Pengamatan tanaman logam-logam kebanyakan berasal dari

2.2.6. Pengamatan tanaman logam-logam kebanyakan berasal dari

Pada tanaman dilakukan pengamatan sekali pelapukan dan mineral-mineral. dua minggu. Pengamatan dilakukan dengan

melihat tinggi batang, panjang daun, jumlah Timbal (Pb) didalam kompos berada dalam daun, dan buah yang dapat dilihat pada

standar SNI (19-7030-2004). Dimana batas Tabel 5.

maksimum timbal dalam kompos yaitu 150 mg/Kg, sedangkan yang didapatkan 12,6

2.2.7. Data Statistik

mg/Kg.

Untuk mengetahui pengaruh pemberian

kompos dan pupuk anorganik terhadap Setelah dilakukan pembuatan kompos

pertumbuhan tanamn tomat digunakan uji

kemudian dibuat campuran tanah:kompos anova. dan tanah:pupuk anorganik kemudian

dilihat berapa kadar unsur hara mikro (Zn,

III. Hasil dan Pembahasan

Cu, dan Pb) didalam campuran tersebut.

3.1. Kompos Matang

Kompos yang dibuat

dari

sampah

pekarangan dihasilkan pada minggu ke-12.

3.3. Unsur hara mikro (Zn, Cu, Pb) dalam Didapatkan kompos sebanyak 30 kg yang

campuran tanah : kompos

lolos dari ayakan. Proses pembuatan Unsur hara mikro campuran ditentukan kompos dapat dilihat pada Lampiran 1.

setelah dibuat perbandingan seperti pada Bentuk komposnya kehitaman, dan berbau

Tabel 1. Dimana unsur hara mikro yang ditentukan adalah Zn, Cu, dan Pb. Untuk Tabel 1. Dimana unsur hara mikro yang ditentukan adalah Zn, Cu, dan Pb. Untuk

mikro yang semula mudah larut diubah Gambar 2.

menjadi hidroksida atau oksida yang tidak larut sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Semakin basa tanah kebutuhan Zinknya semakin bertambah. Penelitian

McGrath dan Salam, memperlihatkan bahwa pada pH yang sama, kelarutan Cu lebih rendah di tanah dengan kandungan bahan organik tinggi daripada di tanah dengan kandungan bahan organik rendah. Ini menunjukkan bahwa kandungan bahan organik di dalam tanah dapat menurunkan ketersediaan unsur hara mikro.

Reaksi

dengan senyawa organik menghasilkan senyawa kompleks yang stabil antara lain dengan karboksilat dan

Zn

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa fenolat. Namun bentuk ini masih dinilai lebih baik dibandingkan dengan pengikatan

dengan penambahan kompos kadar Zn, Cu,

mineral, karena dapat dan

oleh

tanah

Pb berkurang.

Karena

dengan

penambahan kompos maka pH dari dimanfaatkan tanaman.

campuran antara tanah dan kompos

3.4 Unsur hara mikro (Zn, Cu, Pb) dalam menjadi lebih basa atau lebih meningkat campuran tanah : pupuk anorganik pHnya. Unsur hara mikro campuran tanah : pupuk

Tabel 3. pH dari campuran tanah (Kg): kompos anorganik juga ditentukan. Adapun unsur

(Kg) hara mikro yang ditentukan yaitu Zn, Cu, dan Pb. Hal ini untuk mengetahui kadar

unsur hara mikro didalam campuran. Hasil kadar unsur hara mikro dapat dilihat pada Gambar 3.

Kelarutan Zn sangat tergantung kepada pH tanah, Semakin besar pH campuran antara tanah : kompos maka nilai dari unsur hara mikro (Zn, Cu, Pb) semakin menurun. Peningkatan pH dari 6.97 menjadi 7.41 dapat menurunkan kelarutan Zn dari 1475,1 mg/Kg menjadi menurun 1229,63 mg/Kg, Cu dari 164,74 mg/Kg menjadi menurun 127,25 mg/Kg dan Pb dari 382,14 mg/Kg

menjadi menurun 280,49 mg/Kg. Gambar diatas dapat dilihat bahwa dengan penambahan pupuk anorganik kadar Zn,

Cu, dan Pb bertambah. Karena dengan Cu, dan Pb bertambah. Karena dengan

konsentrasinya tinggi. Pada keadaan ini anorganik menjadi lebih menurun pHnya.

logam berat Pb akan terlepas dari ikatan tanah dan berupa ion yang bergerak bebas pada larutan tanah. Jika logam lain tidak

mampu menghambat keberadaannya, maka akan terjadi serapan Pb oleh akar tanaman.

Tabel 4. pH dari campuran tanah (Kg) : pupuk

anorganik (Kg)

3.5 Pengamatan Tanaman Tomat Pengamatan tanaman dilakukan satu kali dalam dua minggu, yang diamati adalah tinggi batang, banyak daun, panjang daun, dan buah. Untuk data pengamatan dapat dilihat pada Tabel 5.

Kelarutan Zn sangat tergantung kepada pH tanah, Semakin kecil pH campuran antara tanah:pupuk anorganik maka nilai dari unsur hara mikro (Zn, Cu, Pb) semakin bertambah. Penurunan pH dari 6,68 menjadi 6,44 dapat menaikkan kelarutan Zn dari 1553,19 mg/Kg menjadi 1616,21 mg/Kg, Cu dari 171,72 menjadi 236,03 mg/Kg dan Pb dari 340,31 mg/Kg menjadi 430,43 mg/Kg.

Pada pH agak tinggi Cu berbentuk ion kupri (Cu 2+) dan tidak mengendap. Pada pH yang lebih tinggi bentuk Cu(OH) + lebih

dominan dalam larutan tanah. Akan tetapi

4 merupakan data pada pH alkalis terjadi pengendapan Cu

Pada

gambar

pengamatan pada minggu ke-13 yang mana

dapat kita lihat bahwa jumlah daun, jumlah Sebaliknya pada pH yang sangat rendah

seperti bentuk CuO, Cu 2 O atau Cu(OH) 2 .

ranting, dan jumlah bunga yang paling

sering diendapkan oleh adanya H 2 S dan

banyak terdapat pada media campuran

kompos dengan mengikat Cu dengan kuat pada pH 7-8 perbandingan ( 6 Kg : 1 kg) dengan jumlah sebaliknya ikatan ini semakin melemah

membentuk CuS atau Cu 2 S. Tanah akan

antara

tanah

daun, ranting, dan buah adalah 131, 23, dan dengan menurunnya pH.

16. Sedangkan media campuran tanah : pupuk anorganik pada perbandingan ( 6 kg

Timbal (Pb) sebagian besar diakumulasi : 0.01 kg) dengan jumlah daun, jumlah oleh organ tanaman, yaitu daun, batang, ranting, dan buah adalah 124, 21, dan 10. akar dan akar umbiumbian (bawang

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa merah). Perpindahan timbal dari tanah ke media campuran tanah : kompos lebih tanaman tergantung komposisi dan pH

bagus dari media campuran tanah : pupuk tanah. Kandungan Pb Total pada tanah

anorganik.

pertanian berkisar antara 2-200 mg/L.

Apabila konsentrasi timbal melebihi batas

tersebut mengakibatkan pengaruh toksik pada proses fotosintesis dan pertumbuhan.

terpenuhinya ketersediaan hasil fotosintesis dan temperatur yang tepat.

Untuk

menentukan apakah data pertumbuhan berpengaruh nyata atau tidak terhadap dosis kompos yang diberikan maka digunakan uji anova. Dari data tersebut didapatkan bahwa dosis yang diberikan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah ranting, dan jumlah buah. Data tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7. Untuk

Dari gambar 5 dapat kita lihat bahwa media campuran tanah : kompos pada tanaman yang tertinggi terdapat pada

tinggi tanaman, fh yang didapatkan 15,631 sedangkan Ft nya adalah 2,33. Jadi ada

media campuran tanah : kompos dengan perbandingan TK2 dengan tinggi 122 cm.

pengaruh nyata terhadap dosis yang Sedangkan untuk media campuran tanah :

diberikan. Campuran tanah : pupuk pupuk anorganik TA1 dengan tinggi 118

anorganik pada tinggi tanaman, didapatkan cm.

fh 70,46 sedangkan Ft nya 2,33. Jadi ada pengaruh nyata juga dosis yang diberikan Unsur hara mikro Zn, Cu dan Pb yang

terhadap tinggi tanaman tomat.

didapatkan pada media campuran TK2 yang merupakan media yang terbaik adalah

IV. Kesimpulan

1448,14; 155,39; dan

mg/Kg.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat Sedangkan untuk media campuran TA1 disimpulkan bahwa sampah pekarangan adalah 1553,19; 171,72; dan 340,31 mg/Kg. dapat digunakan untuk kompos pada

tanaman tomat. Kadar unsur hara mikro Zn, Berdasarkan data pengamatan diatas dapat Cu, Pb dalam campuran tanah: kompos 6 : 1 dilihat bahwa media campuran tanah : kg yang mmberikan pertumbuhan yang kompos lebih baik dari pada campuran

media tanah : pupuk anorganik. Karena baik pada tanaman tomat dimana kadar Zn adalah 1448, Cu 14; 155,39; dan Pb 353,35

media tanah : kompos

mempunyai

mg/kg. Kadar unsur hara mikro Zn, Cu, Pb kemampuan menyerap air yang tinggi dalam campuran tanah: pupuk anorganik 6 : dibandingkan tanah : pupuk anorganik. 0,01 yang memberikan pertumbuhan yang Selain itu pada kompos unsur haranya lebih baik pada tanaman tomat dimana kadar Zn lengkap dibandingkan

dengan pupuk

adalah 1553,19; Cu 171,72; dan Pb 340,31 anorganik.

mg/kg. Berdasarkan dari pengamatan

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh

kompos yang dibuat dari sampah

beberapa faktor antara lain faktor internal pekarangan dapat menggantikan pupuk (genetis) dan faktor eksternal (lingkungan).

anorganik.

Faktor eksternal terdiri dari iklim, edafik

dan biologis, sedangkan faktor internal

V. Ucapan terima kasih

terdiri dari ketahanan terhadap faktor

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembagian hasil asimilasi, aktifitas enzim,

eksternal, laju fotosintesis,

respirasi,

analis Laboratorium Kimia Lingkungan, diferensiasi

Jurusan Kimia FMIPA Unand. Pertumbuhan

disertai penyerapan air dan N, sedangkan

Referensi

deferensiasi sel dapat berlangsung apabila

1. Artiningsih N. K. A, 2008, Peran Serta Masyarakat

Dalam

Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jomblangan, Kota Semarang), Tesis Serjana S-2 Ilmu Lingkungan . Universitas Diponegoro.

Penghematan Pupuk Anorganik dan Pengembangan Pupuk Organik pada Lahan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Kementrian Pertanian.

3. Suyitno dan Paidi, 2002, Identifikasi Kandungan Mg, N dan Fe semai cendana (santalum album l.) Tanpa inang. Makalah Seminar Nasional Hasil Penelitian MIPA dan Pend. MIPA , Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Pich, A., and Scholz, G., 1996, Translocation of copper and other micronutrients

(Lycopersicon esculentum

transport in the xylem. Journal of Experimental Botany. Vol. 47. No. 294. pp. 41-47.

5. Gautam, S. P., Bundela, P.S., Pandey, A.K., K.Awasthi, M., and Sarsaiya, S., 2010, Composting of Municipal Solid Waste of Jabalpur City, Global Journal of Environmental Research, 4 (1): 43-46

Dokumen yang terkait

Kajian ZPT Atonik dalam Berbagai Konsentrasi dan Interval Penyemprotan terhadap Produktivitas Tanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum L.)

0 0 5

Usulan Penerapan Metodologi DMAIC untuk Meningkatkan Kualitas Berat Produk di Lini Produksi Filling (Studi Kasus: PT Java Egg Specialities)

0 2 8

Kombinasi KPCA dan Euclidean Distance untuk Pengenalan Citra Wajah

0 0 6

Aplikasi Data Mining untuk Mengukur Tingkat Kelulusan Mahasiswa dengan Metode Apriori dan k-Mean Clustering (Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura)

0 0 7

Penggunaan Software Image-J untuk Penghitungan dan Visualisasi 3D Tutupan Biofi lm Vibrio Cholerae El Tor pada Kondisi Tumbuh Berbeda

0 0 6

Upaya Perbaikan Kualitas Layanan terhadap Pelanggan Menggunakan Integrasi Service Quality (Servqual) dan Analytical Hierarchy Process

0 3 8

1 PENGARUH PENGGUNAAN CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS LINN) DAN LARUTAN KAPUR TERHADAP KUALITAS NIRA SIWALAN Ahmad Hasanuddin1 , Askur Rahman2 , dan Darimiyya Hidayati3

0 0 12

Pengaruh Ekstrak Daun Belimbing Wuluh Terhadap Histamin Pada Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) ASAP The Effect of Wolf Wing Leaf Extract On Histamin In Cakalang Fish (Katsuwonus pelamis) Smoke Ida Astuti1 dan Asniati Ningsi2

0 0 9

TINGKAT PENCEMARAN PERAIRAN DANAU LIMBOTO GORONTALO (Water Pollution Level Of Limboto Lake Of Gorontalo) Sri Yuningsih Noor1 dan Meriyanti Ngabito2

0 0 10

Hubungan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dan Fekunditas Ikan Huluu (Gurius margaritacea)

0 2 8