KESUSILAAN PORNOGRAFI DI SURAKARTA STUDI KASUS DI POLTABES SURAKARTA.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis akan mengadakan pembatasan masalah agar jelas, terarah dan tidak menyimpang dari pokok persoalan.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Penelitian ini penulis membatasi pada masalah proses penyidikan tindak pidana kesusilaan pornografi di Surakarta yang dilakukan di Poltabes
Surakarta. 2.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi penyidik dalam menanggulangi tindak pidana kesusilaan
pornografi serta cara mengatasi hambatan tersebut.
C. Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah tersebut di atas dan korelasinya dengan tindak pidana kesusilaan pornografi, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana proses penyidikan tindak pidana pornografi di Poltabes Surakarta?
2. Hambatan yang dihadapi penyidik dalam terhadap tindak pidana
kesusilaan pornografi di Poltabes Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Dalam melaksanakan suatu kegiatan pada dasarnya memiliki tujuan tertentu. Tujuan penelitian adalah dirumuskan secara deklaratif dan
merupakan penyertaan-penyertaan tentang apa yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut.
6
Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Objektif:
a. Untuk mengetahui proses penyidikan terhadap tindak pidana
kesusilaan pornografi di Poltabes Surakarta. b.
Untuk mengetahui hambatan dan cara mengatasi hambatan yang dihadapi penyidik dalam menanggulangi tindak pidana kesusilaan
pornografi di Surakarta. 2.
Tujuan Subjektif: a.
Untuk mencari data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Guna menyusun skripsi.
c. Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar kesarjanaan di
bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.
d. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak dapat di bangku
perkuliahan.
6
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, Us Press, Hal. 9
E. Manfaat Penelitian