IDENTIFIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANG TUA TUNGGAL
IDENTIFIKASI REMAJA YANG DIASUHOLEH ORANG TUA TUNGGAL
Oleh: UMI MAS’UDAH ( 02810293 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Identifikasi remaja, Orang tua tunggal
Proses identifikasi pada usia remaja sangat penting, karena dengan identifikasi tersebut dapat
memperkuat pertumbuhan Aku-nya dan berperan dalam pembentukan identitas diri remaja.
Dalam pencapaian identitas diri tersebut, peran orang tua sangatlah penting karena orang tua
merupakan figur identifikasi yang utama dan terkuat bagi anak. Dewasa ini banyak terjadi
perceraian yang menyebabkan banyaknya anak yang diasuh oleh orang tua tunggal. Perceraian
orang tua atau kematian salah satu orang tua menyebabkan anak kehilangan figur identifikasi.
Figur identifikasi sangat penting bagi perkembangan remaja karena dengan identifikasi tersebut
remaja dapat menjalankan peran sesuai dengan jenis kelamin dan tuntutan masyarakat. Dengan
hilangnya salah satu figur identifikasi tersebut tentunya remaja akan mengalami berbagai
masalah dalam menjalankan perannya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana identifikasi remaja yang diasuh oleh orang tua tunggal dan hambatan yang ditemui
selama proses identifikasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12
September- 10 Oktober 2006 dan 6 - 27 November 2006. di Malang dan Batu dengan subyek
sebanyak 4 orang. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara dan
observasi. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang dialami oleh masing-masing subyek
bila ditinjau dari penyebab subyek diasuh oleh orang tua tunggal. Dalam keluarga subyek yang
diasuh oleh orang tua tunggal akibat perceraian, ada kecenderungan anak tidak memiliki tokoh
identifikasi yang ideal karena kepercayaan terhadap orang tua khususnya orang lain telah hilang.
Berbeda dengan keluarga subyek yang diasuh oleh orang tua tunggal akibat kematian salah satu
orang tua, ada kecenderungan anak untuk beridentifikasi dengan orang tua yang mengasuhnya
atau saudara terdekatnya yang dianggapnya ideal untuk diidentifikasi. Remaja putri yang diasuh
oleh ayah dan remaja putra yang diasuh oleh ibu cenderung menemui banyak kesulitan dalam
menjalankan peran baik sesuai dengan jenis kelamin mupun tuntutan masyarakat. Hal ini
dikarenakan tidak adanya figur pengganti bagi subyek. Sedangkan remaja putra yang diasuh oleh
ayah dan remaja putri yang diasuh oleh ibu tidak menemui kesulitan dalam menjalankan
perannya karena ia mempunyai figur yang dapat dijadikan contoh dalam menjalankan peran
sesuai dengan jenis kelamin dan tuntutan masyarakat.
Abstract
The process of identification during adolescence is very important, because with such identification can
strengthen its growth and I do play a role in adolescent identity formation. In the achievement of selfidentity, the role of parents is very important because parents are the primary identification figure and
the strongest for children. Nowadays many divorces occur that cause the number of children raised by
single parents. Parental divorce or death of a parent causes a child loses a figure of identification. Figure
identification is very important for youth development because the identification of the juvenile to
perform the role according to gender and society demands. With the loss of one figure of identification,
of course teenagers will experience some problems in carrying out its role The purpose of this research
is to know how to identify the teen who was raised by single parents and obstacles encountered during
the identification process.
This research is qualitative. This research was conducted on September 12 to October 10, 2006 and
November 6 to 27, 2006. in Malang and Batu with the subject as much as 4 people. Methods of data
collection in this research is interview and observation. Data analysis used descriptive qualitative
The results showed that there are differences experienced by each subject in terms of causes of the
subjects raised by single parents. In subjects who cared for by family single parent due to divorce, there
is a tendency of children do not have the ideal figure of identification for the trust to parents, especially
those who have disappeared. In contrast to the family of the subject was raised by a single parent due to
death of one parent, there is a tendency for the unidentified child with parents who nurture him or his
closest relatives are considered ideal to be identified. Young women who cared for by her father and
teenage son who was raised by mothers tend to have much difficulty in performing the role of both
sexes mupun accordance with the demands of society. This is because there is no substitute figure for
the subject. While the young man who was raised by her father and teenage daughter who was raised
by mothers have no difficulty in carrying out his role because he has a figure that can serve as an
example in doing the role according to gender and society demands.
Oleh: UMI MAS’UDAH ( 02810293 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Identifikasi remaja, Orang tua tunggal
Proses identifikasi pada usia remaja sangat penting, karena dengan identifikasi tersebut dapat
memperkuat pertumbuhan Aku-nya dan berperan dalam pembentukan identitas diri remaja.
Dalam pencapaian identitas diri tersebut, peran orang tua sangatlah penting karena orang tua
merupakan figur identifikasi yang utama dan terkuat bagi anak. Dewasa ini banyak terjadi
perceraian yang menyebabkan banyaknya anak yang diasuh oleh orang tua tunggal. Perceraian
orang tua atau kematian salah satu orang tua menyebabkan anak kehilangan figur identifikasi.
Figur identifikasi sangat penting bagi perkembangan remaja karena dengan identifikasi tersebut
remaja dapat menjalankan peran sesuai dengan jenis kelamin dan tuntutan masyarakat. Dengan
hilangnya salah satu figur identifikasi tersebut tentunya remaja akan mengalami berbagai
masalah dalam menjalankan perannya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana identifikasi remaja yang diasuh oleh orang tua tunggal dan hambatan yang ditemui
selama proses identifikasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12
September- 10 Oktober 2006 dan 6 - 27 November 2006. di Malang dan Batu dengan subyek
sebanyak 4 orang. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara dan
observasi. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang dialami oleh masing-masing subyek
bila ditinjau dari penyebab subyek diasuh oleh orang tua tunggal. Dalam keluarga subyek yang
diasuh oleh orang tua tunggal akibat perceraian, ada kecenderungan anak tidak memiliki tokoh
identifikasi yang ideal karena kepercayaan terhadap orang tua khususnya orang lain telah hilang.
Berbeda dengan keluarga subyek yang diasuh oleh orang tua tunggal akibat kematian salah satu
orang tua, ada kecenderungan anak untuk beridentifikasi dengan orang tua yang mengasuhnya
atau saudara terdekatnya yang dianggapnya ideal untuk diidentifikasi. Remaja putri yang diasuh
oleh ayah dan remaja putra yang diasuh oleh ibu cenderung menemui banyak kesulitan dalam
menjalankan peran baik sesuai dengan jenis kelamin mupun tuntutan masyarakat. Hal ini
dikarenakan tidak adanya figur pengganti bagi subyek. Sedangkan remaja putra yang diasuh oleh
ayah dan remaja putri yang diasuh oleh ibu tidak menemui kesulitan dalam menjalankan
perannya karena ia mempunyai figur yang dapat dijadikan contoh dalam menjalankan peran
sesuai dengan jenis kelamin dan tuntutan masyarakat.
Abstract
The process of identification during adolescence is very important, because with such identification can
strengthen its growth and I do play a role in adolescent identity formation. In the achievement of selfidentity, the role of parents is very important because parents are the primary identification figure and
the strongest for children. Nowadays many divorces occur that cause the number of children raised by
single parents. Parental divorce or death of a parent causes a child loses a figure of identification. Figure
identification is very important for youth development because the identification of the juvenile to
perform the role according to gender and society demands. With the loss of one figure of identification,
of course teenagers will experience some problems in carrying out its role The purpose of this research
is to know how to identify the teen who was raised by single parents and obstacles encountered during
the identification process.
This research is qualitative. This research was conducted on September 12 to October 10, 2006 and
November 6 to 27, 2006. in Malang and Batu with the subject as much as 4 people. Methods of data
collection in this research is interview and observation. Data analysis used descriptive qualitative
The results showed that there are differences experienced by each subject in terms of causes of the
subjects raised by single parents. In subjects who cared for by family single parent due to divorce, there
is a tendency of children do not have the ideal figure of identification for the trust to parents, especially
those who have disappeared. In contrast to the family of the subject was raised by a single parent due to
death of one parent, there is a tendency for the unidentified child with parents who nurture him or his
closest relatives are considered ideal to be identified. Young women who cared for by her father and
teenage son who was raised by mothers tend to have much difficulty in performing the role of both
sexes mupun accordance with the demands of society. This is because there is no substitute figure for
the subject. While the young man who was raised by her father and teenage daughter who was raised
by mothers have no difficulty in carrying out his role because he has a figure that can serve as an
example in doing the role according to gender and society demands.