PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENINGKATAN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X
SMK SWASTA HARAPAN STABAT
TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

OLEH :
MUHAMMAD ARIEF
NIM. 1121151004

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENINGKATAN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X
SMK SWASTA HARAPAN STABAT

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Bimbingan dan Konseling

OLEH :
MUHAMMAD ARIEF
NIM. 1121151004

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
 DATA PRIBADI
Nama
Tempat/Tanggal Lahir

Jenis Kelamin
Agama
Status
Nama Ayah
Pekerjaan
Nama Ibu
Pekerjaan
Alamat Orang Tua
 RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Atas

: Muhammad Arief
: Stabat, 18 Juli 1994
: Laki-laki
: Islam
: Belum Menikah
: Rahmadi Ramadhani
: Wiraswasta

: Suriana
: Ibu Rumah Tangga
: Jl.Penerangan Stabat

: SD Negeri 050659 Stabat Tahun
Ajaran 2000 s/d 2006
: SMP Negeri 1 Stabat Tahun
Ajaran 2006 s/d 2009
: SMA Negeri 1 Stabat Tahun
Ajaran 2009 s/d 2012

 PENGALAMAN KULIAH
1. Pernah melaksanakan PPLT di SMK Swasta Harapan Stabat
2. Melaksanakan Penelitian di SMK Swasta Harapan Stabat
3. Pernah menjadi staff RPK UKMI FIP UNIMED

Hormat Saya,

Muhammad Arief
NIM. 1121151004


ABSTRAK
MUHAMMAD ARIEF : 1121151004. Pengaruh Pemberian Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap Peningkatan
Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan
Stabat Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling.
Fakultas Ilmu Pendidikan . Universitas Negeri Medan, 2016.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh
pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif terhadap
peningkatan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan tahun
ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan
bimbingan kelompok dengan metode latihan asertif terhadap peningkatan
komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun ajaran
2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan One Group
pre-test post-test Design. Subjek penelitian ini adalah 10 siswa kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat yang ditentukan dari hasil screening (penyaringan) dengan
langkah-langkah sebagai berikut : (1). bertanya kepada guru BK atau guru bidang
studi , (2) member angket kepada siswa sebelum diberikan layanan bimbingan

kelompok dengan teknik latihan asertif, (3) melihat hasil siswa yang mengalami
penyesuaian diri rendah dari hasil angket (4) jika sampel lebih dari 10 orang,
maka dilakukan random sampling. Namun jika ada 10 siswa maka tidak perlu
dilakukan random sampling. Instrument yang digunakan adalah angket
peningkatan komunikasi interpersonal untuk menjaring data tentang komunikasi
interpersonal siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas
dan reabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian
layanan bimbingan kompok teknik latihan asertif. Teknik analisis data
menggunakan uji tanda wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik latihan asertif terhadap peningkatan komunikasi
interpersonal siswa diperoleh nilai rata-rata pre-test = 77,8 dan Standart Deviasi
(SD) = 17,47 sedangkan nilai rata-rata post-test = 104,3 dan Standar Deviasi (SD)
= 9,98 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan
asertif dapat meningkatkan komunikasi interpersonal siswa. Hai ini dapat dilihat
dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang
wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 55 dan
jumlah jenjang bertanda negatif = 0. Jadi, nilai J= 0 yaitu jumlah jenjang yang
lebih kecil. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n=
10, α = 0,05 penguji dua arah J0,05 = 8. Oleh karena J0,05 (8) > J (0) maka H0

ditolak. Ini berarti bahwa komunikasi interpersonal siswa antara sebelum dan
sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif tidaklah
sama, dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan layanan bimbingan kelompok
teknik latihan asertif mempunyai komunikasi interpersonal yang lebih tinggi.
Kata kunci
: Peningkatan Komunikasi Interpersonal, Bimbingan
Kelompok Teknik Latihan Asertif

i

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT, semoga kesejahteraan senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.
Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongannya penulis dapat
menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap Peningkatan Komunikasi
Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Tahun Ajaran
2015/2016”. yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin ingin mengucapkan terima aksih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil
Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil
Dekan Bidang Umum Dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,
M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Unimed.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, Serta Sekretaris
Jurusan Ibu Dra. Nur arjani, M.Pd.

ii

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons., Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.,

dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS., S.Psi. selaku Dosen Penyelaras yang
telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi
kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
surat-menyurat.
8. Bapak H.M.T.Wahyu Amami, K.Jd, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK
Swasta Harapan Stabat, Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah. Serta seluruh
staf pengajar di SMK Swasta Harapan Stabat.
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Bapak
Rahmadi Ramadhani dan Ibunda Suriana yang tidak henti-hentinya
memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Melalui
mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan merasakan
nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber semnagat
saya dalam menyelesaikan studi ini.
10. Terimakasih juga untuk abg saya Ilham Prasetyo, S.Pd. yang selalu
memberikan semangat kepada penulis.


iii

11. Untuk teman seperjuangan selama kuliah M.Khuzairi Batubara, M.Riza
Darwin, M.Febry Alra, Septia Khairani Rambe, Ristra Sandra Ritonga dan
Mei Lisa Nurfiddini yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh
kesah, serta memberikan masukan kepada penulis.
12. Seluruh teman-teman BK REG 2012 dan BK EKS 2012 yang tidak bisa
saya sebut satu persatu namanya dan teman-teman selama PPLT di SMK
Swasta Harapan Stabat. Terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan
yang telah kalian berikan.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih .

Medan,
Penulis,

Juni 2016


Muhammad Arief
NIM. 1121151004

iv

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

v


DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................

6

1.3 Pembatasan Masalah ................................................................

6

1.4 Rumusan Masalah ....................................................................

7

1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................

7

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................

7

BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kerangka Teori .........................................................................

9

2.1.1 Peningkatan Komunikasi Interpersonal ..........................

9

a. Definisi Komunikasi Interpersonal ............................

9

b. Tujuan Komunikasi Interpersonal ..............................

11

c. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ............................

13

d. Komunikasi Interpersonal Yang Efektif ....................

15

2.1.2 Bimbingan Kelompok .....................................................

20

a. Pengertian Bimbingan Kelompok ..............................

20

b. Tujuan Bimbingan Kelompok ....................................

22

c. Asas-asas Bimbingan Kelompok ...............................

25

d. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ...........................

26

v

e. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok.........................

28

2.1.3 Latihan Asertif ................................................................

29

a. Pengertian Latihan Asertif .........................................

29

b. Tujuan Latihan Asertif ...............................................

32

c. Manfaat Latihan Asertif .............................................

33

d. Prosedur Teknik Latihan Asertif ................................

33

e. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Latihan
Asertif .........................................................................

35

2.2 Kerangka Konseptual ...............................................................

36

2.3 Hipotesis ...................................................................................

38

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .........................................................................

39

3.2 Desain Penelitian ......................................................................

39

3.3 Subjek Penelitian ......................................................................

40

3.4 Operasional Variabel Penelitian ...............................................

40

3.4.1 Variabel Penelitian ..........................................................

40

3.4.2 Definisi Operasional .......................................................

41

3.5 Langkah-langkah Penelitian .....................................................

42

3.6 Kontrol Varian ..........................................................................

42

3.6.1 Internal Validiti ...............................................................

42

3.6.2 Eksternal Validiti ............................................................

43

3.7 Teknik Pengumpulan Data .......................................................

43

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................

48

3.8.1 Uji Wilcoxon ...................................................................

48

3.9 Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................

49

3.9.1 Lokasi Penelitian .............................................................

49

3.9.2 Waktu Penelitian .............................................................

49

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................

50

4.1.1 Deskripsi Keadaan SMK Swasta Harapan Stabat ...........

50

4.1.2 Deskripsi Subjek .............................................................

52

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ................................................

52

4.2.1 Uji Validitas ....................................................................

53

4.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................

55

4.3 Analisis Data Hasil Penelitan ...................................................

55

4.3.1 Data Pre-test Komunikasi Interpersonal Siswa ..............

55

4.3.2 Data Post-test Komunikasi Interpersonal Siswa .............

56

4.4 Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa ...............................

59

4.4.1 Pengkategorian Pre-test ..................................................

59

4.4.2 Pengkategorian Post-test .................................................

60

4.5 Pengujian Hipotesis ..................................................................

61

4.6 Pembahasan Penelitian .............................................................

62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...............................................................................

65

5.2 Saran-saran ...............................................................................

65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

67

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1

Hasil Perbandingan pre-test dan post-test ................................

59

Gambar 1

Pelaksanaan Pre-test di kelas X AP-2 ...................................... 130

Gambar 2

Penjelasan Tentang Bimbingan Kelompok .............................. 130

Gambar 3

Siswa Bertanya Tentang Materi Yang Disampaikan ............... 131

Gambar 4

Penjelasan Tentang Bimbingan Kelompok Teknik Latihan
Asertif ....................................................................................... 131

Gambar 5

Persiapan Melaksanan Teknik Latihan Asertif ........................ 132

Gambar 6

Pelaksanaan Post-test Kepada Pesertab Bimbingan
Kelompok ................................................................................. 132

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

Skala Likert ...............................................................................

44

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Peningkatan Komunikasi Interpersonal ........

45

Tabel 4.1

Penomoran Angket Komunikasi Interersonal Yang
Valid .........................................................................................

53

Tabel 4.2

Hasil Pre-test ............................................................................

55

Tabel 4.3

Hasil Post-test ...........................................................................

56

Tabel 4.4

Deskripsi Data Pre-test dan Post-test.......................................

57

Tabel 4.5

Data Hasil Angket Pre-test dan Post-test .................................

58

Tabel 4.6

Hasil Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa
Pengukuran Pre-test .................................................................

59

Hasil Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa
Pengukuran Post-test ................................................................

60

Ringkasan Perhitungan Validitas Angket Komunikasi
Interpersonal .............................................................................

75

Tabel 2

Varians Butir Item Angket Komunikasi Interpersonal .............

78

Tabel 3

Tabulasi Data Penelitian ...........................................................

86

Tabel 4

Kategori Pre-test Komunikasi Interpersonal Siswa .................

91

Tabel 5

Kategori Post-test Komunikasi Interpersonal Siswa ................

93

Tabel 6

Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon ................................................

95

Tabel 4.7

Tabel 1

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Angket Peningkatan Komunikasi Interpersonal .......................

69

Lampiran 2

Sedaran Data Uji Coba Angket Komunikasi
Interpersonal .............................................................................

73

Lampiran 3

Perhitungan Validitas Angket Komunikasi Interpersonal ........

74

Lampiran 4

Perhitungan Reliabilitas Angket Komunikasi Interpersonal ....

77

Lampiran 5

Angket Peningkatan Komunikasi Interpersonal (Valid) ..........

81

Lampiran 6

Sebaran Data Pre-test ...............................................................

84

Lampiran 7

Sebaran Data Post-test ..............................................................

85

Lampiran 8

Tabulasi Data Penelitian ...........................................................

86

Lampiran 9

Perhitungan Data M dan SD Pre-test .......................................

87

Lampiran 10 Perhitungan Data M dan SD Post-test ......................................

89

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa Sebelum
Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan
Asertif ...................................................................................... 91
Lampiran 12 Pengujian Hipotesis ..................................................................

95

Lampiran 13 Perhitungan Peningkatan Komunikasi Interpersonal
Siswa ........................................................................................

99

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Dan
Konseling .................................................................................. 100
Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian ............................................................ 130

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga
sepanjang hayat senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan
kata lain melakukan komunikasi. Tidak terkecuali saat kita berada dalam dunia
pendidikan. Kegiatan komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan, yaitu sebagai jembatan penghubung atau
mediator dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Selain itu komunikasi juga
memiliki peran sebagai sarana pemenuhan kebutuhan siswa dibidang sosial,
pribadi, belajar, karir, keagamaan, dan keluarga.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan
komunikasi manusia mampu memenuhi kebutuhan fisik maupun yang bersifat
kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa inggris:Communication) berasal dari
communis (bahasa latin) yang berarti sama (common) kemudian berubah menjadi
kata kerja communicare, yaitu menyebarkan/memberitahukan informasi kepada
pihak guna mendapatkan pengertian yang sama (Wildan Zulkarnain, 2013:62).
Tujuan utama dari komunikasi adalah pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan
diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek umpan balik yang
langsung.
Dalam kegiatan komunikasi terdapat istilah komunikasi dua arah atau
komunikasi timbal balik. Dalam kegiatan komunikasi dua arah ini informasi yang

2

disampaikan oleh komunikator dapat berubah menjadi sesuatu yang baru karena
peran aktif komunikan sehingga terjadi consesus apabila sepaham dan akan
menjadi konflik apabila tidak sepaham. Salah satu kegiatan komunikasi dua arah
ini adalah komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal yang dapat
diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan paling sedikitnya dua orang, yang
didalamnya terdapat pertukaran informasi yang dilakukan seorang komunikator
dan komunikan yang disampaikan secara verbal ataupun nonverbal.
Menurut Mulyana (2008:18) “Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara verbal atau nonverbal”. Ketika seseorang
berbicara dengan komunikan, maka komunikator bisa melihat secara langsung
bagaimana rekasi komunikan terhadap pesan yang disampaikannya, inilah yang
membuat komunikasi interpersonal menjadi komunikasi yang paling efektif
dilakukan apabila bertemu secara langsung. Hal yang membedakan jenis
komunikasi interpersonal dengan jenis komunikasi lainnya adalah pola
komunikasi interpersonal yang berbentuk intens dan lebih menitik beratkan
kepada hubungan antar dua orang atau lebih, dimana komunikator menganggap
komunikan sebagai individu, bukan objek, serta prosesnya yang merupakan suatu
pertemuan diantara pribadi-pribadi.
Menurut Wildan Zulkarnain (2013:16) komunikasi efektif terjadi apabila
pesan dapat dipahami serta mendorong penerima untuk bertindak sesuai dengan
isi atau harapan pengirim pesan tersebut. Keefektifan komunikasi sangat penting
dalam usaha memelihara hubungan baik antar anggota kelompok. Jika keefektifan
komunikasi didalam kelompok tercipta, maka para anggota kelompok dapat

3

menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efesien. Kenyataannya tidak semua
individu dapat lancar berkomunikasi secara efektif. Ada beberapa hambatan yang
dialami individu dalam berkomunikasi, seperti kesalahan prediksi seseorang
terhadap temannya, kurangnya keterbukaan antara siswa serta gugup dalam
berbicara.
Masa SMA ataupun SMK yang memiliki rentang usia antara 15-18 tahun
bisa dikatakan merupakan masa peralihan seseorang dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah masa remaja.
Masa remaja merupakan suatu tahap transisi menuju ke status yang lebih tinggi
yaitu status sebagai orang dewasa. Berdasarkan teori perkembangan,masa remaja
adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan
fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian.
Dalam usia remaja individu berada pada posisi lingkungan sosial sangat
berperan dalam upaya pembentukan sikap dan perilaku dari individu tersebut.
Oleh karena itu komunikasi interpersonal yang berkualitas akan membantu
indivdu berkembang kearah yang positif, dan sebaliknya komunikasi interpersonal
yang tidak berkualitas akan menghambat individu dalam upaya menemukan jati
diri dan tidak menutup kemungkinan individu tersebut akan mengembangkan
sikap yang negatif.
Komunikasi interpersonal yang baik dalam lingkungan sekolah berperan
besar dalam membantu optimalisasi potensi siswa, dan dapat digunakan sebagai
sarana dalam membantu siswa mengatasi permasalahan yang muncul yang
mengganggu kehidupan efektif sehari-harinya. Komunikasi interpersonal yang

4

terjalin dengan baik antar komponen sekolah dapat menciptakan hubungan yang
hangat dan nyaman dalam keseharian, serta dapat menciptakan suasana
kekeluargaan antar anggota sekolah.
Berdasarkan wawancara saya dengan Guru BK dan selama mengikuti
kegiatan Program Pengalaman Lapangan Terpadu selama 3 bulan dari bulan
Agustus-November 2015, bahwa siswa kelas X di SMK Swasta Harapan Stabat
mengalami masalah komunikasi interpersonal yang rendah seperti siswa sering
mengungkapkan kata-kata tidak sopan, yaitu siswa cenderung mengatakan katakata yang kasar kepada temannya, siswa berbicara tidak memikirkan perasaan
temannya, siswa tidak menghargai ketika teman sedang berbicara, siswa tidak
terima dikritik oleh temannya, siswa tidak mampu menanggapi pesan temannya
dengan beruntun, dan siswa kurang terbuka untuk diajak berbicara.
Telah banyak upaya yang dilakukan dalam layanan bimbingan konseling
untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa salah satunya yaitu, layanan
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Namun dalam upaya tersebut belum
mencapai hasil yang maksimal. Hal tersebut belum maksimal karena dalam teknik
diskusi siswa hanya terfokus untuk membahas masalah saja tanpa terlibat untuk
mengaplikasikannya secara langsung dalam proses bimbingan kelompok tersebut.
Maka untuk meningkatan komunikasi interpersonal siswa, peneliti akan
mencoba menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan
asertif. Bagi siswa, bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif dapat
bermanfaat sekali karena siswa dapat berinteraksi dengan sesama anggota

5

kelompok dengan cara bermain peran untuk melatih siswa tersebut dalam
meningkatkan komunikasi interpersonalnya.
Menurut Tohirin (2011:170) “Bimbingan Kelompok merupakan suatu cara
memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan
kelompok. Dalam bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus
diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pemecahan masalah
individu yang menjadi peserta bimbingan”. Teknik asertif merupakan salah satu
teknik dari teori behavioral untuk melatih individu dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Teknik ini digunakan untuk membantu siswa yang tidak
mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, dan
respon positif lainnya.
Corey (2010:213) latihan asertif akan membantu orang-orang yang (1)
tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan tersinggung, (2)
menunjukkan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong orang lain untuk
mendahuluinya, (3) memiliki kesulitan untuk mengatakan “tidak”, (4) mengalami
kesulitan mengungkapkan afeksi dan respons-respons positif lainnya, (5) merasa
tidak punya hak untuk memiliki perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran sendiri.
Menurut Goldstein (sunardi 2010:4) latihan asertif merupakan rangkuman yang
sistematis dari keterampilan, peraturan, konsep atau sikap yang dapat
mengembangkan dan melatih kemampuan individu untuk menyampaikan denga
terus terang pikiran, perasaan, keinginan dan kebutuhannya dengan penuh percaya
diri sehingga dapat berhubungan baik dengan lingkungan sosialnya.

6

Dari uraian-uraian diatas, dan permasalahan rendahnya komunikasi
interpersonal dalam diri siswa, maka peneliti ingin melakukan penelitian
bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif yang berjudul “Pengaruh
Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap
Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta
Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan

uraian

latar

belakang

masalah

diatas,maka

penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Siswa tidak dapat berkomunikasi dengan baik di sekolah
2. Siswa kurang membangun komunikasi efektif didalam kelas
3. Siswa tidak menjalin hubungan dengan baik bersama teman-teman nya di
sekolah
4. Siswa tidak menghargai ketika teman sedang berbicara
5. Siswa kurang terbuka terhadap teman
6. Rendahnya komunikasi interpersonal siswa sehingga akan terbentuk sikap
dan perilaku yang negatif

1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya
permasalahan, maka penulis hanya membatasi pokok permasalahan yaitu tentang
“Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif
Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta
Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.

7

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
sebagai berikut : “Adakah Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Latihan Asertif Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa
Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 ?”

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh pemberian
layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif terhadap peningkatan
komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun
ajaran 2015/2016”.

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat yang
dapat ditinjau dari dua segi berikut, yaitu :
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif
pada pengembangan ilmu Bimbingan dan Konseling khususnya bagi
konselor dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa serta
dapat memberi pengayaan teori, khususnya yang berkaitan dengan
upaya peningkatan komunikasi interpersonal siswa melalui bimbingan
kelompok dengan teknik latihan asertif.

8

1.6.2 Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, penelitian ini dijadikan dasar untuk melakukan
layanan bimbingan konseling di sekolah terutama dalam peningkatan
komunikasi interpersonal siswa.
b. Bagi konselor, sebagai bahan masukan untuk melaksanakan layanan
secara

kelompok

atau

memberi

perhatian

khusus

terhadap

peningkatan komunikasi interpersonal siswa.
c. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk mengatasi masalah
siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang rendah serta
menambah pengetahuan siswa dalam meningkatkan komunikasi
interpersonalnya.
d. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat berguna sebagai acuan dalam
meneliti masalah yang sama dan sebagai penyempurnaan untuk
penelitian selanjutnya.

65

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan
bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap komunikasi
interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun ajaran
2015/2016, hal ini di ketahui dari hasil pre-test mempunyai rata-rata (M) = 77,8
dan standar deviasi (SD) = 17,47 sedangkan post-test rata-rata (M) = 104,3 dan
standar deviasi (SD) = 9,98 dan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh data J tabel
lebih besar dari Jhitung (8 > 0). Karena Jtabel lebih besar dari Jhitung, maka H0 ditolak
hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. karena nilai Ztabel yaitu -1,96 dan itu
lebih bedar dari nilai Zhitung adalah -2.803, maka H0 ditolak artinya terdapat
perbedaan antara sebelum dan setelah diberi perlakuan sehingga, komunikasi
interpersonal siswa setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik latihan
asertif lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok dengan
teknik latihan asertif.

5.2 Saran- Saran
Berdasarkan

kesimpulan

diatas,

maka

dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah :

sebagai

saran

yang bisa

66

1. Bagi pihak sekolah disarankan agar membuat program-program bimbingan
konseling yang menarik agar siswa lebih mengenal manfaat dari
pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif.
2. Bagi Guru BK di sekolah mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok
dengan teknik latihan asertif dapat meningkatkan komunikasi interpersonal
siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok dengan teknik
latihan asertif dapat digunakan dalam menangani komunikasi interpersonal
yang terjadi pada siswa disekolah.
3. Bagi siswa diharapkan untuk terus latihan berkomunikasi dengan teman
sebaya maupun masyarakat di lingkungan sekitar sehingga terjalin
komunikasi interpersonal yang lebih baik.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan
kekurangan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik
latihan asertif ini. Penelitian ini tidak luput dari kekurangan yang
dikarenakan oleh keterbatasan. Adapun kekurangan dalam penelitian ini
adalah karena adanya keterbatasan waktu, kurangnya kemampuan peneliti
dalam memberikan motivasi agar siswa yang menjadi anggota bimbingan
kelompok dapat berfikir lebih luas dan lebih aktif lagi.

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahdiyat, M. 2013. Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Melalui
Layanan Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 3
Kendal T.A 2012/2013. Semarang : Unnes. Skripsi Tidak dipubilkasikan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto , Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Aw, Suranto. 2011 . Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : GRAHA ILMU.
Boedijoewono, Noegroho. 2012. Pengantar Statistika Ekonomi Dan Bisnis.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Corey, Gerald . 2010 . Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi . Bandung :
Refika Aditama.
Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung. Refika
Aditama.
Kurniawati Kania , N. 2014. Komunikasi Antarpribadi : Konsep dan Teori Dasar
. Yogyakarta : GRAHA ILMU.
Liliweri, Allo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Menanti, Asih. 2010. Penelitian Eksperimen. Medan : Penerbit Universitas Negeri
Medan.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nur Tanjung, Bahdin. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil).
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Prayitno & Amti, E. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta :
Rineka Cipta.
Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi Bandung : Rosdakarya Offset.
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyo. 2005. Komunikasi Antar Pribadi. Semarang : Bimbingan Konseling
Unnes.

68

Supratiknya . 1995 . Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis . Yogyakarta
: Kanisius.
Tohirin. 2011. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta :
RAJA GRAFINDO PERSADA.
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Willis, Sofyan. 2010. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung :
ALFABETA.
Zulkarnain, W. 2013. Dinamika Kelompok (Latihan Kepemimpinan). Jakarta :
Bumi Aksara.
http://ajimahendra.blogspot.com/2008/30/human-communication . (diakses 18
Januari 2016).
http://adiprakoso.blogspot.com/2007/12/pengertian-komunikasi-antarpribadi.
(diakses 15 Jannuari 2016).

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 93

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA SMA

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

0 0 23

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS IX-9 DI MTS N 2 DELI SERDANG SKRIPSI

0 2 116

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK EMPTY CHAIR DAN SELF TALK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA

0 2 16