Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2. Nyoman Peni Kawin 54 th SD Pengrajin Keranjang - 3. I Wayan Sujana Kawin 40 th SD - Almarhum suami Wayan Sri Asih 4 Wayan Sri Asih Kawin 34 th SD Petani - 5. Putu Sintiani Belum Kawin 6 th SD Pelajar - 6. Kadek Budiastiti Belum Kawin 3,5 th Belum Sekolah - - Tabel 1.Data Keluarga Ketut Musni Bapak yang memiliki nama lengkap Ketut Musni ini, memiliki riwayat pendidikan yang berakhir di jenjang SD. Beliau bekerja sebagai seorang tukang bangunan. Selain bekerja menjadi tukang bangunan beliau juga mempunyai kerja sampingan yaitu mencari pakan ternak untuk seekor sapi yang dipeliharanya. Bapak Musni mempunyai seorang istri yang bernama Nyoman Peni dari pernikahan tersebut keluarga Bapak Musni dikarunia 1 orang anak laki-laki bernama I Wayan Sujana yang sudah meninggal 1 bulan yang lalu karena terkena penyakit tumor. I Wayan Sujana mempunyai seorang istri yang bernama Wayan Sri Asih dari pernikahan tersebut keluarga Bapak Sujana dikaruniai 2 orang anak perempuan. Anak pertama bernama Putu Sintiani yang sekarang berumur 6 tahun dan baru duduk dibangku pendidikan sekolah dasar kelas 1. Anak kedua bernama Kadek Budiastiti yang sekarang berumur 3,5 tahun dan belum duduk dibangku pendidikan sekolah dasar. Jadi, Bapak Musni yang menafkahi kedua orang cucunya, istri, dan menantunya karena 1 bulan yang lalu anak dari Bapak Musime sudah meninggal dunia karena sakit tumor.Luas pekarangan Bapak Musni sekitar 3 are. Bapak Musni harus bekerja dari pagi sampai sore hal itu dilakukan agar bisa menafkahi kedua cucunya dan membiayai pendidikan cucunya. Pendapatan Bapak Musni tidaklah seberapa, pekerjaanya sebagai tukang bangunan hanya Rp. 100.000 perhari, pendapatan itu pun tidak menentu setiap harinya. Dan Bapak Musni juga dibantu oleh istri dan menantunya. Di mana istri Bapak Musni bekerja sebagai pengrajin keranjang yang digaji sebesar Rp. 40.000 perhari itu pun tidak menentu setiap harinya dan itu juga tergatung oderan keranjangnya, sedangkan menantunya bekerja sebagai petaniburuh tani yang digaji sebesar Rp 50.000 perhari itu pun juga tidak menentu setiap harinya. Jika dirata ratakan pendapatan keluarga Bapak Musni perbulan sekitar 5,7 juta jadi untuk membiayai keluarga dalam perbulan bisa dikatagorikan kurang mampu dalam membiayai keluarganya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak Musni berprofesi sebagai Tukang Bangunan.Dari pekerjaan inilah penghasilan utama Bapak Ketut Musni didapatkan, sebagai Tukang Bangunan, Bapak Musni mendapatkan upah per hari sesuai proyek yang didapatkan sekitar Rp. 100.000 perhari, pendapatan itu pun tidak menentu setiap harinya. Dan Bapak Musni juga dibantu oleh istri dan menantunya. Di mana istri Bapak Musni bekerja sebagai pengrajin keranjang yang digaji sebesar Rp. 40.000 perhari itu pun tidak menentu setiap harinya dan itu juga tergatung oderan keranjangnya, sedangkan menantunya bekerja sebagai petaniburuh tani yang digaji sebesar Rp 50.000 perhari itu pun juga tidak menentu setiap harinya. Jika dirata ratakan pendapatan keluarga Bapak Musni perbulan sekitar 5,7 juta perbulan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga a

Kebutuhan Sehari-hari Pengeluaran sehari-harikeluarga Bapak Musni mencapai antara kisaran Rp. 40.000 sampai Rp 50.000 biaya tersebut dipergunakan untuk membeli bahan- bahan makanan untuk 5 anggota keluarganya, sedang untuk biaya listrik perbulannya Bapak Musni menghabiskan biaya sekitar Rp. 50.000. Dan biaya air perbulannya menghabiskan biaya air 3 truk sekitar Rp. 750.000. b Pendidikan Kegiatan pendidikan, keluarga Bapak Musni mengeluarkan biaya sekitar Rp 30.000 perharinya. Biaya tersebut dikeluarkan untuk membiayai 2 cucunya. Cucu I yang baru menginjak bangku sekolah pendidikan dasar mengeluarkan biaya sekitar Rp. 20.000, sedangkan cucu II yang belum menginjak bangku pendidikan mengeluarkan biaya sekitar Rp. 10.000. Pengeluaran ini dikeluarkan untuk keperluan sehari-hari, karena biaya pendidikan sudah dibantu oleh BOS selama masih aktif sekolah. c Kesehatan Keluarga Bapak Musni tidak menganggarkan secara khusus keperluan- keperluan kesehatan yang kemungkinan mereka butuhkan. Namun untuk masalah kesehatan pembiayaannya dapat diatasi karena telah mendapatkan bantuan dari Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat. d Sosial Kegiatan sosial Bapak Musni dan KK yang lain biasanya diwajibkan untuk menyumbang sekitar Rp. 200.000 setiap ada odalan di banjar. Selain itu pada kegiatan pembangunan pura, setiap KK biasanya menyumbang sekitar 3 juta rupiah.