Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA PENGOBATAN SENDIRI BERDASARKAN SOSIODEMOGRAFI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan sakit ringan minor illnesses, tanpa resep atau intervensi dokter Shankar, et al., 2002. Pengobatan sendiri yang sesuai aturan adalah apabila cara menggunakan obat sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam kemasan. Selain mempunyai keuntungan, pengobatan sendiri yang tidak sesuai aturan selain dapat membahayakan kesehatan juga pemborosan waktu dan biaya karena harus melanjutkan upaya pencarian pengobatan Anonim, 1999. Masyarakat saat ini sudah tidak pasif lagi dalam menanggapi situasi sakit maupun gangguan ringan kesehatannya. Masyarakat sudah tidak segan lagi minum obat pilihan sendiri untuk menangkal gangguan-gangguan tersebut. Obat yang paling banyak digunakan untuk menyembuhkan atau mengurangi sakit kepala atau demam adalah dari golongan analgetik- antipiretik Anief, 1996. Di Indonesia obat analgetik beredar sangat banyak, diantaranya sebanyak 110 merek obat analgetik yang termasuk golongan bebas, 307 merek obat analgetik yang termasuk dalam golongan obat keras, dan 29 merek obat analgetik yang termasuk obat bebas terbatas Anonim, 2009 b . Hasil penelitian yang dilakukan di masyarakat Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat menunjukkan masyarakat melakukan pengobatan sendiri dengan alasan sakit masih ringan, hemat biaya, hemat waktu serta sifatnya sementara yaitu penangulangan pertama sebelum berobat ke puskesmas atau mantri. Pengobatan sendiri yang benar sesuai dengan aturan masih rendah karena umumnya masyarakat membeli obat secara eceran sehingga tidak dapat membaca keterangan yang tercantum pada kemasan obat Supardi dan Raharni, 2005. Hasil penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan di enam apotek di Kecamatan Delanggu menunjukkan bahwa tindakan pertama yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan sakit kepala dan nyeri yaitu diobati sendiri dengan menggunakan analgetik, setelah tidak berhasil baru menemui dokter atau puskesmas atau rumah sakit. Sebanyak 63 masyarakat memperoleh obat tersebut dari apotek dan hanya 41 yang diberi informasi tentang obat analgetik oleh petugas apotek Kusumaningrum, 2009. Penelitian yang dilakukan terhadap siswa SMU yang ada di Kabupaten Sukoharjo menujukan bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi influenza pada siswa SMU perkotaan lebih tinggi 92 daripada siswa SMU pedesaan 52. Obat yang digunakan untuk swamedikasi yaitu analgetik Susanti, 2007. Hasil penelitian Nisa’ul 2007 di salah satu pondok pesantren di Surakarta menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang swamedikasi dysmenorrhea cukup tinggi, yaitu sebesar 71, 3 santri yang memiliki pengetahuan tentang swamedikasi dysmenorrhea. Obat yang banyak digunakan untuk swamedikasi dysmenorrhea yaitu analgetik. Wilayah Kecamatan Karanganom terletak berdekatan dengan Kecamatan Jatinom. Secara geografis, merupakan dataran rendah dan merupakan jalur menuju kawasan lereng Gunung Merapi. Luas wilayah Kecamatan Karanganom 24,06 km 2 , kepadatan penduduk 1. 686 per km 2 dan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Sarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Karanganom cukup memadai yaitu memiliki tiga apotek, satu PKU Muhammadiyah, dan enam puskesmas 1 Puskesmas induk dan 5 puskesmas pembantu, akan tetapi letaknya berada di pusat pemerintahan. Oleh karena itu apabila masyarakat mengalami sakit mereka cenderung untuk mengobati sendiri sakit tersebut. Setelah mengobati sendiri sakitnya tidak sembuh baru memeriksakan diri ke dokter atau puskesmas. Berdasarkan wawancara dengan sebagian masyarakat di Kecamatan Karanganom pada bulan November 2010 saat survei, nyeri merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi. Sebagian besar pengatasannya dengan pengobatan sendiri cara tradisional dan menggunakan obat bebas yang dijual di pasaran, dengan alasan penyakit masih ringan, menghemat biaya, mudah dan cepat. Masyarakat yang memeriksakan diri ke puskesmas dengan keluhan nyeri hanya 30-40, hal ini disebabkan masyarakat mengobati sendiri nyeri tersebut setelah tidak sembuh baru memeriksakan diri ke puskesmas. Keterangan diatas membuat penulis untuk meneliti bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat terutama terhadap penggunaan anagetik dalam pengobatan sendiri.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Ketepatan Penggunaan Obat Analgetik Pada Swamedikasi Nyeri Di Masyarakat Kabupaten Demak.

1 8 11

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

1 3 13

PENDAHULUAN Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

2 6 7

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAANANALGETIK PADA PENGOBATAN SENDIRI PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA PENGOBATAN SENDIRI BERDASARKAN SOSIODEMOGRAFI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

0 1 15

PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Dan Tindakan Swamedikasi Diare Pada Pelajar Sma Negeri 1 Karanganom Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.

0 3 9

GAMBARAN PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT DI DESA KARANGJOHO KECAMATAN KARANGDOWO Gambaran Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Karangjoho Kecamatan Karangdowo Klaten.

0 3 12

PENDAHULUAN Gambaran Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Karangjoho Kecamatan Karangdowo Klaten.

0 1 8

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI Evaluasi Penggunaan Obat Analgetik Antipiretik Sebagai Upaya Pengobatan Sendiri Di Kelurahan Pondok Karanganom Klaten.

0 1 11

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Obat Analgetik Antipiretik Sebagai Upaya Pengobatan Sendiri Di Kelurahan Pondok Karanganom Klaten.

6 74 9

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI Evaluasi Penggunaan Obat Analgetik Antipiretik Sebagai Upaya Pengobatan Sendiri Di Kelurahan Pondok Karanganom Klaten.

0 2 15