Kerangka Pemikiran Teoritis TELAAH PUSTAKA

Propinsi Jawa Tengah Tahun 1985 – 2007 Arianto 2010 Penyerapan tenaga kerja - Independen Variabel: a. PDRB b. Pengeluaran pemerintah c. Ekspor Alat analisis: Analisis regresi linier berganda jangka pendek maupun jangka panjang b. Variabel pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja propinsi Jawa Tengah dalam jangka pendek dan tidak mempunyai pengaruh dalam jangka panjang c. Variabel ekspor mempunyai pengauh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja Propinsi Jawa Tengan dalam jangka pendek dan tidak mempunyai pengaruh dalam jangka panjang

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan dari landasan teori di atas, penyerapan tenaga kerja dapat dijadikan dasar untuk menentukan apakah pembangunan ekonomi di suatu daerah sudah berjalan dengan baik atau belum. Suatu daerah mampu semakin banyak menyerap masyarakatnya untuk diberikan pekerjaan, maka dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah tersebut sudah baik. Penyerapan tenaga kerja secara tidak langsung dipengaruhi oleh konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor, dan impor. Oleh karena keterbatasan waktu, maka penelitian ini hanya akan membahas pengaruh invstasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor terhadap penyerapan tenaga kerja. Investasi swasta merupakan salah satu komponen agregat, maka kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional. Peningkatan ini akan selalu diikuti oleh pertambahan dalam kesempatan kerja. 32 Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambahkan kapasitas produksi di masa yang akan datang dan perkembangan ini, menstimulir perubahan produksi nasional dan kesempatan kerja. Pengeluaran pemerintah daerah merupakan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang berwujud pada dana-dana pembiayaan. Pengeluaran pembangunan merupakan sarana untuk mewujudkan kesejahteraan, dengan kata lain untuk meningkatkan kemakmuran secara merata dan serasi antar daerah dan antar golongan, dilaksanakan melalui bidang ekonomi. Prioritas diberikan kepada sektor-sektor yang dapat merangsang dan menimbulkan dampak kegiatan ekonomi secara lebih luas dan intensif. Hal ini berarti dapat memperluas lapangan dan kesempatan kerja. Jika ekspor suatu negara atau daerah meningkat maka secara otomatis jumlah barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara atau daerah juga mengalami peningkatan, ini berarti bisa dipastikan jumlah industri-industri di suatu negara atau daerah jumlahnya bertambah, maka akan mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Sumber: Dimas dan Nenik Woyanti 2009, Arianto 2010, dimodifikasi Investasi Swasta Pengeluaran pemerintah daerah Ekspor daerah Penyerapan Tenaga Kerja 33

2.4. Hipotesis Penelitian