Awas Jangan Salah Pilih Membedakan Peluang Investasi dan Trading

Pilihan investasi dan trading sering membingungkan pemula yang sekadar mengikuti
ajakan teman. Rekomendasi itu belum pasti memenuhi kebutuhan yang ingin dicapai
dengan pembelian saham. Apalagi dengan hanya berpatokan pada janji keuntungan
tanpa memahami proses berinvestasi ataupun trading itu sendiri.
Peluang investasi dan trading agaknya memiliki substansi yang sama, yaitu saham
dibeli pada harga tertentu untuk kemudian dijual lebih tinggi sehingga profitnya
berlipat. Lalu apakah perbedaan mencolok di antara kedua alternatif ini?
Perbedaan Krusial Investasi dan Trading
Keputusan menjadi investor atau trader adalah pilihan pribadi Anda. Sekadar cobacoba tanpa terlebih dahulu menggali informasi yang sejelas mungkin, bisa membuat
pebisnis hilang arah. Karena untuk mencapai keuntungan maksimal ada berbagai
strategi dalam rumus investasi dan trading.
1. Perhitungan Jangka Waktu
Profit masa depan menjadi alasan mengapa investor membeli saham untuk disimpan
antara 1 sampai 5 tahun mendatang, dan takkan tergoda menjual saham dalam
waktu singkat.
Tentunya konsep masa depan ini bukan metode bisnis dalam proses trading.
Pebisnis yang disebut trader, biasanya mementingkan fluktuasi saham untuk jangka
pendek. Ketika harga investasi mencapai level tertentu, trader akan memperoleh
selisih keuntungan, yaitu dari nilai beli saham terdahulu dengan harga jual terkini.
Maka pilihan investasi dan trading bergantung dari target waktu pebisnis untuk
menarik keuntungan dari sahamnya.

2. Prinsip dan Strategi Investasi dan Trading
Prinsip investasi adalah buy and hold, dengan strategi memilih saham emiten yang
sehat dan berkinerja baik. Tentunya fluktuasi harga jangka pendek kurang
berpengaruh terhadap proses investasi. Para investor akan tergerak menjual saham
mereka saat kinerja emiten mulai menunjukkan kemunduran, atau saat tujuan
investasi sudah tercapai.
Sementara prinsip seorang trader adalah buy and sell, strateginya membeli saham
emiten yang harganya berpotensi naik dalam waktu dekat. Kemudian saham segera
dijual ketika harganya merangkak naik, maksimal satu bulan setelah pembelian.
Sehingga fokus dari aktivitas trading adalah fluktuasi harga saham.

3. Situasi Perusahaan
Kondisi perusahaan bukan patokan utama untuk memantau pergerakan harga
saham. Trader dapat mengabaikan ini, namun tidak demikian bagi kepentingan
investasi.
Memilih perusahaan yang sehat dan bertumbuh adalah pinsip utama investasi.
Saham disana akan jauh membawa keuntungan, dibanding saham murah dari
perusahaan yang lemah secara fundamental.
Hal ini karena investor tidak hanya ingin memperoleh keuntungan saat harga saham
sedang naik. Namun juga mendapat untung berkelanjutan dari pembelian saham

tersebut. Trader pun sebenarnya perlu menaruh perhatian pada kondisi perusahaan,
meskipun bukan pedoman yang terpenting.
4. Analisis Fundamental dan Teknikal
Analisis fundamental digunakan untuk melihat faktor resiko investasi. Yakni
bagaimana isu-isu sosial, politik, dan lingkungan dapat mempengaruhi investor dalam
membuat keputusan untuk proses jual-beli saham, antara lain update informasi atau
berita ekonomi dari instansi resmi, media cetak, dan media elektronik.
Sedangkan pada posisi trading yang digunakan adalah analisis teknikal guna
mengetahui pergerakan harga saham, dengan grafik serta data historis. Hal
terpenting dalam analisis ini adalah memperhitungkan supply dan demand dari
sebuah saham, sehingga kemudian bisa diprediksi tentang potensi keuntungan dari
saham berjangka pendek tersebut. Inilah perbedaan analisis untuk investasi dan
trading.
5. Profit Bisnis
Dalam investasi akan sulit mengendalikan atau menentukan target profit yang ingin
diperoleh dalam periode waktu tertentu. Profit tersebut bisa saja kurang signifikan,
bergantung dari tingkat kestabilan profit perusahaan. Oleh karena itu, pilihlah saham
investasi yang tepat dan dikelola oleh perusahaan yang reputasinya telah diakui.
Sedangkan saat trading, pebisnis harus jeli dalam mengejar target profit. Jika trader
kurang aktif maka bukan mustahil akan kehilangan peluang untuk memperoleh

keuntungan. Contohnya ketika trader memilih langkah foreign exchange (forex),
maka Ia harus memahami karakter forex trading, strateginya, dan faktor-faktor yang
bisa mempengaruhi profitabilitas di dunia trading.

Instrumen Investasi
Semua orang tentu bisa melakukan investasi dan trading guna meraih keuntungan
tertentu. Yang diperlukan hanyalah sikap disiplin dan berusaha mempelajari kedua
sistem bisnis ini. Nah, manakah pilihan Anda, ingin berbisnis secara investasi dan
trading? Jika pilihan jatuh pada investasi berjangka panjang, maka instrumen berikut
ini dapat direkomendasikan.


Emas
Emas merupakan logam mulia yang memiliki nilai paling tinggi, serta likuiditas
tertinggi setelah tabungan dan uang tunai. Emas akan selalu menjadi objek investasi
yang nilainya terus bertambah dari masa ke masa. Andaikan ingin berinvestasi dalam
bentuk emas fisik, pilihlah tempat penyimpanan yang aman seperti di deposit box di
dalam bank. Layanan ini akan mengamankan aset emas untuk berinvestasi.




Properti
Properti atau aset tetap seperti tanah dan rumah menjamin nilai yang selalu
bertambah. Anda bisa membeli sejumlah properti untuk disewakan dan menikmati
penghasilan bulanan



Reksadana
Cocok untuk rencana finansial jangka panjang semisal tabungan hari tua dan
pendidikan anak. Menariknya investasi ini tidak membutuhkan modal yang besar,
bahkan dengan modal 100 ribu saja, Anda sudah bisa menjadi investor reksa dana.
Nah, tentukan pilihan diantara investasi dan trading! – www.bangmarten.com