows hanya disediakan oleh
Aplikasi screencasting gratis untuk Mac
segala jenis kegiatan di layar desktop
Screencast-o-matic.Aplikasi gratis ini dapat merekam
merekam suara (narasi). Aplikasi
untuk periode 15 menit. Selain merekam layar, pengguna dapat
memberikanfeedback
bagi tulisan
ini berguna sekali untuk membuat video tutorial pendek atau
PowerPoint dengan Screencast.
siswa. Guru atau siswa bisa pula membuat rekaman slideshow
dan dapat langsung diterbitkan
MP4/FLV
Hasil rekaman layar langsung disimpan dalam format
di internet.
F. Penyunting audio

Hanya ada satu aplikasi penyunting video gratis terandal untuk Mac dan Windows,
Audacity. Meski proses instalasi Audacity agak rumit, aplikasi ini memiliki segala kemampuan
dan fitur untuk penyuntingan berkas audio. Kegunaan paling baik dari aplikasi ini adalah untuk
merekam suara (monolog atau percakapan). Manfaat lainnya adalah konversi format audio dan
penyuntingan. Bahkan pengguna mahir dapat memakai Audacity untuk merekam lagu. Audacity
dapat diperbanyak dibagikan kepada siapa saja dengan gratis.
G. Penyunting videoformat mobile
Pemakai gawai Android (Lolipop) dan iOS (7.0) dapat belajar
teknik penyuntingan filem
dengan aplikasi dari pengembang bonafld, Adobe. Premiere Clip
adalah versi mobile dari
Premier Element dan Clip menekankan pada kecepatan proses
penyuntingan. Pengguna Clip
dapat merangkai beberapa klip video menjadi satu video
utuh tanpa batasan durasi. Tidak hanya
itu, Clip memberikan ruang kreatif dengan beragam
pilihan filter warna dan soundtrack gratis
untuk membuat video menjadi berkualitas layaknya
video profesional.
H. Penyunting video untuk desktop
Untuk penyuntingan video pada
komputerjenis

Mac atau Windows, guru dan siswa bisa
menggunakan Open Shot. Aplikasi open-source
ini
bermula
dari platform Linux dan berbasis
Ffmpeg (open-source). Open Shot memiliki
kemampuan untuk
video dan mengekspornya ke beragam
membaca berbagai jenis format
pilihan video. Meski
iMovie, Movie Maker, atau Premiere
tampilan antar muka tidak sebagus
Element, Open Shot
berlisensi sehingga dapat dipakai dan
unggul karena sifatnya yang tidak
diperbanyak
oleh siapa saja.

Faculty of Language and Arts
Universitas Kristen Satya Wacana
Salaoga
140

Technology Enhanced Language Learmng)
iTELL(Indonesia

I. Pembuat slideshow cepat untuk gawai mobile
Guru dapat meminta siswa untuk membuat slideshow dari kumpulan
foto di ponpin atau
tablet dengan menggunakan Quik (GoPro). Aplikasi ini tersedia untuk Android dan
iOS dan
memiliki pemakaian yang mudah. Quik bisa mengambil foto-foto di memori internal
dan
menciptakan slideshow dengan cepat, lengkap dengan iringan lagu. Selain itu, Quik memberikan
banyak pilihan format gambar (layar bujur sangkat atau layar lebar), filter warna, judul,
soundtrack, dan durasi.
J. Aplikasipemindai dokumen
Office Lens adalah aplikasi gratis dari Microsoft dengan fungsi memindai beragamjenis
dokumen (kertas, halaman buku/majalah/koran, kartu nama) dan papan tulis. Kelebihan aplikasi
ini ada pada kemampuan meng-ekspor hasil pemindaian ke format Office (DOCX, XLSX,
ppTX), One Note, JPEG, dan PDF. Office Lens bisa diunduh secara gratis dari Google Playstore
atau AppStore.
References
C. Anderson. (2008, February 25). Free! Why $0.00 is the future of business [Web log post].
Retrieved from https://www.wired.com/2008/02/ff-free/
G. Ferrie. (2013, November, 19). Prepare students for a rapidly changing world by teaching with
open source [Web log post]. Retrieved from
https://opensource.com/education/13/11 /teach-better-prepare-students
Google Street View [Mobile App]. Google: Moutainview (CA). Retrieved from
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.google.android.street&hl=en
Microsoft Australia (2013, Maret, 24). The hidden risks of using pirated software [Web log
post]. Retreived from https://blogs.msdn.microsoft.com/govtech/2013/03/24/the-hiddenrisks-of-using-pirated-software/
Open Shot (Version 2. l) [Desktop App]. OpenShot Studios. Retrieved from http://openshot.org/
S. Saeed (2011, December, 8). Top 10 benefits of using free software [Web log post]. Retrieved

from https://www.edutopia.org/blog/benefits-free-software-shahzad-saeed
Sibuea, T.F.B. (Desainer). (2016). Aplikasi pengembangan media ajar lintas platform [Poster].

Retrieved from
https ://drive.google.com/fi le/d/0B6p049jLBaOhSE 14bHd0RWVyanc/view
The Linux Information Project (22 October 2006). Freeware definition. Retrieved from:
http://www.linfo.org/freeware.html
Tscheme, J. W. (Producer). (2007, June, 19). Free: The economics of abundance and the price of
zero [Audio Podcast]. Retrieved from:
http://web.archive.org/web/20130729204207id /http://itc.conversationsnetwork.org/sho
ws/detai13328.html

Facultyof Language and AIÜ
UniversitasKristen Satya Wacana
Salatiga

141