LASAN YANG MEMPENGARUHI AUSTRALIA MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2010
i
ALASAN YANG MEMPENGARUHI AUSTRALIA
MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA DALAM
BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2010
Disusun Oleh:
Febrica Sastiya (09260032)
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
(2)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Febrica Sastiya NIM : 09260032
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : Alasan Yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama Dalam Bidang Pendidingan Dengan Indonesia Pada Tahun 2010
Disetujui, Dosen Pembimbing
Pembimbing I
M. Syaprin Zahidi, S. IP, Ma
Pembimbing II
Dyah Estu Kurniawati, S.Sos, M. Si
Mengetahui, Dekan FISIP UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Ketua Jurusan
Ilmu Hubungan Internasional
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Febrica Sastiya NIM : 09260032
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu politik
Judul Skripsi : Alasan yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama dalam Bidang Pendidikan Dengan Indonesia Tahun 2010
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS
Pada hari: Tempat:
Mengesahkan, Dekan FISIP UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Dewan Penguji:
1. M. Syaprin Zahidi, S. IP, Ma ( )
2. Dyah Estu Kurniawati, S.Sos, M. Si ( )
3. Havidz Ageng Prakoso, S.IP, MA ( )
(4)
iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Febrica Sastiya
Tempat Tanggal Lahir : Balikpapan, 24 Februari 1991
NIM : 09260032
Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Menyatakan bahwa karya skripsi berjudul
Alasan Yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama Dengan Indonesia Dalam Bidang Pendidikan Tahun 2010
adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Malang, 1 Agustus 2016
Yang menyatakan
(5)
v
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Febrica Sastiya NIM : 09260032
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu politik
Judul Skripsi : Alasan yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama dalam Bidang Pendidikan Dengan Indonesia Pada Tahun 2010 Pembimbing : 1. M. Syaprin Zahidi, S. IP, MA
2. Dyah Estu Kurniawati, S. SOS, M. SI Kronologi Bimbingan:
Tanggal
Paraf Pembimbing
Keterangan Pembimbing
I
Pembimbing II
12 Juni 2014 ACC Judul Skripsi
18 Agustus 2014 Bimbingan Bab I
20 Juni 2016 ACC Seminar Proposal
21 Juni 2016 Seminar Proposal
24 Juli 2016 Bimbingan Bab II
27 Juli 2016 ACC Bab II
28 Juli 2016 Bimbingan Bab III
2 Juli 2016 ACC Bab III & IV
18 Juli 2016 ACC Sidang Skripsi
Malang, 20 Juli 2016 Disetujui,
Pembimbing I
M. Syaprin Zahidi, S. IP, Ma
Pembimbing II
Dyah Estu Kurniawati, S. Sos, M. Si
(6)
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmat-Nya pula memugkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan Judul ALASAN YANG MEMPENGARUHI AUSTRALIA MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2010.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Fauzan. M.Pd Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. Asep Nurjaman. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UMM.
3. Bapak Gonda Yumitro, S.IP., M.A selaku Ketua Ilmu Jurusan Hubungan Internasional.
4. Bapak Havidz Ageng Prakoso, S.IP., M.A dan Ibu Demieati N.Kusumaningrum, MA, selaku dosen Penguji.
5. Bapak M. Syaprin Zahidi, S.IP., M.A dan Ibu Dyah Estu Kurniawati, S.Sos., M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang selalu memberikan waktu dan masukannya.
6. Seluruh staff, Karyawan, dan Dosen Ilmu Hubungan Internasional yang memberikan pengetahuan yang tak terbatas.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang tiada henti mendoakan serta menyemangati sampai saya menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab saya di Universitas Muhammadiyah Malang ini.
8. Kakak dan Adik (Muhammad Michwan Sandy dan Alya Fayza Syahira), beserta keluarga besar lainnya, terimakasih juga atas dukungan dan doanya selalu.
(7)
vii
9. Teman-teman HI’09, terimakasih banyak sudah saling menyemangati agar kita sama-sama sampai di titik ini, terimakasih juga atas bantuan dan kebersamaannya. Kalian memberikan kesan yang sangat indah dan berharga di akhir kebersamaan kita dalam menempuh studi di UMM, dan semoga kedepannya kita semua bisa sukses dalam mencapai cita-cita kita masing-masing. It’s never too late to reach your dream come true, guys 10.Sahabat dari bayi yang juga tidak ada hentinya memberikan semangat,
dukungan, dan bantuan disaat saya sedang “down”. Risca Carolina, Annisa
Rahmatika, Destya Sagita, Baiq Jayanti Mandasari, Astrid Febriana. You know I love you to the moon and back, girls.
11.Sahabat-sahabat di Malang, FF7 family (Cleo, Giavinni, Gibi, Yume, Eggy). Rugal family (Choi, Dhira, Fee, Alfa, Tony, Devi, Oktaria, Dinda, Nono, Itha, Philli, Yani, Reza, Wanda, Zahra). Terimakasih sudah menjadi sahabat yang baik, dan terimakasih sudah menemani dan memberikan pengalaman yang berarti buat saya selama hidup di Malang.
12.Last but not least, my dearest Miftah Farid, terimakasih juga yang sebanyak-banyaknya sudah mendukung, menyemangati, menemani, membantu saya disaat saya betul-betul membutuhkan dukungan moril, meyakinkan saya kalau saya bisa melewati semua, mendengarkan keluh kesah saya selama menjalani prosesnya. Thanks, Love
Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Malang, 20 Juli 2016
(8)
viii DAFTAR ISI
COVER……….i
LEMBAR PERSETUJUAN………ii
LEMBAR PENGESAHAN………iii
PERNYATAAN ORISINALITAS……….iv
BERITA ACARA BIMBINGAN………v
ABSTRAKSI………..vi
ABSTRACT………...vii
KATA PENGANTAR………..viii
HALAMAN PERSEMBAHAN.………ix
DAFTAR ISI………x
DAFTAR TABEL………...xi
BAB I Pendahuluan………...1
1.1 Latar Belakang ………..………1
1.2 Rumusan Masalah………...………...5
1.3 Manfaat Penelitian………..……...6
1.3.1 Manfaat Akademis………...………...6
1.3.2 Manfaat Praktis………...6
1.4 Penelitian Terdahulu………..………7
1.5 Kerangka Konsep………...………..10
1.5.1 Internasional Responsibility………...………...10
1.5.2 Konsepsi Peran Nasional………...………11
1.6 Metodologi Penelitian………...………...11
1.6.1 Jenis Penelitian………...………...12
1.6.2 Metode Pengumpulan Data………...………12
1.6.3 Teknis Aanalisa Data………...……….12
1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian……….13
(9)
ix
b. Batasan Materi………...13
1.7 Argumen Dasar………..………..13
1.8 Sistematika Penulisan………..……….14
BAB II Indonesia Sebagai Mitra Strategis Australia…..……….16
2.1 Indonesia dan ASEAN………….………16
2.2 Indonesia Dalam Kesepakatan Bilateral Dengan Australia………...18
2.2.1 Politik Keamanan……….……….31
2.2.2 Politik Ekonomi………34
2.2.3 Sosial Budaya……….………...38
BAB III Legitimasi Identitas Australia Sebagai Negara Maju Dalam Bantuan Program Pembangunan Negara Berkembang (Indonesia)………..45
3.1 Kapasitas Ekonomi Australia.……….……….45
3.2 Pembangunan Sebagai Isu Global………49
3.2.1 Permasalahan Pendidikan dalam Pandangan MDGs (Millenium Development Goals)………...51
3.3 Permasalahan Pendidikan di Indonesia………53
3.4 Alasan Yang Mendorong Australia Melakukan Kerjasama Pendidikan Dengan Indonesia………58
3.5 Komitmen Australia Melakukan Kerjasama Dengan Indonesia Lewat Asian Century White Paper………..62
3.6 Kerjasama Indonesia-Australia di Bidang Pendidikan………66
3.6.1 Beasiswa………...……….73
3.6.2 Program Pertukaran Pemuda……….………76
3.6.3 Australian Consortium For In Country Inonesian Studies (ACICIS79 BAB IV Penutup………...84
4.1 Kesimpulan………..84
(10)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Posisi Penelitian………....………..9
Tabel 2 Hasil Program Bantuan AusAID………...72
Tabel 3 Jumlah Peserta Darmasiswa Scholarship Program………...75
(11)
xi
Daftar Pustaka
Sumber Buku:
Adil Hilman. 1993. Hubungan Australia dengan Indonesia. Jakarta: Djambatan
Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochammad Yani 2005.
Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Faisal Sanapiah. 2003. Format-Format Penelitian Sosial (ed.6). PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Holsti, K. J. 1987. International Politics: A Frame for Analysis. New Jersey: Prentice Hall
Kusumohamidjojo, Budiono. 1997. Hubungan Internasional:
Kerangka Studi Analisis. Jakarta: Bina Cipta
K.J. Holsti. 1988. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Erlangga
Mar’iyah Chusnul, 2005. Indonesia-Australia Tantangan dan Kesempatan dalam
Hubungan Politik Bilateral.Jakarta: Granit
Mohtar Mas’oed. 1989. Studi Hubungan Internasional.
Tingkat Analisis dan Teorisasi. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas studi
Sosial Universitas Gajah Mada
Sugiarta Sriwibawa, 1995, Faktor Geografis dan Strategis Keagamaan (Terj), Jakarta: Ui-Press
Joseph Stiglitz. Economy Growth and Education Policy, Jakarta: Kompas, hal.34 Prof. Dr. Fattah Nanang, 2012, Analisis Kebijakan Pendidikan, (rumusan analisis
kebijakan pendidikan yang baik menvakup proses, metode dan teknik, serta prosedur untuk memecahkan masalah pendidikan), Bandung: PT Remaja Rosda Karya, hal 44
(12)
xii
Dampak Kerjasama Antara Pemerintah Indonesia Dengan Pemerintah Australia
Dalam Bidang Pendidikan Tahun 2003-2008.
http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t9940.pdf diakses (2/6/2016, 02:55 WIB)
Embassy goverment asutralia.2010. Kedutaan Besar Australia Indonesia.
Jakarta. 2 November 2010.
http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/PB201.htmldiakses 11 Juni 2016 14.45 WIB
Gaby Raucher. UNESCO Peringatkan Krisis Pendidikan Dunia.
http://www.dw.com/id/unesco-peringatkan-krisis-pendidikan-dunia/a-17394084 diakses 24 Juni 2016, 20.00 WIB
Konferensi Internasional Pelajar Indonesia, diakses dalam
http://ppi-australia.org/program/kipi/ tanggal 13 Juli 2016, Pukul 14.14 WITA
Get to know Australian – Kedutaan Besar Australia. diakses dalam
http://www.indonesia.embassy.gov.au/files/jakt/get_to_know_australian_u niversities.pdf pada tanggal 17 Juli 2016, pukul 20.13 WIB
Hubungan Pendidikan Australia Indonesia. diakses dalam
http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/RS110734.html pada tanggal 17 Juli 2016, pukul 20.58 WIB
Apakah AusAID. Sumber: indo.ausaid.gov.au. diakses dalam
http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/6)%2 0Profil%20Lembaga%20Donor/4)%20AUSAID/Apakah%20AusAID.pdf
7 Juli 2016 pukul 13.30 WITA
Indonesia Development Cooperation Report 2010. diakses dalam
http://dfat.gov.au/about-us/publications/Documents/indonesia-development-cooperation-report-2010.pdf tanggal 19 Juli 01.01 WIB
ACICIS Study Indonesia. diakses dalam
http://www.acicis.edu.au/wp-content/uploads/2016/03/ACICIS_2016_One_Pager_BahasaIndonesia.pdf
pada tanggal 16 Juli 2016 pukul 23.13 WIB
ACICIS UMM. diakses dalam http://acicis.umm.ac.id/id/pages/deskripsi.html pada
(13)
xiii
Darmasiswa Scholarship Programs. diakses dalam
http://darmasiswa.kemdikbud.go.id/darmasiswa/?page_id=60 pada tanggal 16 Juli 2016 pukul 19.17 WIB
Sekilas Tentang Australia-Indonesia Insitute. diakses dalam
http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/AII.html tanggal 19 Juli 2016 pukul 1.38 WIB
Nurul Fuziyah. Get To Know Australian Universities. diakses dalam
https://www.scribd.com/doc/300057520/Get-to-Know-Australian-Universities 8 Juli 2016, pukul 00.32 WITA
Mengapa Study di Australia. Sumber: studyinaustralia.gov.au. diakses dalam
http://www.studyinaustralia.gov.au/indonesia/why-australia tanggal 8 Juli 2016, pukul 00.50 WITA
Latar Belakang MDGs, diakses dalam
http://sekretariatmdgs.or.id/?page_id=161&lang=id tgl 30 Juli 2016 pukul 21.35 WIB
Buku Putih Abad Asia “Kesadaran Australia Mengenai Pentingnya Indonesia”,
diakses dalam http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-10- 29/buku-putih-abad-asia-kesadaran-australia-mengenai-pentingnya-indonesia/1037372 tgl 31 Juli 2016 pukul 19.58 WIB
Buku Putih Australia Dalam Abad Asia: Peta Jalan Australia Agar Dapat
Mengarungi Abad Asia, diakses dalam
http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SMPM12_001.html tgl 31 Juli 2016 pukul 20.15 WIB
Australia in the Asian Century White Paper Developing an Indonesia Country
Strategy Issues Paper, diakses dalam
http://ppi-australia.org/wp- content/uploads/2013/04/Indonesia-Country-Strategy-Issues-Paper-FINAL-in-WP-format-April-1.pdf tgl 31 Juli 2016 pukul 20.24 WIB Embassy goverment asutralia.2010. Kedutaan Besar Australia Indonesia, Jakarta, 2
November 2010.
http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/PB201.html, diakses 11 Juni 2016 14.45 WIB
Strategi Baru Pertahanan Australia atas Indonesia, diakses dalam
http://m.viva.co.id/ramadan2016/read/410200-strategi-baru-pertahanan-australia-atas-indonesia tgl 28 Juli 2016, 21.15 WIB
(14)
xiv dalam
http://edukasi.kompas.com/read/2015/09/29/07420061/Selain.Anggota.AS EAN.Apa.Kehebatan.Indonesia.di.Asia.Tenggara. Tgl 2 Agustus 2016 pkl 00.20
Pernyataan Bersama Indonesia-Australia Jakarta, 2 November 2010, diakses
dalam http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/pb2010.html tgl 2
Agustus 2016 pkl 02.05
Willy F. Sumakul, Perjanjian Keamanan Indonesia-Australia: Suatu Tinjauan Lain, diakses dalam http://www.fkpmaritim.org/perjanjian-keamanan-indonesia-australia-suatu-tinjauan-lain/ tgl 2 Agustus 2016 pkl 03.03 WIB
Masa-Masa Kemakmuran-Diplomasi Ekonomi Antara Indonesia dan Australia,
diakses dalam
http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/AR15_006.html tgl 2 Agustus 2016 pkl 04.02 WIB
Indonesia-Australia Tingkatkan Kerjasama Melalui IA-CEPA, diakses dalam
https://tirto.id/20160321-52/indonesia-australia-tingkatkan-kerja-sama-melalui-ia-cepa-52517 tgl 2 Agustus 2016 pkl 04.40 WIB
Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) Memasuki Tahap Perundingan Pertama Lanjutan (The Conclution of the First Round og Negotiation) Untuk Mengintensifkan Economic
Cooperation, diakses dalam
http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/index.php?module=news_det ail&news_content_id=1177&detail=true tgl 2Agustus 2016 pkl 04.45 WIB
Promosi Budaya: Australia Lebih Giat, Indonesia Lebih Kaya, diakses dalam
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/radio/onairhighlights/promosi -budaya-australia-lebih-giat-indonesia-lebih-kaya/1167068 tgl 2 Agustus 2016 pkl 05.40 WIB
AII Perkuat Hubungan Indonesia-Australia Lewat Budaya, diakses dalam
http://kabarkampus.com/2016/03/aii-perkuat-hubungan-indonesia-australia-lewat-budaya/ tgl 2 Agustus 2016 pkl 05.55 WIB
Sistem Ekonomi Australia, diakses dalam
http://www.ekonomiplanner.com/2014/06/sistem-ekonomi-australia.html
tgl 2 Agustus 2016 pkl. 06.35 WIB
Isu-Isu Politik Global Tentang Pembangunan, diakses dalam
http://www.kedaisastra.com/2012/06/resume-isu-isu-politik-global-tentang.html tgl 2 Agustus 2016 pkl.07.25 WIB
(15)
xv
Annual Program Performance Report 2010 Indonesia, diakses dalam
http://dfat.gov.au/about-us/publications/Documents/indonesia-development-cooperation-report-2010.pdf tanggal 24 Juli 2016, pukul 03.55 WIB
Education for All Global monitoring Report. Literacy for life. UNESCO. 2006 hal.158
Skripsi:
Siti Ulfatun, 2010. Kerjasama Pendidikan & Budaya Dalam Fluktuasi Hubungan
Indonesia- Australia (Studi Masa Pemerintahan PM John Howard).
Malang: Jurusan Hubungan Internasional. Universitas Muhammadiyah Malang.
Eni Farida, 2014. Kerjasama Australia Indonesia melalui AUSAID dalam
meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013. Malang: Jurusan Hubungan Internasional. Universitas Muhammadiyah Malang.
Lia Desmalia Russady. Analisa Bantuan Luar Negeri Australia Kepada Indonesia Melalui Program Australian Community Development and Civil Society
Strengthring Scheme (ACCESS). Malang: Jurusan Hubungan Internasional.
(16)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun Negara mampu memenuhi sendiri kebutuhannya, sehingga hal yang lazim disaksikan adalah adanya kerjasama antar negara baik dengan negara tetangga, negara dalam satu kawasan maupun negara yang ada di kawasan lainnya.1Misalnya kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam berbagai bidang.
Melihat letak geografis Indonesia Australia merupakan negara tetangga. Negara Australia tersebut adalah negara yang berbatasan dengan Indonesia di luar kawasan Asia Tenggara, sedangkan negara Indonesia sendiri merupakan negara tetangga Australia yang terbesar yang memiliki jumlah penduduk yang besar serta sudut wilayah yang luas. Letak yang strategis ini menimbulkan kedua negara tersebut harus melakukan suatu kejasama yang signifikan antar kedua negara ini, meskipun antar negara Indonesia dan Australia memiliki beberapa perbedaan yakni dalam hal sejarah, budaya, agama, sistem politik, serta pendidikannya.2
Pemerintah Indonesia membuat kesepakatan bersama dengan Australia guna memajukan pendidikan di Indonesia dan hal tersebut disambut baik oleh pemerintah Australia melalui program-program yang telah disepakati bersama.
1 Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochammad Yani, 2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung, PT remaja Rosdakarya, hal.33.
2 Mar’iyah Chusnul, 2005, Indonesia-Australia Tantangan dan Kesempatan dalam Hubungan Politik Bilateral, Jakarta: Granit, hal.22.
(17)
2
Australia memainkan peran penting dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan di sektor pendidikan serta kemungkinan bantuan lain melalui konsultasi dengan Pemerintah Indonesia dan donor-donor lain, termasuk Bank Dunia dan Amerika Serikat.3 Sebagai contoh, Australia bekerja erat dengan Bank Dunia serta Pemerintah Indonesia dalam melakukan peninjauan di sektor pendidikan. Hasil peninjauan yang saat ini sedang dibahas oleh Pemerintah Indonesia, akan memberikan suatu kerangka acuan bagi bantuan pendidikan baru dari Australia, Amerika Serikat, bank pembangunan multilateral serta donor-donor lain. Australia juga mendorong kemitraan para donor untuk bekerja dengan Pemerintah Indonesia dalam suatu pendekatan terkoordinasi sampai ke implementasi prioritas reformasi yang diindentifikasi dalam peninjauan tersebut, selain bantuan bagi pendidikan dasar, proyek-proyek bantuan Australia mendukung peningkatan kualitas teknis dan pendidikan kejuruan serta berusaha mencapai kebutuhan pembangunan sumber daya manusia Indonesia di bidang-bidang utama yang menjadi prioritas pembangunan.
Pada tanggal 10 November 2010 Indonesia kedatangan kunjungan bilateral resmi pertama oleh Perdana Menteri Julia Gillard, sebelumnya di tahun yang sama pada 9-11 maret 2010 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga melakukan kunjungan bilateralnya ke Australia dalam agenda utama membahas tentang kerjasama kedua negara, serta mecari solusi atas penanganan imigran gelap yang masuk ke Australia atau yang biasa disebut “manusia perahu”. Dalam
3Dampak Kerjasama Antara Pemerintah Indonesia Dengan Pemerintah Australia Dalam Bidang Pendidikan Tahun 2003-2008,http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t9940.pdf diakses (2/6/2016, 02:55 WIB)
(18)
3
pertemuannya itu juga Presiden SBY diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya di depan kementrian Australia, dimana ini merupakan momen yang sangat langka, karena suatu kehormatan yang sangat besar bagi Indonesia yang diberi kesempatan ini. Kunjungan pada bulan November lalu merupakan kunjungan lanjutan dimana Julia Gillard sebagai Perdana Menteri baru Australia. Tidak jauh berbeda dengan kunjungan Presiden SBY sebelumnya, kunjungan ini juga mengagendakan kerjasama yang sudah dan sedang dilakukan ole kedua negara, dengan tujuna untuk lebih dipererat lagi, serta diperbaharui agar kerjasama berjalan dengan baik.
Ada 28 poin pembahasan kerjasama pada pertemuan tersebut, salah satunya adalah kerjasama dalam peningkatan pendidikan di masing-masing negara. Dengan adanya kerjasama ini, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan jumlah siswa yang belajar di negara masing-masing.4 Upaya tersebut didukung melalui The Australian Schoolarship, ACISIS Program, serta beasiswa darmasiswa Indonesia. Indonesia–Australia menyatakan bahwa kerjasama tersebut semakin meningkat dalam pertukaran pemuda itu sendiri.
Dalam buku putih Australia (Defence White Paper) 2013, Perdana Menteri Australia, Julia Gillard memasukkan Indonesia kedalam buku putih tersebut, ini menunjukkan pentingnya posisi Indonesia terhadap kemitraannya dengan Australia. Indonesia merupakan negara yang dapat membantu pertahanan keamanan Australia dari serangan-serangan luar, selain itu juga karena letak geografisnya Indonesia
4 Embassy goverment asutralia.2010. Kedutaan Besar Australia Indonesia, Jakarta, 2 November 2010. http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/PB201.html, diakses 11 Juni 2016 14.45 WIB
(19)
4
merupakan jalur perdagangan kapal-kapal Australia yang lewat untuk masuk ke Australia.5
Dalam kerjasama antar dua negara maupun lebih, tentunya tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan dari pihak-pihak yang terkait. Adapun keuntungan yang didapat dari kerjasama bilateral Indonesia Australia ini antara lain, guna meningkatkan perekonomian kedua belah pihak, yang mana peningkatan tersebut mealalui infrastruktur serta tata kelola perekonomian yang lebih baik. Kerjasama ini juga memberikan keuntungan yang besar bagi taraf kesehatan, pendidikan, dan melindungi masyarakat miskin yang rentan dari guncangan dan mendukung demokrasi.
Australia sebagai negara maju, memiliki tanggung jawab untuk membantu negara berkembang seperti Indonesia dalam pembangunan negara berkembang. Ini juga yang terjadi dalam konteks bantuan Australia dalam bidang pendidikan. Australia memberikan berbagai macam kontribusi untuk perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia. Indonesia dan Australia telah menyepakati program baru senilai A$500 juta untuk mendukung tujuan Indonesia menyediakan program wajib belajar 9 (sembilan) tahun pada tahun 2015 lalu. Indonesia dan Australia memiliki ikatan sejarah yang kuat dalam bekerjasama mendukung pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Sekitar 330.000 anak Indonesia kini telah memiliki akses ke sekolah dengan adanya kerjasama di bidang pendidikan dasar. Program baru pendidikan senilai A$500 juta akan mendukung kesuksesan ini. Program ini akan membangun
5
Strategi Baru Pertahanan Australia atas Indonesia, diakses dalam
http://m.viva.co.id/ramadan2016/read/410200-strategi-baru-pertahanan-australia-atas-indonesia tgl 28 Juli 2016, 21.15 WIB
(20)
5
hingga 2.000 sekolah, mendukung sekitar 1.500 sekolah Islam mencapai akreditasi standar pendidikan nasional, memperbaiki kualitas pengelolaan sekolah di Indonesia, dan mendukung penelitian dan analisis di bidang pendidikan.6
Upaya pembaharuan kesepakatan kerjasama tahun 2010-2013 dalam bidang
pendidikan, dimana Indonesia danAustralia menyambut baik kerjasama pendidikan berkelanjutan menyangkut kemitraan, program pertukaran, beasiswa dan pelatihan pada seluruh tingkatan pendidikan. Indonesia dan Australia berkomitmen untuk meningkatkan jumlah siswa yang belajar di Negara masing masing. Kedua Negera mengakui kerjasama yang terus meningkat dalam kepemudaan dan olaraga, khususnya dalam pertukaran pemuda, relawan, ahli dan juga program kewirausahaan dan kepemimpinan.
Dari pemaparan diatas latar belakang diatas menjadi modal utama dan penting bagi referensi peneliti untuk memperkaya penelitian, sehingga penulis ingin lebih jauh meneliti tentangfaktor penyebab Australia pada pembaharan kesepakatan kerjasama di bidang pendidikan dengan Indonesia tahun 2010.
1.2.Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Mengapa Australia menguatkan kerjasama pendidikan dengan Indonesia tahun 2010?”
6 Embassy goverment asutralia.2010.Kedutaan Besar Australia Indonesia, Jakarta, 2 November 20
10.
(21)
6 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kerjasama pendidikan
Indonesia- Australia
b. Untuk mengetahui macam-macam kerjasama pendidikan
Indonesia-Australia yang dipakai sebagai pencapaian tanggung jawab Indonesia-Australia periode tahun 2010
c. Untuk mengetahui pencapaian kepentingan Australia pada kerjasama
pendidikan dengan Indonesia tahun 2010
1.3.Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dari penelitian ini, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis, berikut ini adalah dua manfaat tersebut:
1.3.1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat ber-kontribusi pemikiran yang bersifat ilmiah bagi studi Hubungan Internasional yang fokus pada kerjasama pendidikan Indonesia-Australia dalam bidang pendidikan.
1.3.2. Manfaat Praktis
Penelitian mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan juga rekomendasi bagi pihak yang berkepentingan atau peneliti selanjutnya.
(22)
7 1.4. Penelitian Terdahulu
Sebagai dasar untuk melengkapi tinjauan pustaka, maka disajikan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah judul penelitian ini, yang bertujuan untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah, sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan Siti Ulfatun (2010) “Kerjasama Pendidikan & Budaya Dalam Fluktuasi Hubungan Indonesia- Australia (Studi Masa Pemerintahan PM John Howard)”.7 Judul ini memakai teori/konsep Hubungan Bilateral dan
MultiTrack Diplomasi dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian ini menyatakan bahwa hubungan Australia- Indonesia pada masa pemerintahan John Howard khususnya dalam bidang pendidikan dan budaya dapat terjalin dengan erat walaupun dalam masa pemerintahannya dalam bidang politik bersifat fluktuatif. Stabilitas kerjasama pendidikan untuk meningkatkan hubungan kedua Negara yang memiliki tujuan mengurangi kesalahpahaman, menumbuhkan sikap saling percaya dan mempererat hubungan kerjasama melalui: beasiswa, bantuan pendidikan dan pertukaran pemuda. Kerjasama ini dapat terjalin dimulai dari Low Politic. Kerjasama yang terjadi Indonesia dan Australia dibidang pendidikan dan budaya ini tergolong kerjasama fungsional. Hal ini menunjukan adanya kebutuhan bahwa antara Indonesia dan Australia perlu saling memahami bentuk budaya yang ada di masing-masing Negara untuk membangun hubungan yang lebih baik yang dimulai dari People to People.
7 Siti Ulfatun, 2010. “Kerjasama Pendidikan & Budaya Dalam Fluktuasi Hubungan Indonesia- Australia (Studi Masa Pemerintahan PM John Howard) Universitas Muhammadiyah Malang.
(23)
8
Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Eni Farida (2014) tentang “Kerjasama Australia-Indonesia melalui AUSAID dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY (2009-2013)”.8 Penulis menggunakan teori/konsep kerjasama bilateral pembangunan pendidikan. Metode penelitiannya bersifat deskriptif kualitaf. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan mengetahui bentuk- bentuk kerjasama Australia Indonesia di bidang pendidikan dengan ukuran konsep kerjasama pendidikan yang mencakup empat dimensi sosial, budaya, ekonomi, politik dan adanya bentuk bantuan lain yang tidak termasuk dalam cakupan ke empat dimensi tersebut, serta mengetahui adanya peningkatan atau tidak dalam kerjasama di masa SBY 2009-2013.
Ketiga adalah penelitian yang ditulis Lia Desmalia, tentang “Analisa Bantuan Luar Negeri Australian Kepada Indonesia Melalui Program Australian Comminity Development and Civil Society Strengthring Scheme (ACCESS)”.9 Peneliti menggunakan teori/konsep Bantuan Luar Negeri dan Bureaucratic Incrementalist. Metode penelitiannya bersifat eksplanatif. Dalam penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa bantuan luar Negeri yang diberikan Australia kepada Indonesia merupakan bantuan yang bersifat kombinasi antara bantuan kemanusiaan, politik dan kepentingan komersil atau kepentingan ekonomi.
8 Eni Farida, 2014. Kerjasama Australia Indonesia melalui AUSAID dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013. Universitas Muhammadiyah Malnag, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional.
9 Lia Desmalia Russady. Analisa Bantuan Luar Negeri Australia Kepada Indonesia Melalui Program Australian Community Development and Civil Society Strengthring Scheme (ACCESS). Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional.
(24)
9 Tabel 1.1 Posisi Penelitian N o .
Nama / Judul Teori /
Konsep
Metode
1 Siti Ulfatun Mukaromah
Kerjasama Pendidikan & Budaya Dalam Fluktuasi Hubungan Indonesia-Multi Track Dilomasi Bilateral
-Kerjasama Internasional -Hubungan Bilateral -Multitrack Diplomacy, Fungsionalisme
-
Deskriptif - Analitis
2 Eni Farida
Kerjasama Australia- Indonesia Melalui AUSAID dalam
Meningkatkan Pendidikan di Indonesia Pada Masa SBY (2009-2013)
-Kerjasama
-Bilateral Pembangunan Pendidikan
-Deskriptif
-Kualitatif
3 Lia Desmalia Russady Analisa Bantuan Luar Negeri Australian Kepada Indonesia Melalui Program Australian Community Development and Civil Society Strengthring Scheme (ACCESS)
-Bantuan Luar Negeri -Teori Bureaucratic Incrementalist
(25)
10
1.5 Kerangka Konsep
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, penulis menggunakan konsep sebagai alat analisis utama dalam menjelaskan suatu fenomena. Konsep juga menjadi dasar guna memprediksi mengapa sesuatu terjadi dan kapan diduga akan terjadi.
1.5.1 International Responsibility
Internasional Responsibility merupakan sebuah wujud tanggung jawab internasional dalam permasalahan global. Konsep ini berpandangan bahwasanya negara seharusnya tidak mengisolasi dirinya melalui identitas, atau hanya merespon kepentingannya, satu negara terhubungkan dengan negara yang lainnya ataupun dengan seluruh elemen internasional.10International responsibility ini mempunyai perbedaan dalam menjalankan kerjasama dengan batasan tertentu atas dasar adanya hukum yang berlaku atau adanya kesepakatan yang mempunyai standar tertentu yang telah ditetapkan. Standar ketetapan tersebut harus mengacu pada empat aspek dengan keadaan fluktual yang bersangkutan, yang meliputi (efect), kegiatan (activity), ruang lingkup (space) serta sumber dan korban (source and victims).11
Dalam hal ini hubungan antara satu negara dengan negara lain menjadi hal penting dalam komunitas internasional ataupun dengan seluruh elemen internasional seperti NGO, individu ataupun elemen masyarakat internasional lainnya terkait penyelesaian permasalahan internasional. Hal ini mendasari peneliti untuk mengajukan penelitian tindakan Australia terhadap tanggungjawabnya
10Mohtar Mas’oed, 1989. Studi Hubungan Internasional, Tingkat Analisis dan Teorisasi, Penerbit
Pusat Antar Universitas studi Sosial Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hal 117. 11Ibid hal.1159
(26)
11
dengan persoalan pendidikan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam MDGs dimana persoalan pendidikan tersebut merupakan tanggung jawab Australia yang memiliki identitas sebagai negara maju untuk membantu pembangunan nasional negara berkembang seperti Indonesia dalam bidang pendidikan.
1.5.2 Konsepsi Peran Nasional Pembangunan
Salah satu tipe peran dari 16 tipe peran nasional yang bekaitan dengan kasus ini adalah Peran Pembangunan, yaitu tipe peran ke 10 dimana dalam kosnsepsi ini menunjukkan kewajiban khusus untuk membantu negara-negara yang sedang berkembang. Acuan pada kecakapan khusus untuk melaksanakan tugas yang berlanjut seperti ini juga sering terjadi. Kebanyakan negara industri, baik Timur maupun Barat, melihat hal ini sebagai salah satu peran internasional atau regional mereka.12 Australia sebagai negara maju memainkan peran internasionalnya untuk membantu pembangunan negara berkembang, dalam konteks ini, Indonesia.
1.6 Metodelogi Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Eksplanatif, dimana isu yang diangkat penulis diaplikasikan kedalam teori maupun konsep yang digunakan untuk mendapatkan generalisasi atau kesimpulan yang tepat dari Isu yang di bahas. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara tepat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Australia melakukan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang
12
K.J. Holsti, 1988, Politik Internasional: Kerangaka Untuk Analisis (ed.4), Jakarta: Erlangga, hal. 131.
(27)
12
pendidikan pada tahun 2010. Dengan demikian penulis dapat melakukakn eksplorasi dan klarifikasi mengenai masalah yang diteliti.
1.6.2 Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan (Library Reasearch), yaitu usaha mencari data dan mngumpulkan data serta informasi berdasarkan literarur atau referensi, baik yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, Koran, artikel-artikel, website, laporan-laporan maupun dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
1.6.3 Teknis Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah induktif, yaitu penelitian yang menjelaskan dan menggambarkan berdasarkan data- data yang ada secara objektif, apa adanya tanpa ada pengaruh subjektifitas penulis dan menjelaskan variabel- variabel yang dibangun dari data-data yang ada sehingga diperoleh hubungan satu sama lainnya.
Asumsinya adalah semua pembuat keputusan, dimana pun berada, pada dasarnya berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang serupa. Dengan demikian, analisa harus ditekankan pada perilaku negara-bangsa karena hubungan internasional pada dasarnya didominasi oleh perilaku negara bangsa.
(28)
13 1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan pembahasan untuk memudahkan penulis dalam menganalisa kasus yang diteliti. Adapun batasan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:
a. Batasan Waktu
Batasan waktu yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Dengan alasan bahwa pada tahun 2010 ini adalah dimana Indonesia kedatangan kunjungan bilateral negara oleh Julia Gillard yang disambut baik oleh Presiden kita pada saat itu bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dan pada tahun 2015 merupakan berakhirnya program pencapaian MDGs untuk mengembangkan mutu pendidikannya untuk mencapai target pendidikan 9 tahun.
b. Batasan Materi
Dalam penelitian ini penulis mempunyai batasan materi untuk menganalisa topik yang dibahas. Adapun pembahasan penulisan ini berada dalam lingkup bentuk pencapaian tanggungjawab kerjasama Indonesia dan Australia di bidang pendidikan periode Tahun 2010
1.7 Argumen Dasar
Indonesia merupakan mitra strategis Australia di Asia, yang tercermin dalam buku putih Australia Asian Century White Paper, dimana Australia merasa
(29)
14
harus mempererat lebih dalam kerjasama yang terjalin antara negara-negara di Asia termasuk Indonesia, demi memenuhi kepentingan Australia di pasar Asia. Pendidikan merupakan salah satu target pencapaian Australia, karena pendidikan merupakan masalah global yang mempengaruhi faktor kemiskinan di dunia, Sesuai dengan target pembangunan MDGs. Pada poin kedelapan dari tujuan MDGs disebutkan bahwa negara maju memiliki tanggung jawab untuk membantu pembangunan negara berkembang seperti Indonesia, dalam konteks ini membantu pembangunan pendidikan di Indonesia lewat berbagai macam program dan berupa dana yang diberikan Australia kepada Indonesia. Hipotesa sementara peneliti adalah pendidikan bukan hanya masalah bagi negara- negara tertentu saja, melainkan merupakan masalah global, karena pendidikan merupakan modal utama untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk pembangunan bangsa, sehingga setiap negara harus peduli akan perkembangan pendidikan itu sendiri. Australia dan Indonesia merupakan salah satu negara yang peduli akan itu, sehingga terbentuklah suatu kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Australia. Pendidikan di Indonesia masih terbilang jauh ketinggalan dibandingkan pendidikan di Australia. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Australia dapat membantu perkembangan pendidikan di Indonesia agar lebih maju.
1.8 Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
Dalam Bab ini berisi tentang pendahuluan peneltian yang terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian (manfaat akademis dan
(30)
15
manfaat praktis), penelitian terdahulu, kerangka teori, metologi penelitian (variabel penelitian, level analisa, metode/tipe penelitian, teknik analisa data, teknik pengumpulan data, ruang lingkup penelitian), hipotesa, dan sistematika penulisan.
BAB II Indonesia Sebagai Mitra Strategis Australia di Asia
Pada bab II ini dijelaskan mengenai posisi Indonesia sebagai mitra strategis Australia, serta bagaimana peran Indonesia dalam ASEAN, dan bentuk kerjasama bilateral Indonesia-Australia dalam bidang Politik keamanan, Politik Ekonomi, serta Sosial Budaya.
BAB III Legitimasi Identitas Australia Sebagai Negara Maju Dalam Bantuan Program Pembangunan Negara Berkembang (Indonesia)
Dalam bab III ini, penulis akan mengupas tentang bagaimana Australia yang memiliki identitas sebagai negara maju yang memiliki tanggung jawab dalam bantuan pembangunan Indonesia di bidang pendidikan, dan kontribusi apa saja yang Australia berikan untuk membantu faktor kesenjangan pendidikan di Indonesia. Serta alasan kepentingan Australia dibalik bantuan pendidikan untuk Indonesia
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab penutup penelitian yang terdiri dari hasil dari kesimpulan penelitian.
(1)
10
1.5 Kerangka Konsep
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, penulis menggunakan konsep sebagai alat analisis utama dalam menjelaskan suatu fenomena. Konsep juga menjadi dasar guna memprediksi mengapa sesuatu terjadi dan kapan diduga akan terjadi.
1.5.1 International Responsibility
Internasional Responsibility merupakan sebuah wujud tanggung jawab internasional dalam permasalahan global. Konsep ini berpandangan bahwasanya negara seharusnya tidak mengisolasi dirinya melalui identitas, atau hanya merespon kepentingannya, satu negara terhubungkan dengan negara yang lainnya ataupun dengan seluruh elemen internasional.10International responsibility ini mempunyai
perbedaan dalam menjalankan kerjasama dengan batasan tertentu atas dasar adanya hukum yang berlaku atau adanya kesepakatan yang mempunyai standar tertentu yang telah ditetapkan. Standar ketetapan tersebut harus mengacu pada empat aspek dengan keadaan fluktual yang bersangkutan, yang meliputi (efect), kegiatan (activity), ruang lingkup (space) serta sumber dan korban (source and victims).11
Dalam hal ini hubungan antara satu negara dengan negara lain menjadi hal penting dalam komunitas internasional ataupun dengan seluruh elemen internasional seperti NGO, individu ataupun elemen masyarakat internasional lainnya terkait penyelesaian permasalahan internasional. Hal ini mendasari peneliti untuk mengajukan penelitian tindakan Australia terhadap tanggungjawabnya
10Mohtar Mas’oed, 1989. Studi Hubungan Internasional,
Tingkat Analisis dan Teorisasi, Penerbit Pusat Antar Universitas studi Sosial Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hal 117.
(2)
11
dengan persoalan pendidikan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam MDGs dimana persoalan pendidikan tersebut merupakan tanggung jawab Australia yang memiliki identitas sebagai negara maju untuk membantu pembangunan nasional negara berkembang seperti Indonesia dalam bidang pendidikan.
1.5.2 Konsepsi Peran Nasional Pembangunan
Salah satu tipe peran dari 16 tipe peran nasional yang bekaitan dengan kasus ini adalah Peran Pembangunan, yaitu tipe peran ke 10 dimana dalam kosnsepsi ini menunjukkan kewajiban khusus untuk membantu negara-negara yang sedang berkembang. Acuan pada kecakapan khusus untuk melaksanakan tugas yang berlanjut seperti ini juga sering terjadi. Kebanyakan negara industri, baik Timur maupun Barat, melihat hal ini sebagai salah satu peran internasional atau regional mereka.12 Australia sebagai negara maju memainkan peran internasionalnya untuk
membantu pembangunan negara berkembang, dalam konteks ini, Indonesia.
1.6 Metodelogi Penelitian
1.6.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Eksplanatif, dimana isu yang diangkat penulis diaplikasikan kedalam teori maupun konsep yang digunakan untuk mendapatkan generalisasi atau kesimpulan yang tepat dari Isu yang di bahas. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara tepat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Australia melakukan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang
12
K.J. Holsti, 1988, Politik Internasional: Kerangaka Untuk Analisis (ed.4), Jakarta: Erlangga, hal. 131.
(3)
12
pendidikan pada tahun 2010. Dengan demikian penulis dapat melakukakn eksplorasi dan klarifikasi mengenai masalah yang diteliti.
1.6.2Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan (Library Reasearch), yaitu usaha mencari data dan mngumpulkan data serta informasi berdasarkan literarur atau referensi, baik yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, Koran, artikel-artikel, website, laporan-laporan maupun dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
1.6.3 Teknis Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah induktif, yaitu penelitian yang menjelaskan dan menggambarkan berdasarkan data- data yang ada secara objektif, apa adanya tanpa ada pengaruh subjektifitas penulis dan menjelaskan variabel- variabel yang dibangun dari data-data yang ada sehingga diperoleh hubungan satu sama lainnya.
Asumsinya adalah semua pembuat keputusan, dimana pun berada, pada dasarnya berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang serupa. Dengan demikian, analisa harus ditekankan pada perilaku negara-bangsa karena hubungan internasional pada dasarnya didominasi oleh perilaku negara bangsa.
(4)
13 1.6.4Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan pembahasan untuk memudahkan penulis dalam menganalisa kasus yang diteliti. Adapun batasan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:
a. Batasan Waktu
Batasan waktu yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Dengan alasan bahwa pada tahun 2010 ini adalah dimana Indonesia kedatangan kunjungan bilateral negara oleh Julia Gillard yang disambut baik oleh Presiden kita pada saat itu bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dan pada tahun 2015 merupakan berakhirnya program pencapaian MDGs untuk mengembangkan mutu pendidikannya untuk mencapai target pendidikan 9 tahun.
b. Batasan Materi
Dalam penelitian ini penulis mempunyai batasan materi untuk menganalisa topik yang dibahas. Adapun pembahasan penulisan ini berada dalam lingkup bentuk pencapaian tanggungjawab kerjasama Indonesia dan Australia di bidang pendidikan periode Tahun 2010
1.7 Argumen Dasar
Indonesia merupakan mitra strategis Australia di Asia, yang tercermin dalam buku putih Australia Asian Century White Paper, dimana Australia merasa
(5)
14
harus mempererat lebih dalam kerjasama yang terjalin antara negara-negara di Asia termasuk Indonesia, demi memenuhi kepentingan Australia di pasar Asia. Pendidikan merupakan salah satu target pencapaian Australia, karena pendidikan merupakan masalah global yang mempengaruhi faktor kemiskinan di dunia, Sesuai dengan target pembangunan MDGs. Pada poin kedelapan dari tujuan MDGs disebutkan bahwa negara maju memiliki tanggung jawab untuk membantu pembangunan negara berkembang seperti Indonesia, dalam konteks ini membantu pembangunan pendidikan di Indonesia lewat berbagai macam program dan berupa dana yang diberikan Australia kepada Indonesia. Hipotesa sementara peneliti adalah pendidikan bukan hanya masalah bagi negara- negara tertentu saja, melainkan merupakan masalah global, karena pendidikan merupakan modal utama untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk pembangunan bangsa, sehingga setiap negara harus peduli akan perkembangan pendidikan itu sendiri. Australia dan Indonesia merupakan salah satu negara yang peduli akan itu, sehingga terbentuklah suatu kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Australia. Pendidikan di Indonesia masih terbilang jauh ketinggalan dibandingkan pendidikan di Australia. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Australia dapat membantu perkembangan pendidikan di Indonesia agar lebih maju.
1.8 Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
Dalam Bab ini berisi tentang pendahuluan peneltian yang terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian (manfaat akademis dan
(6)
15
manfaat praktis), penelitian terdahulu, kerangka teori, metologi penelitian (variabel penelitian, level analisa, metode/tipe penelitian, teknik analisa data, teknik pengumpulan data, ruang lingkup penelitian), hipotesa, dan sistematika penulisan.
BAB II Indonesia Sebagai Mitra Strategis Australia di Asia
Pada bab II ini dijelaskan mengenai posisi Indonesia sebagai mitra strategis Australia, serta bagaimana peran Indonesia dalam ASEAN, dan bentuk kerjasama bilateral Indonesia-Australia dalam bidang Politik keamanan, Politik Ekonomi, serta Sosial Budaya.
BAB III Legitimasi Identitas Australia Sebagai Negara Maju Dalam Bantuan Program Pembangunan Negara Berkembang (Indonesia)
Dalam bab III ini, penulis akan mengupas tentang bagaimana Australia yang memiliki identitas sebagai negara maju yang memiliki tanggung jawab dalam bantuan pembangunan Indonesia di bidang pendidikan, dan kontribusi apa saja yang Australia berikan untuk membantu faktor kesenjangan pendidikan di Indonesia. Serta alasan kepentingan Australia dibalik bantuan pendidikan untuk Indonesia
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab penutup penelitian yang terdiri dari hasil dari kesimpulan penelitian.