Aplikasi Sistem lnformasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh Dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari Terumbu Karang di Pulau Satonda, Dompu, Nusa Tenggara Barat
or4
APLlKASl SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN
PENGINDERAAN JAUH DALAM PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL
WISATA BAHARI TERUMBU KARANG Dl PULAU SATONDA,
DOMPU, NUSA TENGGARA BARAT
HAZMI
C06498017
PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
APLlKASl SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN
PENGINDERAAN JAUH DALAM PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL
WISATA BAHARI TERUMBU KARANG Dl PULAU SATONDA,
DOMPU, NUSA TENGGARA BARAT
Oleh:
HAZMI
C06498017
SKRlPSl
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana di Fakultas Perikanan Dan llmu Kelautan
PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN lLMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
H A Z M 1. C06498017 " Aplikasi Sistem lnformasi Geografis (SIG) dan Penginderaan
Jauh Dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari Terumbu Karang di Pulau
Satonda, Dompu, Nusa Tenggara Barat " Dibawah bimbingan Dr. Ir. Jonson Lumban
Gaol, M.Si (Ketua) dan lr. Agustinus M. Samosir, M.Phil (Anggota).
Pariwisata (travel & tourism) merupakan seluruh kegiatan orang yang melakukan
perjalanan ke dan tinggal di suatu tempat diluar lingkungan kesehariannya untuk jangka
waktu tidak lebih dari satu tahun dan untuk bersantai (leisure), bisnis dan berbagai maksud
dan tujuan lain (DKP, 2002). Salah satu czra untuk memanfaatkan potensi kelautan yang ada
adalah pariwisata. Jenis pariwisata dapat dikembangkan dalam kaitannya dengan kelautan
adalah Wisata Bahari.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) lnventarisasi Sumber Daya Alam dilihat dari aspek
Terumbu Karang dari data lnderaja dan data lapangan yang diintegrasikan dalam Sistem
lnformasi Geografis (SIG) dan 2) Menentukan tingkat kesesuaian lokasi kegiatan wisata
bahari terumbu karang dengan penggunaan SIG.
Penelitian ini dilakukan di Pulau Satonda, Perairan Teluk Saleh, Kabupaten Dompu,
Nusa Tenggara Barat terletak pada 117 O 42' - 117 O 45' BT dan 08 O 65' - 08 75' LS.
Penelitian ini berbasis pada metode integrasi antara Penginderaan Jauh dan Sistem
lnformasi Geografis (SIG). Alur kegiatan dalam metode ini meliputi input data, penyusunan
data baik data spasial maupun data atribut, analisis dan evaluasi data. Input data berasal
dari data citra, peta-peta, data lapangan dan data sekunder yang berhasil dikumpulkan dari
berbagai sumber. Metode analisis SIG yang digunakan adalah analisis keruangan dengan
pembobotan dan skoring. Parameter yang digunakan untuk keperluan wisata bahari ini
merupakan modifikasi dari Bakosurtanal (1996), dimana pariwisata ini lebih dikaitkan dengan
rekreasi bahari seperti menyelam (diving), snorkeling dan kegiatan lainnya untuk rnelihat
keindahan taman laut yang ada seperti berenang (swimming) dan cannoing. Adapun
parameter yang digunakan untuk snorkeling dan menyelam (diving) antara lain: 1) Kecerahan
Perairan, 2) Tutupan Terumbu Karang Hidup, 3) Jenis Terumbu Karang, 4) Jenis lkan
Karang, 5) Kecepatan Arus dan 6) Kedalaman Perairan sedangkan untuk kegiatan berenang
(swimming) dan cannoing adalah: 1) Kecerahan Perairan, 2) Material Dasar Perairan, 3)
Kecepatan Arus dan 4) Kedalaman Perairan. Tiap - tiap parameter tersebut diberi bobot dan
skor masing-masing. Pemberian bobot untuk masing parameter didasarkan pada tingkat
kepentingan suatu peruntukan dalam ha1 ini untuk Wisata Bahari.
Perairan laut sekitar Pulau Satonda, Teluk Saleh Kabupaten Dompu merupakan
perairan yang memiliki kedalaman berkisar dari 0 m - 304 m. Kondisi angin pada Musim
Barat bertiup dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 7 16 knot (3,5 - 8 mldetik),
dan dapat mencapai lebih dari 17 knot (Desember sampai Januari). Angin Musim Timur
bertiup dengan kecepatan angin rata-rata 5-10 knot (2,5 5 mldetik). Tinggi gelombang
perairan rata-rata berkisar antara 0,5 m 1,O m, gelombang tertinggi terjadi pada Musim
Barat yaitu antara bulan Februari - Maret dimana tinggi gelombang dapat mencapai 1,5 m.
Kecepatan arus pasang surut di perairan Pulau Satonda Teluk Saleh maksimum sebesar 0,3
knot (0,15 mldt) pada waktu pasang dan pada waktu surut sebesar 0,26 Knot (0,13 mldt).
Tingkat kecerahan di perairan Pulau Satonda bervariasi untuk beberapa tempat mulai dari 5
m sampai 10 m variasi kecerahan lebih dipengaruhi oleh jenis substrat yang ada disekitar
pantai. Keadaan iklim di lokasi penelitian termasuk iklim tropis yang dipengaruhi oleh 2 (dua)
musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Berdasarkan analisis Citra Satelit dengan menggunakan data Citra LANDSAT 7 ETM diperoleh nilai koefisien attenuasi perairan ( KilKj ) sebesar 1,37 sehingga algoritma
yang digunakan untuk pemetaan perairan dangkal adalah Y = In TMI + 1,37 In TM2. Sebaran
-
-
-
iii
nilai spektral hasil transformasi menghasilkan beberapa kelas spektral dan objek antara lain
kelas karang hidup 10,786 - 10,933, karang mati 10,933 - 11,057, lamun 11,057 - 11,2 dan
pasir > 11,2. Dengan luas masing-masing kelas karang hidup 24,84 ha, karang mati 6,3 ha,
lamun 4,5 ha dan pasir 6,93 ha.
Persentase penutupan karang hidup tertin'ggi terdapat di Stasiun 2 (sebelah selatan
pulau) pada kedalaman 3 meter yaitu sebesar 78,90%, sedangkan yang terendah ditemukali
di Stasiun 1 (sebelah timur pulau) pada kedalaman 10 meter yaitu sebesar 61,74%.
Kerusakan karang yang cukup tinggi ditemukan pada Stasiun 1 dikedalaman 10 meter
dengan persentase karang mati (Dead Coral) yaitu sebesar 25,86 %. Kerusakan yang
tergolong tinggi, dapat ditemukan juga di Stasiun 1 pada kedalaman 3 meter dengan nilai
persentase 22%. Nilai lndeks Keanekaragaman (H') life form karang hidup ditemukan di
Stasiun 1 pada kedalaman 3 meter sebesar 1,96 dan pada Stasiun 1 kedalaman 10 meter
sebesar 1,59 begitu juga pada Stasiun 2 kedalaman 3 meter sebesar 1,88 serta pada
kedalaman 10 meter sebesar 1,26 dan jumlah ikan karang yang ditemukan sejumlah 27
spesies ikan karang dengan 8 jenis famili. Jumlah ikan karang tertinggi terdapat di Stasiun I
pada kedalaman 3 meter yaitu sejumlah 105 ekor ikan sedangkan jumlah terkecil di Stasiun 2
pada kedalaman 10 meter yaitu 50 ekor ikan.
Dari hasil analisis keruangan keenam parameter Wisata Bahari snorkeling dan
menyelam (diving) diatas menghasilkan dua kelas kesesuaian dengan kategori : Kurang
Sesuai dan Sesuai. Dearah dengan kategori Sesuai mempunyai kisaran nilai hasil analisis
tabular antara (16-20). Dengan luas daerah sekitar 35,483 ha dan terletak hampir diseluruh
bagian dari Pulau Satonda. Untuk kategori kelas Kurang Sesuai mempunyai kisaran nilai 14
dengan luas daerah yang dihasilkan yaitu sekitar 18,574 ha berada di bagian tenggara
sampai kearah timur dari Pulau Satonda.
Untuk Wisata Bahari berenang (swimming) dan cannoing menghasilkan dua kelas
kesesuaian dengan kategori: Kurang Sesuai dan Sesuai. Daerah yang memiliki kategori
Sesuai mempunyai luas sekitar 9,047 ha. Daerah ini terletak di bagian tenggara dan sedikit
dibagian timur dari Pulau Satonda. Nilai hasil analisis tabular yaitu 8 - 12. Daerah dengan
kategori Kurang Sesuai ini terletak hampir diseluruh bagian dari pulau Satonda dengan
sebaran nilai antar 8 - 9 dengan nilai rata-rata sebesar 9 dan mempunyai luas sekitar 44,650
ha.
Judul Skripsi
: Aplikasi Sistem informasi Geografis (SIG ) Dan Penginderaan
Jauh Dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari
Terumbu Karang di Pulau Satonda, Dompu, Nusa Tenggara
Barat.
Nama Mahasiswa
: Hazmi
Nomor Pokok
: C06498017
Program Studi
: llmu Kelautan
Menyetujui:
I. Komisi Pembimbing
1'
Ketua
Tanggal Ujian : 26 Agustus 2004
0
Ir. Aqustinus M. Samosir, M.Phll
Anggota
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan ke-Hadirat Allah SVVT karena hanya atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana
pada Fakultas Perikana~idan llmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor. Adapun judul
skripsi ini adalah "Aplikasi Sistem lnformasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh
dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari di Pulau Satonda, Doinpu, Nusa
Tenggara Barat ".
Penulis mengucapkan terin~akasih sebesar
- besarnya atas saran, kritik,
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil kepada
kelllarga tercinta; Bapak Jonson L. Gaol dan Bapak Agustinus M. Samosir, atas
waktu dan bimbingannya yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini dan tidak lupa pula kepada seluruh civitas acadernica IPB, terutama para
dosen dan teman mahasiswa; BAPPEDA Dompu; Pemda Tk. II Dompu; Fisheries
Diving Club dan semua pihak yang telah membantu.
Akhir kata, skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan dan dapat dijadikan sebagai
masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
Bogor, Agustus 2004
Penulis
,
DAFTAR IS1
Halarnan
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
xii
I PENDAHULUAN ...............................................................................................
1.1 Latar Beiakang.............................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................
1.3 Manfaat ........................................................................................................
1
I
2
2
2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................
2.1 Ekowisata Bahari Terurnbu Karang ............................................................
2.1 .1 Pengertian dan Batasan.....................................................................
2.1.2 Persyarstan dalarn Wisata Bahari ......................................................
2.2 Terurnbu Karang .........................................................................................
2.2.1 Morfologi Terurnbu Karang ...............................................................
2.2.2 Faktor Pernbatas dari Terurnbu Karang ............................................
2.2.3 Tipe Terurnbu Karang .......................................................................
2.2.4 Jenis Bentuk Perturnbuhan Karang ....................................................
2.2.5 Fungsi Terumbu Karang ...................................................................
2.3 Sistem lnforrnasi Geografis ........................................................................
2.3.1 Pengertian Sistern lnformasi Geografis .............................................
2.3.2 Peranan dan Manfaat Sistem lnforrnasi Geografis ............................
2.3.3 Kornponen Sistern lnformasi Geografis .............................................
2.3.4 Jenis Data Sistern lnformasi Geografis ............................................
2.4 Penginderaan Jauh.....................................................................................
2.4.1 Pengertian Penginderaan Jauh..........................................................
2.4.2 Penggunaan Citra Satelit LANDSAT 7 - ETM untuk Pernetaan
Terurnbu Karang ...............................................................................
3
3
3
4
7
7
8
.
.
.....................................................................................
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian.......................................................................
3.2 Alat dan Bahan ...........................................................................................
3.2.1 Alat ....................................................................................................
3.2.2 Bahan ................................................................................................
. . .......................................................................................
3.3 Metode Penel~tran
3.3.1 Pengunipulan Data .............................................................................
3.3.1 .1 Data Primer ...........................................................................
3.3.1.2 Data Sekunder ......................................................................
3.3.2 Penyusunan Basis Data Digital .........................................................
3.3.3 Analisis Penginderaan Jauh ..............................................................
3.3.4 Pengolahan dan Analisis Sistern lnforrnasi Geografis .......................
3.3.4.1 Penyusunan Basis Data Digital Spasial dan Non - Spasial ...
3.3.4.2 Analisis SIG ..........................................................................
3.3.4.3 Analisis Keruangan ...............................................................
3.3.5 Analisis Data Lapangan ....................................................................
3 METODE PENELlTlAN
vii
9
10
12
13
13
13
14
16
16
16
17
20
20
20
20
20
22
22
22
22
24
25
28
28
28
28
34
.
.
3.3.5.1 Persentase Penutupan Terurnbu Karang ..............................
3.3.5.2 lndeks Keragaman ( H' ), lndeks Keseragaman ( E ) dan
lndeks Dominansi ( C ) ..........................................................
4 DESKRlPSl UMUM LOKASl PENELlTlAN .........................................................
4.1 Letak Geografis, Luas dan Batas Wilayah Lokasi Penelitian ......................
4.2 ~ronologisDitetapkannya Pulau Satonda Sebagai Wilayah Taman Wisata
Alam Kabupaten Dompu ............................................................................
4.3 Kondisi Fisik ..............................................................................................
4.3.1 Geologi Pantai ..................................................................................
4.3.2 Kondisi lklim ......................................................................................
4.4 Kondisi Biofisik Wilayah Pesisir Laut ..........................................................
4.4.1 Bathymetry dan Topografi Pantai ......................................................
4.4.2 Angin dan Gelombang ......................................................................
4.4.3 Kecepatan Arus ................................................................................
4.4.4 Pasang Surut ....................................................................................
. . . . ........................................................................
4.4.5 Kecerahan (V~s~b~lrty)
4.4.6 Salinitas dan pH Perairan .................................................................
4.5 Ekosistem Perairan Laut ............................................................................
4.5.1 Terurnbu Karang ...............................................................................
4.5.2 lkan Karang ......................................................................................
4.6 Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat ...................................
4.6.1 Potensi Demografi Daerah Penelitian ................................................
4.6.2 Perekonomian ....................................................................................
.
5 HASlL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................
.
........................................................................
5.1 PemetaaflTerumbu Karang
5.2 Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Wtsata Bahari ......................................
6 KE
3J!&
PlUA
L;N
....................................................................................................
6.1 Kesimpulan ................................................................................................
6.2 Saran .........................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL
No.
Teks
Halaman
1. Parameter yang Digunakan untuk Kegiatan Wisata Bahari ...............................
6
2. Penggolongan Bentuk Pertumbuhan Biota Dasar Penyusun Ekosistem
Terumbu Karang dan Kode yang Digunakan ...................................................
12
3. Karakteristik Panjang Gelombang Sensor Satelit LANDSAT-7 ETM ..................
18
4 . Pengumpulan Data Primer
22
5.
22
6.
7.
8.
...............................................................................
Pengumpulan Data Sekunder ...........................................................................
Matriks Kesesuaian ur~tukWisata Bahari (Snorklling dan Diving) ......................
Sistem Penilaian Kelayakan Fisik Untuk Wisata Bahari (Snorklling. Diving) .....
Matriks Kesesuaian untuk Wisata Bahari (Swimming dan Cannoing) ...............
30
30
31
9. Sistem Penilaian Kelayakan Fisik untuk Wisata Bahari (Swimming dan
Cannoing) .........................................................................................................
31
10. Data Sebaran Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan Menurut Bulan Berdasarkan
Klasifikasi Kecamatan Pesisir Teluk Saleh. Tahun 2001 ...................................
38
11. Persentase Penutupan Terumbu Karang dan Derivatnya di Pulau Satonda dan
Sekitarnya..........................................................................................................
49
12. lndeks Keanekaragaman (H') Karang Hidup di Pulau Satonda
50
.........................
13. Jumlah Famili lkan Karang di Pulau Satonda ....................................................
14. Komposisi Penduduk Kabupaten Dompu Menurut Kelompok Usia Berdasarkan
Klasifikasi Kecamatan Pesisir Teluk Saleh Tahun 2001 ....................................
15. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok Pada Bidang
Usaha Berdasarkan Klasifikasi Kecamatan Pesisir Teluk Saleh Tahun 2000 ....
16. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dompu .......................................................
17. Luasan Kelas Citra Terklasifikasi ......................................................................
18. Kondisi dan Penilaian Parameter Wisata Bahari (Snorklling dan Diving)
di Pulau Satonda dan Sekitarnya ......................................................................
19. Kondisi dan Penilaian Parameter Wisata Bahari (Swimming dan Cannoing)
di Pulau Satonda dan Sekitarnya ......................................................................
52
54
55
56
59
65
66
DAFTAR GAMBAR
No.
Teks
Halaman
1. Tipe Terumbu Karang
10
2.
21
3.
4.
5.
6.
.......................................................................................
Peta Lokasi Wilayah Penelitian Kabupaten Dompu ...........................................
. . ...........................................................................
Diagram Alir Tahap Penel~t~an
Tahapan Image Processing...............................................................................
Langkah - langkah Proses Overlay (tumpang susun) ........................................
Diagram Alir Proses Overlayuntuk Pariwisata Bahari (Snorkling dan Diving) ...
23
25
29
33
7. Diagram Alir Proses Overlay untuk Pariwisata Bahari
(Swimming dan Cannoing) ................................................................................
33
8. Peta Geologi Pulau Satonda .............................................................................
39
9. Peta Sebaran Curah Hujan ...............................................................................
40
10. Peta Sebaran Kedalaman Perairan ...................................................................
42
11. Peta Sebaran Kecepatan Arus Perairan
43
..........................................................
12. Peta Sebaran Kecerahan Perairan ....................................................................
13. Peta Sebaran Jenis Substrat Dasar Perairan ....................................................
14. Kondisi Salinitas dan pH Perairan Teluk Saleh Kabupaten Dompu
Tahun 2002 .......................................................................................................
15. Kondisi Rata-Rata Suhu Perairan di Teluk Saleh Kabupaten Dompu
Tahun 2002 .......................................................................................................
16. Grafik Persentase Penutupan Substrat Dasar Perairan Pulau Satonda Pada
Kedalaman 3 meter dan 10 meter .....................................................................
17. Grafik lndeks KeanekaragamanJenis Bentuk Pertumbuhan (Life form) Karang
Hidup pada Kedalaman 3 meter dan 10 meter .....................
.........
...........
18. Grafik lndeks KeanekaragamanJenis Karang Batu dan Karang Lunak pada
Kedalaman 3 meter dan 10 meter .....................................................................
19. Grafik Jumlah lkan Karang pada Kedalaman 3 m dan 10 m ..............................
20. Grafik Komposisi Penduduk Disekitar Pulau Satonda .......................................
21. Grafik Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok Disekitar
Pulau Satonda ..................................................................................................
22. Gral'ik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dompu .............................................
23. Citra Hasil Transformasi Algoritma Lyzenga dan Sebaran Nilai Digital
.............
24. Hasil Cropping Citra Perekaman Tanggal 19 Oktober 2000 dan Sebaran Nilai
Digitalnya ..........................................................................................................
45
46
47
48
50
%
APLlKASl SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN
PENGINDERAAN JAUH DALAM PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL
WISATA BAHARI TERUMBU KARANG Dl PULAU SATONDA,
DOMPU, NUSA TENGGARA BARAT
HAZMI
C06498017
PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
APLlKASl SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN
PENGINDERAAN JAUH DALAM PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL
WISATA BAHARI TERUMBU KARANG Dl PULAU SATONDA,
DOMPU, NUSA TENGGARA BARAT
Oleh:
HAZMI
C06498017
SKRlPSl
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana di Fakultas Perikanan Dan llmu Kelautan
PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN lLMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
H A Z M 1. C06498017 " Aplikasi Sistem lnformasi Geografis (SIG) dan Penginderaan
Jauh Dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari Terumbu Karang di Pulau
Satonda, Dompu, Nusa Tenggara Barat " Dibawah bimbingan Dr. Ir. Jonson Lumban
Gaol, M.Si (Ketua) dan lr. Agustinus M. Samosir, M.Phil (Anggota).
Pariwisata (travel & tourism) merupakan seluruh kegiatan orang yang melakukan
perjalanan ke dan tinggal di suatu tempat diluar lingkungan kesehariannya untuk jangka
waktu tidak lebih dari satu tahun dan untuk bersantai (leisure), bisnis dan berbagai maksud
dan tujuan lain (DKP, 2002). Salah satu czra untuk memanfaatkan potensi kelautan yang ada
adalah pariwisata. Jenis pariwisata dapat dikembangkan dalam kaitannya dengan kelautan
adalah Wisata Bahari.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) lnventarisasi Sumber Daya Alam dilihat dari aspek
Terumbu Karang dari data lnderaja dan data lapangan yang diintegrasikan dalam Sistem
lnformasi Geografis (SIG) dan 2) Menentukan tingkat kesesuaian lokasi kegiatan wisata
bahari terumbu karang dengan penggunaan SIG.
Penelitian ini dilakukan di Pulau Satonda, Perairan Teluk Saleh, Kabupaten Dompu,
Nusa Tenggara Barat terletak pada 117 O 42' - 117 O 45' BT dan 08 O 65' - 08 75' LS.
Penelitian ini berbasis pada metode integrasi antara Penginderaan Jauh dan Sistem
lnformasi Geografis (SIG). Alur kegiatan dalam metode ini meliputi input data, penyusunan
data baik data spasial maupun data atribut, analisis dan evaluasi data. Input data berasal
dari data citra, peta-peta, data lapangan dan data sekunder yang berhasil dikumpulkan dari
berbagai sumber. Metode analisis SIG yang digunakan adalah analisis keruangan dengan
pembobotan dan skoring. Parameter yang digunakan untuk keperluan wisata bahari ini
merupakan modifikasi dari Bakosurtanal (1996), dimana pariwisata ini lebih dikaitkan dengan
rekreasi bahari seperti menyelam (diving), snorkeling dan kegiatan lainnya untuk rnelihat
keindahan taman laut yang ada seperti berenang (swimming) dan cannoing. Adapun
parameter yang digunakan untuk snorkeling dan menyelam (diving) antara lain: 1) Kecerahan
Perairan, 2) Tutupan Terumbu Karang Hidup, 3) Jenis Terumbu Karang, 4) Jenis lkan
Karang, 5) Kecepatan Arus dan 6) Kedalaman Perairan sedangkan untuk kegiatan berenang
(swimming) dan cannoing adalah: 1) Kecerahan Perairan, 2) Material Dasar Perairan, 3)
Kecepatan Arus dan 4) Kedalaman Perairan. Tiap - tiap parameter tersebut diberi bobot dan
skor masing-masing. Pemberian bobot untuk masing parameter didasarkan pada tingkat
kepentingan suatu peruntukan dalam ha1 ini untuk Wisata Bahari.
Perairan laut sekitar Pulau Satonda, Teluk Saleh Kabupaten Dompu merupakan
perairan yang memiliki kedalaman berkisar dari 0 m - 304 m. Kondisi angin pada Musim
Barat bertiup dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 7 16 knot (3,5 - 8 mldetik),
dan dapat mencapai lebih dari 17 knot (Desember sampai Januari). Angin Musim Timur
bertiup dengan kecepatan angin rata-rata 5-10 knot (2,5 5 mldetik). Tinggi gelombang
perairan rata-rata berkisar antara 0,5 m 1,O m, gelombang tertinggi terjadi pada Musim
Barat yaitu antara bulan Februari - Maret dimana tinggi gelombang dapat mencapai 1,5 m.
Kecepatan arus pasang surut di perairan Pulau Satonda Teluk Saleh maksimum sebesar 0,3
knot (0,15 mldt) pada waktu pasang dan pada waktu surut sebesar 0,26 Knot (0,13 mldt).
Tingkat kecerahan di perairan Pulau Satonda bervariasi untuk beberapa tempat mulai dari 5
m sampai 10 m variasi kecerahan lebih dipengaruhi oleh jenis substrat yang ada disekitar
pantai. Keadaan iklim di lokasi penelitian termasuk iklim tropis yang dipengaruhi oleh 2 (dua)
musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Berdasarkan analisis Citra Satelit dengan menggunakan data Citra LANDSAT 7 ETM diperoleh nilai koefisien attenuasi perairan ( KilKj ) sebesar 1,37 sehingga algoritma
yang digunakan untuk pemetaan perairan dangkal adalah Y = In TMI + 1,37 In TM2. Sebaran
-
-
-
iii
nilai spektral hasil transformasi menghasilkan beberapa kelas spektral dan objek antara lain
kelas karang hidup 10,786 - 10,933, karang mati 10,933 - 11,057, lamun 11,057 - 11,2 dan
pasir > 11,2. Dengan luas masing-masing kelas karang hidup 24,84 ha, karang mati 6,3 ha,
lamun 4,5 ha dan pasir 6,93 ha.
Persentase penutupan karang hidup tertin'ggi terdapat di Stasiun 2 (sebelah selatan
pulau) pada kedalaman 3 meter yaitu sebesar 78,90%, sedangkan yang terendah ditemukali
di Stasiun 1 (sebelah timur pulau) pada kedalaman 10 meter yaitu sebesar 61,74%.
Kerusakan karang yang cukup tinggi ditemukan pada Stasiun 1 dikedalaman 10 meter
dengan persentase karang mati (Dead Coral) yaitu sebesar 25,86 %. Kerusakan yang
tergolong tinggi, dapat ditemukan juga di Stasiun 1 pada kedalaman 3 meter dengan nilai
persentase 22%. Nilai lndeks Keanekaragaman (H') life form karang hidup ditemukan di
Stasiun 1 pada kedalaman 3 meter sebesar 1,96 dan pada Stasiun 1 kedalaman 10 meter
sebesar 1,59 begitu juga pada Stasiun 2 kedalaman 3 meter sebesar 1,88 serta pada
kedalaman 10 meter sebesar 1,26 dan jumlah ikan karang yang ditemukan sejumlah 27
spesies ikan karang dengan 8 jenis famili. Jumlah ikan karang tertinggi terdapat di Stasiun I
pada kedalaman 3 meter yaitu sejumlah 105 ekor ikan sedangkan jumlah terkecil di Stasiun 2
pada kedalaman 10 meter yaitu 50 ekor ikan.
Dari hasil analisis keruangan keenam parameter Wisata Bahari snorkeling dan
menyelam (diving) diatas menghasilkan dua kelas kesesuaian dengan kategori : Kurang
Sesuai dan Sesuai. Dearah dengan kategori Sesuai mempunyai kisaran nilai hasil analisis
tabular antara (16-20). Dengan luas daerah sekitar 35,483 ha dan terletak hampir diseluruh
bagian dari Pulau Satonda. Untuk kategori kelas Kurang Sesuai mempunyai kisaran nilai 14
dengan luas daerah yang dihasilkan yaitu sekitar 18,574 ha berada di bagian tenggara
sampai kearah timur dari Pulau Satonda.
Untuk Wisata Bahari berenang (swimming) dan cannoing menghasilkan dua kelas
kesesuaian dengan kategori: Kurang Sesuai dan Sesuai. Daerah yang memiliki kategori
Sesuai mempunyai luas sekitar 9,047 ha. Daerah ini terletak di bagian tenggara dan sedikit
dibagian timur dari Pulau Satonda. Nilai hasil analisis tabular yaitu 8 - 12. Daerah dengan
kategori Kurang Sesuai ini terletak hampir diseluruh bagian dari pulau Satonda dengan
sebaran nilai antar 8 - 9 dengan nilai rata-rata sebesar 9 dan mempunyai luas sekitar 44,650
ha.
Judul Skripsi
: Aplikasi Sistem informasi Geografis (SIG ) Dan Penginderaan
Jauh Dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari
Terumbu Karang di Pulau Satonda, Dompu, Nusa Tenggara
Barat.
Nama Mahasiswa
: Hazmi
Nomor Pokok
: C06498017
Program Studi
: llmu Kelautan
Menyetujui:
I. Komisi Pembimbing
1'
Ketua
Tanggal Ujian : 26 Agustus 2004
0
Ir. Aqustinus M. Samosir, M.Phll
Anggota
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan ke-Hadirat Allah SVVT karena hanya atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana
pada Fakultas Perikana~idan llmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor. Adapun judul
skripsi ini adalah "Aplikasi Sistem lnformasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh
dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari di Pulau Satonda, Doinpu, Nusa
Tenggara Barat ".
Penulis mengucapkan terin~akasih sebesar
- besarnya atas saran, kritik,
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil kepada
kelllarga tercinta; Bapak Jonson L. Gaol dan Bapak Agustinus M. Samosir, atas
waktu dan bimbingannya yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini dan tidak lupa pula kepada seluruh civitas acadernica IPB, terutama para
dosen dan teman mahasiswa; BAPPEDA Dompu; Pemda Tk. II Dompu; Fisheries
Diving Club dan semua pihak yang telah membantu.
Akhir kata, skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan dan dapat dijadikan sebagai
masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
Bogor, Agustus 2004
Penulis
,
DAFTAR IS1
Halarnan
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
xii
I PENDAHULUAN ...............................................................................................
1.1 Latar Beiakang.............................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................
1.3 Manfaat ........................................................................................................
1
I
2
2
2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................
2.1 Ekowisata Bahari Terurnbu Karang ............................................................
2.1 .1 Pengertian dan Batasan.....................................................................
2.1.2 Persyarstan dalarn Wisata Bahari ......................................................
2.2 Terurnbu Karang .........................................................................................
2.2.1 Morfologi Terurnbu Karang ...............................................................
2.2.2 Faktor Pernbatas dari Terurnbu Karang ............................................
2.2.3 Tipe Terurnbu Karang .......................................................................
2.2.4 Jenis Bentuk Perturnbuhan Karang ....................................................
2.2.5 Fungsi Terumbu Karang ...................................................................
2.3 Sistem lnforrnasi Geografis ........................................................................
2.3.1 Pengertian Sistern lnformasi Geografis .............................................
2.3.2 Peranan dan Manfaat Sistem lnforrnasi Geografis ............................
2.3.3 Kornponen Sistern lnformasi Geografis .............................................
2.3.4 Jenis Data Sistern lnformasi Geografis ............................................
2.4 Penginderaan Jauh.....................................................................................
2.4.1 Pengertian Penginderaan Jauh..........................................................
2.4.2 Penggunaan Citra Satelit LANDSAT 7 - ETM untuk Pernetaan
Terurnbu Karang ...............................................................................
3
3
3
4
7
7
8
.
.
.....................................................................................
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian.......................................................................
3.2 Alat dan Bahan ...........................................................................................
3.2.1 Alat ....................................................................................................
3.2.2 Bahan ................................................................................................
. . .......................................................................................
3.3 Metode Penel~tran
3.3.1 Pengunipulan Data .............................................................................
3.3.1 .1 Data Primer ...........................................................................
3.3.1.2 Data Sekunder ......................................................................
3.3.2 Penyusunan Basis Data Digital .........................................................
3.3.3 Analisis Penginderaan Jauh ..............................................................
3.3.4 Pengolahan dan Analisis Sistern lnforrnasi Geografis .......................
3.3.4.1 Penyusunan Basis Data Digital Spasial dan Non - Spasial ...
3.3.4.2 Analisis SIG ..........................................................................
3.3.4.3 Analisis Keruangan ...............................................................
3.3.5 Analisis Data Lapangan ....................................................................
3 METODE PENELlTlAN
vii
9
10
12
13
13
13
14
16
16
16
17
20
20
20
20
20
22
22
22
22
24
25
28
28
28
28
34
.
.
3.3.5.1 Persentase Penutupan Terurnbu Karang ..............................
3.3.5.2 lndeks Keragaman ( H' ), lndeks Keseragaman ( E ) dan
lndeks Dominansi ( C ) ..........................................................
4 DESKRlPSl UMUM LOKASl PENELlTlAN .........................................................
4.1 Letak Geografis, Luas dan Batas Wilayah Lokasi Penelitian ......................
4.2 ~ronologisDitetapkannya Pulau Satonda Sebagai Wilayah Taman Wisata
Alam Kabupaten Dompu ............................................................................
4.3 Kondisi Fisik ..............................................................................................
4.3.1 Geologi Pantai ..................................................................................
4.3.2 Kondisi lklim ......................................................................................
4.4 Kondisi Biofisik Wilayah Pesisir Laut ..........................................................
4.4.1 Bathymetry dan Topografi Pantai ......................................................
4.4.2 Angin dan Gelombang ......................................................................
4.4.3 Kecepatan Arus ................................................................................
4.4.4 Pasang Surut ....................................................................................
. . . . ........................................................................
4.4.5 Kecerahan (V~s~b~lrty)
4.4.6 Salinitas dan pH Perairan .................................................................
4.5 Ekosistem Perairan Laut ............................................................................
4.5.1 Terurnbu Karang ...............................................................................
4.5.2 lkan Karang ......................................................................................
4.6 Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat ...................................
4.6.1 Potensi Demografi Daerah Penelitian ................................................
4.6.2 Perekonomian ....................................................................................
.
5 HASlL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................
.
........................................................................
5.1 PemetaaflTerumbu Karang
5.2 Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Wtsata Bahari ......................................
6 KE
3J!&
PlUA
L;N
....................................................................................................
6.1 Kesimpulan ................................................................................................
6.2 Saran .........................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL
No.
Teks
Halaman
1. Parameter yang Digunakan untuk Kegiatan Wisata Bahari ...............................
6
2. Penggolongan Bentuk Pertumbuhan Biota Dasar Penyusun Ekosistem
Terumbu Karang dan Kode yang Digunakan ...................................................
12
3. Karakteristik Panjang Gelombang Sensor Satelit LANDSAT-7 ETM ..................
18
4 . Pengumpulan Data Primer
22
5.
22
6.
7.
8.
...............................................................................
Pengumpulan Data Sekunder ...........................................................................
Matriks Kesesuaian ur~tukWisata Bahari (Snorklling dan Diving) ......................
Sistem Penilaian Kelayakan Fisik Untuk Wisata Bahari (Snorklling. Diving) .....
Matriks Kesesuaian untuk Wisata Bahari (Swimming dan Cannoing) ...............
30
30
31
9. Sistem Penilaian Kelayakan Fisik untuk Wisata Bahari (Swimming dan
Cannoing) .........................................................................................................
31
10. Data Sebaran Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan Menurut Bulan Berdasarkan
Klasifikasi Kecamatan Pesisir Teluk Saleh. Tahun 2001 ...................................
38
11. Persentase Penutupan Terumbu Karang dan Derivatnya di Pulau Satonda dan
Sekitarnya..........................................................................................................
49
12. lndeks Keanekaragaman (H') Karang Hidup di Pulau Satonda
50
.........................
13. Jumlah Famili lkan Karang di Pulau Satonda ....................................................
14. Komposisi Penduduk Kabupaten Dompu Menurut Kelompok Usia Berdasarkan
Klasifikasi Kecamatan Pesisir Teluk Saleh Tahun 2001 ....................................
15. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok Pada Bidang
Usaha Berdasarkan Klasifikasi Kecamatan Pesisir Teluk Saleh Tahun 2000 ....
16. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dompu .......................................................
17. Luasan Kelas Citra Terklasifikasi ......................................................................
18. Kondisi dan Penilaian Parameter Wisata Bahari (Snorklling dan Diving)
di Pulau Satonda dan Sekitarnya ......................................................................
19. Kondisi dan Penilaian Parameter Wisata Bahari (Swimming dan Cannoing)
di Pulau Satonda dan Sekitarnya ......................................................................
52
54
55
56
59
65
66
DAFTAR GAMBAR
No.
Teks
Halaman
1. Tipe Terumbu Karang
10
2.
21
3.
4.
5.
6.
.......................................................................................
Peta Lokasi Wilayah Penelitian Kabupaten Dompu ...........................................
. . ...........................................................................
Diagram Alir Tahap Penel~t~an
Tahapan Image Processing...............................................................................
Langkah - langkah Proses Overlay (tumpang susun) ........................................
Diagram Alir Proses Overlayuntuk Pariwisata Bahari (Snorkling dan Diving) ...
23
25
29
33
7. Diagram Alir Proses Overlay untuk Pariwisata Bahari
(Swimming dan Cannoing) ................................................................................
33
8. Peta Geologi Pulau Satonda .............................................................................
39
9. Peta Sebaran Curah Hujan ...............................................................................
40
10. Peta Sebaran Kedalaman Perairan ...................................................................
42
11. Peta Sebaran Kecepatan Arus Perairan
43
..........................................................
12. Peta Sebaran Kecerahan Perairan ....................................................................
13. Peta Sebaran Jenis Substrat Dasar Perairan ....................................................
14. Kondisi Salinitas dan pH Perairan Teluk Saleh Kabupaten Dompu
Tahun 2002 .......................................................................................................
15. Kondisi Rata-Rata Suhu Perairan di Teluk Saleh Kabupaten Dompu
Tahun 2002 .......................................................................................................
16. Grafik Persentase Penutupan Substrat Dasar Perairan Pulau Satonda Pada
Kedalaman 3 meter dan 10 meter .....................................................................
17. Grafik lndeks KeanekaragamanJenis Bentuk Pertumbuhan (Life form) Karang
Hidup pada Kedalaman 3 meter dan 10 meter .....................
.........
...........
18. Grafik lndeks KeanekaragamanJenis Karang Batu dan Karang Lunak pada
Kedalaman 3 meter dan 10 meter .....................................................................
19. Grafik Jumlah lkan Karang pada Kedalaman 3 m dan 10 m ..............................
20. Grafik Komposisi Penduduk Disekitar Pulau Satonda .......................................
21. Grafik Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok Disekitar
Pulau Satonda ..................................................................................................
22. Gral'ik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dompu .............................................
23. Citra Hasil Transformasi Algoritma Lyzenga dan Sebaran Nilai Digital
.............
24. Hasil Cropping Citra Perekaman Tanggal 19 Oktober 2000 dan Sebaran Nilai
Digitalnya ..........................................................................................................
45
46
47
48
50
%