Analisis Data

Uji Heteroskedastisitas

Variabel t Hitung p Value Keterangan RA 0.401 0.691 Tidak terjadi heteroskedastisitas KA 1.466 0.153 Tidak terjadi heteroskedastisitas LEV 0.375 0.710 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 5 lampiran)

Dari tabel diatas variabel rotasi Audit, kualitas Audit dan leverage mempunyai nilai t hitung dengan p value > 0.05, hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) . Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Durbin-Watson dengan alat Bantu SPSS, dengan asumsi jika du < d < 4-du maka tidak terjadi autokorelasi.

Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV. 6 Uji Autokorelasi

D-W hitung Keterangan 1.696 Tidak terjadi autokorelasi

Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 6 lampiran) Dari hasil regresi didapat nilai D-W sebesar 1.696, yang berarti 1.58<1.696<4-1.58, sesuai dengan asumsi bahwa du<d<4-du. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.baik positif maupun negatif.

3. Pengujian Hipotesis

Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda (multiple regression) untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi yang diformulasikan sebagai berikut :

PA = β 0 +β 1 RA +β 2 KA + β 3 LEV + ε 1

Keterangan : PA

= pasar audit β 0, β 1, β 2, β 3 , β 4 = konstanta

RA = rotasi audit KA = kualitas auditor LEV = leverage

ε i = error term Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut : PA = 0,264 - 0,328 RA + 3,470 KA – 0,178 LEV Std.error (0,328) (0,271) (0,297)

2 = 0,842 adj. R

F = 57,884 sigF = 0,000

a. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R 2 )

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur proporsi variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. Nilai R² yang digunakan adalah adjusted R 2 karena ini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu persamaan regresi.

Hasil pengujian ketepatan perkiraan (R 2 ) dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV. 7 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

a. Predictors: (Constant), LEV, RA, KA

b. Dependent Variable : PA Sumber :Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 6

lampiran)

Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adjusted R 2 sebesar 0.842. Hal ini menunjukkan Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adjusted R 2 sebesar 0.842. Hal ini menunjukkan

b. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV.8 Uji F

Nilai F Sig. F Keterangan 57.884 0.000 Ho ditolak

Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 7 lampiran)

Dari hasil pengujian terhadap nilai F regresi menunjukkan nilai F sebesar 57.884 dengan signifikansi sebesar 0.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel rotasi audit, kualitas audit, dan leverage secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pasar audit.

c. Pengujian Signifikansi Parameter Individu (Uji T) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji hipotesis secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV. 9 Uji t

Variabel t hitung p value Keterangan Rotasi Audit -1.203 0.239 Ho diterima Kualitas Audit 11.671 0.000 Ho ditolak Leverage -0.347 0.731 Ho diterima Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 8

lampiran)

Dari tabel IV.9 dapat diperoleh kesimpulan :

1. Variabel rotasi audit mempunyai P value>0.05 hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima sedangkan Ha ditolak yang berarti secara parsial tidak terdapat pengaruh rotasi audit terhadap pasar audit di Bursa Efek Indonesia dengan demikian hipotesis pertama ditolak.

2. Varabel kualitas audit mempunyai Pvalue<0.05 hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak sedangkan Ha diterima yang berarti secara parsial terdapat pengaruh kualitas audit terhadap pasar audit di Bursa Efek Indonesia dengan demikian hipotesis kedua diterima.

3. Varabel leverage mempunyai Pvalue>0.05 hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima sedangkan Ha ditolak yang berarti secara parsial tidak terdapat pengaruh leverage terhadap pasar audit di Bursa Efek Indonesia dengan 3. Varabel leverage mempunyai Pvalue>0.05 hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima sedangkan Ha ditolak yang berarti secara parsial tidak terdapat pengaruh leverage terhadap pasar audit di Bursa Efek Indonesia dengan