PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO (2012) jumlah penderita penyakit tuberkulosis adalah
sepertiga dari populasi di dunia, diperkirakan sebesar 289 kasus per 100.000
penduduk. Sebagian besar dari perkiraan jumlah kasus pada tahun 2011 terjadi
di Asia dengan presentase sebesar 59%. Indonesia merupakan peringkat ke
empat di dunia terbanyak untuk penderita TB setelah China, India, dan Afrika
Selatan (Ditjen PP&PL, 2012). Prevalensi penduduk yang terdiagnosis di
Provinsi Jawa Tengah oleh tenaga kesehatan tahun 2013 termasuk rendah,
namun untuk case detection rate (CDR) atau angka penemuan masih rendah.
Menurut (Riskesdas, 2013)

prevalensi tuberkulosis paru cenderung

meningkat, penyakit ini dapat berakibat pada kematian umumnya karena
kegagalan pengobatan yang dipengaruhi oleh kurang pengertian mengenai
tuberkulosis, faktor ekonomi rendah, pengobatan yang tidak teratur, adanya

penyakit penyerta serta kebiasaan merokok. Kementerian kesehatan mencatat
kematian akibat penyakit TB mencapai 31.873 per tahun. Dibuktikan setengah
dari pengidap TB berakhir dengan kematian (Ditjen PP&PL, 2012). Solusi
yang tepat untuk mengatasi penyakit ini dapat dilakukan pencegahan sedini
mungkin. Upaya pencegahan dimaksudkan agar setiap orang terhindar dari
terjangkitnya suatu penyakit dan dapat mencegah terjadinya penyebaran
penyakit (Notoatmodjo, 2007). Didukung dengan penelitian yang dilakukan
1

2

Media (2010) tentang “Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Tentang
Penyakit Tuberkulosis Paru Di Kecamatan Sungai Tarab” menunjukkan
pengetahuan sebagian masyarakat mengenai tanda-tanda penyakit TBC relatif
cukup baik, sikap masyarakat masih kurang peduli terhadap akibat yang dapat
ditimbulkan oleh penyakit TBC, perilaku dan masyarakat menggunakan
fasilitas pelayanan masih kurang. Hal ini didukung oleh Handoko (2010)
tentang “Hubungan Tingkat Penghasilan, Pendidikan, Pengetahuan, Sikap
Pencegahan dan Pencarian Pengobatan, Praktek Pencegahan dan Pencaharian
Pengobatan dengan Penyakit TBC di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

(BBKPM) Surakarta” mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap pencegahan dan pencarian pengobatan serta tingkat
pendidikan masyarakat terhadap penyakit TBC di kota Surakarta. Pencegahan
penyakit merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Upaya
pencegahan penyakit tuberkulosis bertujuan untuk menurunkan angka
kematian yang disebabkan oleh penyakit tuberkulosis. Upaya tersebut dapat
berupa menyediakan nutrisi yang baik, sanitasi yang adekuat, perumahan yang
tidak terlalu padat merupakan tindakan yang tepat dalam pencegahan (Francis,
2011).
Menurut Dinkes Kabupaten Karanganyar tahun 2013 sebesar 6.148 kasus,
dengan penemuan BTA positif sebesar 452 kasus. Berdasarkan data-data yang
dihimpun oleh dinas kesehatan Karanganyar pada tahun 2013 wilayah kerja
Puskesmas Karangpandan menempati lima besar pada prosentase ditemukan
beberapa kasus TB Paru dari 21 kecamatan (Profil Dinkes Karanganyar, 2013).

3

Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Karangpandan memiliki resiko
penyebaran tuberkulosis dengan didapatkan pula data-data kasus penderita TB
paru bulan Januari – Juni 2014 sebanyak 184 orang. Studi pendahuluan yang

dilakukan melalui wawancara dengan petugas kesehatan bahwasannya Desa
Dayu berpotensi penyebaran penyakit tuberkulosis dimana berdasarkan data
puskesmas dari 11 desa yang ada di Karangpandan Desa Dayu termasuk empat
besar jumlah penderita tuberkulosis, kemudian dilanjutkan dengan wawancara
dengan beberapa warga di wilayah kelurahan Dayu Kecamatan Karangpandan,
sekitar 15 orang yang telah diwawancarai menggangap remeh gejala awal TB
paru dianggap ini hanya batuk biasa yang tak perlu diobati. Selain itu beberapa
rumah warga kurang pencahayaan, lingkungan lembab serta mayoritas dalam
setiap ruah ada yang merokok sehingga dari paparan asap rokok tersebut dapat
memicu penyakit TB paru.
Melihat dari data-data tersebut peneliti ingin mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan
penyakit TB paru di wilayah Dayu Kecamatan Karangpandan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat di
rumuskan masalah penelitiannya adalah “Apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan penyakit tb paru di
wilayah Dayu”?.


4

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap pencegahan penyakit tb paru di wilayah Dayu.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan
penyakit TB Paru
b. Mengetahui Sikap masyarakat tentang penyakit TB Paru
c. Menganalisis tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan
penyakit TB Paru.
d. Menganalisis sikap masyarakat terhadap pencegahan penyakit TB
Paru.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini :
1. Bagi peneliti
Sebagai sarana dalam aplikasi ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari
institusi pendidikan selama proses pendidikan.
2. Bagi perawat

Menambah pengetahuan perawat sehingga pelayanan yang di berikan
dapat ditingkatkan dan mampu menjadi perawat yang professional
3. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat dan bisa meminimalkan terhadap
bahaya penyakit TB Paru

5

4. Bagi Pendidikan
Memberikan masukan dan informasi bagi institusi pendidikan dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada mahasiswa.

E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Aryani (2007) Hubungan antara
pendidikan, pengetahuan penderita klinis TBC Paru BTA (-) tentang
pencegahan penyakit TBC Paru Dengan kondisi rumah di wilayah kerja
Puskesmas Gubug 1 kecamatan Gubug Kabubaten Grobogan. Penelitian
ini menggunakan desain studi cross sectional. Hasil dari penelitian ini
adalah tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pencahayaan, ada
hubungan antara pengetahuan dengan pencahayaan, tidak ada hubungan

antara pendidikan dan pengetahuan dengan ventilasi, tidak ada hubungan
antara pendidikan dengan lantai, ada hubungan antara pengetahuan dengan
lantai. Perbedaan dengan penelitian ini pada variabel yang diangkat. Pada
penelitian diatas terdapat variabel pendidikan, sedangkan pada penelitian
ini menggunakan variabel sikap karena pedidikan secara tidak langsung
sudah terwakilkan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Djanah Siti Nur (2009) Hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan TBC pada
mahasiswa di asrama Manokwari Yogyakarta. Menggunakan metode
observasi analitik dengan hasil penelitian Tingkat pengetahuan tentang
penyakit TBC di Asrama Manokwari Yogyakarta dikategorikan baik

6

sebanyak 20 orang (54 %). Sikap responden terhadap penyakit TBC di
Asrama Manokwari Yogyakarta dikategorikan baik yaitu sebanyak 25
orang (67,6%). Perilaku pencegahan penularan pada mahasiswa di asrama
Manokwari Yogyakarta dikategorikan baik yaitu 20 orang (54,1%). Tidak
ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang TBC dengan perilaku
pencegahan penularan pada mahasiswa di Asrama Manokwari Yogyakarta.

Ada hubungan antara sikap tentang TBC dengan perilaku pencegahan
penularan pada mahasiswa di Asrama Manokwari Yogyakarta. Hasil
kolerasi Regresi Linier sebesar 0,270 dan nilai sig 0,001 < 0,05. Perbedaan
dengan penelitian ini terletak pada metode penelitian, dimana penelitian ini
menggunakan metode cross sectional.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Riswan (2008) Analisis hubungan
pengetahuan tentang penyakit TB paru dengan perilaku keluarga dan
penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas Pagak Kabupaten Malang.
Menggunakan desain cross sectional dengan hasil penelitian menunjukkan
bahwa 77,9% responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
penyakit TB Paru 82,3% responden mempunyai perilaku yang cukup
dalam upaya pencegahan penularan penyakit TB paru, dan uji statistik
pearson product moment menunjukkan nilai (r)= 0,402 dengan tingkat
sidnifikasi (p)=0,001 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan tentang TB paru dengan perilaku keluarga penderita TB
paru.Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel yang diangkat,

7

dimana penelitian ini lebih cenderung sikap individu terhadap perilaku

pencarian pengobatan penderita penyakit TB paru.

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit Tuberkulosis di rw 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013

5 35 128

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 3 105

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 16

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis (TB) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boy

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DBD DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DBD Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit DBD Dengan Upaya Pencegahan DBD Di Desa Sukorejo Musuk Boyolali.

0 1 15

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Pasien Tuberkulosis Paru dengan Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kesunean dan Pegambiran Kota Cirebon Jawa Barat

0 0 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARU PADA KELUARGA

0 0 10

KORELASI ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAKRANEGARA - Repository UNRAM

0 0 12