EFEKTIFITAS SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KEPANJEN MALANG

EFEKTIFITAS SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA
TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR
PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KEPANJEN
MALANG

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh :
Nadjali Saiful Anam
201010170311072

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan hidayah-Mu peneliti dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul : Efektifitas surat teguran dan surat paksa terhadap
penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kepanjen.
Di dalam tulisan ini di sajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi
efektifitas surat teguran dan surat paksa terhadap penerimaan pajak di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen serta kontribusi pencairan surat
teguran dan surat paksa terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan
Pajak dari tahun 2011 sampai dengan 2014.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan penulis mencoba untuk
menyumbangkan pemikiran dalam usaha mengembangkan ilmu
pengetahuan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pajak.
Peneliti menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr A. Juanda, M.M.,Ak.,CA dan Bapak Drs. Setu
Setyawan.,M.M selaku pembimbing skripsi.
2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Ketua Jurusan Dra. Siti Zubaidah, MM. AK. Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Dedi Kwarta dan Bapak Amiril Bagian Penagihan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen Malang, yang membantu Proses

penelitian hingga selesai.
5. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang.
6. Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan do’a dan dukungan baik
dukungan moril maupun materil kepada penulis.
7. Seluruh teman-temanku yang tidak bisa disebutkan namanya satu
persatu atas dukungan dan do’anya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Malang, 22 November 2015

Peneliti

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
Daftar Tabel ................................................................................................... iv
Daftar Gambar................................................................................................ v
Daftar Lampiran ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D.Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5
1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
2. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 7
B. Tinjauan Teori ............................................................................... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ........................................................................... 22
B. Jenis Penelitian .............................................................................. 22
C. Sumber dan Jenis Data .................................................................. 22
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 22
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian ........................................................ 26
1. Sejarah Singkat Berdirinya ...................................................... 26


2. Struktur Organisasi................................................................... 27
3. Tugas Dan Tanggungjawab...................................................... 28
4. Visi dan Misi .................................................................................. 30
5. Target dan Realisasi Penerimaan di KPP Pratama Kepanjen ...... 30
B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................................................. 31
1. Penagihan Pajak Menggunakan Surat Teguran......................... 32
2. Penagihan Pajak Menggunakan Surat Paksa.............................. 34
3. Penerimaan Tunggakan Pajak dengan Surat Teguran ................ 37
4. . Penerimaan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa .................. 38
5. Efektifitas Terhadap Pencairan Tunggakan (ST) ....................... 40
6. Efektifitas Terhadap Pencairan Tunggakan (SP) ....................... 43
7. Kontribusi Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa ...................... 45
8. Kontribusi Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran .................. 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan......................................................................................... 52
B Saran ............................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1 Klasifikasi Pengukuran Efektifitas .................................................... 20
2.2 Klasifikasi Pengukuran Distribusi..................................................... 21
4.1 Target Penerimaan Pajak Tahun 2011,2012,2013,2014 ................... 31
4.2 Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran ........................................... 32
4.3 Kenaikan (Penurunan) Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran ..... 33
4.4 Penagihan Dengan Surat Paksa ......................................................... 35
4.5 Kenaikan (Penurunan) Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa .......... 36
4.6 Penerimaan Tunggakan Pajak Dengan Surat Teguran ...................... 37
4.7 Kenaikan (Penurunan) penerimaan Pajak Dengan Surat Teguran .... 38
4.8 Penerimaan Tunggakan Pajak Dengan Surat Paksa .......................... 39
4.9 Kenaikan (penrurunan) Penerimaan Pajak Dengan Surat paksa ....... 40
4.10 Efektifitas Pembayaran Surat Teguran............................................. 41

4.11 Efektifitas Pembayaran Surat Paksa................................................. 43
4.12 Perbandingan pencairan Tunggakan pajak Surat Paksa terhadap
Penerimaan Pajak ............................................................................. 46
4.13 Perbandingan pencairan Tunggakan pajak Surat Teguran terhadap
Penerimaan Pajak ............................................................................. 49

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

4.1 Struktur Organisasi.....................................................................27

DAFTAR LAMPIRAN

Keterangan Lampiran :
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

Perhitungan Surat Teguran
Perhitungan Surat Paksa
Perhitungan Penerimaan Surat Teguran
Perhitungan Penerimaan Surat Paksa
Efektifitas Surat teguran
Efektifitas Surat Paksa
Kontribusi Surat Teguran
Kontribusi Surat Paksa

DAFTAR PUSTAKA

Anang Mury Kurniawan. (2011). Upaya Hukum Terkait dengan Pemeriksaan,
Penyidikan, dan Penagihan Pajak. Jakarta: Graha Ilmu.
Ghozali, Imam. 2005. ”Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”.

Badan penerbit UNDIP : Semarang.
____________.2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS.Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi
Revisi.Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.\.
Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM.
Keputusan nomor 325/PJ/2001 tentang ketentuan mengangsur dan menunda
pembayaran pajak.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.6900.900.327 tahun 1996
Mardiasmo. 2005. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi.
Mardiasmo.2009.Perpajakan. Jakarta : Andi.
Mardiasmo, 2011. Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi. Jogjakarta: Andi.
Rohaedi, H.M. 2006. Pengaruh Penagihan Pajak Penghasilan Dengan Surat Paksa
Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan. Jurnal Indonesia
Membangun.Vol 5 No.1 hal 53-71.
Rudy Suhartono., & Ilyas, Wirawan B. (2010). Ensiklopedia Perpajakan
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Wijito, Listiyarko. (2011). Hubungan Antara Efektifitas Pemungutan Pajak
Daerah Dengan Tax ration (Studi Kasus Pajak Hotel dan restoran).
Widyaswara Muda Pusdiklat KNPK.
Riski, Muhammad, SS Pengemanan & Sabijono Harijanto. 2014. Efektifitas
Penagihan pajak dengan surat teguran dan surat paksa terhadap
penerimaan pajak pertambahan nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Manado. Jurnal EMBA Vol.2 No. 1 maret 2014: Fakultas Bisnis Jurusan
Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum perpajakan.
Undang- undang nomor 14 tahun 2002 tentang pengadilan pajak.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam usaha peningkatan penerimaan di sektor pajak, pemerintah melalui
Direktorat Jenderal Perpajakan telah melakukan beberapa upaya untuk
meningkatkan penerimaan di sektor ini melalui kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perpajakan

ialah melakukan reformasi pajak (tax reform). Tujuan utama dari reformasi pajak
adalah untuk lebih menegakkan kemandirian negara dalam membiayai
pembangunan nasional dengan jalan lebih mengarahkan segenap potensi dan
kemampuan dari dalam negeri, khususnya dengan cara meningkatkan penerimaan
negara melalui perpajakan dari berbagai sumber di luar minyak bumi dan gas.
Dalam reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan pajak telah
mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu perubahan dari official
assessment system menjadi self assessment system. Berbeda dengan official
assessment system, dalam self assessment system wajib pajak diberikan
kepercayaan untuk menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya.
Sehingga melalui sistem administrasi perpajakan ini diharapkan dapat
dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana dan mudah dipahami oleh
masyarakat. Sistem ini menaruh kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak untuk
menjalankan kewajiban-kewajiban perpajakannya. Namun dalam kenyataannya,
terdapat cukup banyak masyarakat yang dengan sengaja melakukan kecurangankecurangan dan melalaikan kewajibannya dalam melaksanakan pembayaran pajak

1

2


yang telah ditetapkan sehingga menyebabkan timbulnya tunggakan pajak
(Irigandi,2014)
Negara memberi tanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk
bertindak sebagai law enforcement agent, yaitu tindak penegakan hukum yang
meliputi pemeriksaan, penyidikan, dan penagihan. Ini merupakan salah satu cara
yang dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak selain
setoran pembayaran pajak secara sukarela. Pemerintah melakukan pembaharuan
yang menyangkut kebijakan perpajakan, adminstrasi perpajakan, dan undangundang perpajakan yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai target
penerimaan pajak secara optimal.
Namun optimalisasi penerimaan pajak masih terbentur pada berbagai
kendala. Dalam jangka pendek, salah satu kendalanya adalah tingginya angka
tunggakan pajak, baik yang murni penghindaran pajak (tax avoidance) maupun
ketidakmampuan membayar utang pajak. Untuk mengatasi berbagai kendala perlu
dilaksanakan tindakan penagihan yang mempunyai kekuatan hukum yang
memaksa. Penagihan pajak merupakan serangkaian tindakan agar penanggung
pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan cara menegur atau
memperingatkan,

melaksanakan

penagihan

seketika

dan

sekaligus,

memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang telah disita (Suandy,
2008:173). Tindakan penagihan merupakan wujud upaya untuk mencairkan
tunggakan pajak, namun dalam pelaksanaan penagihan haruslah memperhatikan
prinsip keseimbangan antara biaya penagihan dengan penerimaan yang

3

didapatkan karena pelaksanaan penagihan dalam rangka pencairan tunggakan
pajak mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Tindakan tersebut berupa penagihan
pajak pasif melalui himbauan dengan menggunakan surat tagihan atau surat
ketetapan pajak. Dan selanjutnya berupa penagihan pajak aktif yang meliputi
penerbitan surat teguran, pemberitahuan surat paksa, melaksanakan penyitaan,
serta menjual barang yang telah disita berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 19 tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000.
Undang-undang penagihan pajak ini diharapkan dapat memberikan
kepastian hukum dan keadilan serta dapat mendorong peningkatan kesadaran dan
kepatuhan masyarakat

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya guna

mengurangi tunggakan pajak yang terjadi. Dengan demikian diharapkan
penerimaan negara dari sektor pajak dapat lebih optimal.
Namun hal yang paling penting untuk diperhatikan oleh fiskus dalam
penagihan pajak yaitu suatu kewajiban perpajakan dianggap telah hilang atau
gugur apabila telah melewati jangka waktu tertentu. Dengan mencegah daluwarsa
penagihan pajak, berarti juga menyelamatkan penerimaaan pajak negara. Peran
aktif fiskus dalam pelaksanaan pencairan tunggakan pajak sebagai upaya untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor pajak dapat dilakukan dengan cara
menerbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa.
Penerbitan Surat Teguran merupakan tindakan awal dari pelaksanaan
penagihan pajak dan pelaksanaannya harus dilakukan sebelum dilanjutkan dengan
penerbitan Surat Paksa. Penerbitan surat paksa merupakan surat perintah

4

membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. Surat paksa diterbitkan apabila
penanggung pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran dan kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan
atau surat lain yang sejenis, terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan
penagihan seketika dan sekaligus, Penanggung pajak tidak memenuhi ketetentuan
sebagaimana tercantum dalam keputusan angsuran atau penundaan pembayaran
pajak.
Apabila Penanggung Pajak atau Wajib Pajak tetap tidak melunasi utang
pajak sebagaimana yang tercantum dalam Surat Paksa maka di terbitkanlah Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP). Namun dalam pelaksanaannya,
kegiatan penagihan pajak belum berjalan optimal karena kegiatan penagihan pajak
yang dilakukan umumnya tidak tuntas dilaksanakan sampai dengan kegiatan
Pelelangan, tetapi hanya sampai dengan di terbitkannya Surat Paksa. Selain itu
jangka waktu pelaksanaan penagihan pun umumnya terlampau lama dari tanggal
jatuh temponya Surat Ketetapan Pajak, sehingga kondisi ini mengakibatkan
penerimaan negara menjadi tertunda dari jadwal yang seharusnya.
Dalam penelitian ini memilih obyek penelitian KPP Pratama Kepanjen,
karena untuk mengetahui bagaimana penerapan surat teguran dan surat paksa
terhadap efektivitas penerimaan pajak di Kepanjen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ditetapkan judul penelitian ini:
“Efektifitas Surat Teguran Dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kepanjen Malang”.

5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah efektifitas penerbitan surat teguran dan surat paksa
terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Kepanjen Malang?
2. Bagaimana kontribusi penagihan pajak terhadap penerimaan pajak di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kepanjen Malang?

C. Batasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan pengujian pengendalian yang terlalu luas,
maka penulis memberikan batasan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektiftas penagihan

pajak menggunakan surat teguran dan surat paksa dalam penerimaan pajak di
KPP Pratama Kepanjen Malang dan seberapa besar kontribusi penagihan pajak
dengan surat teguran dan surat paksa terhadap pencairan tunggakan pajak di
KPP Pratama Kepanjen Malang pada periode tahun 2011,2012,2013,dan 2014.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut :

6

a. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penagihan pajak menggunakan surat
teguran dalam penerimaan pajak di KPP Pratama Kepanjen Malang.
b. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penagihan pajak menggunakan surat
paksa dalam penerimaan pajak di KPP Pratama Kepanjen Malang.
c. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penagihan pajak dengan surat
teguran dan surat paksa terhadap pencairan tunggakan pajak di KPP Pratama
Kepanjen Malang.
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain:
1. Dapat dijadikan bahan pembanding penelitian terdahulu serta dapat
menambah kepustakaan yang diperlukan untuk penelitian serupa, yang
memiliki topik yang sama sehingga dapat digunakan sebagai bahan
referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Dapat

memberikan kontribusi pemahaman terhadap

mata kuliah

perpajakan terkait dengan pengaruh Surat Teguran dan Surat Paksa
terhadap Efektifitas Penerimaan Pajak.
3. Dapat dijadikan masukan bagi aparat pajak dalam upaya peningkatan
kebijakan penagihan pajak sehingga jumlah tunggakan pajak tidak
cenderung meningkat.

Dokumen yang terkait

Mekanisme Penagihan Utang Pajak Dengan Surat Paksa Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Lubuk Pakam

1 139 68

Pelaksanaan Surat Teguran Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Negara Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 39 68

Tata Cara Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 66 68

Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran Dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

14 178 87

Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Penyitaan Dalam Meningkatkan KepatuhanWajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

0 29 65

PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN TUNGGAKAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR.

3 8 28

Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

0 1 31

Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara.

0 3 26

Efektivitas penagihan pajak dengan surat teguran dan surat paksa terhadap penerimaan pajak studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta.

1 0 84

Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran Dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

0 1 13