BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 BANGSRI - BAB III

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMA NEGERI 1 BANGSRI

A.

Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut :
No

Kelompok

Mata Pelajaran

1.

Agama dan
Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.

2.

Kewarganegaraan dan
Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian
dimaksudkan
untuk
peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak,
dan
kewajibannya
dalam
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Cakupan

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab

sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
3.

Ilmu
Pengetahuan

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMA Negeri 1 Jakarta dimaksudkan
15

No

Kelompok
Mata Pelajaran
dan Teknologi

4.


Estetika

5.

Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan

Cakupan
untuk
memperoleh
kompetensi
lanjut
ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk
meningkatkan
sensitivitas,

kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA Ngeri 1 Jakarta dimaksudkan
untuk
meningkatkan
potensi
fisik
serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama,
dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun

yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan
dari
perilaku
seksual
bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X
sampai dengan kelas XII
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan
standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA
Negeri 1 Bangsri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan
program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII
merupakan program penjurusan. SMA Negeri 1 Bangsri membuka tiga pilihan
yang terdiri atas tiga program yaitu:
1. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

2. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
3. Peogram Bahasa

16

Daftar mata pelajaran, muatan lokal

dan pengembangan diri sesuai

dengan standar isi.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas jurusan sehingga diharapkan
dapat meningkatkan pencapaian kompetensi, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, dibuatkan
kurikulumnya, silabus dan penilaiannya.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. SMA Negeri 1 Bangsri menambah 4-5 jam
pembelajaran

per

minggu

pada

mata

pelajaran


tertentu

(dengan

mempertimbangan hasil analisis SI, SK, KD). Alokasi waktu satu jam
pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 43 per minggu.
B. MUATAN KURIKULUM
Muatan kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Muatan kurikulum

SMA Negeri 1 Bangsri terdiri dari: Mata Pelajaran, Muatan Lokal, dan
Pengembangan diri.


17

1. MATA PELAJARAN:
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan
keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar
melalui metode dan pendekatan tertentu. Mata pelajaran dalam struktur
kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X
sampai dengan Kelas XII Program IPA, IPS dan Bahasa.
a.

Kurikulum SMA Kelas X

Komponen

Alokasi Waktu
Semester 1

Semester 2


1. Pendidikan Agama

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

3. Bahasa Indonesia

4

4

4. Bahasa Inggris

4

4

5. Matematika

4

4

6. Fisika

2

2

7. Biologi

3 **)

3 **)

8. Kimia

2

2

9. Sejarah

1

1

10. Geografi

2 **)

2 **)

11. Ekonomi

3 **)

3 **)

12. Sosiologi

2

2

13. Seni Budaya

2

2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

2

2

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

16. Keterampilan (Fis/Kim/Bio)

2

2

a. Kelautan

2

2

b. Bahasa Jawa

2

2

2 *)

2 *)

43

43

A. Mata Pelajaran

B. Muatan Lokal :

C. Pengembangan Diri
Jumlah

18

*)

Mapel Kelautan merupakan beban tambahan diluar Standar Isi yang
disusun oleh BSNP
Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan
sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,
bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah
dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**).

Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan
pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil
analisis SI, SK, KD)

b.

Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII IPA
Alokasi Waktu
Komponen

Kelas XI

Kelas XII

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

1. Pendidikan Agama

2

2

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

2

2

3. Bahasa Indonesia

4

4

4

4

5 **)

5 **)

5 **)

5 **)

4

4

4

4

6. Fisika

5 **)

5 **)

5 **)

5 **)

7. Kimia

5 **)

5 **)

5 **)

5 **)

8. Biologi

5 **)

5 **)

5 **)

5 **)

9. Sejarah

1

1

1

1

10. Seni Budaya

2

2

2

2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

2

2

2

2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

A. Mata Pelajaran

4. Bahasa Inggris
5. Matematika

13. Keterampilan
(Hidroponik, Fotografi, Teknisi HP,
dan Kerajinan)
B. Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa

2

C. Pengembangan Diri

2*)

2*)

2*)

2*)

Jumlah

43

43

43

43

19

*)

Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan
sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,
bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah
dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan.

**).

Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan
pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil
analisis SI, SK, KD)

c.

Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII IPS
Alokasi Waktu
Komponen

Kelas XI
Smt 1

Kelas XII

Smt 2

Smt 1

Smt 2

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama

2

2

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

2

2

3. Bahasa Indonesia

4

4

4

4

5**)

5**)

5**)

5**)

5. Matematika

4

4

4

4

6. Sejarah

3

3

3

3

7. Geografi

3

3

3

3

8. Ekonomi

6***)

6***)

6***)

6***)

9. Sosiologi

4**)

4**)

4**)

4**)

10. Seni Budaya

2

2

2

2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

2

2

2

2

12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2*)

2*)

2*)

2*)

43

43

43

43

4. Bahasa Inggris

13. Keterampilan
( Elektro, Fotografi, Teknisi HP,
dan Kerajinan)
B. Muatan Lokal :
Bahasa Jawa
C. Pengembangan Diri
Jumlah

2

20

*)

Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan
sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,
bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah
dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**).

Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan
pendidikan dan beban Mapel tersebut.

***).

Penambahan 2 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan
pendidikan dan beban Mapel tersebut. (dengan mempertimbangan hasil
analisis SI, SK, KD)

d.

Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Bahasa
Alokasi Waktu
Komponen

A.

Kelas XI

Kelas XII

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

Mata Pelajaran

1.

Pendidikan Agama

2

2

2

2

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

2

2

3.

Bahasa Indonesia

5

5

5

5

4.

Bahasa Inggris

5

5

5

5

5.

Matematika

4**)

4**)

4**)

4**)

6.

Sastra Indonesia

4

4

4

4

7.

Bahasa Perancis

5**)

5**)

5**)

5**)

8.

Antropologi

3**)

3**)

3**)

3**)

9.

Sejarah

3**)

3**)

3**)

3**)

10.

Seni Budaya

2

2

2

2

11.

Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan

2

2

2

2

12.

Teknologi Informasi dan
Komunikasi

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2*)

2*)

2*)

2*)

43

43

43

43

13.

Keterampilan Bhs. Perancis

B. Muatan Lokal :
Bahasa Jawa
C. Pengembangan Diri
Jumlah

21

*)

Pengembangan diri : Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, dilaksanakan
sore hari (ekstrakurikuler), di data sesuai dengan dengan kebutuhan,
bakat, minat dan potensi peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah
dan dibimbing oleh Konselor, guru dan tenaga kependidikan

**).

Penambahan 1 jam pelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan
pendidikan dan beban Mapel tersebut.

2. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak
terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Jenis dan pelaksanaan Muatan Lokal
a. Kelautan
Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA negeri 1 Bangsri
memberikan muatan lokal berdasarkan kebijakan daerah, kebutuhan dan
budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh
terhadap

penguasaan

Teknologi

pengolahan

kekayaan

laut

sesuai

kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun
global.
Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Bangsri adalah untuk
pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan pemanfaatan
teknologi pengolahan kekayaan laut yang belum banyak dibudidayakan
serta dikembangkan, yang meliputi :

22

No

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

1

1. Memahami wilayah laut
kabupaten Jepara

1.1. Mendiskripsikan Geografi Laut
Jepara
1.2. Mendiskripsikan geomorfologi
Pantai Jepara
1.3. Mendiskripsikan Karakteristik
pantai Jepara
1.4. Memahami Sel Sedimentasi Pantai
Jepara
2.1. Mendiskripsikan SDAH Laut
Jepara
2.2. Mendiskripsikan SDA Non Hayati
Laut jepara

2. Memahami potensial
SDA laut kabupaten
Jepara
3, Memahami potensial
SDA Kepulauan
karimun Jawa
Kabupaten Jepara

2

3.1. Mengidentifikasi Pulau-pulau di
Karimunjawa
3.2. Mendiskripsikan Flora dan Fauna
di Karimunjawa
3.3. Mendiskripsikan Potensial Wisata di
Karimunjawa

4. Mengenal potensial
4.1. Mengidentifikasi lokasi wisata
pantai wisata kabupaten
pantai
jepara
4.2. Mendiskripsikan potensi suatu
lokasi wisata pantai
4.3. Menganalisis faktor yang
mempengaruhi daya tarik suatu
lokasi wisata.
5. Memahami budidaya
rumput laut

5.1. Mengenal berbagai jenis rumput
laut
5.2. Memahami Budidaya Rumput Laut
5.3. Mendiskripsikan Zat-zat yang
terkandung dalam rumput laut
5.4. Memahami Pengolahan dan
Produk-produk berbahan dasar
rumput laut.

Pelaksanaan muatan lokal Kelautan di dalam

kurikulum (KTSP) SMA

Negeri 1 Bangsri dimasukkan sebagai mata pelajaran Mulok hanya pada
kelas X semester ganjil dan genap dengan beban belajar 2 jam per minggu.
a. Bahasa Jawa
Berdasarkan kebijakan daerah, kebutuhan dan budaya daerah serta
mengingat bahasa jawa merupakan bahasa daerah yang perlu dilestarikan,
maka berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa
Tengah

Tahun 2005 bahwa mata pelajaran bahasa jawa dimasukkan ke
23

dalam kurikulum muatan lokal pada jenjang pendidikan SMA mulai tahun
pelajaran 2004/2005 untuk seluruh wilayah Jawa Tengah.
Dengan alasan bahwa selama ini siswa yang duduk di bangku SMA sudah
lupa akan bahasa jawa, sehingga rasa unggah-ungguh terhadap orang yang
lebih tua sudah hilang.
Pada KTSP SMA Negeri 1 Bangsri, mata pelajaran bahasa jawa
dimasukkan pada muatan lokal pada kelas X, XI dan XII dengan beban
belajar masing- masing 1 jam, 2 jam dan 2 jam per minggu
3. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan

kepada

peserta

didik

untuk

mengembangkan

dan

mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, bakat, minat, setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Bangsri. Pengembangan diri
bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Dalam rangka memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah/madrasah, maka program pengembangan
diri di SMA Negeri 1 Bangsri dituangkan ke dalam dua
pelaksanaan,

yaitu

pelayanan

bimbingan

dan

konseling,

bentuk
kegiatan

ekstrakurikuler dan kegiatan pembiasaan seperti pergelaran karya, pentas
seni dan baksos dan lain-lain.
a. Bimbingan dan konseling
Program pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Bangsri
dilakukan dengan memberikan pelayanan bantuan kepada peserta didik,
baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir.


Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu

peserta

didik

dalam

memahami,

menilai,

dan

mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi
sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik.

24



Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu

peserta

didik

dalam

memahami

dan

menilai

serta

mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.


Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara
mandiri.



Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.

Pelaksanaan Kegiatan Konseling di SMA Negeri 1 Bangsri dilakukan di
dalam dan diluar jam pembelajaran sekolah, yaitu ;


Kegiatan tatap

muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan

layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling
kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan
di dalam kelas dengan beban belajar 1 jam per minggu.


Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui
dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah.
Jenis kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Bangsri meliputi ;
1). Kegiatan Ekstrakurikuler utama ;
a. Pramuka dan PMR (Kelas X)
b. Pendalaman Komputer (Kelas XI )
2). Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan (sesuai bakat, minat dan potensi siswa) ;
a). Olahraga

:

25

1. Bola Basket
2. Bola Volly
3. Sepak bola
4. Tenes Lapangan
5. Tenes meja
6. Karate
7. Atletik
b). Kesenian

: 1. Musik (Group band)
2. Seni Tari
3. Seni rupa
4. Seni Teater

d). Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) IPA dan IPS
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga
kependidikan di sekolah.

b. Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan.
c. Pergelaran karya, Pentas seni dan Baksos.
SMA

Negeri

1

Bangsri

memberikan

wadah

dan

sarana

dalam

mengekpresikan dan mengapreasikan pengembangan diri, antara lain
dalam bentuk ;
1. Pergelaran karya terbaik siswa, baik karya yang dihasilkan dari
penugasan terstruktur maupun dari tugas mandiri non terstruktur.
2. Pentas seni dilakukan pada saat pelepasan kelas XII / Ulang Tahun
Sekolah sebagai bentuk apresiasi hasil kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler dalam seni tari, seni musik/vokal maupun seni Islami.
3. Bakti sosial (Baksos) dilakukan dalam bentuk berbagai kegiatan
pengabdian pada masyarakat dan kepedulian terhadap sesama, yang
disesuaikan

dengan

program,

tuntutan

dan

kebutuhan

yang

berkembang.
d, Kegiatan Pembiasaan

26

-

Upacara Bendera setiap hari Senin, dan hari besar nasional

-

Sholat dluhur berjamaah

-

Peringatan hari besar keagamaan

-

Kebersihan kelas dan lingkungan (piket regu kerja, kebersihan bersama
secara periodik)

-

Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa bersama

-

Membudayakan salam, sapa, senyum (3S) di lingkungan sekolah

-

Membudayakan tertib waktu, tertib berpakaian, tertib belajar

-

Membudayakan untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan
sekolah

4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di SMA
Negeri 1 Bangsri adalah sistem paket. Adapun beban belajar pada sistem
tersebut sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara
fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum lima jam pembelajaran per minggu
secara

keseluruhan.

mempertimbangkan

Pemanfaatan
kebutuhan

jam

peserta

pembelajaran

tambahan

didik

mencapai

dalam

kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang
dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang
tercantum di dalam Standar Isi.
b. Kegiatan Tatap Muka (TM) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, guru, dan
lingkungan. Alokasi waktu 1 kali tatap muka adalah 45 menit.
Penugasan Terstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi
dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan TM. Penugasan terstruktur
termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

27

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

(KMTT) adalah kegiatan

pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau
kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik
Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan
Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) dalam sistem paket untuk

SMA

Negeri 1 Bangsri 0% - 50% dari waktu kegiatan Tatap Muka (TM) mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.
5. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. SMA Negeri 1 Bangsri dalam menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. SMA Negeri 1
Bangsri berusaha untuk meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara
terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SMA NEGERI 1 BANGSRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No
1
2
3
4
5
7
8
9

MAPEL
Pendidikan Agama
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
IPA
Fisika
Biologi
Kimia

Kls.
X
70
70
70
71
70
70
70
70

IPA

Kelas XI
IPS
Bhs

IPA

Kelas XII
IPS
Bhs

72
71
70
70
70

72
71
70
70
70

72
71
70
70
70

74
71
70
70
72

74
71
70
70
70

74
71
70
70
70

70
72
70

-

-

70
70
70

-

-

28

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

IPS
Sejarah
Geografi
Ekonomi/Akuntansi

70
70
70
71

70
-

70
68
70
70

70
-

73
-

73
70
70
70

73

70
70
71

72
70
72

72
70
72

70
70
71
72
70
72

75
70
72

75
70
72

72
71
71
75
70
72

a. Fis/Kim/Bio

70

-

-

-

-

-

-

b. Hidroponik

-

75

-

-

-

-

-

c. Fotografi

-

-

73

-

75

75

-

d. Teknisi HP

-

-

73

-

75

75

-

e. Kerajinan

-

-

-

75

75

Sosiologi
BHS
Bahasa Perancis
Sastra Indonesia
Antropologi
Seni Teater
Seni / Seni Budaya
Penjaskes
TIK
Keterampilan

f. Elektro

-

73

g. Bahasa Perancis
Muatan Lokal :

70

Bahasa Jawa

70

Kelautan

72

70

66

66

70
70

72

72

Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%)
tuntas adalah:
a. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan
yang hirarkis;
b. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap
kompetensi harus diberikan feedback;
c. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan;
d. Pemberian

program pengayaan

bagi

peserta

didik yang

mencapai

ketuntasan belajar lebih awal.
KENAIKAN KELAS
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
1. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di
kelas yang bersangkutan

29

2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada
semerter 2 (dua), dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum
tuntas pada semester 1 (satu) harus dituntaskan sampai mencapai
KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester 2 (dua).
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran.
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi.
Sebagai contoh:
Bagi Peserta didik Kelas XI
a. Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada
mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.
b. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada
mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
c. Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas
(kurang) pada matapelajaran Antropologi, Sastra Indonesia,
dan Bahasa Asing lainnya yang menjadi pilihan.
5. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhlak
mulia dan kepribadian
6. Kehadiran di sekolah/kelas minimal 90 %
7. Tidak memiliki nilai ≤ 40 pada ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
b, Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa
1. Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur

pencapaian

kompetensi

peserta

didik

setelah

menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
Dilaksanakan oleh guru mata pelajaran masing-masing dengan
mengembangkan instrumen penilaian.

2. Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan,
sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal.

30

Dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyusun instrumen penilaian.
3. Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester.
Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan,
sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal.
4. Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan
pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Dilaksanakan oleh guru di bawah koordinasi satuan pendidikan,
sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama dan terjadwal.
c, Mekanisme dan Prosedur Penilaian
Prosedur Penilaian oleh Pendidik
Penilaian

hasil

belajar

oleh

pendidik

dilakukan

secara

berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik
penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan
bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.
4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain
yang diperlukan.
5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar
dan kesulitan belajar peserta didik.
6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai
balikan/komentar yang mendidik.
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir
semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai
31

prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai
cerminan kompetensi utuh.
9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama
dan

hasil

penilaian

kepribadian

kepada

guru

Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir
semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori
sangat baik, baik, atau kurang baik.

Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
2. Mengkoordinasikan

ulangan

tengah

semester,

ulangan

akhir

semester, dan ulangan kenaikan kelas.
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan
yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan
pendidik.
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan
kesehatan

melalui

rapat

dewan

pendidik

dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia

dan

kelompok

mata

pelajaran

kewarganegaraan

dan

kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian
sekolah/madrasah.
7. Menyelenggarakan

ujian

sekolah/madrasah

dan

menentukan

kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan
POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara
UN.

32

8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok
mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
10.Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia;

kelompok

mata

pelajaran

kewarganegaraan

dan

kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. lulus ujian sekolah/madrasah.
d. lulus UN.
11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap
peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan
penyelenggara UN.
12.Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
Pelaksanaan Program Remidial dan Pengayaan
1. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial:
2. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%;
3. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan
perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial
maksimal 20%;
4. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti
remedial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%;
5. Pemanfaatan tutor teman sebaya.
6. Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang.
7. Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di luar jam tatap
muka.
8. Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
33

ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.
9. Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan
berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes
inventori, wawancara, pengamatan, dsb.
Bentuk pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
1. Identifikasi kemampuan belajar berdasarkan jenis serta tingkat
kelebihan belajar peserta didik misal belajar lebih cepat, menyimpan
informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, berpikir mandiri,
superior dan berpikir abstrak, memiliki banyak minat.
2. Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara
lain
melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dsb.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
a.

Belajar kelompok

b.

Belajar mandiri

c.

Pembelajaran berbasis tema

d.

Pemadatan kurikulum

4. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum
diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta
didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam
proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas
masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan
dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
5. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan
kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio,
dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik
yang normal.
7, Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat 1
adalah sebagai berikut ;
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
34

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran: (a) kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia,
(b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (c)
kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penilaian akhir untuk masingmasing

kelompok

mata

pelajaran

dilakukan

oleh

satuan

pendidikan dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta
didik oleh pendidik.
3. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah
a. Ujian sekolah/madrasah mencakup:
(1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan
pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan

teknologi yang tidak diujikan pada ujian

nasional; yaitu agama, KWN, sejarah, TIK, Bahasa Jawa dan
penjaskes ( nilai minimal 6,00 )
(2) ujian praktik untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui
UN.
a. Program IPA ; B.Indonesia, B.Inggris, Fisika, Kimia, Biologi,
Agama, TIK, penjaskes dan Pend. Seni.
b. Program IPS ; B.Indonesia, B.Inggris, Agama, TIK, penjaskes
dan P. Seni.
c. Program BHS ; B.Indonesia, B.Inggris, B. Perancis, Sastra
Indonesia, Agama, TIK, penjaskes dan P. Seni
( masing-masing nilai minimal 6,00)
b. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk:
(1)

penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan
pendidikan;

(2)

pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan

4. Lulus UN sebagaimana diatur dalam POS ini pada bab VII.

35

Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN
sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh
mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk
paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata
pelajaran lainnya.
b. Penyelenggaraan UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Mengirimkan

data

calon

peserta

UN

yang

dilakukan

oleh

sekolah/madrasah ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
2. Merencanakan penyelenggaraan UN di sekolah/madrasah;
3. Memiliki/memahami Permendiknas dan POS UN, serta melakukan
sosialisasi kepada guru, peserta ujian, dan orang tua;
4. Memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawasan ruang ujian dan
cara pengisian LJUN;
5. Mengambil naskah UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh
Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
6. Memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup;
7. Menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah UN;
8. Melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib;
9. Menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UN;
10. Memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup
dengan disegel dan telah ditandangani oleh Pengawas Ruang UN, serta
dibubuhi stempel satuan pendidikan penyelenggara UN;
11. Mengumpulkan LJUN serta mengirimkannya kepada Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota;
12. Menerima DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
13. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada
peserta UN;
14. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta
didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;
15. Menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada
semua proses di atas;
16. Menyampaikan laporan penyelenggaraan UN kepada Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota,
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
36

1. UN dilakukan dua kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN Ulangan.
2. UN Ulangan diperuntukkan bagi peserta yang belum lulus UN Utama.
3. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan
dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
4. UN dilaksanakan secara serentak.
5. Jadwal pelaksanaan UN mengikuti petunjuk dari BSNP.
Pelaksanaan Ujian Sekolah (US)
a. Waktu Pelaksanaan Ujian Sekolah Utama
1. US dilakukan satu kali dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan
ketentuan Permendiknas tentang US
2. Ujian tulis dilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu setelah UN
3. Ujian praktik dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah UN
4. Jadwal pelaksanaan ujian setiap mata pelajaran diatur oleh sekolah
penyelenggara Kabupaten (MKKS) dan Dinas Pendidikan Kabupaten
sesuai dengan kalender pendidikan yang berlaku.
b, Ujian Susulan
Diselenggarakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Ujian Susulan diperuntukkan bagi peserta yang tidak dapat mengikuti
satu atau lebih mata ujian utama berdasarkan alas an yang sah,
2. Ujian Susulan menggunakan naskah Ujian Susulan,
3. Ujian Susulan dilaksanakan paling lambat satu minggu setelah US
Utama
c. Target Kelulusan
SMA Negeri 1 Bangsri Tahun Pelajaran 2010/2011 memiliki target kelulusan
sebagai berikut :
1. Lulus 100 % untuk semua program pada UN Utama
2. Terjadi peningkatan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata UN
pada setiap mata pelajaran dan semua program
3. Tidak ada nilai ≤ 6.00
4. Menduduki peringkat 2 di tingkat Kabupaten
Program-program sekolah dalam meningkatkan Kelulusan :
1. LES MAPEL UN
2. TRY OUT MAPEL UN
37

3. PENDALAMAN MATERI UN
4. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN
5. BIMBINGAN BELAJAR dari Gama Exact Yogyakarta
6. Seminar tentang Sukses UN bersama Ganesa Bimbel dari Jepara
7. ISTIGHOTSAH
Program-program Pasca Ujian Nasional (UN)
1. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada siswa yang belum lulus UN
Utama,
2. Memberi bantuan materi pelajaran tambahan kepada siswa yang belum
lulus UN Utama untuk persiapan UN Ulangan
3. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada siswa yang sudah lulus dan
yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi dalam pemilihan jurusan dsb.
4. Mengadakan bimbingan belajar kepada siswa yang mengikuti SNMPTN
bekerjasama dengan lembaga lain.
8, PENJURUSAN
1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan
a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS
dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.
b. Pelaksanaan penjurusan program dimulai pada semester 1 (satu)
kelas XI.
2.

Kriteria penjurusan program meliputi :
a. Nilai akademik,
Peserta didik

yang naik kelas XI dan akan mengambil program

tertentu yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) atau Bahasa : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas
paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata
pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut (lihat
Struktur Kurikulum).
Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan
mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai
tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang
dapat diikuti oleh peserta didik, contoh :

38

 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan
Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas
program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat
dimasukkan ke program Bahasa.
 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1
ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat
dimasukkan ke program IPS
 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi,
Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program
IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut
secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA.
 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi,
dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik
tersebut :
- Perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Sikap, dan Praktik mata
pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia,
dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri
khas program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan
dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa
(Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi
siswa dimaksud, dapat dilakukan melalui program remidial dan
diakhiri dengan ujian. Apabila nilai dari setiap mata pelajaran yang
menjadi ciri khas program tertentu ada nilai prestasi yang lebih
unggul daripada program lainya, maka siswa tersebut dapat
dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih
unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek
tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan guru
Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang
dapat dipilih oleh peserta didik.
- Perlu diperhatikan minat peserta didik.
b. Minat Peserta Didik
39

Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui
angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat
digunakan untuk mendeteksi minat, dan bakat.
3. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua
program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok
pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan
kemajuan belajarnya. Sekolah harus memfasilitasi agar peserta didik
dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dimiliki di kelas baru.
4. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling
lambat 1 (satu) bulan.
Satuan pendidikan dapat menambah kriteria penjurusan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan.
Mutasi
SMA Negeri 1 Bangsri menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta
didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu
mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
2. Memiliki Laporan Hasil belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari
sekolah asal
3. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
4. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari
nilai minimal ( PSB pada tahunnya )
5. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas
dengan dilampirkan daftar 8355 ( status peserta didik yang
bersangkutan ).
6. Sanggup membayar sumbangan rutin dan sumbangan pembangunan
serta sumbangan lain yang berlaku.
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan
c. Persyaratan khusus :

40

 Siswa yang melakukan mutasi ke SMA Negeri 1 Bangsri tersebut
adalah berasal dari sekolah SMA Negeri yang sederajat.
 Siswa tersebut tidak sedang bermasalah
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum SMA Negeri 1 Bangsri memasukkan pendidikan kecakapan
hidup,

yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,

kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial dan kecakapan akademik diberikan terintegrasi melalui
semua

mata

pelajaran

secara

kontekstual

disesuaikan

dengan

karakteristik mata pelajaran pada struktur kurikulum 2006. Seperti di
kelas X terdapat ketrampilan fisika, kimia dan biologi. Ketrampilan
Perancis [ada kelas XI dan XII Bahasa
c. Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan vokasional
(Vocational skill) dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan melalui mata pelajaran yang berdiri sendiri dan
direncanakan secara khusus.
 Ketrampilan Teknisi HP
Diberikan kepada peserta didik kelas XI IPS, BHS dan XII IPA, IPS
dan BHS pada semester ganjil dan genap.
 Ketrampilan Kerajinan
Diberikan kepada peserta didik kelas XI IPS, BHS dan XII IPA, IPS
dan BHS pada semester ganjil dan genap.

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
b) Melihat analisis tingkat kesiapan fungsi penyelenggaraan program
rintisan PBKL di SMA Negeri 1 Bangsri, maka dipilihlah program :

41

1. Kelautan
2. Agrobisnis / Hidroponik
3. Intensive English
4. Fotografi
c) Strategi pelaksanaan PBKL di SMA Negeri 1 Bangsri adalaj sebagai
berikut :
1. Integrasi PBKL pada Mapel yang Relevan
Bahan kajian keunggulan lokal Intensive English diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dengan SK/KD mata
pelajaran tersebut. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengkaji
SK/KD mata pelajaran Bahasa Inggris dihubungkan dengan hasil
analisis keunggulan lokal. Hasil pengkajian SK/KD tersebut
dituangkan pada penyempurnaan silabus dan RPP. Kemudian
dibuat bahan ajar cetak dan bahan ajar ICT yang mengintegrasikan
PBKL pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Program ini diberikan
pada kelas X yang terintegrasi pada mata pelajaran Bahasa Inggris
dengan alokasi waktu 4 x 45 menit per minggu.
2. Pelaksanaan PBKL melalui Mapel Ketrampilan
PBKL

Agrobisnis/Hidroponik

dan

Fotografi

digunakan

untuk

menyajikan materi atau substansi keunggulan lokal secara berdiri
sendiri, bukan terintegrasi dengan mata pelajaran. Dengan
demikian SK/KD menggunakan mata pelajaran keterampilan
Hidroponik dan Fotografi dengan bahan ajar/substansi keunggulan
lokal

yang

diselenggarakan.

SK/KD

yang

tersedia,

satuan

pendidikan mengembangkan sendiri SK/KD yang sesuai dengan
kebutuhan.

Siswa

yang

mengikuti

pembelajaran

secara

komprehensif mulai kelas XI IPA untuk ketrampilan Hidroponik dan
kelas XI IPS, BHS dengan kelas XII IPA,IPS,BHS untuk ketrampilan
Fotografi. Alokasi waktu yang tersedia 2 x 45 menit per minggu.
3. Pelaksanaan PBKL sebagai Mapel Muatan Lokal
PBKL Kelautan dilaksanakan melalui mata pelajaran Muatan lokal
yang

merupakan

kegiatan

kurikuler

untuk

mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk

keunggulan

daerah,

yang

materinya

tidak

dapat
42

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Kajian mata
pelajaran muatan lokal Kelautan ditentukan oleh satuan pendidikan.
Untuk itu SK/KD, silabus dan Rencana Pembelajaran yang disusun
sesuai dengan kebutuhan siswa dan potensi daerah.

Proses

Pembelajaran dilaksanakan selama satu tahun pada kelas X
dengan alokasi waktu 2 x 45 menit per minggu.

43