Ketercapaian Keterampilan Siswa Pembahasan

123 dikembangkan berdasarkan pada materi keterampilan yang ada pada Kurikulum SMK edisi 2013, dan kajian teoritik yang mendukung kompetensi tersebut. Hasil penilaian para ahli menunjukkan instrumen tes ini valid dan layak digunakan di SMK jurusan Audio-Video.

2. Ketercapaian Keterampilan Siswa

a. Tingkat Ketercapaian Uji Coba Empiris Tahap Pertama Penggunaan Alat Perbengkelan Tingkat tinggi rendahnya skor ditetapkan pada kriteria skor. Berdasarkan skor data dengan rentang 1 sampai 4, maka nilai terendah yang mungkin didapat siswa adalah 18 dan skor tertinggi yang dicapai siswa 72 sehingga didapat nilai rerata M sebesar 45dan standar deviasi SD sebesar 9. Hasil analisis skor semua komponen adalah sebagai berikut: Tabel 32.Kategorisasi Skor Semua Komponen No Nilai Kategorisasi 1 X ≥ 58,5 Sangat Baik 2 49,5 ≤ X 58,5 Baik 3 40,5 ≤ X 49,5 Cukup 4 31,5 ≤ X 40,5 Kurang 5 X ≤ 31,5 Sangat kurang 124 Berdasarkan analisis data responden penggunaan alat perbengkelan dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows, diperoleh median sebesar 53,50; rata-rata mean sebesar 50,41; modus sebesar 54,0; Standar Deviasi sebesar7,93; nilai terendah yang dipeoleh sebesar 26; nilai tertinggi sebesar 61. Berdasarkan pada kategorisasi, diperoleh hasil sangat baik dengan frekuensi 2 atau 6,25. Kategori baik dengan frekuensi 20 atau 62,5. Kategori cukup dengan frekuensi 8 atau 25.Kategori kurang dengan frekuensi 0. Kategori sangat kurang dengan frekuensi 2 atau 6,25. Berdasarkan nilai rata- rata μ= 50,41, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ketercapaian siswa dalam penggunaan alat perbengkelan termasuk kategori baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 31 dan gambar 17 histrogram berikut ini: Tabel 33. Jumlah siswa dalam kategorisasi Kategorisasi Frekuensi jumlah siswa Proporsi Sangat Baik 2 6,25 Baik 20 62,5 Cukup 8 25 Kurang Sangat Kurang 2 6,25 Total 32 100 125 Gambar 17.HistogramKategorisasi Skor Semua Komponen b. Tingkat Ketercapaian Uji Coba Empiris Tahap Kedua Penggunaan Alat Perbengkelan Tingkat tinggi rendahnya skor ditetapkan pada kriteria skor. Berdasarkan skor data dengan rentang 1 sampai 4, maka nilai terendah yang mungkin didapat siswa adalah 18 dan skor tertinggi yang dicapai siswa 72 sehingga didapat nilai rerata M sebesar 45dan standar deviasi SD sebesar 9. Hasil analisis skor semua komponen adalah sebagai berikut: Tabel 34.Kategorisasi Skor Semua Komponen No Nilai Kategorisasi 1 X ≥ 58,5 Sangat Baik 2 49,5 ≤ X 58,5 Baik 3 40,5 ≤ X 49,5 Cukup Skor yang diperoleh siswa 126 No Nilai Kategorisasi 4 31,5 ≤ X 40,5 Kurang 5 X ≤ 31,5 Sangat kurang Berdasarkan analisis data responden penggunaan alat perbengkelan dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows, diperoleh median sebesar 55,50; rata-rata mean sebesar 53,53; modus sebesar 56,0; Standar Deviasi sebesar 6,67; nilai terendah yang dipeoleh sebesar 33; nilai tertinggi sebesar 63. Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa adanya peningkatan nilai responden.Peningkatan tersebut setelah beberapa perbaikan pada perangkat tes dilakukan.Berdasarkan pada kategorisasi, diperoleh hasil sangat baik memperoleh nilai dengan frekuensi 5 atau 15,625.Kategori baik memperoleh nilai paling besar dengan frekuensi 23 atau 71,875. Kategori cukup dengan frekuensi 2 atau 6,25. Kategori kurang dengan frekuensi 2 atau 6,25. Kategori sangat kurang dengan frekuensi 0. Berdasarkan nilai rata- rata μ= 53,53, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ketercapaian siswa dalam penggunaan alat perbengkelan termasuk kategori baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 33 dan gambar 18 histrogram berikut ini: 127 Tabel 35. Jumlah siswa dalam kategorisasi Kategorisasi Frekuensi jumlah siswa Proporsi Sangat Baik 5 15,625 Baik 23 71,875 Cukup 2 6,25 Kurang 2 6,25 Sangat Kurang Total 32 100 Gambar 18.HistogramKategorisasi Skor Semua Komponen Skor yang diperoleh siswa 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan