mampu menghargai dan mampu mengadakan hubungan baik dengan pihak-pihak di luar dirinya non-Muslim.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah konsep perdamian dalam pandangan Said Nursi?
2. Apakah konsep perdamaian yang digagas Said Nursi berimplikasi terhadap
hubungan antara agama: apakah berimplikasi terhadap perwujudan nilai-nilai agama?
3. Bagaimanakah relevansi pemikiran Said Nursi tersebut pada penciptaan
hubungan harmonis antaragama dalam konteks kontemporer?
C. Batasan Istilah
Guna menghindari kesalahpahaman dalam memahami tesis ini, maka penulis memberi batasan istilah-istilah:
Pemikiranś Asal kata pemikiran adalah “pikir” yang berarti akal budi, ingatan, angan-angan, kata hati dan pendapat. Jadi pemikiran adalah cara atau
hasil berpikir.
20
Jadi yang penulis maksud dengan term pemikiran disini adalah untuk mengetahui sejauh mana dan bagaimana tinjauan pemikiran Said Nursi
dalam masalah mewujudkan perdamaian. Untuk mengetahui bagaimana konsep- konsep dan tindakannya dalam menciptakan perdamaian dan dialog antaragama
yang merupakan kajian penulis dalam penulisan proposal tesis ini.
20
WJS Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 199 h. 9.
Perdamaian Ś Asal katanya “damai”. Yang berarti tidak ada permusuhan, tentram. Perdamaian adalah penghentian permusuhan atau perselisihan.
21
Perdamaian yang penulis maksud adalah suatu bentuk perdamaian yang menciptakan suasana yang rukun, damai dan tentram tanpa adanya percekcokan,
perselisihan dan perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
D. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk menjelaskan konsep perdamaian menurut Said Nursi 2.
Untuk menjelaskan implikasi pemikiran Said Nursi terhadap hubungan antar agama
3. Untuk menganalisa pemikiran perdamaian dan kaitannya dengan dialog
antaragama dalam konteks kontemporer.
E. Kegunaan Penelitian