17
e.
Emphaty
,  kemampuan  sekolah  melalui  karyawan  dalam  memberikan perhatian  yang  sifatnya  pribadi.  Kepedulian  yang  tinggi  terhadap
pelanggan  yang  mengalami  kesulitan  atau  tidak  dapat  menggunakan fasilitas  yang  diberikan  atau  mengalami  permasalahan-permasalahan
dalam proses pembelajaran. Indikator
Emphaty
: Zulian Yamit, 2002:106 1.
Sikap profesional personel 2.
Sikap personel dalam menyapa pelanggan 3.
Fleksibilitas sikap organisasi mau mengakomodasi jadwal karyawan
B. Kepuasan pelanggan  siswa
1. Definisi Kepuasan Pelanggan
Memenuhi rasa kepuasan siswa adalah mutlak bagi sekolah yang ingin mempertahankan  siswa  dalam  jangka  waktu  panjang,  karena  dengan
memenuhi  perasaan  senang  dan  menghindarkan  perasaan  kecewa  siswa, berarti  proses  pembelajaran  akan  terus  berlangsung  dan  sekolah  akan  terus
berkembang.  Dan  pada  saat  ini  banyak  sekolah  yang  memfokuskan  pada kepuasan tinggi  siswa, karena para siswa  mempunyai rasa puas  yang  mudah
berubah  pikiran  bila  mendapatkan  tawaran  yang  lebih  baik.  Apalagi  kondisi sekarang  lebih kompetitif  bagi  sekolah dalam  hal persaingan untuk  memikat
hati  para  siswa.  Sedikit  saja  inovasi  dalam  penawaran  sekolah.  Maka  para
18
siswa  akan  segera  membuat  suatu  pertimbangan  untuk  beralih  pada  sekolah tersebut.
Selain  membangun  kepuasan  siswa,  untuk  mempertahankan  siswa, sekolah harus mampu membangun nilai yaitu nilai siswa customer delivered
value  yang  merupakan  selisih  antara  nilai  total  dan  biaya  total.  Nilai  total total  customer  value  adalah  sekumpulan  manfaat  yang  diharapkan  oleh
siswa dari sekolah atau jasa tertentu, sedang biaya siswa total total customer cost adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh siswa yang dikeluarkan
untuk  mengevaluasi,  mendapatkan,  menggunakan  secara  detail  tentang definisi nilai dan kepuasan siswa
Perhatian  terhadap  kepuasan  maupun  ketidakpuasan  pelanggan  telah semakin  besar.  Persaingan  yang  semakin  ketat,  dimana  semakin  banyak
sekolah  yang  terlibat  dalam  pemenuhan  kebutuhan  dan  keinginan  siswa, menyebabkan setiap sekolah harus menepatkan orientasi pada kepuasan siswa
dalam bidang pembelajaran untuk mencapai prestasi yang tertinggi. Menurut  Kotler  dalam  Iswanto  2005:7  “kepuasan  adalah  perasaan
seseorang  menyangkut  kenyamanan  atau  kekecewaan  sebagai  akibat  dari pembandingan  antara  kinerja  atau
outcome
produk  yang  dipersepsikan dalam kaitannya dengan harapannya”.
Ratnawati  2005:7  mendefinisikan  “kepuasan  pelanggan  adalah kepuasan  atau  kekecewaan  yang  dirasakan  oleh  pelanggan  setelah
membandingk an antara harapan dengan kenyataan yang ada”.
19
Berdasarkan  teori-teori  di  atas,  maka  kepuasan  atau  ketidakpuasan pelanggan  adalah  respon  pelanggan  terhadap  evaluasi  ketidaksesuaian
disconfirmation  yang  dirasakan  antara  harapan  sebelumnya  atau  harapan kinerja  lainnya  dan  kinerja  aktual  produk  yang  dirasakan  setelah
pemakaiannya.  Dengan  mencermati  berbagai  pendapat  di  atas  maka  dapat dikatakan  bahwa  kepuasan  pelanggan  adalah  sebagai  suatu  kondisi
terpenuhninya kebutuhan pelanggan dalam arti semua yang ia butuhkan dapat dia terima sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Makin tinggi kapasitas
kebutuhan  yang  terpenuhi,  maka  makin  tinggi  pula  kepuasan  yang diterimanya.
Harapan  pelanggan  yakni  mempunyai  peranan  yang  besar  dalam menentukan
kualitas dan
kepuasan pelanggan.
Pelanggan dalam
mengevaluasinya,  akan  menggunakan  harapan  sebagai  standart.  Kontek kepuasan  pelanggan  umumnya  merupakan  perkiraan  atau  keyakinan
pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Menurut  Tony  dan  Lita  2004:5  bahwa  ketidakpuasankeluhan
pelanggan  terhadap  suatu  jasa  pelayanan  karena  tidak  sesuai  dengan  yang diharapkan  dapat  berdampak  negatif  terhadap  keberhasilan  jasa  pelayanan
tersebut. Stabilitas dan fokus kegagalan produk mempengaruhi harapan yang berhubungan dengan kegagalan masa mendatang.
20
2. Faktor dalam menilai suatu pelayanan pelanggan
Menurut  Arikunto  2005:141  ada  beberapa  faktor  yang  dapat
dipertimbangkan  oleh  pelanggan  untuk  dijadikan  indikator  dalam  menilai suatu pelayanan, yaitu:
1 Ketepatan waktu,
2 Dapat dipercaya,
3 Kemampuan teknis,
4 Diharapkan,
5 Berkualitas dan
6 Harga yang sepadan.
3. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Yamit 2001:80
mengungkapkan beberapa
metode dalam
pengukuran kepuasan pelanggan sebagaimana dikemukakan sebagai berikut: a.
Sistem Keluhan dan Saran Sekolah  dapat  membuat  kotak  saran  dan  menempatkan  di  tempat  yang
paling  sering  dilewati  siswa.  Untuk  dapat  memberikan  masukan, tanggapan,  keluhan  atas  segala  aktifitas  dan  layanan  yang  diberikan  oleh
sekolah. Atau dengan memberikan sejenis kartu komentar yang diisi oleh siswa dapat diberikan langsung kepada petugas sekolah atau melalui pos.
Di  negara  maju  terdapat  layanan  telepon  bebas  atau  pesan  singkat. Kemajuan teknologi ini sangat berarti dalam memahami kepuasan siswa
b.
Ghost Shoping
pembeli bayangan
21
Metode  ini  dengan  mempekerjakan  beberapa  orang  untuk  berperan sebagai  siswa  dan  harus  dijaga  identitasnya.
Ghost  shoppers
yang  baik akan mencatat apa saja yang dilihat, dirasakan olehnya dan perilaku, sikap
dan  tatacara  petugas  sekolah  dalam  menjalankan  profesinya.  Metode  ini biayanya relatif murah dan waktu pelaksanaan fleksibel. Hasil pencatatan
Ghost shoppers
dikumpulkan dan diadakan diskusi pembahasan. c.
Lost Customer Analysis
analisa pelanggan yang meninggalkan penjual Sekolah meneliti pelanggan yang telah berhenti membeli agar mengetahui
kelemahan  kualitas  produk.  Pimpinan  sekolah  harus  jeli  melihat perkembangan  pendaftar.  Dari  aktifitas  dan  statistik  harian  akan  terlihat
tingkat pemanfaatan layanan sekolah. d.
Survei Kepuasan Pelanggan
Banyak  metode  survey  yang  digunakan  untuk  memahami  tingkat kepuasan siswa. Survei tersebut dapat secara kualitatif maupun kuantitatif.
Saat  ini  metode  kuantitatif  lebih  banyak  dilakukan  karena  metode  ini cukup    familiar  dan  keakuratannya  cukup  tinggi.  Survey  bisa  dilakukan
oleh  internal  sekolah,  atau  menyewa  konsultan  biro  jasa  yang  khusus menangani  tentang  survey  kepuasan  siswa.  Beberapa  metode  survey
kepuasan  siswa  antara  lain:
direct  reported  satisfaction,  derived dissatisfaction, problem analysis dan important-performance analysis
Berdasar  teori  di  atas,  maka  pihak  sekolah  perlu  melakukan  keempat metode  di  atas  untuk  mengetahui  sejauhmana  kepuasan  pelanggan  dapat
22
diukur  karena  kepuasan  adalah  perasaan  senang  atau  kecewa  seseorang yang  berasal  dari  perbandingan  antara  kesannya  terhadap  kinerja  antara
hasil  suatu  produk  dan  harapan-harapan,  jika  kinerja  berada  di  bawah harapan,  pelanggan  tidak  puas  dan  jika  mutu  produk  tidak  memenuhi
harapan,  pelanggan  akan  puas  dan  apabila  mutu  produk  melebihi  dari harapan, maka pelanggan akan sangat puas atau senang.
C. Sarana Prasarana