Pekerjaan Pondasi BAB III PEKERJAAN STRUKTUR

Center Poin Of Indonesia-Makassar  Pada daerah pembesian yang penuh padat harus digetarkan dengan penggetar frekwensi tinggi 0.2 cm, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.  Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti dan terlatih.  Slump Kekentalan Beton  Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan PB1 – 1971 untuk jenis konstruksi Pelat, Balok dan Kolom, Slump Max 150 mm dan Min 75 mm.  Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran nilai tersebut diatas dapat dinaikkan sebesar 50 , tetapi dalam hal apapun tidak boleh melebihi 150 mm  Pengujian Kekuatan Beton  Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu dari hasil – hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit tiap 5 m² beton harus dibuat sample benda uji, atau untuk seluruh bangunan dibuat minimal 20 benda uji.  Benda uji harus diperiksa kekuatan tekanannya di laboratorium yang disetujui Konsultan Pengawas dan biaya ketentuan PBI – 1971 Pasal 3.5 harus dipenuhi.  Mutu beton disyaratkan K – 300  Pemeriksaan lanjutan apabila hasil pemeriksaan tersebut masih meragukan, maka pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan menggunakan concrete gun atau kalau dengan core drilling untuk menyakinkan penilaian terhadap kualitas beton yang sudah ada sesuai dengan Pasal 4.8 PBI 1971.

II. Pekerjaan Pondasi

2.1 Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan pondasi tiang pancang b. Pekerjaan pondasi sheet pile c. Pekerjaan pondasi batu gunung 2.2 Ketentuan-ketentuan Semua pekerjaan pondasi harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada: a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03. b. PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964. 2.5 Pemakaian BahanMaterial a. Tiang Pancang Tiang pancang yang digunakan Ø40 dengan mutu beton K-600 produksi wika. b. Sheet Pile Sheet pile yang digunakan W400A100.12 dengan mutu beton K-600 produksi wika. c. Alas pondasi 3-8 Center Poin Of Indonesia-Makassar Alas pondasi batu gunung dikerjakan dengan material urugan pasir yang dipadatkan dan ditimbris setebal 5 cm. d. Lantai kerja Lantai kerja menggunakan Adukan beton dengan perbandingan yang digunakan yaitu, perbandingan 1 ps : 3 ps : 5 kr, dengan ketebalan lantai kerja 5 cm. A e. Aanstamping Bagian aanstamping adalah pasangan batu belah kosong, berdiri tegak setinggi 20 cm. f. Pasangan pondasi batu gunung Material batu gunung batu belah harus keras, bermutu baik dan tidak poreus, batu kapur, batu berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan untuk dipakai.  Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 5 ps, untuk bagian atas pondasi ± 30 cm dari pondasi teratas pasangan trasram dengan adukan 1 pc : 3 ps.  Air yang dipakai harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimiawi yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.  Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik dan bahan kimia yang dapat merusak pondasi. g. PengerjaanPelaksanaan  Penggalian pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik as pondasi lebar dan kedalaman pondasi sesuai dengan gambar dan disetujui Konsultan Pengawas.  Pemasangan turap batu kali lereng tanah dan tangga terlebih dahulu diratakan atau dikupas sesuai dengan peil kemiringan.  Pelaksana Pekerjaan harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan sloof ke pondasi dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.  Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatannya, kedalaman, besaran lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus mendapat ijin dari Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut secara tertulis.

III. Pekerjaan Pasangan Bata