GAMBARAN KEBUTUHAN REMAJA YANG DIASUH OLEH AYAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu masa di mana individu mengalami perubahan
dari masa anak-anak ke masa remaja atau usia belasan tahun. Masa remaja juga
diartikan sebagai masa dimana seseorang menunjukkan tanda-tanda pubertas dan
berlanjut hingga dicapainya kematangan seksual. Remaja sebetulnya tidak
mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak,
tetapi belum juga bisa diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang
dewasa. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa oleh karena itu, remaja sering
dikenal dengan fase ”mencari jati diri” atau fase ”topan dan badai”. Remaja masih
belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun
psikisnya menurut Monks dkk., (dalam Ali dan Ansori, 2010).
Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda
dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa
masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika
pertumbuhan fisik hampir lengkap.
Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini
menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai

masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan
terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum
mantap, selain dari pada itu periode inipun dinilai sangat penting bahkan Erikson
menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada
penyelesaian krisis pada masa ini (Alwisol, 2007)
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung
dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode
inipun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis
individu, dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting.

1

2

Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental
dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minat yang baru.
Perjalanan seorang anak menuju pada kedewasaan dipengaruhi beberapa
faktor di antaranya faktor alam dan lingkungan. Meskipun demikian, dari konteks
anak, keluarga merupakan lembaga primer yang tidak dapat diganti dengan
kelembagaan yang lain. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang

pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan lembaga sosial
yang pertama dikenal anak. Faktor keluarga sangat penting bagi anak, baik dalam
mengenal dunia yang lebih luas maupun dalam pembentukan perilaku dan
kepribadiannya. Keluarga pada prinsipnya memiliki prinsip sosial, edukatif, seksual,
dan pengelolaan ekonomi. Namun demikian jika fungsi-fungsi tersebut tidak
berlangsung sebagaimana mestinya, maka berakibat kurang baik, ini memberi
pengaruh bagi keadaan anggota keluarganya.(Notosoedirdjo & Latipun, 2005).
Dalam perspektif teori sosial-psikologi memandang bahwa kebutuhankebutuhan remaja berkaitan erat dengan pemuasan kebutuhan mereka dalam
kelompoknya. Menurut teori itu , kebutuhan-kebutuhan psikologis yang pokok akan
mengarah tercapainya rasa aman. Remaja menghendaki semua kebutuhan dapat
terpenuhi secara wajar. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut secara memadai
akan menimbulkan keseimbangan dan kebutuhan pribadi. Remaja yang kebutuhanya
terpenuhi secara memadai akan memperoleh suatu kepuasan hidup. Selanjutnya,
remaja akan merasa gembira, harmonis, dan produktif manakala kebutuhankebutuhannya dapat terpenuhi secara memadai. Sebaliknya, remaja akan mengalami
kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, dan pada ahirnya akan
mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya jika kebutuhannya tidak terpenuhi
(dalam Ali & Ansori, 2010)
Dengan adanya ciri-ciri individu

yang memasuki usia remaja, maka


diperlukan pendamping yang membantu remaja melewati siklus tersebut. Salah
satunya adalah keluarga. Dalam keluarga, umumnya terdapat dua orang tua yaitu
ayah dan ibu, namun demikian tidak setiap keluarga utuh. Perubahan dalam struktur
keluarga banyak dijumpai ahir-ahir ini. Tidak jarang, dalam keluarga hanya terdapat
satu orang tua. Keluarga inilah yang disebut sebagai keluarga orangtua tunggal.
Seorang ayah atau ibu yang terpaksa harus mengasuh anaknya sendirian memang

3

akan mengalami beberapa kendala dan kesulitan. Penyebabnya beragam mulai dari
perceraian, kematian atau tugas yang panjang dengan jarak yang sangat berjauhan
lintas pulau bahkan negara.
Keluarga tidak utuh memiliki pengaruh bagi perkembangan anak. Dalam
masa perkembangan seorang anak membutuhkan suasana keluarga yang hangat dan
penuh kasih sayang. Di dalam keluarga yang tidak utuh kebutuhan ini tidak
didapatkan secara memuaskan. Anak yang diasuh oleh orang tua tunggal maka akan
kehilangan figur salah satu dari mereka dalam keluarga. Hilangnya figur
mengakibatkan anak kehilangan tokoh identifikasi, tokoh tempat anak belajar
bertingkah laku menjadi berkurang, Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam

kehidupan manusia bersifat primer dan fundamental. Keluarga pada hakekatnya
merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anakanak.(Wahyuningsih, 2008).
Pola pengasuhan anak yang ideal di dalam suatu keluarga adalah dilakukan
kedua orang tua. Ayah dan ibu bahu membahu memberikan asuhan dan pendidikan
pada anak. Mereka menyaksikan dan membantu perkembangan dan pendidikan anak
setiap waktu, kenyataannya kondisi ideal tersebut tidak selamanya dapat
dipertahankan atau diwujudkan. Banyak dari orang tua yang karena kondisi tertentu
dalam mengasuh, membesarkan dan mendidik anak dilakukan sendiri atau menjadi
orang tua tunggal (Suryasoemirat, 2007)
Ada kecenderungan masyarakat modern bisa menerima fenomena orang tua
tunggal, karena pasangan bercerai atau meninggal sebagai hal biasa. Meski begitu,
sebaiknya orang tua tidak menganggap ringan dampak psikologisnya terhadap anak
yang baru saja ditinggal salah satu orang tuanya. Pasalnya, anak yang belum siap
menghadapi rasa kehilangan akan terpukul, dan kemungkinan besar mengalami
perubahan tingkah laku.
Saat ini keluarga dengan orang tua tunggal memiliki serangkaian masalah
khusus. Hal ini disebabkan karena hanya ada satu orang tua yang membesarkan anak.
Bila diukur dengan angka, mungkin lebih sedikit sifat positif yang ada dalam diri
suatu keluarga dengan satu orang tua dibandingkan keluarga dengan orang tua
lengkap. Orang tua tunggal ini menjadi lebih penting bagi anak dalam

perkembangannya.

4

Ibu yang digambarkan sebagai sosok yang terampil mengurus rumah tangga,
memberikan kasih sayang, kesediaannya mengasuh, mendidik dan membimbing
anak anaknya melewati masa-masa perkembangan. Sedangkan keberadaan ayah
lebih berperan sebagai pencari nafkah dari pada mengerjakan urusan rumah tangga
dan mendidik anak-anaknya. Kondisi inilah yang terkadang menyebabkan ayah tidak
memiliki kedekatan dengan anak-anaknya. Akan tetapi bisa saja akibat dari kematian
istri, peran serta tugas seorang ayah di dalam kehidupan berkeluarga akan mengalami
perubahan. Kondisi ini menyebabkan tugas-tugas yang akan diemban oleh sang ayah
menjadi lebih banyak.
Umumnya pengasuhan anak lebih difokuskan pada ibu sebagai pengasuh di
bandingkan ayah. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak tampaknya mulai
menjadi fenomena dalam kehidupan suami istri saat ini. Menjadi ayah merupakan
proses yang menantang bagi seorang pria, dimana proses ini menyebabkan berbagai
gejolak emosional, karena ayah tidak terbiasa dengan afeksi yang kompleks yang
dimunculkan dalam hubungan antara ayah dan anak.Dimana ayah mempunyai peran
ganda dalam mencari nafkah, membesarkan, mendidik dan memenuhi kebutuhan

anak-anaknya. Beda halnya dengan ibu yang secara sosial budaya telah dipersiapkan
untuk menjadi ibu dan mengasuh anak.
Menjadi orangtua tunggal dan menjalankan peran ganda bukan hal yang
mudah bagi seorang laki-laki, terutama dalam hal membesarkan anak. Hal ini
dikarenakan, di satu sisi ia harus memenuhi kebutuhan psikologis anak-anaknya
pemberian kasih sayang, perhatian, rasa aman dan di sisi lain ia pun harus memenuhi
semua kebutuhan fisik anak-anaknya (kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan,
pendidikan dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan materi). Artinya, laki-laki
yang berstatus sebagai orang tua tunggal harus mampu mengkombinasikan antara
pekerjaan domestik dan publik demi tercapainya tujuan keluarga yang utama, yakni
membentuk anak yang berkualitas. Tapi banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak, sehingga ini bisa berakibat
anak tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik sehingga anak kurang
dapat berinteraksi dengan lingkungan, menjadi minder dan menarik diri, hal ini
disebabkan ayah

sibuk untuk mencari nafkah sehingga intensitas anak

berkomunikasi atau bertemu dengan ayah sangat minim.

5


Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas bahwa peran keluarga terutama
orang tua tunggal ayah ini menjadi lebih penting bagi anak dalam perkembangannya,
pengasuhan anak yang hanya di lakukan oleh ayah sendiri ini tidak mudah, karena di
satu sisi ia harus memenuhi kebutuhan psikologi anak-anaknya dan di sisi lain ia
harus memenuhi kebutuhan fisik anaknya. Disini peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai gambaran kebutuhan remaja yang diasuh oleh ayah.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana gambaran
kebutuhan remaja yang diasuh oleh ayah?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
kebutuhan remaja yang diasuh oleh ayah.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan yang berarti bagi
ilmu pengetahuan psikologi, serta penelitian ini untuk bahan referensi

bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang serupa.
2. Secara Praktis
Memberi informasi atau masukan mengenai gambaran kebutuhan remaja
yang diasuh oleh ayah

GAMBARAN KEBUTUHAN REMAJA
YANG DIASUH OLEH AYAH

SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
ISTIBSYAROH
06810070

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011


ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Assalamuu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya
saya diberi kemudahan menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Gambaran
Kebutuhan Remaja yang Diasuh Oleh Ayah”. Saya sangat berharap segala
sesuatu yang saya lakukan demi menyelesaikan tugas ini mendapat limpahan
berkah dan ridho dari Allah SWT, karena hanya Allah yang patut disembah dan
paling dicintai.
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, bantuan berupa kritik dan saran yang
sangat berharga telah kami dapatkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si

selaku dosen pembimbing I yang

dalam kesibukannya masih tetap memberikan masukan dan bimbingan dengan
penuh kesabaran hingga terselesaikannya penelitian dan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Diana Savitri Hidayati, M. Psi selaku dosen pembimbing II atas dukungan,
bimbingan dan arahannya selama menyusun skripsi.
4. Bapak Ari Firmanto S. Psi selaku dosen wali yang selalu memberikan
dukungan.
5. Yang tersayang, dan tercinta Ayahanda H. Hamid dan Ibunda Hj. Nurul Azizah
terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang, serta atas segala dukungan dan
doanya..
6. Untuk kakak dan adikku tersayang, Mbak Eny dan Mas Udin beserta Adikku
Wawan keluarga yang telah memberi dukungan kepada penulis agar dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Semua subjek dan informan penelitian. Tanpa kesediaan anda skripsi ini tidak
mungkin dapat terselesaikan.
8. Sahabatku seperjuangan mulai awal sampai ahir Rima, Meilina, Nani, O’, &-U


v

trimaksi motivasinya, serta waktu berharga dan menyenangkan yang dilewati
bersama.
9. Taklupa teman-teman BK Mbk Indah, Sely, Dody, Dyah, Dini, Nita, Nisa’
Semoga apa yang kita cita-citakan selama ini dapat tercapai karena jalan kita
masih panjang.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ini yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
.
Semoga bantuan, dorongan, serta motivasi yang diberikan mendapat ridho
dari Allah SWT. Selanjutnya sekali lagi penulis ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua, AMIN.
Wassalammualaikum Wr. Wb

Malang, 21 Juli 2011
Penulis

Istibsyaroh

vi

ABSTRAKSI
Istibsyaroh (2011). Gambaran Kebutuhan Remaja yang Diasuh Oleh Ayah.
Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. (1) Dra.
Cahyaning Suryaningrum, M.Si (2) Diana Savitri Hidayati, M.Psi
Kata kunci : remaja & kebutuhan
Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa
dewasa.Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini
menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya
sebagai masa krisis. Dalam perspektif teori sosial-psikologi memandang bahwa
kebutuhan-kebutuhan remaja berkaitan erat dengan pemuasan kebutuhan mereka
dalam kelompoknya. Remaja yang kebutuhanya terpenuhi secara memadai akan
memperoleh suatu kepuasan hidup. Begitu juga sebaliknya, remaja akan
mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, dan pada ahirnya
akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya jika kebutuhannya tidak
terpenuhi. Peran keluarga terutama orang tua tunggal ini menjadi lebih penting
bagi anak dalam perkembangannya, pengasuhan anak yang hanya di lakukan oleh
orang tua tunggal ini tidak mudah, karena di satu sisi ia harus memenuhi
kebutuhan psikologi anak-anaknya dan di sisi lain ia harus memenuhi kebutuhan
fisik anaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebutuhan
remaja yang diasuh oleh ayah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan 3 orang subjek. Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan tes EPPS dan wawancara.
Adapun analisa data yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sedangkan
keabsahan data yang digunakan adalah menggunakan teknik triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap ketiga subjek maka diperoleh
kesimpulan bahwa need Order, need Endurance, need Exhibition dengan nilai
tinggi dan need Dominance dengan nilai terendah, yang berarti bahwa :Subjek
menyukai sesuatu yang teratur, bertanggung jawab dalam menunaikan tugas dan
kewajibannya baik itu pekerjaan maupun aktifitas yang lain serta berdasarkan
rencana-rencana yang telah disusun, terutama dengan usahanya dalam
menyelesaikan pekerjaaan yang sulit dan penuh tantangan dengan keuletan
didukung oleh rasa percayadiri dan optimis dalam melakukan sesuatu. Sedangkan
pada need yang rendah yaitu subjek yang tidak menampilkan perilaku membantah
atau beradu argumentasi

vii

ABSTRACT
Istibsyaroh (2011). Preview Need of Teen who cared by Dad. Thesis, Faculty of
Psychology University of Muhammadiyah Malang. (1) Dra. Cahyaning
Suryaningrum, M.Psi (2) Diana Savitri Hidayati, M.Psi
Key words: adolescents & need
Adolescent is a period of transition between children to adult. The problems
and crises that occur during adolescence makes a lot of experts in the field of
developmental psychology call it a crisis. In the perspective of socialpsychological theories consider that the need of adolescents is closely related to
satisfying their needs in the group. Teens who adequately met will get a satisfying
in their life. Likewise, teens will experience disappointment, dissatisfaction, or
even frustrating, they will disrupt the growth and development if their needs are
not met. The role of family, especially for single parent in particular are becoming
more important for children in growing period, a child who care by a single parent
is not easy because he had to meet the psychological needs of children but on the
other hand it must meet the physical needs son. The purpose of this study was to
determine the preview of the needs of adolescents who cared by dad.
This study used descriptive qualitative method. In this study, researchers
used three subjects. Data collection techniques used by researchers is to use tests
and interviews Epps. The analysis of qualitative data used is descriptive. The
validity of the data used triangulation techniques sources.
Based on the results of this study from three subjects, it can be conclude
that the Order need, need Endurance, Exhibition need with high value and need
Dominance with the lowest value, its means that: Subjects like something orderly,
responsible in fulfilling their duties and obligations be it employment or activities
others. Based on the writer plan that have been prepared, especially with his
efforts in completing the occupation is difficult and full of challenges with
tenacity and is supported by a sense of optimism self confidence of doing things.
While the need is low that is the subject that does not display the behavior denies
or argues.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.........................................
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................
SURAT PERNYATAAN...............................................................
KATA PENGANTAR....................................................................
ABSTRAKSI..................................................................................
ABSTRACT...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan Penelitian.................................................................
D. Manfaat Penelitian...............................................................

1
5
5
5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Need ....................................................................................
1. Pengertian Need .......................................................
2. Teori Murray Mengenai Need..................................
3. Macam-macam Need................................................
B. Remaja..................................................................................
1. Pengertian Remaja....................................................
2. Karakteristik Umum Perkembangan Remaja............
3. Tugas Perkembangan Remaja...................................
4. Kebutuhan Remaja....................................................

6
666
6
7
10
10
11
12
13

BAB III : METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian...........................................................
B. Batasan Istilah.....................................................................
C. Subjek dan Lokasi Penelitian...............................................
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................
E. Prosedur Penelitian..............................................................
F. Analisis Data.......................................................................
G. Keabsahan Data...................................................................

15
15
16
16
17
19
19

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Subjek Penelitian...................................................
B. Deskripsi Data Subjek..........................................................
C. Hasil tes EPPS dan Analisa Data.........................................
D. Rangkuman Hasil Gambaran Kebutuhan............................
E. Pembahasan.........................................................................

21
21
23
30
31

ix

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................
B. Saran....................................................................................

35
35

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
LAMPIRAN...................................................................................

37
38

x

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5

: Kebutuhan dari murray...........................................
: Identitas Subjek Penelitian....................................
: Grafik Need Subjek MM.......................................
: Grafik Need Subjek LS..........................................
: Grafik Need Subjek DNR......................................
: Grafik Need dari Ketiga Subjek.............................

xi

7
21
24
26
28
30

DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2007). Psikologi kepribadian. Malang : UMM Press,
Ali, M & Mohammad A, (2010). Psikologi remaja. Jakarta : P.T.Bumi Aksara
Anastasi, A & Susana U. (1997). Tes psikologi. Edisi bahasa Indonesia jilid 1.
Jakarta: PT.Prenhallindo.
Hall, C.S & Lindzey, G & Campbel, J. B. (1998). Theories of personality. New
York : John Wiley & Sons Inc
Mappie, A. H. (1982). Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Moleong,L. J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : P.T. Remaja
Rodaskarya
Sumintardja, E. N (1999). Konsep dasar penguasaan diagnostik. Bandung : Prognosis
Suryasoemirat, A. (2007). Wanita single parent yang berhasil. Jakarta: EDSA
Mahkota.
Wahyuningsih. (2008). Pengaruh keluarga terhadap kenakalan remaja.Diakses 10
Januari 2011 dari http://www.uny.ac.id/./Library/two. html
Zuriah, N. (2007). Metodologi penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta :
P.T.Bumi Aksara

xii