3 Fuli Siam berasal dari pulau Ternate, Talanda dan Sangihe berwarna lebih muda
dibandingkan dengan fuli Banda, umumnya mengandung minyak atsiri 10 persen lebih besar dari minyak yang dihasilkan oleh Pala Banda
4 Fuli Papua, bermutu sangat rendah, karena mempunyai kadar lemak yang tinggi, dan kadar
minyak atsiri yang relatif rendah. Pala dan fuli West India, banyak terdapat di Grenada. Penanganan pasca panen yang dilakukan antara lain Grading, Penjemuran, dan Penyimpanan.
Grading . Biji basah biasanya masih mengandung fuli sehingga perlu dipisahkan dari bijinya terlebih dahulu sebelum dijemur, karena perbedaan kadar minyak antara kedua bahan
tersebut. Komposisi bahan yang disuling terdiri dari 90 biji campuran dan 10 fuli.
Penjemuran. Biji dan fuli pala basah yang telah dipisah , selanjutnya dikeringkan di atas lantai penjemur yang sebaiknya diberi alas tikar, bambu anyam atau tikar plastik. Penjemuran
dilakukan dari jam 09.00-14.00 dan dibolak-balik sebanyak 2-3x. Laa penjemuran kurang lebih 4-5 jahari tergantung cuaca dan intensitas sinar matahari sampai menghasilkan pala
kering dengan kadar air sekitar 15.
Penyimpanan. Jika tidak segera disuling, biji dna fuli kering tersebut dikemas dalam karung plastik dan ditutup rapat, kemudian disimpan dengan cara ditumpuk dalam gudnag yang tidak
tembus cahaya, tidak lembab suhu 20-30oC, dan letaknya jauh dari ketel suling.
3. Pohon sosis
Buah gada Kigelia africana
Klasifikasi : Kingdom Plantae Tumbuhan
Subkingdom Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji
Divisi Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas Magnoliopsida berkeping dua dikotil
Sub Kelas Asteridae Ordo Scrophulariales
Famili Bignoniaceae Genus Kigelia
Spesies Kigelia africana Lam. Benth.
5
Habitat di daerah tropis Akar : Akar tunggang jenis banir
Batang : Batang berkayu tumbuh authotrop. Cabang simpodial plagiotrop Daun : Bangun daun jorong 2 : 1 . Ujung daun runcing . Pangkal daun membulat. Tulang
daun menyirip. Tepi daun rata . Termasuk daun majemuk menyirip ganjil Bunga : Bunga majemuk tangkai ibu perbungaan hampir dua 2 meter menggantung
kebawah. Termaksud bunga aksilar atau bunga ketiak Buah : Lapisan eksokarp mengeras. Panjang buah kurang lebih 50 cm. Lingkar buah 35,5 cm.
Filotaksis atau tata letak daun berhadap berkarang semu.
Manfaat : Untuk mengobati problem penyakit kulit, seperti infeksi jamur,eksim,kebakar,lepra,syphilis
kanker dll. Malaria,disentri,diabetes,pneumonia dll Juga untuk obat kecantikan,menghaluskan kulit bijinya untuk pembuatan Bir dan Obat Perangsang nafsu birahi afrodisiak
4. Thevetia peruviana pers. K. Schum.
Klasifikasi Kingdom Plantae Tumbuhan
Subkingdom Tracheobionta Tumbuhanberpembuluh Super Divisi Spermatophyta Menghasilkanbiji
Divisi Magnoliophyta Tumbuhanberbunga Kelas Magnoliopsida berkepingdua dikotil
Sub Kelas Asteridae Ordo Gentianales
Famili Apocynaceae Genus Thevetia
SpesiesThevetiaperuviana Pers. K.Schum
Botani Sinonim : ThevetianerrifoliaJuss
Nama umum : Oleander Nama daerah
Jawa : Oleander
Deskripsi Habitus : Semak, tinggi ± 4 m.
Batang : Tegak, bulat, berkayu, percabangansimpodial, bergetah, putih kotor.
Daun : Tunggal, lonjong, tersebar, pertulangan menyirip, Pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, panjang
8-14 cm, lebar 1-2 cm, hijaumuda. Bunga : Majemuk, lonjong, di ujung batang, tangkai gundul,
panjang 2,5-5 cm, hijau muda, kelopak bentuk lonceng, panjang 1-1,5 cm, mahkota lonjong, bentuk
corong, panjang 2-2,5 crn, putih, kepala putik kuning pucat, bentuk kerucut, putih.
Buah : Polong, bulat pipih, hitam mengkilat. Biji : Bulat, coklat kehitaman.
Akar : Tunggang, coklat,
6
Khasiat Daun Theveti aperuviana berkhasiat untuk urus-urus dan kulit batangnya
Untuk mencegah muntah. Untuk urus-urus dipakai± 5 gram, daun segar Theveti aperuviana, dicuci,
Direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kandungankimia DaunThevetia peruviana mengandung alkaloida, saponin dan tanin, sedangkan
Batangnya mengandung saponin dan polifenol.
5. Sansevieria