Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga
Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga
BAHAN KIMIA DI RUMAH
1. BAHAN PEMBERSIH
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat
yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari
bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.
Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan
dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan
deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat
polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat
bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan
listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar
minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi
bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang
bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung
sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci
detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi
sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
a. Pembersih Badan
Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun
mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.
SABUN : Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH).
Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi
merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam
mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit
gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul
karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada
permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut
dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh
bakteri dan kalsium.
SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat
menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah
psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai
dari rasa gatal hingga infeksi.
.
b. Pembersih Pakaian
Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki
fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda.
Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan,
kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai
suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika
hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya.
Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan
cucian. Maka ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi
butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar
lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat
dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable)
2) Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat
dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)
Komponen detergen ada 3 yaitu :
1. Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat
dibasahi, mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah
terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam
surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:
a) Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik,
dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.
b) Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air
yang kandungan mineralnya tinggi)
c) Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)
d) Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.
2. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu menciptakan kondisi
keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu
mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Builder yang digunakan adalah
senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolet.
3. Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.
c. Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi
sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah
menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya
pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih
porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan
kotoran yang ada di porselen.
d. Pembersih Peralatan Dapur
Dari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan
peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat yang dapat
membantu menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah menggunakan sabun
pembersih peralatan masak. Walaupun di beberapa rumah tangga masih mencampurkan dengan
abu.
2. BAHAN PEMUTIH
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk
memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka
hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium
perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang
memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli
pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan
merkuri.
3. BAHAN PEWANGI
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian,
pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang
mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang,
orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi,
wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya
berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan.
Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
4. INSECTISIDA
Banyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar,
sepertibaygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles
(lotion), semprot, dan elektrik.
Bahan-bahan pengusir nyamuk tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih
spesifik lagi disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah racun yang
digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas beberapa jenis;
Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.
Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.
Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.
Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.
dan masih banyak lagi.
obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hatihati dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan bahan
aktiforganoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua bahan itu sangat Tentu kedua bahan
itu sangat beracun.
EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHANNYA
1. Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya
Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia
yang hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita
sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada
di dalamnya menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak
masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit,
sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian,
mandi, mencuci peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat
berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen.
Pemakaian detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan
iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan
berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.
Cara Pencegahannya
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4) menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.
5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring cair.
Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan
jangan digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya
sabun yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang
termakan oleh manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.
2. Efek Samping Pemutih dan Cara Pencegahannya
Banyak pemutih wajah yang menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk
pencegahan, gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik menggunakan
bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia
yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu
lama.
3. Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya
Bahan pewangi yang sering menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan
pewangi badan. Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan
nama CFC. Gas ini di udara bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar
ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin
tipis dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya.
Apabila ozon rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.
Beberapa pewangi dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya
menyebabkan iritasi kulit. Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan
pada sistem pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat
disemprotkan.
4. Efek Samping Insektisida dan Cara Pencegahannya
Insektisida yang sering digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa,
dan sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat
(DDVP), propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide. Bahan-bahan ini mengandung racun.
Kandungan tertinggi dalam bentuk bakar, semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk
bakar terdarpat octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama jika
berada dalam suatu ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik,
maka S2 sangat berbahaya.
Cara Pencegahannya
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida
secara berlebihan
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
4) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti
insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau
daun tertentu
BAHAN KIMIA DI RUMAH
1. BAHAN PEMBERSIH
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat
yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari
bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.
Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan
dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan
deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat
polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat
bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan
listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar
minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi
bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang
bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung
sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci
detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi
sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
a. Pembersih Badan
Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun
mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.
SABUN : Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH).
Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi
merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam
mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit
gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul
karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada
permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut
dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh
bakteri dan kalsium.
SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat
menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah
psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai
dari rasa gatal hingga infeksi.
.
b. Pembersih Pakaian
Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki
fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda.
Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan,
kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai
suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika
hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya.
Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan
cucian. Maka ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi
butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar
lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat
dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable)
2) Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat
dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)
Komponen detergen ada 3 yaitu :
1. Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat
dibasahi, mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah
terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam
surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:
a) Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik,
dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.
b) Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air
yang kandungan mineralnya tinggi)
c) Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)
d) Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.
2. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu menciptakan kondisi
keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu
mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Builder yang digunakan adalah
senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolet.
3. Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.
c. Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi
sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah
menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya
pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih
porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan
kotoran yang ada di porselen.
d. Pembersih Peralatan Dapur
Dari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan
peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat yang dapat
membantu menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah menggunakan sabun
pembersih peralatan masak. Walaupun di beberapa rumah tangga masih mencampurkan dengan
abu.
2. BAHAN PEMUTIH
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk
memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka
hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium
perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang
memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli
pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan
merkuri.
3. BAHAN PEWANGI
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian,
pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang
mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang,
orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi,
wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya
berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan.
Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
4. INSECTISIDA
Banyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar,
sepertibaygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles
(lotion), semprot, dan elektrik.
Bahan-bahan pengusir nyamuk tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih
spesifik lagi disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah racun yang
digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas beberapa jenis;
Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.
Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.
Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.
Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.
dan masih banyak lagi.
obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hatihati dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan bahan
aktiforganoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua bahan itu sangat Tentu kedua bahan
itu sangat beracun.
EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHANNYA
1. Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya
Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia
yang hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita
sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada
di dalamnya menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak
masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit,
sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian,
mandi, mencuci peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat
berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen.
Pemakaian detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan
iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan
berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.
Cara Pencegahannya
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4) menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.
5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring cair.
Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan
jangan digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya
sabun yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang
termakan oleh manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.
2. Efek Samping Pemutih dan Cara Pencegahannya
Banyak pemutih wajah yang menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk
pencegahan, gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik menggunakan
bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia
yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu
lama.
3. Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya
Bahan pewangi yang sering menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan
pewangi badan. Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan
nama CFC. Gas ini di udara bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar
ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin
tipis dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya.
Apabila ozon rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.
Beberapa pewangi dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya
menyebabkan iritasi kulit. Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan
pada sistem pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat
disemprotkan.
4. Efek Samping Insektisida dan Cara Pencegahannya
Insektisida yang sering digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa,
dan sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat
(DDVP), propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide. Bahan-bahan ini mengandung racun.
Kandungan tertinggi dalam bentuk bakar, semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk
bakar terdarpat octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama jika
berada dalam suatu ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik,
maka S2 sangat berbahaya.
Cara Pencegahannya
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida
secara berlebihan
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
4) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti
insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau
daun tertentu