TERUSKAN REVITALISASI RANTING

PEDOMAN

TERUSKAN
REVITALISASI RANTING
HA ROSYAD SHOLEH

M

uktamar ke-46 Muhammadiyah, yang lebih dikenal
sebagai Muktamar 1 Abad, yang diselenggarakan di kota
kelahiran Muhammadiyah, Yogyakarta, telah berlangsung
dengan aman, lancar, tertib, khidmat dan bermartabat. Upacara
Pembukaan di Stadion Mandalakrida Yogyakarta yang dihadiri
oleh puluhan ribu orang, yang terdiri dari para tamu undangan,
utusan Muktamar dan penggembira, baik yang berada di dalam
maupun di luar stadion, telah berlangsung dengan anggun, khidmat dan semarak. Ada yang istimewa pada Upacara Pembukaan
Muktamar 1 Abad ini. Amanat Peresiden RI, disampaikan sendiri
oleh Bapak DR. H Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung
melalui satelit dari kota suci Al Madinah Al Munawwarah.
Kesuksesan penyelenggaraan Muktamar ini juga ditandai dengan
berlangsungnya dengan lancar berbagai acara penyerta. Pawai Ta’aruf

yang dilaksanakan dua hari sebelum Upacara Pembukaan, demikian
pula Malam Ta’aruf yang sekaligus merupakan pagelaran seni
budaya, telah berlangsung dengan meriah dan semarak. Bazar
Muktamar dan Pemeran Aisyiyah, Tabligh Akbar Aisyiyah, Pertemuan
Internasional Muhammadiyah, Tour de Muhammadiyah serta
Pameran Niaga, Seni dan Budaya Nusantara juga telah berlangsung
dengan baik. Demikian pula Pentas Seni yang diselenggarakan di
Alun-alun Utara Yogyakarta dan di 14 Kecamatan se Kota Yogyakarta,
juga telah berlangsung dengan lancar serta mendapatkan perhatian
dan apresiasi yang cukup besar dari masyarakat Yogyakarta.
Kini muktamar telah usai. Para penyelenggara boleh berbangga
dan berhati lega. Para utusan dan penggembira yang jumlahnya
mencapai ratusan ribu orang itu, telah kembali ke daerah dan
tempat tinggal masing-masing. Namun satu hal yang tidak boleh
dilupakan, keputusan-keputusan yang telah dihasilkan oleh
muktamar adalah merupakan sebuah amanah yang harus segera
dipikirkan tindak lanjut dan pelaksanaannya. Para pimpinan
Persyarikatan di semua tingkatan, sejak dari tingkat Pusat sampai
tingkat Ranting harus segera berbenah diri, mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan, baik perangkat lunak maupun

perangkat kerasnya. Pimpinan Pusat perlu segera memimpinkan
pelaksanaan Keputusan Muktamar tersebut, lengkap dengan
petunjuk, pedoman dan bimbingannya. Pimpinan Wilayah, Daerah,
Cabang dan Pimpinan Ranting, perlu segera mempersiapkan
musyawarah, masing-masing sesuai dengan jadwal waktu yang
akan segera ditetapkan oleh Pimpinan Pusat. Dalam waktu yang
tidak terlalu lama, selambat-lambatnya setahun setelah Muktamar,
seluruh satuan organisasi, baik vertikal maupun horizontal, baik
di pusat maupun di daerah, harus sudah siap melaksanakan
keputusan Muktamar, masing-masuig sesuai dengan fungsi,
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
Muktamar 1 Abad kali ini telah membahas dan memutuskan

berbagai hal yang sangat penting dan strategis, yang akan
menentukan perjalanan dan masa depan Persyarikatan. Di antara
hal-hal yang telah dibicarakan dan diputuskan oleh muktamar itu,
antara lain : Evaluasi terhadap Laporan Pimpinan Pusat Periode
2005-2010; Pernyataan Pikiran Muhammadiyah abad kedua;
Program Persyarikatan Periode 2010-2015; Revitalisasi Cabang
dan Ranting Muhammadiyah; Revitalisasi Kader dan Anggota

Muhammadiyah; Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah; serta
Muhammadiyah dan Isu-isu strategis. Kalau dicermati, baik dalam
keputusan mengenai Pernyataan Pikiran Muhammadiyah abad
kedua, maupun dalam keputusan tentang revitalisasi, selalu
dijumpai adanya agenda aksi yang merupakan perwujudan dari
pernyataan pikiran dan revitalisasi tesebut dalam langkah-langkah
konkret. Agar langkah-langkah konkret itu tidak lepas dan jalan
sendiri, maka pelaksanaannya perlu disinkronkan dan disinergikan
dengan pelaksanaan Program Persyarikatan, baik dalam program
umum, maupun program perbidang.
Kita patut bersyukur bahwa keputusan yang dihasilkan oleh
Muktamar 1 abad ini cukup berbobot. Keputusan tersebut, baik
Pernyataan Pikiran Muhammadiyah abad kedua, Pogram
Persyarikatan Periode 2010-2015, maupun revitalsiasi gerakan,
telah diputuskan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, baik
visi dan misi Persyarikatan yang harus diwujudkan, maupun faktor
lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal, serta
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi. Kita
merasa yakin, kalau keputusan-keputusan tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik, insya Allah, dalam memasuki abad

kedua, Muhammadiyah akan mengalami kemajuan luar biasa.
Coba renungkan, agenda Muhammadiyah pada abad kedua.
Dalam keputusan tentang Pernyataan pikiran Muhammadiyah
abad kedua ditegaskan antara lain bahwa “Muhammadiyah pada
abad kedua berkomitmen kuat untuk melakukan gerakan
pencerahan. Gerakan pencerahan (tanwir) merupakan praksis
Islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan,
dan memajukan kehidupan. Gerakan pencerahan dihadirkan
untuk memberikan jawaban atas problem-problem kemanusiaan
berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan persoalanpersoalan lainnya yang bercorak struktural dan kultural. Gerakan
pencerahan menampilkan Islam untuk menjawab masalah
kekeringan ruhani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik,
korupsi, kerusakan ekologis, dan bentuk-bentuk kejahatan
kemanusiaan lainnya. Gerakan pencerahan berkomitmen untuk
mengembangkan relasi sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi,
memuliakan martabat manusia laki-laki dan perempuan,
menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan, dan membangun
tatanan sosial yang utama”, dan seterusnya.l
SUARA MUHAMMADIYAH 16 / 95 | 16 - 31 AGUSTUS 2010


27