Ruang Lingkup Desain Industri

2.2.2. Ruang Lingkup Desain Industri

Desain industri adalah bagian dari hak atas kekayaan intelektual. Perlindungan atas desain industri didasarkan pada konsep pemikiran bahwa lahirnya desain industri tidak terlepas dari kemampuan kreativitas cipta, rasa dan karsa yang dimiliki oleh manusia. Jadi merupakan produk intelektual manusia,

produk peradaban manusia. 38 Ada yang mengatakan ada kesamaan antara hak cipta bidang seni lukis atau seni grafika dengan desain industri, akan tetapi produk peradaban manusia. 38 Ada yang mengatakan ada kesamaan antara hak cipta bidang seni lukis atau seni grafika dengan desain industri, akan tetapi

kemudian ia dirumuskan sebagai desain industri. 39 Di Indonesia desain industri atau desain produk industri memang sudah

diakui berbeda dengan hak cipta. Dalam beberapa dekade hak desain industri tersebut dalam pengaturannya belum tertuang dalam undang-undang tersendiri yang secara lengkap mengaturnya, tetapi masih merupakan bagian dari pengaturan perindustrian secara umumnya yaitu bagian dari ketentuan Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1984 tentang perindustrian. 40 Kemudian pada tahun 2000 lahir undang-undang yang secara khusus mengatur desain industry tersebut, yaitu

melalui Undnag-Undnag Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri dan khusus menyangkut materi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Kedua undang- undang tersebut telah melengkapi peraturan perundang-undangan di bidang hak

kekayaan intelektual. 41 Dengan adanya kedua undang-undang tersebut, hal-hal keterkaitan Desain

Industri, yaitu diantaranya mengenai alat peraga yang dibuat untuk kepentingan ilmu pengetahuan, gambar sebagai bagian dari seni rupa, yaitu berupa bentuk gambar teknik atau technical drawings, motif, diagram, sketsa, logo dan bentuk huruf, kolase atau komposisi artistic yang dibuat dari berbagai bahan seperti kain,

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 39 Ibid.

kertas, kayu yang ditempelkan pada permukaan gambar, seni terapan berupa seni kerajinan tangan, yaitu karya seni terapan, yang dapat dibuat dalam jumlah banyak, misalnya perhiasan atau aksesoris, mebel, kertas hias atau ornamen untuk dinding dan desain pakaian, seni batik yaitu berupa batik ciptaan baru atau batik kontemporer atau yang bukan tradisional serta karya arsitektur meliputi seni

bangunan dan miniatur atau maket bangunan. 42 Bentuk jenis ciptaan tersebut seperti seni klasik dan karya arsitektur

memang bila dilihat sekilas merupakan bagian dari seni rupa yang dicakup dalam undang-undang Hak Cipta, tetapi bila kita dalami dari keterangannya ternyata hasil-hasil seperti itu merupakan bagian dari bidang Desain Industri, misalnya desain interior, desain produk furniture, desain tekstil dan sebagainya. Arsitektur

jelas merupakan bagian dari Desain Industri. 43 Ada dua pendekatan filosofis terhadap desain industri sebagai bagian hak

kekayaan intelektual: 44

a. Pertama, pendekatan hak cipta yang berpangkal di negara-negara Eropa dengan melihat hak desain industri sebagai karya, cipta dan karsa (budaya);

b. Kedua, pendekatan paten, yang berpangkal di Negara Jepang dan Amerika Serikat dengan melihat desain industri sebagai produk yang bernilai bisnis.

Perbedaan pada cara pendekatan filosofis terhadap desain industri sebagai bagian dari hak kekayaan intelektual, menyebabkan terjadinya perbedaan dalam

42 Ibid, hal 214. ! 42 Ibid, hal 214. !

ahli yang sangat baik untuk membawa kita sehingga dapat lebih mampu melihat ruang lingkup desain industri ini, yaitu pandangan Misha Black yang termuat dalam laporannya kepada United Nations Industrial Development Organization yang menyebutkan beberapa aspek dari perencanaan sebuah produk industri,

terdiri dari: 46

1. Aspek kegunaan, mengacu kepada interaksi langsung antara manusia dan produk dengan dilandasi pertimbangan-pertimbangan seperti kenyamanan, kepraktisan, keselamatan, kemudahan, perawatan, perbaikan, termasuk juga faktor-faktor ergonomi dan anthropometri.

2. Aspek fungsi, mengacu pada prinsip fisik dan teknik dari desain dan dilandasi oleh pertimbangan permesinan, persediaan bahan baku, tata cara kerja, perakitan, tingkat keterampilan tenaga kerja, efisiensi, penghematan biaya, toleransi, kelayakan, standarnisasi dan lain-lain.

3. Aspek pemasaran, berorientasi pada kebutuhan konsumen yang dilandasi pertimbangan akan kebutuhan dan keinginan, kebijakan

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! %& ! Perspektif hak cipta misalnya, desain industri dilihat sebagai suatu hasil di mana pemikiran atau

perasaan diekspresikan dengan cara yang kreatif dan diwujudkan dalam bentuk karya yang bernilai ekstetis. Sedangkan perspektif paten, desain industri dilihat sebagai upaya untuk mendorong terciptanya penemuan dengan mengedepankan aspek perlindungan dan kegunaannya juga memberi kontribusi bagi kemajuan industri. Hasil dapat dipastikan bahwa perlindungan terhadap desain industry hanyalah merupakan gabungan dari perlindungan terhadap hak cipta dan paten, namun antara hak cipta, paten dan desain industri tetap memiliki perbedaan. Pada hak cipta terdapat nilai ekstetik, efek rasio dan rasa efek kegunaan, sedangkan pada paten, khususnya paten sederhana lebih mengedepankan unsur materi yang dapat diterapkan dalam di teknologi dan industri serta mengutamakan rasio dan kegunaan. Pada desain industri penekanannya pada materi perasaan diekspresikan dengan cara yang kreatif dan diwujudkan dalam bentuk karya yang bernilai ekstetis. Sedangkan perspektif paten, desain industri dilihat sebagai upaya untuk mendorong terciptanya penemuan dengan mengedepankan aspek perlindungan dan kegunaannya juga memberi kontribusi bagi kemajuan industri. Hasil dapat dipastikan bahwa perlindungan terhadap desain industry hanyalah merupakan gabungan dari perlindungan terhadap hak cipta dan paten, namun antara hak cipta, paten dan desain industri tetap memiliki perbedaan. Pada hak cipta terdapat nilai ekstetik, efek rasio dan rasa efek kegunaan, sedangkan pada paten, khususnya paten sederhana lebih mengedepankan unsur materi yang dapat diterapkan dalam di teknologi dan industri serta mengutamakan rasio dan kegunaan. Pada desain industri penekanannya pada materi

4. Aspek nilai estetis dan penampilan suatu produk, mengacu pada nilai visual dan psikologis dari desain yang dilandasi oleh pertimbangan seperti bentuk keseluruhan, unsur penampilan, pembuatan detil, proporsi, tekstur, warna, grafis dan penyelesaian akhir. 47