HASIL HASIL DAN PEMBAHASAN

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014 “Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia” Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 749 Tabel 1. Ragam alel induk, anakan kelapa sabut merah pada enam primer: Nama dan asal kelapa CNZ51 CNZ01 CnCirB3 CnCirC3 CNZ09 CNZ21 1.Induk Udang KlungkungBabung 140, 140 120,130 130, 130 2.Anak udang KlungkungBabung 140, 140 120,130 130, 130 3.Induk Udang Bangli Jelekungkang 145,145 100,110 120, 120 155, 155 260,280 4.anak Udang Bangli Jelekungkang 130, 145 100,110 120, 120 155, 155 260,280 5.Induk Udang KlungkungPikat 145, 170 120, 115 155, 155 150,170 240,260 6.anak Udang KlungkungPikat 145, 145 115, 115 155, 155 150,170 240,260 7.Induk Mulung BangliJelekungkang 145, 170 170,180 130, 130 8.anak Mulung Bangli Jelekungkang 145, 170 170,180 130, 130 9.Induk Mulung GianyarPejeng 145, 170 110,120 180,180 155, 155 150,170 270,270 10.anak Mulung GianyarPejeng 145, 170 110,120 180,180 155, 155 150,170 270,270 11.Induk Mulung GianyarTulikup 145, 170 110,120 180,180 130,130 12.anak Mulung GianyarTulikup 145, 170 110,120 180,180 130,130 13.Induk Macan BangliTambahan 170,170 140, 140 150,150 270,270 14.anak Macan Bangli Tambahan 155, 170 140, 140 150,150 270,270 15.Induk Brahma BangliKubu 140,125 100,115 190,180 150,150 16.anak Brahma BangliKubu 140,125 100,115 190,180 150,150 Alel anakan sama dengan induknya 83.3 Heterozigositas Heterozigositas harapan He dan heterozigositas teramatiobserved Ho secara umum anakan lebih tinggi daripada induk, rerata He induk 0.691±0.08 0.589-0.8, anakan 0.72±0.07 keduanya tertinggi pada primer CNZ01. Rerata Ho induk 0.49 0.0-1.0, pada anakan 0.56 0.28-1.0 keduanya tertinggi pada primer CNZ09 table 3. Hubungan kekerabatan induk anak kelapa sabut merah Hasil dendogram menunjukan bahwa hubungan kekerabatan ada 2 kelompok : kelompok I terdiri dari kelapa brahma dari kabupaten Bangli dekat hubungannya dengan kelapa udang Bangli dan Klungkung Pikat. Kelompok II menunjukan bahwa kelapa udang Klungkung dari Br Babung hubungannya lebih dekat dengan macan dan mulung dari Bangli serta Gianyar Gambar 1. SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014 “Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia” 750 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 Tabel 2. Panjang bp dan frekuensi alel kelapa sabut merah pada enam primer: CNZ51 CNZ01 CnCirB3 CnCirC3 CNZ09 CNZ21 Panjang dan frekuensi alel Panjang dan frekuensi alel Panjang dan frekuensi alel Panjang dan frekuensi alel Panjang dan frekuensi alel Panjang dan frekuensi alel 125 0.062 100 0.2 115 0.107 130 0.2 130 0.2 240 0.125 130 0.0312 110 0.3 120 0.178 140 0.25 150 0.6 260 0.25 140 0.187 115 0.1 130 0.142 155 0.55 170 0.2 270 0.5 145 0.375 120 0.3 170 0.071 280 0.125 155 0.031 130 0.1 180 0.425 170 0.312 190 0.071 Individu 16 10 14 10 10 8 JAI 4 5 6 3 3 4 JAA 6 5 6 4 2 4 Jumlah alel Induk 25 Rerata alel 4.16 Jumlah alel Anak 27 rerata alel 4.5 Keterangan:; JAI= Jumlah Alel Induk; JAA= Jumlah Alel Anak Tabel 3. Heterozigositas induk, anak kelapa sabut merah Primer Heterozigositas harapanHe±SE Heterozigositas teramati Ho induk Anak Induk Anak CNZ51 0.701±0.079 0.778±0.066 0.62 0.75 CNZ01 0.8±0.09 0.8±0.09 1 1 CnCirB3 0.767±0.071 0.793±0.06 0.428 0.28 CnCirC3 0.589±0.106 0.673±0.105 0.4 CNZ09 0.589±0.142 0.58±0.106 0.4 0.4 CNZ21 0.7±0.11 0.7±0.118 0.5 0.5 Rerata 0.691±0.08 0.72±0.07 0.49 0.56

3.2 PEMBAHASAN

Rata-rata jumlah alel, frekuensi alel dan heterozigositas anakan kelapa sabut merah lebih tinggi dari induknya menunjukan bahwa alel anakan lebih beragam dari induknya. Hasil penelitian yang menunjukkan ragam alel tinggi pada kelapa di Bali: Dengan 4 primer yang sama ragam alel ditemukan 28 alel rata-rata perlokus 7 alel dari 16 individu nyuh madan dari Kabupaten Klungkung Kriswiyanti et al 2012. Ragam alel 3,33 dan heterozigositas rendah ditemukan pada 12 aksesi kelapa genjah Philippina Noel et al, 2011. Penelitian Kriswiyanti et al 2013 menunjukan bahwa ragam alel tinggi yaitu 80 alel, rata-rata perlokus 13.33 alel pada 58 individu nyuh madan di provinsi Bali dengan 6 primer yang sama dengan penelitian ini. Heterozigositas harapan He dan heterozigositas teramati Ho umumnya menunjukkan keragaman genetik lebih tinggi pada anakan. Lebih tingginya nilai heterozigositas pada kelapa anakan disebabkan oleh pola penyerbukan silang yang terjadi pada kelapa Dalam Dasayanaka et al., 2009. Sedangkan tingginya nilai heterozigositas harapan baik pada kelapa induk maupun anakan disebabkan oleh banyaknya ragam alel yang terdapat pada masing-masing primer yang berjumlah antara 3-6 ragam alel rata-rata alel perlokus 4.5. Rajesh et al. 2008 mendapatkan bahwa kelapa Dalam di Andaman memiliki nilai heterozigositas tinggi. Nilai heterozigositas tinggi dan ragam alel yang banyak juga ditemukan pada penelitian kelapa Dalam di provinsi Hainan China Liu et al., 2011, dan 58 individu kelapa dalam di provinsi Bali dengan 6 primer yang sama heterozigositas tinggi 0.856-0.92 Kriswiyanti et al 2013. Devakumar et al 2010; Kumar et al. 2011, Xiao et al 2013 mendapatkan bahwa heterozigositas relative tinggi terdapat pada kelapa dalam dibandingkan dengan kelapa genjah. SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014 “Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia” Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 751 Gambar 1. Dendogram enam belas individu induk dan anakan kelapa sabut merah berdasar penanda DNA Mikrosatelit Ditanjau dari hubungan kesamaan alel antara kelapa induk dan anakan masing-masing pasangan individu menunjukkan bahwa 83.3 kelapa anakan memiliki alel yang sama dengan induknya atau hanya 16.7 kelapa anakan yang memiliki alel berbeda dengan pohon induknya. Dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat kontinyuitas genetik antara kelapa induk dan anakan. Dengan keadaan genetik demikian mestinya akan memberikan fenotipe yang sama antara induk dan anakan. Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa tidak semua kelapa madan akan menghasilkan keturunan yang sama. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena pertama gen atau DNA mikrosatelit merupakan DNA yang tidak menyandi sifat morfologis, kedua pada kelapa Dalam terjadi penyerbukan silang Dasayanaka et al., 2009 sehingga walaupun ukuran alel-alel kelapa anakan sama dengan kelapa induknya tetapi karena alel dengan ukuran sama berasal dari tetua berbeda dari pohon tetangganya dengan karakter morfologi berbeda maka akan mengekspresikan karakter yang berbeda. Oleh karena itu identifi kasi ragam alel yang tersebar pada pohon kelapa biasa di sekitar masing-masing kelapa unik perlu diketahui untuk memastikan apakah ada alel yang sama pada pohon kelapa tetangganya? Terdapat 2 kelompok kekerabatan pada pada kelapa sabut merah yang menunjukkan kelapa macan masuk kelompok kelapa mulung sedang kelapa brahma masuk kelapa udang. Kumar et al. 2011 menggunakan mikrosatelit DNA SSR pada 14 aksesi dapat dikelompokkan menjadi 3, kelompok 1 terdiri atas 5 aksesi New Guinea, kelompok kedua terdiri atas 4 aksesi dari Polynesia, Prancis, kelompok ke 3 dari 5 aksesi kepulauan Salamon yang diidentifi kasi dari aksesi Pasifi k Selatan.

4. KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Ragam alel dan heterozigositas anakan kelapa sabut merah lebih tinggi daripada induknya, dengan 6 primer diperoleh sebanyak 27 ragam alel, rata-rata 4.5 alel perlokus. Frekuensi alel tertinggi pada primer CNZ09 pada panjang alel 150 bp 0,6. Secara genetik 83.3 alel kelapa sabut merah anakan sama dengan induknya, 16,7 tidak sama induk. Terdapat dua kelompok kekerabatan kelapa sabut merah Induk Kelapa Mulung Bangli Anak Kelapa Mulung Bangli Induk Kelapa Macan Bangli Anak Kelapa Macan Bangli Induk Kelapa Mulung Gianyar Anak Kelapa Mulung Gianyar Induk Kelapa Mulung Gianyar Tulikup Anak Kelapa Mulung Gianyar Tulikup Induk Kelapa Udang Klungkung Anak Kelapa Udang Klungkung Induk Kelapa Brahma Bangli Anak Kelapa Brahma Bangli Induk Kelapa Udang KlungkungPikat Anak Kelapa Udang KlungkungPikat Induk Kelapa Udang Bangli Anak Kelapa Udang Bangli 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 II I