Pengujian Sambungan Komposit Hasil Pengujian Spesimen Sambungan Foto SEM Kekasaran Permukaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 25 adhesive resin. Ketiga jenis adhesive tersebut dicari jenis adhesive yang mempunyai kekuatan sambungan yang paling kuat atau baik. Dalam pembuatan sambungan jenis adhesive ini menggunakan tebal adhesive 0,25 mm dengan kekasaran permukaan 12,54 µm. Perbandingan pemakaian adhesive epoksi 1 : 1, untuk adhesive resin polyester 100 ml dan 1 katalis, serta chloroprene. Setiap sambungan dikeringkan dalam suhu ruang selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan pengujian geser dengan Universal Testing Machine UTM dan foto SEM. Gambar 11. Sambungan komposit dengan adhesive polyester

D. Pengujian Sambungan Komposit

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian geser di Laboratorium Material Teknik Mesin UNS dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM. 1. Beban rata-rata dengan kelajuan : 50 mmmenit 2. Beban maksimum mesin uji tarik : 100 ton 3. Skema pengujian sesuai ASTM 5868-95 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 26 Gambar 12. Skema pengujian geser sesuai ASTM 5868-95 Gambar 13. Alat bantu menjepit sambungan komposit Gambar 14. Alat bantu di cekam pada mesin UTM P P perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 27

E. Hasil Pengujian Spesimen Sambungan

1. Kekasaran permukaan a b c d Gambar 15. Penampang sobekan variasi kekasaran, tebal 0,25 mm, epoksi a 12,54 µm b 8, 43 µm c 5,08 µm d 1,36 µm 1. Tebal adhesive a b c dw Gambar 16. Penampang sobekan variasi tebal adhesive a 0,25 mm b 0,75 mm c 1,25 mm d 1,75 mm perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 28 2. Jenis adhesive a b c Gambar 17. Penampang sobekan pada jenis adhesive tebal 0,25 mm a Adhesive epoksi b Adhesive polyester c Chloroprene

F.. Foto SEM

Foto SEM ini digunakan untuk mengetahui tentang ikatan adhesive yang terjadi pada permukaan sambungan komposit.

G. Analisis Data dan Pembahasan

Analisa dilakukan dengan cara memproses data yang diperoleh dari hasil pengujian. Dari data tersebut diperoleh nilai kekuatan sambungan. Pengamatan foto SEM dilakukan untuk mendukung analisis dari sifat mekanis yang diperoleh. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kekasaran Permukaan

Tabel 6. Hasil perhitungan terhadap kekasaran No Kekasaran permukaan µm Tegangan geser yang dihasilkan MPa 1 1.36 4.26 2 5.08 3.49 3 8.43 3.22 4 12.54 2.93 Gambar 18. Hubungan kekasaran dan tegangan yang dihasilkan a b Gambar 19. Kerusakan di area komposit a 1,36 µm b 12,54 µm 1 2 3 a b Keterangan : 1. Kerusakan di komposit 2. Kerusakan di adhesive + polyester 3. Kerusakan di adhesive Gambar 20. Ilustrasi alur luasan penampang kerusakan a Alur pendek b Alur lebar 29 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 2 4 6 8 10 12 14 Kekasaran µm T e g a n g a n G e se r MP a perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 30 Gambar 21. Foto SEM dengan kekasaran 1,36 µm Gambar 22. Foto SEM dengan kekasaran 12,54 µm Semakin kasar permukaan sambungan, semakin tinggi kekuatan gesernya Gambar 18. Kekuatan geser terendah disebabkan oleh ikatan adhesive epoksi di komposit lemah. Hal ini dibuktikan dengan adanya sebagian serat gelas yang lepas dari komposit. Sementara itu pada permukaan komposit yang lebih kasar memiliki kekuatan ikatan pada permukaan komposit yang kuat sehingga kekuatan gesernya juga lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh permukaan kontak dengan adhesive yang lebih besar pada permukaan yang lebih kasar.menjadikan semakin tinggi pula kekuatan adhesive dalam mengikat komposit. Kekuatan geser yang tinggi juga dibuktikan adanya serat gelas yang terlepas dari komposit cukup banyak Gambar 19. Epoksi Matriks Serat Gelas Epoksi Serat gelas Matriks perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 31 Pengujian geser dengan alur yang pendek menyebabkan mengikatnya adhesive ke permukaan komposit rendah, sementara itu dengan luasan alur yang lebar mengikatnya adhesive semakin kuat Gambar 20. Sifat mengikat antara campuran matrik polyester dengan adhesive epoksi cukup baik sehingga kerusakan terjadi pada komposit. Konsentrasi tegangan Komposit Gambar 23. Konsentrasi tegangan Kerusakan diawali dari ujung sambungan, sehingga mempengaruhi perubahan bentuk dan akan terjadi konsentrasi tegangan Gambar 23. Dalam pengujian sambungan komposit alat bantu tidak mampu menjamin terjadinya geser murni, mengakibatkan terjadinya geser desak pada spesimen uji geser. Kemungkinan kerusakan spesimen akan terjadi pada 3 area yaitu komposit, campuran+adhesive, adhesive.Gaya desak arah taransversal akan mengakibatkan gaya desak luaran lateral. Bagian spesimen dari 3 area tersebut diatas akan menyebabkan kerusakan akibat gaya desak. Kerusakan spesimen terjadi pada area komposit. Gambar 21. memperlihatkan kerusakan yang terjadi di daerah komposit, hal ini menunjukkan bahwa campuran antara polyester dan adhesive mempunyai ikatan yang cukup baik. Spesimen sambungan komposit terjadi perubahan bentuk, dimana serat gelas yang lepas dari komposit dari matriks polyester tidak terlalu banyak. Komposit dengan alur kasar adhesive epoksi mengikat di permukaan sambungan akan kuat. Permukaan komposit yang kasar ternyata kerusakan juga terjadi pada kompositnya, hal ini disebabkan komposit serat gelas dengan matriks polyester lebih lemah dibandingkan dengan adhesive epoksi Gambar 23. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 32

B. Tebal Adhesive