B4B1 SURI

BAB

Berikut adalah permainan rakyat tradisional yang pernah dimainkan oleh
anak-anak di Riau.
1

1) ADU BUAH PARA (Buah Karet)
Pohon Karet sangat banyak terdapat didaerah Riau, anak buah karet
berjatuhan dan diambil oleh anak-anak dan dimainkan dan dipertandingkan.
Cara memainkannya cukup mudah diawali dengan undian (sud) dan siapa yang
menang dia yang jalan terlebih dahulu dan yang kalah harus merelakan biji
karet jagoannya ditaruh dibawah biji karet yang menang sud tadi. lalu biji karet
yang disusun dua tingkat ditumbuk dengan ujung tangan bagian bawah,jika
belum ada yang pecah maka bergantian menumbuk biji karet sampai salah satu
biji karet ada yang pecah dan biji karet yang tidak pecah menjadi
pemenang. Dijumpai di seluruh Kabuoaten dan Kota di Riau.
2) BAKIAK / TEROMPA PANJANG
Terompa Panjang atau Bakiak adalah terompa atau selop yang panjang
yang terbuat dari kayu dan tali terompanya dari karet ban yang berderet dari 3
sampai 5 kaki yang bisa memakainya. Terompa ini harus sepasang. Permainan
ini bermanfaat untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta menati pemimpin

untuk melangkah sehingga selamat mencapai tujuan, permainan ini dijumpai di
seluruh wilayah Riau.
3) CONGKAK

2

Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang
dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang
induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup
gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan
buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang
berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di dulunyA
dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir seluruh
wilayah Riau.
4) ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU
Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya
masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu
tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran 20-30cm atau
dipakukan kayu


yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Permainan ini

membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar
tidak terjatuh.Permainan ini dapat dijumpi diseluruh wilayah Riau.
5) GASING
Gasing dibuat dari kayu , kayu tersebut dikikis hingga membentuk pipih ,
tali gasing dibuat dari kulit kayu.. Tali Gasing umumnya memiliki panjang
1meter. Gasing dimainkan dengan 2 cara, cara pertama disebut Gasing
Pangkah , yaitu dimainkan dengan melemparkannya supaya mengetuk gasing
3

lawan, sedangkan Gasing Uri dipertandingkan dengan menguji ketahanan
gasing berputar. Di Riau gasing dapat dijumpai di semua kabupaten dan kota,
terutama di tempat yang memiliki banyak hutan/kayu.
6) LAYANG-LAYANG

Layang layang dibuat dari bilah bambu sebagai rangka, kemudian
rangka diikat menggunakan tali atau benang kemudian rangka layang
dibungkus dengan kertas atau parasut dan parasut atau kertas tadi dilukis agar
kelihatan indah. Layang ini dapat dijumpai di seluruh wilayah Provinsi Riau.

7) LIGU

Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai
pemukul dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan
hati. Ligu dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan di
4

tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu
digaris secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompok
dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk
menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya dipasangkan
pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali
memukul . Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat
pemukul yang terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu lawan yang telah
dipasangkan tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti dia mendapatkan poin
(bintang) , jika tidak mengena maka gantian main, demikian seterusnya,
pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point. Permainan Ligu ini
dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.
8) STATAK
Bahannya terbuat dari Batu yang pipih dan juga bisa pecahan piring atau

kaca yang kemudian disebuat dengan ucak, kemudian diatas tanah dibuat garis
yang dibentuk sesuai permainan, umumnya permainan ini dimainkan oleh anak
perempuan. Permainan Statak ini hampir dijumpai di seluruh daerah di Riau.

9) TARIK TAMBANG
Permainan Tarik Tambang dimainkan oleh dua regu, dua regu
bertanding dari sisi berlawanan dan semua anggota dri dua regu memegang erat
5

sebuah tambang (tali), ditengah-tengah terdapat pembatas berupa garis. Masingmasing regu berusaha menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu lawan
dapat melewati garis pembatas, regu yang tertarik dan melewati garis pembatas
dinyatakan kalah.bTaktik permainan terletak pada penempatan pemain,
kekuatan tarik dan pertahanan tunpuan kaki ditanah, pada umumnya pemain
dengan kekuatan paling besar ditempatkan diujung tali untuk menahan ujung
tali saat bertahan atau menghentak pada saat penarikan, kini permainan tarik
tambang hanya dijumpai pada saat hari perayaan kemerdekaan RI.
10)

EGRANG BATOK
Permainan Egrang Batok atau Batok Kelapa, yang berasal dari


Provinsi Sulawesi Selatan ini, biasanya dimainkan oleh suku Bugis. Bagi suku
Bugis sendiri permainan ini dikenal dengan nama Majjeka, yang berasal dari
katajeka yang artinya jalan.
Egrang Batok, mungkin untuk anak-anak pedesaaan zaman dahulu
nama itu bukan nama yang asing. Bahkan anak-anak pedesaan sangat fasih
bermain egrang sederhana tersebut. Akan tetapi saat ini, sangat jarang ditemui
anak-anak yang memainkan Egrang Batok, mahkan mungkin banyak anak yang
tidak mengetahui bagaimana bentuk Egrang Batok.
Banyak manfaat yang bisa diambil dari Egrang Batok ini. Diantaranya
memberikan kegembiraan pada anak, mengasah kreativitas anak serta melatih
6

motorik halus dan motorik kasar anak. Selain itu, Egrang Batok juga melatih
semangat anak dan mengajarkan anak untuk dapat memanfaatkan bahan di
sekitar.

Untuk membuat Egrang Batok cukup mudah. Bahan-bahan yang
dibutuhkan juga sangat mudah didapatkan di pasaran. Hanya dengan bahan
tempurung kelapa atau yang familiar disebut batok, tali dan alat untuk

melubangi batok, kita sudah dapat membuat Egrang Batok.

Cara membuat Egrang Batok

1. Siapkan dua batok kelapa yang sudah dibersihkan. Pilih batok kelapa yang
tua agar kokoh dan tidak mudah pecah. Kemudian bentuk batok kelapa
tersebut menjadi setengah lingkaran.
2. Amplas batok kelapa tersebut sampai halus dan bersih dari serabut kelapa.
3. Lubangi batok kelapa tersebut dengan paku atau pisau pas di tengah-tengah.
4. Siapkan juga tali sebagai pengait antara 2 batok tersebut. Pilih tali yang kuat
dan tidak membuat sakit pemain Egrang Batok.
5. Kaitkan batok yang sudah dilubangi tersebut dengan tali. Ikatkan ujung tali
pada batok dan ikatkan ujung tali yang satunya pada batok yang kedua.
7

Sesuaikan panjang tali dengan penggunanya agar nyaman digunakan,
biasanya panjang tali 1,5 - 2 meter.
6. Egrang Batok jadi dan siap untuk digunakan.

Masih banyak permainan Tradisional lainnya didaerah Riau yang kini

keberadaannya semakin hilang seperti : Serbu Benteng, Pacu Goni, Cakbur,
Batuh Tujuh, Tonggak Dingin, SUruk Cenggong, Meriam, Membuat Mercun
dari Busi Bekas dan dimainkan denga cara melempar ke aspal, Pistol-pistolan
dari Kayu, Pelantak, Tali Merdeka, Patok lele dll.

8