Lokasi Penelitian Spesifikasi Penelitian Sumber dan Jenis Data

simbolik dari pelaku sosial, sebagaimana termanifestasi dan tersimak dalam dan dari aksi dan interkasi antar mereka. Penelitian ini akan dicoba dilihat keterkaitan antara faktor hukum dengan faktor-faktor ekstra legal yang berkaitan dengan objek yang diteliti:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Perusahaan Daerah BPR Badan Kredit Kecamatan Kedungtuban Blora.

2. Spesifikasi Penelitian

Tipe kajian dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif, karena bermaksud menggambarkan secara jelas dengan tidak menutup kemungkinan pada taraf tertentu juga akan mengeksplanasikan memahami tentang berbagai hal yang terkait dengan objek yang diteliti, yaitu: a. Pelaksanaan Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada Perusahaan Daerah BPR Badan Kredit Kecamatan Kedungtuban Blora. b. Kendala-kendala yang dihadapi pihak Perusahaan Daerah BPR Badan Kredit Kecamatan Kedungtuban Blora dalam pelaksanaan pemberian kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan. c. Bentuk Penyelesaian Kredit Macet pada Perusahaan Daerah BPR Badan Kredit Kecamatan Kedungtuban Blora.

3. Sumber dan Jenis Data

Penelitian ini membutuhkan dua jenis data yang berasal dari dua sumber yang berbeda, yaitu : a. Data Primer Yaitu data-data yang berasal dari sumber data utama, yang berwujud tindakan-tindakan sosial dan kata-kata, 9 dari pihak-pihak yang terlibat dengan objek yang diteliti dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah pegawai dan staff pada Perusahaan Daerah BPR Badan Kredit Kecamatan Kedungtuban Blora, khususnya yang berhubungan langsung dengan bagian pemberian kredit tersebut. Adapun data-data primer ini akan diperoleh melalui para informan dan situasi sosial tertentu, yang dipilih secara purposive, dengan menentukan informan dan situasi soisal awal terlebih dahulu. 10 Penentuan informan awal, dilakukan terhadap beberapa informan yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 mereka yang menguasai dan memahami fokus permasalahannya melalui proses enkulturasi; 2 mereka yang sedang terlibat dengan di dalam kegiatan yang tengah diteliti dan; 3 mereka yang mempunyai kesempatan dan waktu yang memadai untuk dimintai informasi. 11 Untuk itu mereka-mereka yang diperkirakan dapat menjadi informan awal adalah: 1 bagian pemberian kredit dan 2 masyarakat sebagai nasabah. 9 Lexy J. Moelong, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, Hlm.112. 10 Sanapiah Faisal, 1992, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Hlm.56 11 Ibid, Hlm.58, Penentuan informan lebih lanjut akan dilakukan terhadap informan-informan yang dipilih berdasarkan petunjuksaran dari informan awal, berdasarkan prinsip-prinsip snow bolling 12 dengan tetap berpijak pada kriteria-kriteria di atas. Penentuan situasi sosial awal, akan dilakukan dengan mengamati proses objek yang diteliti. Penentuan situasi sosial yang akan diobservasi lebih lanjut, akan diarahkan pada : a situasi sosial yang tergolong sehimpun dengan sampel situasi awal dan b situasi sosial yang kegiatannya memiliki kemiripan dan sampel situasi awal. 13 Wawancara dan observasi tersebut akan dihentikan apabila dipandang tidak lagi memunculkan varian informasi dari setiap penambahan sample yang dilakukan. 14 b. Data Sekunder Data berasal dari bahan-bahan pustaka, baik yang meliputi: 1 Dokumen-dokumen tertulis, yang bersumber dari peraturan perundangundangan hukum positif Indonesia, artikel ilmiah, buku-buku literatur, dokumen-dokumen resmi, arsip dan publikasi dari lembagalembaga yang terkait. 2 Dokumen-dokumen yang bersumber dari data-data statistik, baik yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah, maupun oleh perusahaan, yang terkait denga fokus permasalahannya. 12 Sanapiah Faisal, Op.Cit, Hlm. 60. 13 Ibid, Hlm.59 14 Ibid, Hlm.61

4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PADA PD. BPR BANK SLEMAN

0 3 116

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PELAKSANAAN KREDIT UMKM DENGAN HAK TANGGUNGAN DI PD. BPR BADAN KREDIT TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PELAKSANAAN KREDIT UMKM DENGAN HAK TANGGUNGAN DI PD. BPR BADAN KREDIT KECAMATAN KEDUNGTUBAN BLORA.

0 2 13

PENDAHULUAN Pelaksanaan Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Study Kasus Di Bpr Bank Boyolali).

0 1 16

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Pelaksanaan Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Study Kasus Di Bpr Bank Boyolali).

0 1 14

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAANEKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DALAM PERKARA KREDIT MACET Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Eksekusi Hak Tanggungan Dalam Perkara Kredit Macet (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang).

0 1 13

PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Kredit Macet Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PD. BPR DJOKO TINGKIR SRAGEN.

0 1 13

(ABSTRAK) PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI PD.BPR BKK MARGADANA KOTA TEGAL.

0 0 3

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI PD.BPR BKK MARGADANA KOTA TEGAL.

0 2 107

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN MELALUI PENJUALAN DI BAWAH TANGAN SEBAGAI PENYELESAIAN KREDIT MACET DI PD.BPR BANK KLATEN.

0 0 14

TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN KREDIT DENGAN HAK TANGGUNGAN DI BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR

0 0 77