Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 |
120
g. Koleksi Terbitan Pemerintah
2. Layanan utama non Cetak
Layanan utama non Cetak merupakan hasil karya rekam yaitu koleksi audiovisual dan buku dalam format elektronik atau e-book.
6.3 Konsep Dasar Perancangan
6.3.1 Program Ruang
Jenis Ruang Luas Total m
2
AKTIVITAS PENERIMA
HallLobby, dan R.duduk 64,5
Front Desk 45,5
Loker 156
Total Luas Akivitas Penerima 226
AKTIVITAS PENGELOLA
Ruang Kepala Perpustakaan 17,63
Ruang Wakil Kepala Perpustakaan 7,1
R. Tata Usaha 182,1
R. Rapat 114,24
R. Pengembangan Perpustakaan 117,95
R. Layanan Bahan Pustaka 213,85
R. Pengembangan dan Pelestarian Bahan Pustaka
131,68 R. Deposit dan Penerbitan
114,87 Gudang Koleksi dan Data
26 Lavatory
19,2
Total Luas Akivitas Pengelola 944,62
AKTIVITAS UTAMA Perpustakaan Umum
Ruang Baca Perpustakaan Indoor 650,72
Tabel 6.1 Program Ruang Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Yogyakarta
Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 |
121
Ruang Koleksi 1636,08
Ruang Baca Perpustakaan Outdoor 381,13
Audiovisual 95,04
Perpustakaan Anak
Ruang Baca Perpustakaan Anak 304.25
Ruang Koleksi 55,7
Area Bermain 81
Total dengan sirkulasi 30 573,24
Perpustakaan Digital
Ruang Komputer 286,56
R. Data Storage Server 9
Total dengan sirkulasi 30 384,23
Ruang Manuskrip dan Buku Kuno
Ruang Koleksi 35
Ruang Baca Manuskrip dan Buku Kuno 106
Ruang Restorasi 20
Ruang Digitalisasi 1
Total dengan sirkulasi 30 210,6
Total Luas Aktivitas Utama 3931,04
AKTIVITAS PENUNJANG Kounter Buku
Ruang Display 184,15
Ruang Penyimpanan Barang 24
Kasir 5,76
Lavatory 9,6
Ruang Eksebisi
Ruang Pamer 53
Stage 60
Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 |
122
Gudang 20
Ruang Kontrol 18,5
Lavatory 20
Total dengan sirkulasi 50 417,15
Kafe Buku
Ruang Makan 66,64
Counter Kafe 2,44
Area Baca dan Rak Buku 26
Dapur 20,54
Ruang Cuci 3,1
Gudang Penyimpanan Bahan Makanan 2,5
Lavatory 9,6
Wifi Corner
Area Wifi Corner 137,8
Total Luas Aktivitas Pendukung 909,28
AKTIVITAS SERVIS
Ruang makan pegawai 43,75
Dapur Pegawai 13,125
Ruang istirahat karyawan 40
Ruang Fotokopi 27,3
Mushola : Ruang shalat
Ruang wudlu 52,5
7,87 Total dengan sirkulasi 30
239,9 Lavatory :
KMWC Urinoir
Wastafel 17
2 1,2
Total dengan sirkulasi 20 24,24
Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 |
123
Area Bongkar Muat: Ruang Control
Ruang Parkir Mobil Angkut Ruang Bongkar Muat
9 48
24 Ruang Genset
12 Gudang Peralatan Janitor
24 Ruang Monitor CCTV
9 Ruang Mesin AC
10 Ruang Pompa
3 Pos Satpam
8 Pembuangan Sampah
9 Total dengan sirkulasi 50
234
Total Luas Aktivtas Servis 498,14
Jumlah Seluruh Aktivitas 6549,08
Luas Seluruh Aktivitas Ruang +sirkulasi10 antar ruangan
7203,99 ≈
7204
Jenis Luas m
2
Ruang Parkir Pengelola
Mobil 330
Motor 105
Mobil Perpustakaan Keliling 150
Ruang Parkir Pengunjung
Mobil 510
Motor 300
Minibus 308
Jumlah dengan sirkulasi 100 1703
sirkulasi 30 antar ruang 510,9
TOTAL 2213,9
Tabel 6.2 Kebutuhan Luas Ruang Luar
Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 |
124
Total luas bangunan : Kegiatan penerima
= 266 m²
Kegiatan utama
= 3.931,04 m²
Kegiatan pengelola =
944,62 m² Kegiatan penunjang
= 909,28m²
Kegiatan servis =
498,14 m² + Jumlah
= 6549,08 m² +Sirkulasi antar ruang 10 =
7204 m
2
Parkir =
2213,9 m² + Total
= 9.417,9 m² 6.3.2
Persyaratan Ruang
1 Pencahayaan
Pencahayaan dalam Perpustakaan adalah salah satu hal yang perlu di perhatikan. Karena di dalamnya terdapat kegiatan membaca yang memerlukan Penerangan dengan
intensitas yang tepat. Menurut Thompson 1989, Karena manusia tidak dapat mengontrol pencahayaan
alami yang dapat menyebabkan silau dan merusak bahan pustaka, maka sistem penerangan buatan diaplikasikan pada perpustakaan khusunya pada ruang koleksi buku.
Sistem pencahayaan ini tidak boleh menimbulkan silau, baik yang langsung dari sumbernya maupun sebagai pantulan dari permukaan tempat bekerja.
Ruang Kekuatan Penerangan Lux
1.Ruang Baca Majalah dan Surat kabar 2.Meja Baca Koleksi umum
3..Meja Baca Koleksi refrensi 4.Counter
5. Koleksi terjilid 6.Katalog, penyortiran, tempat penyimpanan
200 400
600 600
600 400
2 Penghawaan
Sistem penghawaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Sistem Penghawaan alami
Sebagai negara tropis Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta ini sebaiknya tetap memanfaatkan Sistem Penghawaan alami. Sistem ini
digunakan pada ruang-ruang yang tidak membutuhkan tingkat kenyamanan yang tidak terlalu tinggi. Misalnya pada ruang-ruang publik, ruang penunjang dan ruang servis.
Sistem Penghawaan buatan kelembaban dan pengkondisian udara Pengaturan kelembaban dan pengkondisian udara, selain berfungsi untuk
menciptakan kenyamanan bagi pengguna perpustakaan, juga berfungsi untuk menjaga
Tabel 6.3 Rekomendasi Kekuatan Penerangan
Sumber : Planning and Design of Library Building
Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 |
125
kondisi bahan pustaka. Sistem ini digunakan pada ruang-ruang yang membutuhkan tingkat kenyamanan yang tinggi dan pada ruang untuk kegiatan utama.
Ruang Kelembaban
Temperatur
1.Ruang Baca dan Ruang Koleksi 2.Koleksi Microform
3.Koleksi Arsip, Manuskrip 4.Koleksi Magnetic tape
30 30
– 40 45
– 55 48
– 52 20
– 21
o
C 68 – 70
o
F 15
– 25
o
C 59 – 76
o
F 18
– 20
o
C 63 – 68
o
F 20
– 21
o
C 63 – 68
o
F
Untuk mencapai tingkat temperatur yang seimbang, selain menggunakan bantuan AC, juga dapat menggunakan kaca filter ultraviolet yang dapat menangkal panas yang
masuk ke dalam ruangan. 3
Akustik Penataan akustik ditujukan untuk memperoleh kondisi yang sesuai dengan cara
mencegah, mengurangi, maupun meniadakan suara yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjauhkan sumber suara kebisingan dengan ruang-ruang yang
membutuhkan tingkat konsentrasi dan ketenangan yang tinggi serta penggunaan bahan bangunan yang dapat menyerap suara pada plafon, lantai dan dinding dan pemberian
vegetasi sebagai penangkal kebisingan. Tidak ada standar pasti untuk akustik pada perpustakaan tapi secara umum tingkat kebisingan paada ruang dalam perpustakaan
adalah 50 dB. Aspek akustik yang perlu diperhatikan adalah pada ruang audiovisual yang
membutuhkan perencanaan akustik yang baik agar ruang dan aktivitas di dalamnya dapat bekerja sebagaimana mestinya. Sistem akustik dipertimbangkan pada pemilihan
bahan dan bentuk ruang untuk memaksimalkan rambatan suarabunyi dan pengurangan gangguan noise reduction.
4 Sirkulasi
Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan adalah kemudahan, kejelasan, dan keamanan didalam bangunan terutama bagi bahan pustaka untuk menghindari
kekacauan kegiatan baik didalam bangunan maupun di luar bangunan, agar tidak terjadi crooss circulation antara pengunjung, pengelola dan bahan pustaka. Begitu pula dengan
sirkulasi di luar bangunan, pencapaian ke tapak harus memperhatikan jalur-jalur yang jelas untuk kendaraan maupun pejalan kaki serta penyandang cacat. Sirkulasi harus
memberi rasa nyaman pada pengunjung, pengunjung tidak boleh merasa diawasi karena akan mengganggu kenyamanan.
6.3.3 Utilitas Bangunan