Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Wanita Menopause dalam Upaya Pencegahan Penyakit Gout di Kelurahan Pisangan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN
DENGANPERILAKU WANITA MENOPAUSE DALAM
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GOUT
DI KELURAHAN PISANGAN
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelarSarjanaKeperawatan
(S. Kep)

Oleh:
HamidatuUlfiyah
109104000047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1434 H/ 2013 M

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

DENGAN PERILAKU WANITA MENOPAUSE DALAM
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GOUT
DI KELURAHAN PISANGAN

Telah di setujui dan diperiksa pembimbing skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun oleh:

HAMIDATU ULFIYAH
NIM: 109104000047

Pembimbing I

Pembimbing II

Tien Gartinah, MN

Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS

NIP. 19770401 200912 2003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1434 H/ 2013 M

i

LEMBAR PENGESAHAN
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Pembimbing I

Pembimbing II

Tien Gartinah, MN


Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS
NIP. 19770401 200912 2003

Penguji I

Penguji II

Maftuhah, M.Kep., Ph.D
NIP. 19680808 200604 2001

Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS
NIP. 19770401 200912 2003

Penguji III

Tien Gartinah, MN

ii


LEMBAR PENGESAHAN
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Ciputat, Januari 2014

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM
NIP. 19790520 200901 1 012

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. DR. dr. (hc). M. K. Tadjudin, Sp. And


iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi saya ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Keperawatan
di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, November 2013


(Hamidatu Ulfiyah)

iv

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Hamidatu Ulfiyah

Tempat, Tgl lahir

: Lampung, 17 Oktober 1990

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama


: Islam

Alamat

: Desa Muara Jaya, RT 003/002 Kec. Sukadana, Kab.
Lampung Timur Prov. Lampung 34194

Hp

: 085714292124

Email

: a.ulfy@yahoo.com / ulfy90@gmail.com

Riwayat Pendidikan:
1. TK PGRI Muara Jaya

(1996-1998)


2. SD N1 Muara Jaya

(1998-2003)

3. SMP N1 Purbolinggo

(2003-2006)

4. SMA Ma’arif NU 05 Purbolinggo

(2006-2009)

5. S-1 Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(2009-2013)

Pengalaman Seminar dan Workshop:
1. Seminar Nasional “Kehalalan Obat dan Makanan serta Permasalahannya di
Indonesia” Tahun 2009
2. Seminar Umum “Hilangnya Ayat dalam Undang-Undang Anti Rokok” Tahun

2009

v

3. Seminar “Culturral Approach In Holistic Nursing Care In Globalization Era”
Tahun 2009
4. Diskusi Publik “Profil Ideal Dokter Muslim dan Implementasi Islam dalam
Etika Kedokteran” Tahun 2010
5. Seminar Kesehatan “Perawatan Pasien Hipertensi dan Diabetes di Rumah”
Tahun 2010
6. Diskusi Publik “Ostheoarthritis” Tahun 2011
7. Seminar Nasional “Uji Kompetensi Nasional Perawat: Meningkatkan Peran
dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan Global” Tahun
2012
8. Seminar Nasional “Music Therapy: Melody for Heart and Brain Health”
Tahun 2012
9. Workshop Nasional “Uji Kompetensi Profesi Keperawatan” Tahun 2012

vi


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi, Oktober 2013
Hamidatu Ulfiyah, NIM: 109104000047
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Wanita Menopause
dalam Upaya Pencegahan Penyakit Gout di Kelurahan Pisangan
xix + 72 halaman + 13 tabel + 3 bagan + 7 lampiran
ABSTRAK
Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat
dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku wanita menopouse dalam upaya pencegahan penyakit gout di
Kelurahan Pisangan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling pada
wanita menopouse di RW 06 dan 08 Kelurahan Pisangan dengan usia dibawah 70
tahun sebanyak 76 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat

pengetahuan baik 88,2% dan mempunyai perilaku pencegahan penyakit gout yang
baik sebesar 51,3%. Hasil uji statistik menggunakan uji Spearmen rank dengan
α=0,05 diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku wanita menopouse dalam upaya pencegahan
penyakit gout di Kelurahan Pisangan (p value=0,256) dengan nilai r=0,132.
Berdasarkan penelitian ini, direkomendasikan untuk tenaga kesehatan supaya
dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya
perempuan terutama menjelang menopouse tentang penyakit gout dan cara
pencegahannya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggali faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan penyakit gout.

Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku Pencegahan Gout, Wanita Menopouse, Gout
Daftar Bacaan: 42 (2003-2013)

vii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Undergraduated Thesis, October 2013
Hamidatu Ulfiyah, 109104000047
The Relationship between The Level of Knowledge and Behavior of
Menopousal Women in Effort of Gout Prevention in Kelurahan Pisangan
xix + 72 pages + 13 tables + 3 charts + 7 attachments
ABSTRACT
Gout is one of the illnesses which can happen because of build up of uric acid in
the body excessively, either due to increased production, decreased disposal, or
due to increased intake of purine-rich foods.
This research is aimed to know the correlation between menopausal women’s
knowledge and their behavior in order to prevent gout in Kelurahan Pisangan.
This research uses quantitative method with cross sectional approach. It uses
cluster random sampling technique to menopausal women in RW 06 and 08,
Kelurahan Pisangan. There were 76 menopausal women as the respondents and
their ages were less than 70 years old.
The result of this research shows that 88,2 % of the respondents have a good
knowledge of gout and 51, 3 % of them have a good preventive behavior of gout.
Statistic test result which uses Spearman rank test with α=0,05 obtains the result
that there is no significant relationship between knowledge of the menopousal
women and their behaviour in order to prevent gout in Kelurahan Pisangan (p
value=0,256) with r=0,132. Based on this research, it is recommended to the
health sectors workers to give health education for the society, especially to the
menopausal women, about gout and its preventive ways. The writer hopes for the
next researchers can continue this research in other factors which can influence
menopusal women’s behaviour in order to prevent gout.
Keywords : Knowledge, preventive behavior of Gout, menopausal women, Gout
References : 42 (2003-2013)

viii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Wanita
Menopause dalam Upaya Pencegahan Penyakit Gout Di Kelurahan
Pisangan” yang disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi.
Namun, karena mendapatkan dukungan dan bantuan yang luar biasa dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Dengan ini, penulis ingin
mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang tidak
terhingga, kepada:
1. Prof. Dr. dr. MK. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan.
3. Ns. Eni Nuraini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Keperawatan.
4. Ibu Tien Gartinah, MN selaku dosen PA dan pembimbing pertama. Terima
kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu, tenaga,
arahan, serta kesabaran selama membimbing penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini.

ix

5. Ns. Uswatun Khasanah S.Kep, MNS selaku dosen pembimbing kedua. Terima
kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu, tenaga,
arahan, serta kesabaran selama membimbing penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan selama penulis
mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh staf karyawan Program Studi Ilmu Keperawatan Universita Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Segenap staf Perpustakaan Fakultas yang telah banyak membantu dalam
pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi ini.
9. Ucapan terima kasih peneliti haturkan secara istimewa untuk Ayahanda H.
Anam, S.Ag dan Ibunda Hj. Siti Alkamah yang telah mencurahkan kasih
sayang tiada tara dan senantiasa mendo’akan keberhasilan penulis serta
dukungan baik moril maupun materiil selama proses penyelesaian skripsi ini.
10. Saudaraku Mbak Fauziah, Mas Aji, Mbak Elfa, adek Amel dan keponakanku
Tama yang selalu memberikan do’a dan semangat yang luar biasa selama
proses penyelesaian skripsi ini.
11. Kementrian Agama yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk
kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12. Kelurahan Pisangan yang telah memberi izin peneliti untuk melakukan
penelitian ini.
13. Ibu-ibu responden yang telah membantu peneliti dalam pengisian kuesioner
penelitian.

x

14. Teman-teman terbaikku “The Fighters” (Dewi, Maira, Dian, Hanik, Etika,
Astuti, Mala, Rafita, Fitri dan Qoys) yang telah memberikan do’a, dukungan
dan semangat dikala penulis mulai lelah dalam penyelesaian skripsi ini.
15. Teman-teman PSIK angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Terima kasih telah memberikan inspirasi, semangat dan kebersamaan
yang indah selama ini.
Akhir kata semoga kita semua diberikan rahmat, hidayah serta karunia dari
Allah SWT dan apa yang telah penulis peroleh selama pendidikan dapat
bermanfaat dan diamalkan dengan baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ciputat,

November 2013

Hamidatu Ulfiyah

xi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................

ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................

v

ABSTRAK ............................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN .................................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xix
BAB I :

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

5

C. Pertanyaan penelitian ......................................................................

6

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.............................................................................

7

2. Tujuan Khusus ............................................................................

7

xii

BAB II :

E. Manfaat Penelitian ..........................................................................

7

F. Ruang Lingkup Penelitian ...............................................................

8

TINJAUAN PUSTAKA
A. Menopause .....................................................................................

9

1. Definisi .......................................................................................

9

2. Perubahan yang terjadi selama menopause ...............................

9

B. Gout ................................................................................................ 11
1. Pengertian Gout ......................................................................... 11
2. Faktor penyebab dan faktor risiko Gout .................................... 11
3. Tanda dan gejala Gout ............................................................... 13
4. Komplikasi Gout ....................................................................... 15
5. Perjalanan penyakit Gout ........................................................... 15
6. Stadium Gout .............................................................................. 17
7. Penatalaksanaan Gout ................................................................ 18
8. Pencegahan Gout ........................................................................ 19
C. Pengetahuan ................................................................................... 22
1. Pengertian.................................................................................. 22
2. Tingkat pengetahuan ................................................................. 22
3. Variabel yang mempengaruhi pengetahuan ............................. 24
4. Cara mengukur pengetahuan .................................................... 26
D. Perilaku .......................................................................................... 26
1. Pengertian ................................................................................ 26
2. Perilaku kesehatan .................................................................... 28
3. Faktor yang mempengaruhi perilaku ....................................... 29

xiii

4. Domain perilaku ....................................................................... 30
E. Kerangka teori ................................................................................. 31
F. Penelitian terkait ............................................................................. 32
BAB III: KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep ............................................................................ 33
B. Definisi Operasional........................................................................ 34
C. Hipotesis.......................................................................................... 36
BAB IV : METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................. 37
B. Waktu penelitian ............................................................................ 37
C. Lokasi penelitian ............................................................................ 37
D. Populasi dan sampel ........................................................................ 38
E. Teknik pengambilan sampel ........................................................... 40
F. Instrumen penelitian ........................................................................ 41
G. Prosedur pengumpulan data ........................................................... 43
H. Hasil uji validitas dan reliabilitas ................................................... 44
I.

Pengolahan data ............................................................................. 47

J.

Analisis data .................................................................................... 48

K. Etika penelitian................................................................................ 49
BAB V : HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum tempat penelitian ................................................ 51
B. Karakteristik responden .................................................................. 52
C. Analisis univariat ............................................................................ 54
D. Analisis bivariat .............................................................................. 57

xiv

BAB VI : PEMBAHASAN
A. Analisis univariat ............................................................................ 59
1.

Karakteristik responden ........................................................... 59

2.

Gambaran tingkat pengetahuan responden .............................. 61

3.

Gambaran perilaku responden ................................................. 64

B. Analisis bivariat: hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku pencegahan penyakit gout .................................... 67
C. Keterbatasan penelitian ................................................................... 69
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 70
B. Saran ............................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv

DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan

Judul Bagan

hal

2.1

Perjalanan penyakit gout ............................................................... 16

2.2

Kerangka teori .............................................................................. 31

3.1

Kerangka konsep penelitian .......................................................... 33

xvi

DAFTAR TABEL
Nomor Tabel

Judul Tabel

hal

3.1

Definisi operasional ...................................................................... 34

4.1

Indikator pengetahuan .................................................................. 42

4.2

Indikator perilaku ......................................................................... 43

5.1

Distribusi frekuensi responden menurut usia ............................... 52

5.2

Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pendidikan ........ 52

5.3

Distribusi frekuensi responden menurut pekerjaan ...................... 53

5.4

Distribusi frekuensi responden menurut IMT .............................. 53

5.5

Distribusi

frekuensi

menurut

pengetahuan

responden

di

Kelurahan Pisangan ...................................................................... 54
5.6

Distribusi frekuensi menurut pengetahuan per-item responden di
Kelurahan Pisangan ...................................................................... 55

5.7

Distribusi frekuensi menurut perilaku pencegahan responden di
Kelurahan Pisangan ...................................................................... 56

5.8

Distribusi frekuensi menurut perilaku pencegahan per-item
responden di Kelurahan Pisangan ................................................. 56

5.9

Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan dengan
perilaku pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan ......... 57

xvii

5.10

Hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit
gout di Kelurahan Pisangan .......................................................... 58

xviii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Lembar persetujuan responden

Lampiran 2

Petunjuk pengisian kuesioner

Lampiran 3

Lembar kuesioner penelitian

Lampiran 4

Surat-surat Penelitian

Lampiran 5

Lembar hasil perhitungan analisis data

xix

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan berbagai bidang, terutama perkembangan dalam bidang kesehatan
akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan usia harapan hidup bagi
masyarakat. Di satu sisi kita patut bergembira karena usia harapan hidup
perempuan dan laki-laki meningkat, namun di sisi lain yang harus kita waspadai,
mereka harus melewati usia tua dengan berbagai gangguan kesehatan sebagai
dampak dari kekurangan hormon estrogen dan progesteron. Bagi wanita yang
memasuki usia menopause dan beberapa tahun sesudahnya akan mengalami
berbagai keluhan dan permasalahan kesehatan diantaranya adalah masalah sendi
seperti gout (Pujiastuti, 2003).
Pada wanita menopause akan rentan terserang penyakit gout karena pada
wanita menopause mengalami penurunan estrogen. Salah satu fungsi dari estrogen
adalah meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Menurunnya estrogen
pada wanita menopause mengakibatkan kadar asam urat darah akan meningkat
didalam tubuh dan risiko untuk terkena gout akan lebih tinggi (Manuaba, 2009).
Penelitian penyakit artritis gout di Indonesia pertama kali dilakukan oleh dr.
Van Den Horst tahun 1935 dan ditemukan 15 kasus gout berat pada masyarakat
kurang mampu di Jawa. Penelitian yang dilakukan di Bandungan Jawa Tengah,
ditemukan bahwa dari 4.683 orang berusia 15-45 tahun yang diteliti, sebanyak

1

2

11,7% mengalami hiperurisemia atau kadar asam urat tinggi dan 0,05% wanita di
antara mereka sudah sampai pada tahap gout (Darmawan dalam Damayanti, 2012).
Gout atau yang popular disebut penyakit asam urat merupakan penyakit
dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat
produksi yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan
asupan makanan kaya purin (Naga, 2012). Pada wanita, penyakit gout sering
terjadi pada usia 55 tahun atau setelah mengalami menopause (Damayanti, 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Hak dkk (2010) menunjukkan bahwa wanita
menopause berisiko tinggi terkena penyakit gout dibandingkan wanita yang belum
mengalami menopause.
Obesitas, kurang olahraga, dan kurang minum air putih juga bisa menjadi
faktor risiko terserang penyakit gout. Mengkonsumsi makanan yang mengandung
purin tinggi sangat berpengaruh pada peningkatan kadar asam urat dalam darah
yang akhirnya dapat menyebabkan penyakit gout (Damayanti, 2012). Penelitian
yang dilakukan oleh Festy dkk (2010), menunjukkan ada hubungan antara pola
makan tinggi purin dengan kadar asam urat darah pada wanita postmenopause di
posyandu lansia Puskesmas Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Juni 2010.
Banyaknya faktor yang dapat mendukung terjadinya penyakit gout diatas,
maka perlu adanya pencegahan penyakit gout. Pencegahan penyakit gout dapat
dilakukan dengan menjaga pola makan dengan gizi seimbang, mengurangi
konsumsi makanan tinggi purin, olahraga teratur, pertahankan berat badan ideal,
dan cukup minum air putih setiap hari (Sustrani, 2007). Gizi seimbang sangat
penting untuk membantu meningkatkan kesehatan. Dalam konsep Islam, makanan

3

yang sehat dan bergizi diistilahkan dengan halalan thayyiban (halal dan baik atau
bergizi). Al-Qur’an menjelaskan bahwa perlu untuk menerapkan pola makan
dengan gizi yang seimbang seperti dalam surat Al-A’raf ayat 31:

. َ ْ ِ ِ ْ ُ ‫َ ُ ِ ُ ْا‬

َ ِ ْ ُ ِ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ‫َ ُ ُ ْ َ ْا‬

Artinya: “Makanlah dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS Al-A’raf (7) :31)
Surat Al-A’raf ayat 31 diatas menjelaskan tentang pentingnya implementasi
gizi seimbang. Dimana ketika menerapkan pola makan gizi seimbang dalam
kehidupan serta jenis-jenis makanan yang sehat, maka kelebihan dalam
mengonsumsi makanan tidak terjadi. Maksud makan dan minum yang tidak
berlebihan yang disebutkan diatas yaitu harus disesuaikan dengan batas tertentu.
Jadi, ayat tersebut memerintahkan mengkonsumsi makanan dan minuman secara
proporsional (Tebba, 2004).
Pencegahan terhadap suatu penyakit akan lebih diperhatikan oleh seseorang
yang mempunyai pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil penginderaan
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan menjadi salah satu hal yang
sangat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan maka perilaku tersebut akan bertahan lama. Sebaliknya, perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan maka akan cepat hilang dan tidak bertahan

4

lama. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi diantaranya
melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
Penyuluhan atau pendidikan kesehatan menjadi salah satu peran perawat
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan. Pendidikan kesehatan
dapat membantu individu meningkatkan kesehatannya yang terkait dengan
pencegahan dan perawatan sehingga individu ataupun keluarga dapat menerima
tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Berdasarkan peran tersebut,
perawat diharapkan dapat mendukung individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam mencapai tujuan perubahan perilaku untuk hidup sehat dan
mencegah terjadinya penyakit gout (Kusnanto, 2004).
Menurut data dari Kelurahan Pisangan didapatkan bahwa jumlah wanita usia
menopause sebanyak ± 2514 orang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
dilakukan peneliti, didapatkan bahwa banyak wanita menopause mengeluh pegal
serta linu di daerah sendi

lutut dan kaki. Sebagian dari mereka datang ke

pelayanan kesehatan untuk diperiksa kadar asam urat darah karena takut terjadi
peningkatan kadar asam urat darah yang dapat berisiko terkena penyakit gout.
Hasil wawancara tentang gout dan pencegahannya yang dilakukan peneliti kepada
beberapa wanita menopause di wilayah Pisangan, didapatkan hasil bahwa sebagian
dari mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakit gout tetapi
mereka masih berperilaku kurang dalam pencegahan diantaranya mereka masih
mengkonsumsi makanan tinggi purin dalam jumlah banyak. Selain itu, hasil
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa wanita usia
menopause dalam melakukan ibadah sholat banyak yang mengalami kesulitan

5

melakukan gerakan sholat misalnya dari sujud ke posisi berdiri. Keluhan yang
dirasakan mereka adalah rasa pegal dan linu pada bagian sendi-sendi kaki. Alasan
lain peneliti ingin meneliti wanita karena dilihat dari dinamika jumlah penduduk
bahwa wanita lebih banyak dari pada pria dan wanita memiliki peran dalam
keluarga yaitu menyediakan makanan. Sehingga makanan yang dimakan oleh
keluarga tergantung dari para wanita dalam menyediakan makanan.
Dari uraian diatas, dapat diperoleh informasi bahwa sebagian wanita
menopause mengalami keluhan pada bagian sendi terutama sendi kaki.
Pemeriksaan kadar asam urat ke pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa mereka
khawatir mengalami peningkatan kadar asam urat darah yang berisiko
menyebabkan penyakit gout. Dari sini dapat dilihat bahwa perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan wanita menopause
tentang penyakit gout dan perilaku pencegahan yang dilakukan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Wanita Menopause
dalam Upaya Pencegahan Penyakit Gout Di Kelurahan Pisangan”.
B. Rumusan Masalah
Penyakit gout merupakan penyakit akibat meningkatnya kadar asam urat
darah. Penyakit ini banyak terjadi pada usia dewasa dan semakin meningkat pada
usia lanjut. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti,
didapatkan bahwa banyak wanita menopause mengeluh pegal serta linu di daerah
sendi lutut dan kaki. Sebagian dari mereka datang ke pelayanan kesehatan untuk
diperiksa kadar asam urat darah karena takut terjadi peningkatan kadar asam urat

6

darah yang dapat berisiko terkena penyakit gout. Hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada beberapa wanita menopause tentang gout dan pencegahannya
menyatakan bahwa sebagian dari mereka memiliki pengetahuan yang cukup
tentang penyakit gout tetapi mereka masih berperilaku kurang dalam pencegahan
diantaranya mereka masih mengkonsumsi makanan tinggi purin dalam jumlah
banyak. Hasil penelitian Sudaryanto dan Hastuti (2010) menunjukkan ada
hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia dalam upaya pencegahan
penyakit asam urat di desa Ganten kecamatan Kerjo Karanganyar. Pengetahuan
dan perilaku seseorang dalam pencegahan terhadap penyakit gout perlu diketahui
lebih dalam.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita menopause dalam
upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan.
C. Pertanyaan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana karakteristik usia, pendidikan, pekerjaan, dan Indeks Masa Tubuh
(IMT) wanita menopouse di Kelurahan Pisangan?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan tentang penyakit gout pada wanita menopause
di Kelurahan Pisangan?
3. Bagaimana perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout
di Kelurahan Pisangan?

7

4. Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita
menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan
penyakit gout di Kelurahan Pisangan.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden yang meliputi usia, pendidikan,
pekerjaan, dan IMT.
b. Mengidentifikasi pengetahuan tentang penyakit gout pada wanita menopause
di Kelurahan Pisangan.
c. Mengidentifikasi perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan
penyakit gout di Kelurahan Pisangan.
d. Mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan
Pisangan.
E. Manfaat Penelitian
a. Untuk Pendidikan
Sebagai referensi untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan
pengetahuan tentang penyakit gout. Selain itu juga sebagai masukan untuk
pengembangan ilmu keperawatan mengenai penyakit sendi khususnya penyakit
gout dan pencegahannya.

8

b. Untuk Pelayanan Kesehatan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tenaga kesehatan sehingga
berguna untuk pertimbangan dilakukannya penyuluhan kesehatan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
c. Untuk Peneliti Lain
Sebagai pengetahuan dan sebagai sumber referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggambarkan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan
Pisangan. Populasi penelitian ini adalah wanita menopause yang berada di
Kelurahan Pisangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif
dengan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan merupakan data primer
yang diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan tertutup melalui kuesioner
yang akan dijawab oleh responden.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menopause
1. Pengertian
Menopause

merupakan

penghentian

permanen menstrusi

dimana

berakhirnya masa reproduksi yang diakibatkan karena hilangnya aktivitas
folikular ovarium (Brashers, 2008). Dalam perjalanan hidupnya seorang wanita
yang mencapai umur sekitar 45 tahun mengalami penuaan indung telur
sehingga kadar hormon estrogen makin menurun. Seorang wanita dikatakan
menopause jika telah mengalami amenore atau tidak haid selama 12 bulan
(Baziad, 2003).
2. Perubahan yang Terjadi Selama Menopause
Wanita yang telah masuk masa menopause akan mengalami perubahanperubahan diantaranya:
a) Perubahan fisik
Perubahan fisik yang dirasakan pada wanita menopause berupa
perubahan kulit dimana lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi
kendur, adanya penurunan jumlah melanosit yang dapat menyebabkan kulit
mudah terbakar sinar matahari, dan menimbulkan pigmentasi serta menjadi
hitam (Eliopoulos, 2005). Perubahan metabolisme tubuh yang ditandai
dengan menurunnya pengeluaran hormon tiroksin dan insulin, dan

9

10

pembakaran. Perubahan sistem jantung akan mengalami perubahan karena
adanya perubahan metabolisme tubuh (Manuaba, 2009).
b) Perubahan hormon
Perubahan hormon yang terjadi seperti menurunnya hormon estrogen.
Estrogen merupakan hormon yang dapat membantu meningkatkan
pengeluaran kadar asam urat darah dan kemudian dikeluarkan melalui urin.
Rendahnya estrogen serta tingginya FSH dan LH dapat menimbulkan
perubahan pada pembuluh darah. Pada wanita menopause akan mengalami
penurunan estrogen sehingga kadar asam urat darah akan meningkat didalam
tubuh dan risiko untuk terkena gout akan lebih tinggi (Manuaba, 2009).
c) Perubahan psikologis
Perubahan psikologis yang dialami wanita menopause meliputi merasa
tua, rasa tertekan karena menjadi tua, tidak menarik lagi, rasa takut tidak
dapat memenuhi keinginan seksual. Mereka juga merasa sudah tidak
berguna lagi, tidak dapat menghasilkan sesuatu dan merasa memberatkan
tanggungan keluarga dan orang lain.
Adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita menopause
diatas, akan menimbulkan keluhan seperti rasa panas (hot flushes), jantung
berdebar-debar, gangguan tidur, kesemutan, nyeri tulang dan otot, mudah
tersinggung, cepat marah, gelisah, depresi, cepat lelah, mudah lupa, sulit
berkonsentrasi, berkunang-kunang, sakit kepala, serta berat badan bertambah
(Baziad, 2003).

11

B. Gout
1. Pengertian
Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam
urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya
purin. Gout ditandai dengan peningkatan kadar asam urat, serangan berulang
dari artriris yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat
besar yang dinamakan tofus, deformitas sendi, dan cedera pada ginjal (Naga,
2012). Untuk memeriksa kadar asam urat dalam darah maka dilakukan
pemeriksaan terhadap serum darah. Kadar asam urat normal untuk pria dewasa
berkisar 3,5-7,0 mg/dl dan untuk wanita dewasa 2,6-6,0 mg/dl. Apabila kadar
melebihi nilai normal inilah yang nantinya menyebabkan gout (Damayanti,
2012).
2. Faktor Penyebab dan Faktor Resiko Gout
Damayanti (2012), menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya gout
dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:
a. Faktor umum
Faktor umum penyebab gout diantaranya adalah kurang tidur yang
dapat menyebabkan penumpukan asam laktat. Saat tidur akan terjadi
penguraian asam laktat di dalam tubuh. Jika seseorang mengalami tidur yang
cukup, maka penguraian asam laktat di dalam tubuh akan sempurna. Jika
seseorang mengalami tidur yang kurang, asam laktat belum sempurna
diuraikan sehingga terjadi penumpukan asam laktat di dalam tubuh.

12

Penumpukan asam laktat di dalam tubuh dapat mencegah pengeluaran asam
urat melalui urin.
b. Faktor dari dalam
Faktor dari dalam lebih banyak terjadinya akibat proses penyimpangan
metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia
diatas 40 tahun pada pria dan setelah menopause pada wanita berisiko besar
terkena asam urat. Gout pada pria terjadi pada usia lebih muda dari pada
wanita karena pada pria tidak memiliki hormon estrogen dimana salah satu
fungsi hormon estrogen adalah dapat meningkatkan pengeluaran asam urat
melalui urin. Genetik atau riwayat keluarga juga merupakan faktor risiko
penyebab penyakit gout (Sustrani, 2007). Faktor genetik yang dapat berisiko
menjadi penyebab gout diantaranya seperti kondisi Lesch Nyhan Syndrome
yang disebabkan karena defisiensi enzim

hypoxanthine phosphoribosyl

transferase (HPRT), terdapat suatu kelainan yang disebut familial juvenile
gout atau familial juvenile hyperuricaemic nephropaty (FJHN). Sindrom
Lesh-Nyhan disebabkan karena kekurangan menyeluruh enzim HPRT yang
diturunkan secara X-linked dan bersifat resesif, sedangkan kelainan FJHN
diakibatkan kemungkinan karena kelainan pada gen yang menyebabkan
penurunan pengeluaran asam urat melalui ginjal, melalui kelainan
transporter asam urat pada basal membran dari tubulus proksimal ginjal
(Sudoyo, 2006).

13

c. Faktor dari luar
Faktor dari luar dapat berupa konsumsi makanan dan minuman yang
dapat merangsang pembentukan asam urat seperti makanan yang
mempunyai kadar protein tinggi diantaranya kacang-kacangan, emping,
melinjo, cokelat, dan minuman cola. Mengkonsumsi makanan yang tinggi
purin akan menyebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, yang
menyebabkan terjadinya pengkristalan dalam sendi. Protein terutama yang
berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah
diantaranya adalah hati, ginjal, otak, paru, dan limpa (Helmi, 2012).
d. Faktor lain
Faktor lain penyebab gout adalah penyakit ginjal. Jika seseorang
mempunyai penyakit ginjal maka pembuangan asam urat akan berkurang
sehingga kadar asam urat dalam darah akan meningkat (Kertia, 2009). Selain
itu penyebab lainnya adalah obesitas, kadar trigliserida yang tinggi. Pada
penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar
benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang tinggi. Bendabenda keton yang tinggi akan menyebabkan kadar asam urat ikut meningkat
(Damayanti, 2012).
3. Tanda dan Gejala Gout
Damayanti (2012) menyebutkan tanda-tanda seseorang menderita gout
adalah sebagai berikut:
a. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi

14

b. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi
dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.
c. Tanda-tanda lain diantaranya:
1) Lebih dari sekali mengalami serangan artitis akut.
2) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.
3) Oligoartitis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).
4) Kemerahan disekitar sendi yang meradang.
5) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau
membengkak.
6) Serangan satu sisi pada sendi metatarsophalangeal pertama.
7) Serangan satu sisi pada sendi tarsal (jari kaki).
8) Tofus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago
artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
9) Hiperurisemia (> 7,5 mg/dL).
10)

Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).

Damayanti (2012) menyebutkan bahwa gejala yang sering muncul pada
penderita gout adalah:
a. Kesemutan dan linu
b. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
c. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri
luar biasa pada malam dan pagi hari.

15

4. Komplikasi
Komplikasi terjadi apabila penderita gout tidak melakukan pengobatan
secara teratur. Misnadiarly (2007) menyebutkan bahwa komplikasi yang dapat
terjadi pada penderita gout adalah:
a. Penderita akan mengalami radang sendi akut berulang dan kekambuhannya
semakin lama akan semakin sering.
b. Sendi yang sakit akan bertambah banyak
c. Tofi yang terbentuk semakin besar bahkan bisa pecah.
d. Timbul batu pada saluran kemih bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal.
5. Perjalanan Gout
Penyakit gout dapat timbul karena adanya beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu diet tinggi purin, penyakit ginjal, obesitas, genetik, usia
diatas 40 tahun dan wanita menopause. Keadaan-keadaan tersebut akan
menyebabkan terjadinya peningkatan produksi asam urat dan penurunan
ekskresi asam urat sehingga terjadi penumpukan kadar asam urat darah. Kristal
yang berbentuk jarum akan mengaktifkan faktor XII dengan menghasilkan
kemoatraktan dan mediator inflamasi. Sel-sel neutrofil dan makrofag
berkumpul dalam persendian, dan memfagositosis kristal urat sehingga terjadi
pelepasan enzim lisosom, IL1, IL6, IL8, TNF-α, prostaglandin dan leukotrin
yang secara kolektif menimbulkan sinovitis akut. Atritis kronik timbul akibar
presipitasi progresif senyawa urat kedalam dinding sinovial persendian setelah
terjadi serangan rekuren artiritis yang akut (Mitchell, 2009). Serangan atritis
berulang-ulang, penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan

16

mengendap diperifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga.
Nefrolitiasis urat dapat terjadi akibat penumpukan urat (Smeltzer, 2002).

diet tinggi purin, penyakit ginjal, obesitas, genetik, usia
diatas 40 tahun pada pria dan wanita menopause.

Ekskresi asam urat menurun, produksi asam urat berlebihan

Kadar asam urat dalam semua cairan tubuh

Kristal asam urat akan mengendap

Pada sendi jari-jari tangan dan kaki

Kristal jarum mengaktifkan faktor XII dengan
menghasilkan kemoatraktan dan mediator inflamasi

fagositosis kristal urat sehingga terjadi pelepasan
enzim lisosom, IL1, IL6, IL8, TNF-α
Terjadi radang pada sendi

Nyeri, bengkak pada
sendi dan kemerahan

Dalam waktu lama terjadi tofus dan fibrosis

Perubahan bentuk tulang dan sendi

Bagan 2.1 Perjalanan Penyakit Gout

Deformitas

17

6. Stadium Gout
Damayanti (2012), membagi tingkatan gout terdiri atas beberapa stadium.
Tingkat keparahan kasus gout terdiri dari empat tahapan yaitu:
a. Stadium I: tahap asimtomatik
Tanda-tanda gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai
dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita
karena tidak merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri,
artitis, tofus, maupun batu urat di saluran kemih. Misnadiarly (2007),
menyebutkan bahwa hanya 20% dari penderita hiperurisemia asimtomatik
yang menjadi serangan gout akut.
b. Stadium II: tahap akut
Gout stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan
rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah, dan terasa panas pada pangkal ibu
jari kaki. Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi
hari. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artitis yang khas dan
serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5-7 hari.
Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam
beberapa jam atau hari. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa
trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, pemakaian obat
diuretik, dan adanya peningkatan atau penurunan asam urat (Sudoyo, 2006).
c. Stadium III: tahap interkritikal
Gout stadium III adalah tahap interval diantara dua serangan akut
tanpa gejala klinis. Walaupun tanpa gejala, kristal monosodium dapat

18

ditemukan pada sel sinovia, vakuola sel sinovia, dan pada vakuola sel
mononuklear leukosit. Biasanya terjadi serangan kedua setelah satu sampai
dua tahun kemudian. Serangan tersebut bisa terjadi karena tidak diobati
secara terus-menerus.
d. Stadium IV: tahap kronik
Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi
atau perubahan sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti
semula, ini disebut gejala irreversibel atau arthritis gout kronis. Pada kondisi
ini frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit terusmenerus yang lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi. Hal tersebut dapat
menyebabkan penderita tidak bisa berjalan atau lumpuh karena sendi
menjadi kaku.
7. Penatalaksanaan Gout
Secara umum penanganan gout adalah dengan memberikan edukasi,
pengaturan diet, istirahatkan sendi, dan pengobatan. Apabila terjangkit gout,
maka pengobatan medis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Obat anti peradangan nonsteroid,
b. Jika penyakit ini mengenai 1-2 sendi, suatu larutan kristal kortikosteroid bisa
disuntikkan langsung ke dalam sendi,
c. Obat pereda nyeri ditambahkan untuk mengendalikan nyeri, dan
d. Obat-obatan seperti probenesid atau sulfinpirazon berfungsi untuk
menurunkan kadar asam urat dalam darah (Naga, 2012).

19

Pengobatan gout harus dilakukan secara dini untuk mencegah terjadinya
kerusakan sendi atau terjadinya komplikasi. Pengobatan pada tahap akut
bertujuan untuk menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan. Pada
stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan
kadar asam urat sampai pada kadar normal (Sudoyo, 2006).
8. Pencegahan Gout
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah menghindari segala
sesuatu yang dapat menjadi pencetus serangan gout (Damayanti, 2012 dan
Naga, 2012).
a. Batasi asupan purin
Makanan yang mengandung purin dapat meningkatkan kadar asam
urat darah. Untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar asam urat, maka
konsumsi makanan yang mengandung purin harus dikurangi. Menurut kadar
kandungan purin, jenis makanan bisa dibedakan menjadi 3 kelompok:
1) Kelompok I
Kadar purin tinggi (100-1000 mg purin/100 mg bahan pangan).
Bahan makanan yang tergolong dalam kelompok ini seperti otak, hati,
jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, bebek, burung dara, sarden,
makarel, remis, kerang, ikan teri, alkohol, ragi, makanan yang diawetkan.
2) Kelompok II
Kadar purin sedang (50-100 mg purin/100 mg bahan pangan),
seperti daging sapi, ayam, ikan, udang, kacang-kacangan kering dan hasil

20

olahannya seperti tahu, tempe, asparagus, bayam, kembang kol,
kangkung, daun dan buah melinjo, buncis, kapri, dan jamur.
3) Kelompok III
Kadar purin rendah (0-

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DBD DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DBD Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit DBD Dengan Upaya Pencegahan DBD Di Desa Sukorejo Musuk Boyolali.

0 1 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Jatinom.

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Jatinom.

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Kla

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA PRE-MENOPAUSE DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG GOUT ARTHRITIS TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN GOUT ARTHRITIS PADA LANSIA

0 0 6