1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN-PPM adalah salah satu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat Buku
Pedoman KKN-PPM UNUD, 2015:6. Salah satu dari kegiatan KKN-PPM ini adalah Program Pendampingan Keluarga PPK. Tujuan dari Program
Pendampingan Keluarga adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan
dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta
mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui
penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2015:62.
Salah satu KK Dampingan yang ada di Desa Peringsari tepatnya di Dusun Taman Darma yaitu keluarga Bapak I Dewa Putu Merta. Adapun data KK
Dampingan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel data KK Dampingan No Nama
Status Umur Pendidikan Pekerjaan
Ket
1 I Dewa Putu Merta
Kawin 76
-
Petani Kepala
Keluarga 2
I Desak Biang Rai Kawin
76
-
Penganyam Bambu
Anggota KeluargaIstri
Bapak I Dewa Putu Merta merupakan salah satu keluarga yang tinggal di Banjar Dinas Taman Darma Desa Peringsari, Kecamatan Selat Karangasem.
Keluarga sederhana Bapak I Dewa Putu Merta terdiri dari 1 anggota yaitu Bapak I Dewa Putu Merta sebagai kepala keluarga dan istrinya I Desak Biang Rai. Dalam
2
kehidupan sehari-hari Bapak I Dewa Putu Merta tinggal dalam satu pekarangan rumah yang berukuran kurang lebih 20 m
2
. Rumah Bapak I Dewa Putu Merta terdiri dari 1 kamar tidur dan 1 dapur.
Keluarga Bapak I Dewa Putu Merta memiliki dapur yang masih sederhana, yaitu masih memasak dengan menggunakan kayu bakar, sehingga memungkinkan
terjadinya gangguan pernafasan akibat asap seperti batuk atau sesak nafas. Listrik yang mengalir di rumah Bapak I Dewa Putu Merta dibiayai oleh anaknya.
Penerangan lampu dimalam hari hanya menggunakan lampu 5 watt untuk di dapur dan di kamar tidurnnya. Untuk kebutuhan air, keluarga Bapak I Dewa Putu Merta
mengambil air di sumber mata air yang disebut “Toya Babah”, sehingga pengeluaran untuk air pun tidak ada.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan